NovelToon NovelToon
TEENAGER : 4 Gadis Remaja

TEENAGER : 4 Gadis Remaja

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Blackpink / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: oreonaaa

Raya, Jenny, Nabilla, dan Zaidan. Keempat gadis yang di sangat berpengaruh di salah satu sekolah favorit satu kota atau bisa dibilang most wanted SMA Wijayakusuma.

Selain itu mereka juga di kelilingi empat lelaki tampan yang sama berpengaruh seperti mereka. Karvian, Agam, Haiden, dan Dio.

Atau bagi anak SMAWI mereka memanggil kedelapannya adalah Spooky yang artinya seram. Karena mereka memiliki jabatan yang tinggi di sekolahnya.

Tentu hidup tanpa musuh seakan-akan tidak sempurna. Mereka pun memiliki musuh dari sekolah lain dimana sekolah tersebut satu yayasan sama dengan mereka. Hanya logo sekolah yang membedakan dari kedua sekolah tersebut.

SMA Rajawali dan musuh mereka adalah Geng besar di kotanya yaitu Swart. Reza, Kris, Aldeo, dan Nathan. Empat inti dari geng Swart dan most wanted SMAJA.

Selain itu ada Kayla, Silfi, Adel, dan Sella yang selalu mencari ribut setiap hari kepada keempat gadis dari SMAWI.

Dan bagaimana jika tiba-tiba SMAJA dipindahkan ke sekolah SMAWI?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oreonaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 : Konser Dadakan 12 IPA 3

“Eh! Kemarin ga upacara ya?”

“Iyaa katanya sih sekolah lagi mau buat classmeet terakhir yang dibuat OSIS sebelum masa jabatan mereka habis.”

“Katanya juga nanti classmeet tahun ini lebih seru.”

“Ih! Gak sabar gue.”

“Sama gue juga.”

“Emang ya OSIS kalau diketuai sama Kak Vian gak pernah gagal.”

“Bener! Tahun lalu juga sampai sekolah lain iri dengan classmeet kita.”

Hari ini semua murid SMA Wijayakusuma membicarakan acara classmeet mendatang yang menjadi tugas akhir bagi OSIS sebelum masa jabatannya selesai.

Selama seminggu ini pun para OSIS dan para guru di sibukkan kegiatan classmeet. Dan dikarenakan ada sekolah lain di SMA Wijayakusuma, kepala sekolah berkeinginan classmeet tahun ini digabungkan oleh SMA Rajawali. Karena perihal itu Raya selaku sekretaris Osis harus membuat proposal ulang untuk dikirim ke kepala sekolah dan ke SMA Rajawali.

Para OSIS pun juga tidak bisa membantah ucapan kepala sekolah dan hanya menuruti ucapan sang kepala sekolah.

Dikarenakan semua guru rapat untuk membahas proses kelanjutan classmeet mendatang, semua kelas pun berakhir jam kos sampai pulang tetapi para siswa siswi diharapkan masih berada disekolah dan akan pulang seperti biasa.

Hal itu membuat semua siswa siswi merasa girang. Mereka bisa ke kantin dengan puas, bermain ponsel, bermain game, dan ribut-ribut dengan bebas.

Seperti kelasnya Jenny dan Zai ketambahan Billa serta Aiden ke kelas mereka membuat suasana dalam kelas 12 IPA 3 ini semakin riuh.

Padahal mereka semua sudah di himbau agar tetap tenang dan tetap kondusif walaupun jam kos. Mereka dibebaskan tetapi jangan sampai ada keributan. Tetapi larangan adalah perintah. Mereka malah ribut sampai terdengar ke gedung sebelah tempat di mana SMA Rajawali berada.

“MUSIK WOY MUSIK!”

Clik.

Lagu DJ yang di putar oleh salah satu siswa pun langsung menggema satu ruangan ini sampai keluar ruangan. Kelas 12 IPA 3 ini mempunyai speaker bluetooth yang besar ya tidak besar-besar, sedeng saja. Mereka beli menggunakan uang kas tentunya agar mereka bisa menyetel musik.

Dan mereka akan menyetel musik jika

Tidak ada Agam, karena Agam adalah sie tata tertib sekolah.

Saat jam kos tentunya.

Guru bisa di ajak nyanyi dan senang-senang biasanya ini guru Seni budaya dan Prakarya.

“BARU KENALAN NGA SO BIKIN BAGILA. TIAP MALAM BAJALAN KITA PE DOMPET YANG RATA.” Suara Zai memulai menyanyikan lagu ini sembari menari di atas meja.

“DUNIA, MASA NGANA TARADA MODAL. ASAL GAYA PASANG STORY AMBOR DOI DI MEJA.” Disauti oleh Dio.

“JUJUR PANYAKI PALING TARADA OBAT. SIFAT-SIFAT MACAM INI HARUS INJANG DALAM MUKA.” Jenny mulai bernyanyi ke depan menggunakan gagang sapu.

“OTAK CUMA APA GES?” Teriak Zai di atas meja sembari menyodorkan tangannya ala ala mik.

“PUNUNG DENG RENCANA. MACAM MODAL IRI, MEMANG PACAR TARA GUNA!” Balas seisi kelas.

“CIS CIS CIS CIS CIS FAJA SKALI.” Aiden joget di atas meja samping Zai.

“ANJAY MEMANG FAJA SKALI.” Ujar Billa bergoyang bersama Jenny.

“CIS CIS CIS CIS CIS FAJA SKALI. CIS CIS CIS CIS CIS MEMANG FAJA SKALI.” Seru seisi kelas berjoget ala ala tiktok.

Salah satu dari mereka pun menvideo keasikan mereka. Mereka bersenang-senang bersama. Kadang kelas lain ikut join.

“KITA NI MANUSIA BUKAN APA GAES?” Seru Jenny bertanya kepada teman-teman yang sedang berjoget didepan.

“ATM SAYANG! BUKAN ATM SAYANG!”

Bagas salah satu siswa kelas 12 IPA 3 membawa speaker bluetooth dan berjalan keluar. Dengan Zai, Billa, dan Jenny berada di depan bernyanyi dan diikuti oleh lainnya di belakang berjoget ria.

“TOLONG JANG NGA KASE MUKA. TASO PASTIU LIA. MUKA-MUKA BAGINI BOLE TADA DENG STRIKA.” Nyanyi bareng mereka semua.

“WEY!” Teriak Zai didepan kelas IPA 2.

“MUKA LAPIS PORI-PORI

ITU PIPI PICAH MACAM

JADI JANG BAGILA CI, KITA PE DOI

JANG TA PAKA DALAM MUKA MATI BABADIRI.” Jenny mulai bagian rap nya tepat di depannya kelas IPA 2. Mereka pun langsung ikut keluar mereka keluar dan mengajak kelas lainnya untuk senang-senang.

Bagas dengan gercepnya menaikkan volume speaker yang ia bawa.

“OKAY, KIAPA MASIH BA TUNGGU.”

“PIGI DA-DARI SITU, JANG TA EMOSI TARUJU KONG NG BILANG MANUCU.”

“LARI DAR-DARI SITU, SANTAI TA-Tara DUSU.”

“AYO GES KITA SENANG-SENANG! YUHUUU!” Teriak Billa saat mereka sudah berada di lapangan.

Kelas lain pun langsung pada turun dan ikut berjoget dan bernyanyi.

“CIS CIS CIS CIS CIS FAJA SKALI.”

“CIS CIS CIS CIS CIS MEMANG FAJA SKALI.”

“CIS CIS CIS CIS CIS FAJA SKALI.”

“CIS CIS CIS CIS CIS MEMANG FAJA SKALI.”

“KITA NI MANUSIA BUKAN APA?!”

“ATM SAYANG! BUKAN ATM SAYANG!”

Bahkan para OSIS yang berada di lantai tiga hanya melihat dari atas. Raya hanya tersenyum menggelengkan kepalanya.

“Ga usah. Biarin.” Ujar dingin Raya saat Agam ingin pergi turun untuk membubarkan mereka.

“Ta—“

“Gue gak suka ngulang 2 kali.” Raya menatap datar Agam.

“YUHUUUUU!!! YEAYYYY!!! AYO BIL ASEK ASEK ASEK! HAHAHA!”

“CIS CIS CIS CIS CIS FAJA SKALI!”

“CIS CIS CIS CIS CIS MEMANG FAJA SKALI!”

“CIS CIS CIS CIS CIS FAJA SKALI!”

Teriak semuanya. Jenny pun meloncat-loncat sampai ke belakang dan ia menubruk seseorang. Melihatnya dan dengan santainya ia tetap bernyanyi padahal musik sudah berhenti.

“Cis Pak cis Pak cis Pak? Hah? Bapak? Eh!” Jenny melotot menatap takut Pak Anggora di depannya sudah berwajah merah dengan rahang yang ketat.

“Siapa yang menyuruh kalian nyanyi di sini dan membuat keributan hah?” Tanya Pak Anggoro dengan datar.

“TIDAK MALU DILIHAT SAMA ANAK RAJAWALI HAH?” Bentak Pak Anggoro keras.

Jenny yang di depannya tersentak kaget dan berjalan menuju rombongan kelasnya.

“BUBAR SAYA BILANG! DAN UNTUK KELAS 12 IPA 3 DAN BILLA, AIDEN! KALIAN BAPAK HUKUM! HORMAT BENDERA SAMPAI JAM KE 5 BERBUNYI!”

“Yah! Bapak masih 2 jam loh pak! Ga kasihan sama kita pak?” Ujar Billa melas.

“OKEH! BAPAK TAMBAH JADI SAMPAI RAPAT SELESAI!”

“JANGAN PAK! JANGAN! PAK! JANGAN! SAMPAI JAM KE 5 AJA UDAH!” Teriak heboh IPA 3.

“YAUDAH! HORMAT LANGSUNG! CEPAT!”

Mereka langsung berbaris dan melakukan hormat.

“Speaker ini bapak sita sampai kalian lulus.” Ujarnya dan langsung membawa speaker ke ruang BK.

“Anjir! Baru juga dibeli itu speaker! Memang sial!” Gumam Sinta selaku bendahara kelas 12 IPA 3.

“Gue punya di rumah nanti gue bawa aja buat ganti.” Ujar Zai.

“Nah boleh tuh!” Seru mereka.

“Sttt! Jangan keras-keras.” Bisik Jenny.

...۝

...

Semua murid Rajawali yang sedari awal melihat aksi dari anak kelas 12 IPA 3 sampai ke bawah lapangan dan bernyanyi ria dengan keras pun hanya menggelengkan kepala mereka. Sebenarnya mereka ingin ikut tetapi ditahan oleh Reza dan kawan-kawan. Mereka melarang mereka ikut agar tidak tercoreng nama baik sekolah mereka tentunya karena aksi mereka akan segera diketahui oleh guru.

Ya tidak tau bagaimana suaranya saja menggelegar sangat keras sampai semua murid keluar dari kelas dan melihat suara berasal dari mana itu.

“Tunangan Lo tu.” Ujar Al menatap Kris yang menatap semua lautan siswa siswi Wijayakusuma di lapangan.

“Belum tunangan baru dijodohin.”

“Sama aja!”

“Gak mau Lo geret?” Tanya Nathan.

“Biarin aja.”

“Gak habis pikir gue Lo bisa-bisanya tunangan sama tu bocah judes.” Ujar Al tidak habis pikir.

“Ya penting bisa memiliki dari pada suka tapi gak mau ngungkapin, cemen!” Ejek Kris kepada Al.

Al mendengus, “Awas aja lu, kalau gue bisa.”

“Iyain aja.”

“Brengsek!”

Mereka bertiga sudah diberitahu oleh Kris jika Kris dan Jenny dijodohkan dan mereka hanya bisa menerima saja. Jika mereka menentang juga tidak bisa karena yang mengatur juga orang tua mereka. Mereka juga sudah tidak terlalu mementingkan ego dendam mereka. Mungkin karena sudah mendekati kelulusan dan Kayla and the geng sudah tidak membuat onar untuk memancing kemarahan si empat gadis Wijayakusuma itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!