My Dokter

Pagi pagi sekali Atar sudah bangun karan ia mendapatkan panggilan darurat dari rumah sakit.

Kebetulan dokter yang bertugas pagi itu tak ada dan hanya Atar yang di percaya untuk menggatikan tugas tersebut.

Mau tak mau Atar pun harus segara bangun dari tidur nya padahal ini masih pagi sekali bahkan ia belum mendengar adzan subuh tapi yang namanya pekerja Atar harus profesional.

Atar pun melangkah menuju kamar mandi tak lama azan subuh berkumandang, sebelum berangkat ia menunaikan kewajiban nya terlebih dahulu.

"Loh kamu mau kamana tar" ya ya bunda Atar saat melihat putranya sudah rapi pagi pagi sekali.

"Atar ada kerjaan mendadak Bun"

"Tapi ini masih pagi tar"

"Iya Bun dokter yang bertugas tidak ada jadi Atar yang akan menggantikan nya karan ada Pasien darurat " jawab nya.

"Seharus nya kamu itu udah cuti dan diam di rumah tar 3 hari lagi kamu nikah loh" ingat nya.

"Ya gimana lagi Bun namanya juga darurat"

"Yaudah kamu hati hati ya"

"Iya Bun assalamualaikum "

"Walaikumsalam"

***

Setelah selesai dengan tugas nya pagi itu beristirahat sebentar di ruangan nya tiba tiba seseorang datang mengetuk ruangan Atar.

Tok

Tok

Tok

Lebih

Ao

"Masuk" jawab nya dari dalam.

"Maaf dokter Atar mengganggu " ucap nya sambil masuk ke dalam ruangan Atar.

"Tidak apa apa dok masuk saja" jawab Atar.

"Ada apa ya " tanya Atar.

"Gini dok, dokter Ferdi kan sedang berhalangan makannya anda yang di tugas kan untuk menggantinya nya karna hanya anda yang di percaya oleh beliau dan kebetulan pagi ini beliau juga ada tuhan ke kota x untuk mengecek tim kesehatan di kota tersebut " jelas nya.

"Kenapa saya baru di kasih tau" ta ya Atar.

"Maaf dok"

"Berapa hari??" Tanya nya.

"Dua hari dok besok malam anda sudah kembali ke sini"

Atar diam ia merasa bingung harus kah diri nya pergi sedang kan tiga hari lagi pernikahan nya tapi mau tak mau Atar harus pergi.

Setelah obrolan nya selesai Atar langsung pulang ke rumah ingin pamitan juga pada Buda nya dan juga menyiapkan beberapa hal yang memang ia perlukan.

"Assalamualaikum Bun" ucap Atar saat Samapi rumah.

" Waalaikumsalam Loh kok udah balik lagi nak" jawab bunda nya sambil tersenyum senang ia Kiara bahwa putra nya sengaja langsung pulang dan cuti berkerja.

"Iya Bun Atar cuma ingin pamit dan mengambil beberapa keperluan Atar"

"Loh memang nya kamu mau kemana??" Tanya nya.

"Mau ke kota x Bun"

"Kamu serius tar Bantar lagi kamu nikah loh" ucap nya terkejut.

"Bunda kaya baru pertama aja Atar pergi ke luar kota"

"Bukan gitu tapi kali ini kan beda kamu mau nikah tar"

"Ya gimana lagi dong Bun"

"Kira Kiara berapa hari tar"

"Besok malam juga Atar udah kembali Bun" jawab nya menyakin kan sang bunda.

"Bentar deh bunda panggil ayah dulu, kok rasa nya bunda gak tenang ya" ucap bunda Atar langsung pergi memanggil suami nya yang kebetulan memang sedang berada di rumah.

"Kamu mau ke luar kota tar??" Tanya nya saat melangkah mendekati putra nya bersama sang Istri.

"Iya yah mendadak Atar juga baru di kasih tau tadi"

"Bagai mana jika pas nikahan kamu belum kembali??" Tanya sang ayah.

"Insya Allah udah yah" jawab Atar.

"Kok bisa mendadak gini sih tar, kalo biasa biasa nya gak papa tapi kali ini kan kamu mau nikah" ucap bunda Atar sambil meneteskan kan air mata nya.

"Bunda kok malah nangis sih" ucap Atar menghampiri bunda nya.

"Bunda hanya takut kalau pada hari H kamu belum sampai sini tar" ucap nya sambil memeluk Atar.

"Insya Allah Atar usahakan udah bunda, bunda doakan Atar ya " jawab nya sambil membalas pelukan sang bunda.

"Bunda selalu doain kamu tapi ntah kenapa kali ini bunda takut aja" ucap nya sambil mempererat pelukan nya pada sang anak.

"Gak bisa izin aja tar" ucap ayah.

"Gak bisa yah Atar aja ini gantiin dokter yang lain dan harus Atar yang ganti gak bisa yang lain"

"Udah dong Bun jangan nangis" Atar menghapus air mata bunda nya.

"Awas ya tar kalo Samapi hari H kamu belum pulang " acam nya.

"Iya bunda Atar pasti pulang "

"Yaudah kalau begitu Atar berangkat ya takut telat"

"Bawa mobil??" Tanya ayah Atar.

"Gak yah naik pesawat aja biar cepat"

"Yasudah hati hati"

"Jangan lupa berdoa "

"Siap ayah bunda"

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Atar pun selesai berpamitan pada kedua orang tua nya lalu ia pergi ke bandara di Atar oleh supir nya.

"Yah kok perasaan bunda gak enak ya" ucap nya pada sang Suami.

"Kita berdoa saja Bun semoga Atar baik baik saja " jawab nya menenangkan sang istri.

****

Selama perjalanan menuju bandara Atar merasakan tidak enak namun ia tak mau berfikir macam macam, Atar berusaha positif thinking.

Setelah Sampai bandara Atar langsung masuk, ia menikmati pemandangan nya yang hanya dia jam itu.

Setalah sampai kota tujuan Atar langsung pergi ke tempat ia menginap untuk mengistirahatkan tubuh nya sebentar sebelum melakukan pekerjaan.

Tak terasa dua hari sudah atar berada di kota tersebut dan sore ini ia akan kembali ke Jakarta, Atar mengambil penerbangan malam jadi ia bisa bersantai dulu karan di daerah yang Atar tempati susah sekali sinyal ia tak bisa menghubungi keluarga dan juga kia.

Atar pun memutus kan untuk pergi sore hari mungkin ia akan bejalan jalan dulu sebentar sebelum pulang.

Setalah keluar dari daerah yang susah sinyal Atar langsung menghubungi bunda nya.

"Hallo Bun assalamualaikum" ucap Atar.

"Walaikumsalam nak, kamu baik baik saja kan" tanya nya dengan khawatir.

"Alhamdulillah Atar baik Bun"

"Kapan kamu pulang"

"Malam ini Atar mau pulang Bun, oh ya sambil menunggu penerbangan Atar nanti malam Atar lagi jalan jalan ni, bunda mau oleh oleh gak??" Tanya nya.

"Bunda gak mau apa apa nak, yang bunda mau kamu pulang dengan selamat" jawab nya.

"Iya bunda isya Allah "

"Yaudah lebih baik kamu Istirahat jangan kemana-mana"

"Iya Bun"

Stelah itu Meraka pun mengakhiri panggilan nya Atar memilih untuk menuruti sang bunda, ia cek in di hotel yang dekat dengan bandara.

Samapi hotel Atar merebahkan tubuh nya lalu kembali mengambil ponsel nya, Atar jadi teringat akan calon istri nya.

"Assalamualaikum calon istri" Atar mengirim pesan pada Kia.

Semenjak mengenal Kia Atar menjadi orang yang lebih hangat, bahkan sekarang ia sering menggoda Kia padahal dulu mana pernah ia seperti itu.

"Walaikumsalam salam calon suami" balas Kia

Deg...

Atar terkejut ia tak menyangka jika Kia akan membalas seperti itu dan itu membuat Atar senyum senyum sendiri.

"Kamu lagi apa Kia" tanya nya.

"Lagi ngerjain skripsi mas, kalo mas lagi apa??"

"Mas lagi jalan jalan"

"Kemana?? Emang boleh jalan jalan" tanya Kia heran bukan nya mereka lagi di pingit selain tidak boleh bertemu juga tidak boleh kemana mana.

"Jauh Kia"

"Ya jauh tuh kemana mas"

Atar tidak membalas lagi pesan Kia karan ia ingin Kia pokus pada tugas nya padahal bukan nya pokus Kia malah penasaran.

Sudah sore hanya tinggal menunggu beberapa jam saja untuk kembali pulang tapi kenapa rasanya sangat lama bagi Atar, ia ingin segera sampai di rumah.

Malam tiba Atar segara pergi ke bandara ia bener bener ingin segera pulang namun Atar di buat khawatir saat melihat hujan mulai turun dinkota tersebut.

Saat Samapi di bandara antar di buat terkejut karan penerbangan nya di Pending akibat cuaca buruk, buru buru Atar menghubungi bunda nya.

"Hallo Bun assalamualaikum"

"Walaikumsalam nak, kamu sudah naik pesawat??" Tanya nya.

"Belum Bun di sini cuaca buruk dan penebangan di tunda dulu tapinatar gak tau sampai kapan" beritahu nya.

"Apa?? Terus bagai mana pernikahan kamu besok tar" jawab bunda Atar dengan cemas.

"Iya bunda Atar tau, bunda doain Atar terus ya biar sampai tepat waktu"

"Iya bunda selalu......"

Belum selesai bunda Atar bicara sambung telpon nya terputus mungkin karan cuaca buruk juga jadi susah sinyal.