Rembulan tak menyangka niat nya datang keacara pernikahan paman sahabat nya , justru membuat nya menjadi pengganti mempelai pengantin wanita .
.
Sadewa Biantara Adhiyaksa , pria tampan dan mapan harus menelan kekecewaan lantaran sang kekasih pergi tepat dihari pernikahannya tanpa berpamitan dengan dirinya .
Bagaimana Rembulan akan menjalani rumah tangganya dengan Sadewa ?
Simak kelanjutan ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Cup ...
Dewa mencium sekilas kening Bulan , saat wanita itu tengah membantu Bunga bersiap-siap . Hari ini Bulan akan mengantar Bunga ke sekolah baru nya , sekolah yang berada dibawah yayasan keluarga milik suami nya .
"Sayang mas ke kantor dulu .." pamit Dewa pada Bulan lalu beralih mencium pipi putri nya .
"Gak sarapan dulu mas ?" tanya Bulan ketika melihat suami nya itu terburu-buru .
Dewa menggeleng pelan ,"Mas ada rapat penting sama klien pagi ini . Tapi nanti siang mas pulang buat makan siang bareng kamu ". Tutur nya
"Bunga , kamu ke sekolah nanti sama mommy ya ?" ujar Dewa dan diangguki oleh Bunga .
"Sayang , nanti minta pak Mamat anterin kesekolah . Jangan membantah dan lagi langsung kabarin mas kalo ada apa-apa ". Titahnya tegas saat melihat Bulan hendak mengatakan sesuatu dan ia langsung menyela nya . Setelah itu Dewa segera keluar dari kamar putrinya .
Tak lupa sebelum itu ia kembali mencium sekilas kening sang istri .
"I love you my wife ..." bisik Dewa
"love you too mas ". Balas Bulan seraya menyalami tangan suaminya .
"Hati-hati dijalan mas ..." teriak Bulan saat suaminya itu sudah berjalan keluar .
"Mommy ". Panggil Bunga
Bulan langsung mengalihkan pandangannya menatap Bunga dengan teduh ."Ya sayang ?"
"Bunga kangen sama mama , boleh nanti sepulang sekolah ketemu mama bentar ?" pinta Bunga
Bulan terdiam sejenak , menimbang-nimbang permintaan putri tirinya itu .
"Nanti mommy coba telepon papa ya , minta izin ". Kata Bulan lembut
"Iya mommy ". Sahut Bunga
"Ya sudah ayo turun, kita sarapan dulu ..." ajak Bulan lalu menggandeng tangan Bunga dan mengajak nya turun ke lantai bawah .
.
.
Adhiyaksa Company ...
Sesampainya dikantor , Dewa bergegas menuju ruang meeting . Disana salah satu klien nya sudah menunggu , padahal hari ini dirinya berniat ingin bekerja dari rumah dan ikut mengantar Bunga ke sekolah nya yang baru .
Tapi apa boleh buat , tanggungjawab sebagai pimpinan tak bisa ia lepas begitu saja . Ia harus bisa menjadi contoh untuk para karyawannya .
"Rei .." panggil Dewa pada Asisten nya yang berjalan mengikuti nya dari belakang .
"Ya tuan ?" jawab Asisten Rei
"Kau sudah siapkan berkas-berkas meeting nya ?" tanya nya
"Sudah tuan , Melinda sudah membawa nya keruang meeting ". Kata Asisten Rei .
"Hmmm .. Bagus ". Sahut Dewa
Melinda adalah sekretaris pribadi Dewa , ia juga kekasih Asisten Rei .
Langkah kaki jenjang Dewa segera menuju ruang meeting . Tengan kekar nya perlahan mendorong pintu ruangan itu .
Dan terlihatlah Klien bisnis nya sedang berbincang dengan sekretaris nya . Tanpa sadar Asisten Rei mengepalkan tangannya kala melihat sang kekasih begitu asyik mengobrol dengan rekan bisnis tuannya dan saling melempar senyum .
Melihat kedatangan Dewa , Melinda segera berdiri dari duduk nya dan menundukkan kepala nya tanda hormat .
"Pak Dewa ..." sapa Sekretaris Melinda .
"Hm, siapkan berkas nya sekarang ". Perintah Dewa dan Melinda segera melaksanakan perintah itu .
Dewa beralih menghampiri kliennya dan mengulurkan tangan berjabatan .
"Maaf membuat anda menunggu lama Tuan Joe .." kata Dewa
"Tak masalah Tuan Sadewa , saya juga belum lama tiba disini ". Ucap Joe
Klien Dewa kali ini adalah Joe , kekasih Siska . Pria itu datang ke perusahaan Dewa dengan alibi ingin membahas kerjasama antar dua perusahaan .
"Silahkan duduk tuan Joe ..." Dewa mempersilahkan Joe untuk kembali duduk .
"Terimakasih Tuan Sadewa ".
"Melinda..."Panggil Dewa pada sekretaris nya .
"Ya Pak ?" sahut nya terbata-bata karena ditatap tajam oleh Asisten Rei . Ia paham betul jika kekasihnya itu tengah menahan emosi karena melihat nya tadi berbincang dengan Joe .
"Kita mulai saja rapat nya . Segera presentasikan pembahasan kerjasama itu ". Titah Dewa tegas
"B-baik pak ". Melinda segera beranjak maju ke depan dan mempresentasikan nya .
.
Meeting berjalan selama satu jam , tak ada kendala apapun semua nya berjalan dengan lancar . Hingga Joe pun pamit undur diri dan akan kembali ke perusahaannya .
"Pak Sadewa , saya sangat senang sekali bisa bekerjasama dengan anda . Saya harap semua nya terjalin dengan baik " kata Joe
"Saya juga senang mendengar nya tuan Joe ". Balas Dewa
"Baiklah , saya permisi pamit tuan Sadewa .. Tapi sebentar , saya ada undangan untuk anda acara ulangtahun perusahaan saya .Saya berharap anda bisa menghadiri nya tuan Sadewa ..." ujar Joe seraya menyodorkan undangan itu pada Dewa .
"Terimakasih tuan Joe ,akan saya usahakan ". Ucap Dewa lalu menerima undangan itu dan berjabat tangan dengan Joe .
Setelah itu , Joe segera melangkahkan kakinya keluar dari ruang meeting perusahaan Adhiyaksa .
Dan Dewa juga bergegas keluar menuju ruangan CEO . Sesampainya diruangan miliknya , Dewa segera melepas jas yang membalut tubuh atletis nya dan menanggalkan jas itu dikursi kebesaran nya . Segera ia membuka laptop dan berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk dimeja kerja milik nya .
Sedang diruanga meeting ,tinggallah Asisten Rei dan juga Melinda .
Rei melihat Melinda terburu-buru membereskan berkas-berkas itu , ia segera menghampiri nya .
"Ekhhemm..." Rei berdehem , suara nya terdengar berat dan tegas ditelinga Melinda .
"Apa kau menyukai nya sweety ?" tanya Rei lalu meraih pergelangan tangan Melinda dan mencengkeramnya erat .
"Sakit Rei .." sentak Melinda meringis kesakitan .
"Apa kau minta ku kurung sekarang ? Kenapa dengan pria lain mudah sekali menebar senyum manis mu itu . Tapi jika dengan kau selalu mengerucutkan bibir mu itu . Apa pengen saya karetin ha ?" Geram Rei dengan suara dalam dan menekan emosi nya .
"Apa maksud mu Rei ? Kamu saja kaku begitu seperti kanebo . Bahkan kamu saja tak pernah tersenyum tapi kenapa menyuruh ku tersenyum ? Kau ini waras ?" Ucap Melinda tak terima .
"Berani kamu sekarang membantah ku ?" bentak Rei seraya mengeratkan cengkeramannya .
"Sakit Rei , lepas ...."
"Katakan apa mau mu sekarang ?!" ujar Rei sambil menatap tajam kekasihnya
"Aku mau kita putus Rei .. Puas !" Teriak Melinda tepat didepan wajah tampan Rei .
Rei mengeraskan rahang nya dan segera menyambar bibir ranum Melinda , tangan kokohnya terangkat menekan tengkuk Melinda dan memperdalam ciumannya .
Melinda memukul-mukul kasar dada bidang Rei yang dibalut kemeja putih dan dasi hitam . Dia terus memberontak saat Rei sengaja menggigit bibir bawah nya barulah pria itu melepaskan ciumannya .
Melinda langsung menendang kuat senjata Rei dengan lutut nya , membuat pria itu meringis kesakitan . Setelah itu ia segera pergi meninggalkan ruang meeting .
"Aaarrghhh sial ..." umpat Rei seraya memegang senjata nya saat merasakan ngilu yang luar biasa .
"Lihat saja , pulang kerja nanti ku kurung kau dikamar apartemen dan ku buat sakit pinggang ". Geram nya lalu berjalan tertatih-tatih keluar dari ruangan meeting itu .
.
.
.
Haiii ,jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terima kasih 🌹♥️