Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Ummi Sarah menatap kesekelilingnya mencari keberadaan Gus zafran yang tadi meminta izin padanya untuk ke toilet.
" nah, itu zafran Bu " ucap ummi Sarah Sembari menunjuk kearah putra nya yang sedang melangkah menuju ke arah mereka.
semua yang ada disana kini terkejut melihat perbedaan Gus zafran. Gus zafran tidak lagi menggunakan tongkat untuk berjalan. Dan sekarang Gus zafran sudah bisa kembali melihat indahnya dunia yang di ciptakan oleh Allah .
" masyaallah.. Itu beneran zafran Bu nyai ?"tanya Bu Maryam yang seakan tak percaya melihat Gus zafran sudah bisa melihat kembali.
" Iyya Bu , Alhamdulillah sekarang zafran sudah bisa melihat lagi " ucap Bu Maryam dengan senyum penuh bahagia .
" Alhamdulillah,saya juga sangat senang dengarnya Bu" sahut Bu Maryam pada ummi Sarah.
Gus zafran semakin mendekat kearah mereka dan memberikan salam untuk menyapa mereka semua yang ada disana.
" assalamualaikum" salam Gus zafran pada mereka semua
" waalaikum Salaam " sahut mereka semua dengan sangat kompak nya.
Gus zafran langsung berlalu menyalami tangan Bu Maryam dengan penuh ta'dzim dan sopan padanya.
sedangkan Syifa kini terdiam membeku melihat wajah laki laki yang tak asing baginya .wajah laki laki yang sangat ia rindukan dan telah pergi untuk selamanya
Laki laki yang berada di depannya saat ini ,sangatlah mirip dengan laki laki yang ia temui 12 tahun lalu. sangat mirip hampir tidak ditemukan perbedaannya.
Syifa menatap laki laki di depannya dengan kerinduan yng sangat dalam,namun ia juga sadar kalau yang di depannya bukanlah laki laki yang bernama Gus fardzan melainkan,kembarannya .
" astaghfirullah...." ucapnya kembali lirih sembari menundukkan pandangannya lagi.
" masyaallah... ibu seneng lihat kamu sudah seperti dulu lagi nak ' sahut Bu Maryam dengan raut wajah yang sangat bahagia melihat Gus zafran saat ini.
" Alhamdulillah Bu" sahut Gus zafran tersenyum pada Bu Maryam.
sedangkan Syifa dan kedua sahabat nya kini hanya menyimak pembicaraan mereka saja tanpa ikut menyambung.
" Syif...." panggil Annisa sembari menyenggol lengan Syifa
" hemmm,kenapa ?"tanya Syifa dengan nada pelannya sembari menatap wajah Annisa
" itu beneran Gus zafran ya ? Kembarannya Gus fardzan ?"tanya Annisa pada Syifa.
" kayaknya begitu " sahut Syifa pada Annisa .
'" ganteng banget ya Syif... Nisa... , nitip banget sama almarhum Gus fardzan. Tapi yang ini lebih gantengan lagi. Di tambah sekarang beliau sudah bisa melihat lagi " ucap Fatiyah dengan nada pelannya pada kedua sahabat nya .
Fatiyah saja tidak bisa mengalihkan pandangannya untuk menatap ke selain Gus zafran. Karena memang Gus zafran jauh berbeda dengan terakhir kali mereka bertemu saat kepergian Gus fardzan.
" pandangannya di jaga " ucap Annisa pada sahabat nya Fatiyah.
" eh,Iyya Iyya.. Maaf khilaf, habis ganteng banget " sahut Fatiyah sembari terkekeh.
" oh Iyya nak, kamu tolong ambilkan hadiah nya untuk mereka ya ... Di dalam mobil " ummi Sarah meminta tolong pada putra nya.
" Iyya ummi" sahut Gus zafran dan langsung berlalu menekan kunci mobilnya untuk membukanya.
Gus zafran kembali membawa tiga buket sekaligus,yang memang sengaja ummi Sarah pesan untuk di bagikan kepada mereka bertiga sebagai hadiah .
" ini.. Ummi sengaja beliin kalian bunga untuk hadiah kelulusan kalian" ucap ummi Sarah sembari memberikan buket bunga pada mereka bertiga.
" terima kasih ummi" sahut Annisa dan Fatiyah.
" sisanya itu di kasih nak " perintah ummi Sarah pada Gus zafran yang masih memegang satu buket bunga lagi.
" ini ummi" Gus zafran memberikannya pada ummi Sarah.
" dikasih saja langsung " ucapnya pada putranya.
" ini..." Gus zafran menyodorkan bunga terakhir nya untuk Syifa ,namun tetap dengan wajah yang menunduk.
Syifa sedikit canggung untuk menerima bunga itu dari Gus zafran,ia tak kunjung mengambilnya dari tangan Gus zafran.
" diambil Syifa... Kasihan Gus zafran ,pasti pegel itu tangannya " ucap annisa sembari menyenggol lengannya
" kalau kamu nggak mau ambil biar aku yang ambil ya..." ucap Fatiyah hendak mengambil bunga itu namun cepat di hentikan oleh Annisa.
" ehhhh... jangan narsis deh " ucap Annisa pada Fatiyah membuat Fatiyah memanyunkan bibirnya karena di cegah oleh Annisa.
" diterima saja nak, nggak papa " ucap ummi Sarah pada Syifa yang tak kunjung mengambil buket itu.
" ambil nak,kasihan Gus zafran nya " timpal Bu Maryam pada Syifa.
dengan rasa gugup,Syifa pun kini mengambil buket bunga itu dari genggaman Gus zafran ,dengan kepala yang menunduk sama persis dengan Gus zafran.
" terima kasih " sahut Syifa setelah mengambil bunga nya.
" hemm..." sahut Gus zafran hanya berupa deheman pada Syifa.
" terima kasih ummi, karena ummi sudah memberikan hadiah untuk kami " ucap Annisa mewakili kedua teman teman nya.
" sama sama nak,semoga kalian bertiga suka ya.." ucap ummi Sarah Sembari tersenyum.
" kami suka kok ummi, bunganya sangat indah dan harum " sahut Syifa pada ummi Sarah.
" Alhamdulillah,kalau kalian suka. Ummi seneng dengernya " sahut ummi Sarah tak luput senyum manisnya yang selalu terpancar
" terima kasih loh Bu nyai... Karena Bu nyai sudah menyempatkan diri untuk hadir di wisuda anak anak. dan juga memberikan hadiah untuk mereka bertiga." ucap bh Maryam pada umi Sarah.
" tidak perlu berterima kasih.. mereka sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri. " sahut ummi Sarah Sembari tersenyum.
"ibu nyai memang sangat baik " sahut Bu Maryam sembari mengelus lengan ummi Sarah.
" oh Iyya Bu, setelah ini Bu Maryam mau kemana ?"tanya ummi Sarah pada Bu Maryam.
" kayaknya kita langsung pulang saja Bu nyai " sahut Bu Maryam pada ummi Sarah.
" yasudah,sekalian sama saya saja. Kita bareng pulangnya " tawar ummi Sarah pada Bu Maryam.
"tidak papa Bu nyai, nanti malah merepotkan Bu nyai.dan disini juga bukan cuman saya. Kami bisa naik taxi kok nanti" ucap Bu Maryam pada ummi Sarah.
" tidak papa Bu.. Ikut saya saja. Lagian arah pulang kita kan sama. sekalian saja. Dan, sebenarnya saya juga ingin berbicara sesuatu sama ibu " ucap ummi Sarah pada Bu Maryam.
" berbicara ? Ada apa Bu nyai ? Apa Bu nyai butuh bantuan kami ?"tanya Bu Maryam pada ummi Sarah.
" tidak,saya tidak butuh bantuan. Saya hanya ingin berbicara Masalah pribadi dengan Bu Maryam . jadi ,kita barengan saja ya.. Pulangnya "?"tawar ummi Sarah kembali pada Bu Maryam.
" yasudah Bu nyai, kami langsung ikut Bu nyai saja pulang. Maafin kami ya bunyai.. Kalau ngerepotin " " sahut Bu Maryam pada ummi Sarah.
" nggak papa Bu Maryam santai saja " sahut ummi Sarah Sembari tersenyum.
" kamu juga ikut nak ?"tanya Bu Maryam pada mbak ana yang juga ada disana.
" lain kali saja Bu, ana mau langsung pulang karena tadi mas telfon kalau sudah pulang kerja " sahut mbak ana pada Bu Maryam.
" terus kamu pulangnya gimana nak ?"tanya Bu Maryam pada mbak ana.
" kalau ana gampang Bu,bisa minta jemput sama suami " sahut mbak ana pada Bu Maryam.
" yasudah kalau begitu kamu hati hati ya nak,ibu pulang dulu sama anak anak " pamit hu Maryam pada mbak ana.
" Iyya Bu, hati hati " sahut mbak ana sembari tersenyum dan menyalami Bu Maryam.
" kita pamit juga ya mbak.. Mbak hati hati di jalan.maksiah untuk hadiahnya " ucap Syifa pada mbak ana.
" sama sama " sahut mbak ana sembari tersenyum
" kami pamit ya nak, assalamualaikum " salam ummi Sarah pada mbak ana.
" waalaikum Salaam,hati hati ummi,Bu " ucap mbak ana pada mereka semua.
Mereka semua pun kini langsung berlalu menaiki mobil yang di kendarai oleh Gus zafran
"waaahhh... enak banget ya,mobilnya Anisa " ucap Fatiyah yang memang tak pernah sama sekali menaiki mobil seperti itu .
" jangan berisik Fatiyah,malu maluin " sahut Annisa pada Fatiyah.
'iyya Iyya " sahut Fatiyah pada Annisa.
Seketika mobil mereka pun mulai melaju pergi dari parkiran itu