Namanya ezella, seorang wanita pembunuh bayaran yang kembali ke negaranya dengan tujuan balas dendam.
saat menjalankan misi balas dendamnya, ezella bertemu kembali dengan masa lalu yang menciptakan luka sekaligus sumber bahagia untuk wanita itu.
disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
empat tahun lalu-part 2
"Sagara pulang sekarang, Ezella sedang di rumah sakit!" Karena Ezella belum sadarkan diri, dokter Elio keluar untuk menghubungi Sagara. Melihat reaksi dari kedua orang tua Ezella yang menatap gadis itu dengan emosi membuat dokter Elio takut sendiri, dia harus segera memberitahu Sagara agar Ezella tidak menanggung seorang diri kemarahan yang akan dia terima nantinya.
"Apa?? Apa yang terjadi padanya El? Dia baik baik saja kan? Tidak terluka kan?" Sagara terdengar panik dari seberang sana, dokter Elio menghembuskan nafas berat.
"dia tidak apa apa, tapi aku tidak akan tahu apa yang terjadi padanya setelah ini, makanya kamu pulang sekarang,tanggung jawab sama apa yang terjadi pada gadis kecil itu sekarang Sagara!"
"kamu kalau bicara jangan setengah setengah Elio, apa yang menjadi penyebab Ella di bawa kerumah sakit hah??"
"dia pingsan Sagara, tadi pagi mual mual, mungkin dia sedang Hamil, makanya pulang sekarang!! orang tuanya terlihat sangat marah mendengar itu tadi.." setelah mengatakan hal itu dokter Elio langsung mematikan sambungan teleponnya sepihak karena dia harus mengurus pasien lain.
...
Di sebuah hotel mewah di negara New york, Sagara yang baru saja menerima telepon dari Dokter Elio dengan segera mengemasi kembali pakaiannya, dia berencana untuk segera pulang karena sudah tidak sabar menemui Ella nya.
"aku akan segera menikahi mu sayang, tunggulah aku pulang sekarang" dengan sangat antusias dia memasukan barang barangnya ke koper.
"Dipta, ke kamarku sekarang!" panggil Sagara pada asistennya melalui sambungan telepon, tak berapa lama Dipta yang memang berada di kamar sebelahnya masuk begitu saja.
"loh bos, kok barangnya dimasukan ke koper? Bos mau kemana?" tanya Dipta menatap heran pada Sagara pasalnya mereka baru dua hari berada di sini,dalam jadwalnya Sagara seharusnya sampai dua Minggu disini.
"aku mau balik ke Singapura, Ezella sedang sakit. Kamu menggantikanku disini!" ujar Sagara membuat Dipta melongo tak percaya, apalah masa dia yang urus proyek besar ini.
"tapi bos__"
"tidak ada tapi tapi jika kamu masih mau bekerja denganku, sekarang juga pesan tiket untukku!!" perkataan yang tidak bisa di bantah sama sekali,dengan terpaksa Dipta menuruti permintaan bosnya dan segera memesan tiket untuk perjalanan pulang Sagara.
...
Kembali ke Singapura, Ezella yang baru saja di periksa oleh dokter kandungan kini menundukan kepalanya menerima semua ucapan kasar dari deddynya.
"kau,siapa yang berani melakukan itu padamu Ezella!! Kenapa kamu menjadi wanita nakal hah! " pekik Deddy David yang menatap murka pada putri bungsunya itu.selama ini dia selalu di sanjung oleh orang banyak karena dua anaknya terlihat sangat alim, namun siapa sangka di balik keceriaan dan manjanya Ezella ternyata menyimpan sikap kurang ajar, berani melakukan hal seperti itu diluaran sana.
"maafkan Ezella Deddy,maafkan Ella hikss... Mommy__" Ezella memandang sendu mommynya berharap ada sedikit rasa kasihan dari wanita itu tapi mommy Brriana memalingkan wajahnya dari Ezella,dia seolah enggan melihat wajah yang tak sepolos penampilannya.
Plakk
plakk
plakk
Sudah berkali kali tangan besar Deddy David menghadiahi pipi mulusnya dengan tamparan yang sangat keras, dia malu,sangat malu dengan prilaku Ezella sekarang,apa nanti kata orang orang jika tahu anaknya hamil di luar nikah, mommy Brriana hanya melihat tanpa menghalangi sang suami yang menampar putrinya.
Di balik pintu ruang rawat Ezella,berdiri Alana yang sedari tadi mendengar semuanya.air mata gadis itu mengalir deras antara sedih melihat Ezella yang di tampar berkali kali dan sakit karena anak yang dikandung Ezella adalah anak Sagara, lelaki yang dia suka.
"Ella hamil anak Sagara.." suaranya sangat lirih,sesak di dadanya tak bisa di bendung,selama ini kedua gadis di keluarga weaslen itu mencintai satu orang pria yang sama,tapi Sagara lebih terpikat dengan adiknya. Tidak mau lebih lama berada disana, Alana berlari keluar dari rumah sakit dengan hati yang sesak.
"kalian jahat hiks.." Alana melajukan mobilnya secara ugal ugalan,dia berkendara dengan kecepatan tinggi di jalanan kota Singapura yang sangat padat penduduknya,hingga dia tiba di rumah kebesaran mereka.Alana berjalan cepat ke dalam kamarnya dengan sesekali mengusap air mata yang dari tadi tidak ada hentinya keluar.
"aku tidak secantik Ezella yah," dia berkaca di depan cermin, "kalian berdua akan menikah,aku tidak sanggup ya Tuhan.." pandangannya tertuju pada koper yang terletak di samping lemarinya,Alana membuka lemari pakaiannya,memasukan beberapa barang ke dalam kopernya.setelah selesai Alana berjalan keluar kamar sembari menyeret kopernya itu.
"eh non,,nona kemana membawa koper itu?" bibi Jema keheranan melihat Alana, sangat jelas masih ada sisa jejak air mata di pipinya, matanya yang memerah membuat bi Jema yakin bahwa nona Alana memang baru saja menangis.
"nona Alana kenapa?? Habis nangis ya?" tanya wanita tua itu,dia cas melihat keadaan Alana.
"enggak bibi,aku hanya ingin refreshing sebentar,sampaikan pada mommy dan Deddy nanti jika pulang ya,aku belum sempat minta izin mereka" jawabnya kembali menyeret koper di bawa menuju mobilnya. Dia tidak beri tahu bibi Jema kemana dia pergi, kembali melajukan mobilnya,Alana berjalan tanpa tahu arah tujuan.
...
berbanding terbalik dengan keadaan keluarga weaslen yang saat ini kacau karena ulah Ezella, berbeda dengan seorang gadis cantik yang tengah berada di mobil mewahnya dengan seseorang pria tampan yang selalu menempelinya. Saat ini mobilnya tengah berada di sekitar rumah besar weaslen, dahinya mengerut saat melihat saudara sepupunya keluar dari dalam rumah dengan koper di tangannya.
"wuah apa yang terjadi dengannya?" guman Elena Pranoto, sepupu Alana dan Ezella. Gadis cantik itu tengah kembali ke negara ini ingin membalas dendam pada keluarga weaslen khususnya Alana yang dia anggap menjadi penyebab kematian ibunya.
"apa kita harus menyamparinya?" tanya Leonard, pria yang selalu ada bersama Elena.
"no, jangan sekarang!! Kita ikuti dulu mobilnya, aku rasa dia sedang tidak baik baik saja dan kayaknya dia pergi dari rumah itu" mobil yang di kemudian oleh Leonard kini mengikuti mobil Alana yang berjalan cepat, sesekali mereka kesusahan mengejarnya tapi tidak sampai kehilangan jejak. Hingga sampai di jalanan yang cukup sepi mobil Leonard berhasil menghadang mobil sport mewah milik Alana.
"uhhh siapa mereka?, kenapa menghalangi jalanku!" Alana yang dalam suasana hati buruk terlihat sangat emosi saat jalannya di hadang. Alana turun dari mobilnya, langkah kakinya berjalan mendekat ke mobil di depannya.
"heiii kalian,minggir nggak mobilnya!!" teriak Alana sembari menggedor kaca mobil tersebut,berkali kali dia ketuk tapi tidak ada respon dari mereka membuat emosinya makin naik. Dada Alana naik turun dengan deru nafas yang memburu, dia melepaskan sepatu yang di pakainya lalu dengan sekuat tenaga, Alana memukul kaca mobil itu dengan sepatu mahalnya.
"ekhemmm" deheman dari Elena mengejutkannya,setelah bertahun tahun tidak bertemu dengan sepupunya hari ini Alana kembali bertemu di situasi yang tidak tepat.
"El.."guman Alana pelan, Elena yang masih duduk di dalam mobil tersenyum miring,dia melepaskan sabuk pengamannya turun dari mobil.
"hallo sepupu,lama tidak berjumpa" sapa Elena dengan raut wajah yang menampakkan senyum anehnya.
"uhh kelihatannya habis menangis, ada apa? Kau bisa bercerita pada sepupumu ini!" Elena berjalan pelan mengikis jarak dengan Alana,melihat hal itu Alana perlahan melangkah mundur, ada raut ketakutan karena sejak dulu Elena memusuhinya.
"tidak perlu mundur Alana, kenapa kau kelihatan takut padaku,apa aku memang semenyeramkan itu??" Alana tidak menjawab sama sekali,dalam hatinya dia merutuki keputusannya pergi dari rumah, harusnya dia tidak boleh sedih karena dari dulu Sagara selalu menolaknya, harusnya dia iklas jika memang Sagara lebih memilih adiknya, tapi hati Alana tidak sekuat itu, dia pergi juga hanya untuk menenangkan dirinya, tapi semua itu salah sekarang karena bukannya menenangkan diri dia malah bertemu Elena yang menyimpan dendam padanya.
"aku kembali, kau masih ingat bukan kalimat terakhir yang aku bisikan padamu saat itu?,aku menantikan hari ini Alana, menantikan hari dimana aku pulang untuk balas dendam padamu dan keluargamu itu," ujar Elena dengan tenang, tapi raut wajahnya tersenyum misterius.
"ka kamu mau a apa??" Alana sudah tampak gugup, perasaan takut menderanya saat ini.
"tidak perlu takut, kau cukup ikut denganku!" lagi Elena berujar, Alana menggelengkan kepalanya.
"tidak, aku tidak mau!!"
"kau harus mau!"
"tidak,," Alana meronta kala tangan Elena menyeret tubuhnya dengan paksa.
"Leonard ikat dia dan bawa ke markas!!" dengan cepat Leonard mengikat tu uh Alana agar tidak berontak lagi, mulutnya dia lakban lalu di buang ke bagasi mobil. Elena membawa Alana entah kemana,mobil mewah milik Alana di tinggal begitu saja disana.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
lalu juga banyak typo
the best banget ( ̄3 ̄)
pliss lanjut dongg kak,novel nya bagus banget
ditunggu ya kak!
semangat dan cepat update ya
aku penggemar beratmu ♡
ini adalah pertama kalinya aku menulis, kalau ada kritikan dan saran, di komen ya.pastinya karya pertama ini akan sangat susah buatku, jadi mohon dukungannya ya teman teman.jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen jika kalian suka membacanya ya💜
loveyou gesss