Semua terjadi begitu saja, karena ibu yang menjodohkannya maka Hasyim terpaksa menikahi karena menurutnya Cinta akan tumbuh karena terbiasa bersama. Sedangkan Hana menerima pernikahan tersebut karena sudah istikharah, dialah jodohnya!
Penasaran? yuk ikuti cerita Hani_Hany hanya di noveltoon ♤♤♤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
"Aneh ya! Ku pikir kalau anak orang berada itu enak, ternyata gak juga. Kenapa ya sikap orang tua kak Hasyim begitu, mungkin perasaanku saja." gumam Hana pelan karena Hana mendengar obrolan ibu dan anak tersebut.
"Sudah mau maghrib, aku sholat dimasjid ya!" pamit Hasyim ramah.
"Iya kak. Kakak gak apa² kan?" tanya Hana khawatir.
"Udah gak apa², jangan dipikirkan nanti pusing." ucapnya santai. Kemudian keluar kamar menuju masjid.
"Mau kemana Hasyim?" tanya ibu Setia ketika mereka berpapasan diteras rumah.
"Mau ke masjid dulu bu." pamitnya dengan mengucapkan salam.
***
Di dalam kamar Hana sholat lalu mengaji membaca Q.S ar Rahman.
"Isteriku memang rajin." gumam Hasyim pelan.
"Kamu sudah pulang Hasyim, kenapa gak masuk dikamar?" tanya ibu Setia.
"Hana masih mengaji bu."
"Iya ibu dengar. Sana makan kalau sudah lapar! Mungkin ayahmu makan diluar karena masih temani tantemu."
"Tunggu Hana bu, belum lapar juga."
"Besok temani ibu ke rumah sakit ya?" tanya ibu.
"Iya. Ingatkan saja bu." jawab Hasyim singkat lalu pandangannya mengarah ke pintu karena Hana keluar dari kamar. "Ayo makan." ajak Hasyim.
"Ayo kak. Mari makan bu!" ajak Hana pada mertuanya.
"Iya makan lah, ibu nanti saja tunggu Lastri."
"Enak kalau makan sama² bu." ajak Hasyim.
"Lastri, ayo makan nak!" panggil ibu. "Lastri, ayo makan sama²." panggilnya lagi.
"Duluan mi bu, aku nanti saja!"
"Masih main hp ya!" gumam ibu pelan lalu melangkah ke dapur.
"Lastri gak ikut makan bu?" tanya Hasyim.
"Nanti katanya."
"Masih sibuk main hp itu." ujar Hasyim lagi.
"Apa gak bosan ya hanya dikamar terus!" gumam Hana dalam hati. "Hana bosan jika tidak ada dikerja, beruntungnya Hana karena bimbingan online, jadi saat dirumah tidak bosan." gumamnya lagi.
"Hana ke kamar dulu ya kak, bu. Mau shalat isya." pamit Hana.
"Iya nanti aku nyusul." jawab Hasyim, usai makan dia keluar merokok. "Aku ke teras dulu bu." ibu Setia hanya mengangguk setuju.
"Lastri ayo makan nak, temani ibu!" panggilnya. Suara pintu terbuka lalu Lastri keluar dari kamar menuju meja makan.
"Sudah makan semua ya bu?"
"Sudah Hasyim dan Hana." jawab ibu singkat. Mereka berdua melanjutkan makan dengan berbincang ringan.
***
"AlhamduLillah tinggal mendaftar seminar, besok ke kampus deh!" gumam Hana pelan. "Beres! Sudah lengkap berkasnya, saatnya istirahat." Hana merebahkan badannya dikasur.
"Kirain masih sibuk." ujar Hasyim ketika masuk dikamar.
"Sudah selesai kak." ucapnya sambil tersenyum.
"Besok aku ke rumah sakit ya temani ibu jenguk om." ujar Hasyim mau pergi jenguk Om adik ipar ayah Limin.
"Iya kak. Aku izin mau ke kampus ya kak, rencana aku mau daftar seminar hasil kak." pamit Hana pada suaminya.
"Iya pergilah. Oya Hana, kita belum jadi pindah, mungkin tunggu kepulangan Om dari rumah sakit."
"Iya kak gak apa². Aku tidur duluan ya kak!" pamitnya.
"Tidur lah, aku keluar dulu." ucap Hasyim keluar kamar.
***
"Kak, bangun yuk!" panggil Hana.
"Tunggu Hana, limat menit lagi!" Hana shalat duluan kemudian ke dapur membantu mertuanya memasak ikan rebus, telur dadar dan sayur bening kangkung + sambal terasi.
"Kak bangun shalat dulu."
"Iya." Hasyim duduk untuk menyadarkan diri dari tidurnya.
Tepat pukul 07.00 mereka sarapan
"Mana Lastri sama Abdul kak, kenapa mereka gak pernah ikut sarapan?" tanya Hana pada Hasyim.
"Mereka gak pernah sarapan nak, nanti dia makannya jam sepuluh atau jam sebelas, makan pagi sekalian makan siang." jawab Ibu Setia.
"Oh dijamak ya bu?" tanya Hana seraya bercanda.
"Iya mereka makan hanya sehari dua kali, siang dan malam." jawab ibu lagi. Hana manggut² paham.
"Aku ke rumah sakit dulu ya sama ibu!" pamit Hasyim.
"Iya hati² kak, salam saja sama keluarga disana bu." ucap Hana pada suami dan mertuanya.
"Kabari saja kalau mau ke kampus yank." ucap Hasyim lalu menjabat tangan Hana seraya mengecup keningnya.
Hasyim dan ibu Lastri ke rumah sakit, Abdul kerja alias menyanyi kalau ada panggilan, Lastri di rumah, dan Hana bersiap ke kampus.
"Siap² deh." gumam Hana seraya berganti pakaian dengan menggunakan baju batik orens, rok hitam, dan jilbab senada dengan roknya.
...----------------...
Bersambung ☆☆☆☆☆