Apa hal yang paling menyeramkan di dunia ini?
Mungkin jika Zahra ditanya hal itu maka ia akan menjawab bahwa pernikahan beda agama adalah yang paling berat sekligus menyeramkan. Jangankan untuk menjalani, bahkan untuk membayangkannya 'pun Zahra tidak mampu. Namun garis takdir berkata jika jalan ini memang harus Zahra lalui, yaitu menjadi pengantin pengganti untuk atasannya yang memiliki keyakinan berbeda dengannya.
Lalu akan seperti apakah kehidupan rumah tangga mereka berlayar? Apakah dalam pelayaran dalam biduk rumah tangga ini mereka akan menemui pelangi, atau justru rintangan badai yang akan mereka jalani? Ikuti kisah selengkapnya eksklusif hanya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata ulah Alora
Zahra membuka matanya saat mendengar pintu kamar terbuka. Begitu membuka mata, ia terkejut saat melihat Jo berdiri di depannya dengan hanya mengenakan handuk. Bahkan bukan hanya terkejut, Zahra sampai berteriak histeris karena untuk kedua kalinya melihat tubuh indah Jonathan hampir tanpa busana.
"Hei ada apa?" Tanya Jo panik. Ia pikir Zahra merasakan hal lain selain mual yang tadi ia alami.
Entah sadar atau tidak, Zahra melempar bantal ke arah Jo dan langsung Jo tangkap. "Tutupi tubuhmu itu," pekik Zahra.
Jo melihat penampilannya dan ia baru menyadari bahwa sedari tadi ia mondar mandir di dalam rumah bahkan sempat ke dapur hanya mengenakan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya saja. Ia tersadar dan menyerahkan segelas air hangat yang tadi ia bawa pada Zahra, kemudian ia beranjak pergi untuk mengganti pakaiannya.
Tok tok tok
"Zahra, bisa Mommy masuk?"
"Iya, masuk saja, pintunya tidak dikunci."
Pintu terbuka, terlihat Mommy Alice, Alora dan Jordan memasuki kamar. "Apa yang terjadi, Jo bilang kau mual-mual, ada apa?"
"Tidak tahu, Nyonya." Zahra merasa ucapannya salah karena memanggil Nyonya pada wanita yang berstatus ibu mertuanya di hadapan dua mata-mata Nenek Jonathan. "Mmm aku tidak tahu, Mom. Badanku rasanya lemas dan kepalaku pusing."
"Tenang saja Mom, mungkin Ara hanya masuk angin biasa karena tadi malam dia melewatkan makan malam." ucap Jo yang kini keluar dari ruang ganti dengan pakaian yang terlihat lebih santai dari hari biasanya.
"Yakin hanya masuk angin biasa? Kenapa tidak cek ke dokter saja, siapa tahu ada hal lain 'kan?" timpal Jordan.
"Hal lain?" tanya Zahra bingung.
Alora beralih duduk di sisi Zahra di atas ranjang. "Kakak Ipar, gejalamu ini sangat persis dengan gejala yng dialami ibu yang sedang hamil muda. Mungkin saja kau sedang hamil 'kan?"
"Ha-hamil?" Zahra menatap Jo, tetapi Jo juga terlihat hanya pasrah saja. Sebab, jika keduanya mengatakan tidak mungkin, maka Jordan dan Alora akan tahu bahwa hubungan mereka tidak berjalan dengan normal.
"Begini saja, kita panggil Dokter saja agar semuanya jelas, bagaimana?" usul Jordan.
"Itu tidak perlu," timpal Jo.
"Tante?" Kali ini Alora menatap Mommy Alice seakan meminta persetujuan. Sebab, persetujuan dari Nyonya besar sangatlah penting.
"Kita harus memastikannya Jo," ucap Mommy Alice.
"Tapi, Mom—"
"Hanya agar semuanya jelas." ucap Mommy Alice meyakinkan.
"Baiklah, aku akan panggilkan Dokter Kinan kemari." putus Jo akhirnya.
"Biar aku saja yang menghubunginya," sahut Jordan dan langsung diangguki Jonathan.
Setelah Jordan keluar dari kamar untuk menghubungi Dokter pribadi kelurga Fox, Alora juga ikut keluar menyusul kekasihnya.
"Iya Dokter, aku percaya padamu." Setelah mengatakan itu, Jordan memutus panggilannya.
"Bagimana, aman?" tanya Alora.
"Dengan membawa nama Nenek, Dokter Kinan langsung setuju untuk ikut mengatakan bahwa Zahra hamil." jawab Jordan.
"Bagus kalau begitu. Setelah Jo dan Tante Alice mendengar ucapan Dokter Kinan nanti, maka disitu saatnya kau mengajukan diri untuk menggantikan Zahra di kantor dengan alasan kehamilan Zahra. Dan nanti Zahra akan memiliki banyak waktu di rumah, dan aku akan memanfaatkan waktu itu dengan baik untuk memprovokasi Zahra agar dia semakin dekat dengan Jo dan jatuh hati padanya. Lalu kau juga akan menggunakan kesempatanmu sebagai sekretaris Jonathan untuk ikut membuat Jonathan mencintai Zahra. Setelah itu, misi kita selesai." ucap Alora.
"Kau memang cerdik, Honey. Bay the way asap apa yang kemarin kau sebar di kamar Jonathan?" tanya Jordan, sebab kemarin ia hanya mengikuti permintaan kekasihnya saja karena ia tahu pasti tujuannya baik untuk mereka.
"Asap yang kemarin?" Alora tersenyum simpul saat teringat kegunaan dari asap yang kemarin ia sebar ke kamar Jo dan Zahra. "Itu adalah jerami yang diberikan temanku dari Makedonia. Katanya, jika jerami itu dibakar maka asapnya akan membuat efek seperti gejala yang dialami ibu hamil, dan ternyata benar, Zahra mengalami semua gejala itu sekarang."
"Kau memang luar biasa, kau selalu bisa diandalkan." puji Jordan.
double up