Mia,
gadis yatim piatu yang menerima perlakuan tak adil dari keluarga paman apalagi sepupunya. Dia di bully di Kampus dan di rumah.
Mia menyukai salah satu seniornya.. tapi bukan sambutan yang dia terima.
Mia akhirnya memilih menelan semua pahit yang menggerogoti mulutnya. dia bertekat akan kembali nanti membalas semua perlakuan dan hinaan yang datang kepadanya.
apakah nia akan menemukan kebahagiaan?
apakah ada pria yang mampu meluluhkan hatinya yang sempat keras ?
Mampukah seorang CEO dingin memeluk tubuh ringkih si gadis cantik yang menarik hatinya?
Ini karya kedua aku. semoga kalian suka ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmebet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Happy Family
Mia berjalan dengan deg deg an juga puas. dia menggandeng papa dan kak zian.
"Selamat putri papa.." ucap papa bangga.
"Selamat adik kecil, "
Hap!
"Mia memeluk dua pria yang di sayanginya itu erat. dia menangis pelan.. rasanya dunia terbalik. dulu dia adalah babu.. tapi sekarang dia jadi pemilik perusahaan menengah ini.
"Kenapa menangis?" tanya zian lembut.
"Mia sangat bahagia kak.. makasih pa, makasih kak."
"Bagaimana kalau kita makan di luar bersama mama dan ka alex malam ini?" ujar zian mengubah mood menjadi lebih cair.
"Apa kakak punya uang?" ejek mia berlindung di balik punggung papa.
"Kamu pikir kakak miskin? kakak punya banyak uang tentu saja.." sombong zian tak mau kalah.
"Tapi hari ini, biar mia yang traktir yaa" mia memeluk lengan papa dan zian menuju keluar.
Para karyawan yang mereka lewati menunduk sopan, mereka sudah di kenalkan dengan bos mereka yang baru. gadis cantik dan ramah itu.. yang tak pernah di pikirkan oleh mereka semua sebelumnya.
"Silahkan bos" kak zian sengaja membukakan pintu mobil untuk mia.
Mia memukul lengan kak zian pelan, dia malu dan merasa ini masih tidak nyata.
"Sebenarnya bos nya bukan mia" ucap mia membuat papa dan zian menoleh.
"Makanya mia kasih nama MW."
"Mia Winata" ucap zian masih menatap adiknya.
"No.."
"MW itu untuk bos kita. Mama Winata. mama elina Winata hahahah"
Papa dan zian tertawa, mereka tau itu bercanda tapi itu sangat lucu.. benar juga, bos dari segala bos bagi mereka adalah mama elina.
"Okee ayo kita melapor kepada bos kita" sahut kak zian memutar kemudi.
Selama di Perjalanan, mia dan zian masih suka bercanda, akan hal hal yang sebenarnya sepele dan tak penting.. tapi papa menikmati celotehan kedua anaknya.
.
.
.
Suruhan edward yang memiliki tugas utama mengikuti dan memastikan bahwa nona mia tetap aman sedang istirahat. setelah seharian ini dia mencari cara bisa masuk ke perusahaan menengah yang di datangi mia tadi.
Saat meminta kenalannya untuk mencari info di dalam perusahaan.. dia bahkan tidak percaya bahwa gadis yang dia ikuti beberapa tahun itu menyimpan banyak kejutan.
Bagaimana bisa dia membeli satu perusahaan?
Tapi itu bukan ranah nya. dia segera menghubungi edward.
"Bos"
"Ada apa? "
"Hari ini nona mia berasama tuan Winata ke perusahaan A yang hampir bangkrut."
Edward tetap diam mendengarkan.
"Nona membeli saham sebesar 80 persen, dan menjadikan nona sebagai pimpinan baru. bahkan perusahaan saat ini sedang mengurus perubahan nama menjadi MW Group" jelas nya pada edward secara detail
"Apa kamu yakin itu atas nama mia? dari mana dia mendapat uang sebesar itu? apa Tuan winata yang membelikannya untuknya?" tebak edward tak kalah kaget. Saham sebesar itu untuk ukuran perusahaan menengah harus menguras banyak angka nol di belakang angka.
"Saya yakin bos.. semua atas nama nona. Mia Winata"
"Mia winata?" kaget edward lagi merasa kecolongan. harusnya nama gadis itu memiliki marga keluarganya. ckk.. posesiif
"Tuan winata sudah mendaftarkan secara hukum hak asuh nona.. karena nona ternyata tidak di daftarkan secara hukum oleh atmaja. Jadi sekarang nona sudah menjadi bagian dari keluarga Winata"
Cukup lama edward terdiam. mencerna omongan suruhan kepercayaannya.
Kenapa mia membeli saham sebanyak itu?
Winata tidak lagi berada di dunia bisnis.. hanya fokus ke yayasan kemanusiaan dan rumah sakit saja. tidak mungkin membeli satu perusahaan.. sekaligus.
"Bos?"
"Iya. bagus.. kerja bagus. nanti akan saya kirimkan bonus" suruhan edward langsung tersenyum cerah. bonus dari edward tak pernah main main.. makanya dia selalu ingin bekerja sebaik mungkin, mencapai ekspektasi bos nya.
.
.
.
Di tempat lain.
Tepatnya di salah satu restoran barbeque, ruang khusus keluarga. VIP. Mia sengaja memilih tempat ini, kebetulan dia di warisi begitu banyak oleh sang kakek. jadi dia tak lagi takut menghabiskannya untuk keluarga barunya.
Mereka sudah tiba dan alex menyusul setelah dari rumah sakit.
"Waah.. banyak banget pilihannya" alex yang sudah lelah tentu butuh asupan. dia melihat begitu banyak menu di hidangkan di meja. matanya langsung berbinar.
Alex masuk saat mendapati orangtuanya dan kedua adiknya sedang bercanda gurau. seperti biasa, mia selalu bisa membuat suasana jadi riuh karena berhasil menggoda kakaknya.
Alex langsung duduk di samping mia setelah menyalim tangan mama dan papa.
"Capek ya kak?" membantu meletakkan tas kak alex dan membuat kakak sulungnya duduk dengan nyaman.
mia menatap bangga pada sang kakak.. dia bangga pada alex dan zian, mereka dari keluarga kaya tapi mereka tidak ada yang serakah akan suatu posisi dan kekuasaan.
Kak alex yang punya kesempatan menjadi pimpinan yayasan papa malah lebih memilih menjadi seorang dokter.. dan mengelola rumah sakit Winata menggalang kegiatan kemanusiaan.
Kak zian juga, dia bisa memilih profesi yang lebih aman dan nyaman.. tapi dia mmeilih menjadi seorang prajurit dan sekarang menjadi ketua tim.
Itulah kenapa mia ingin berjuang mengembangkan perusahaan dan membanggakan orangtua dan kedua kakak nya.
Mia berencana, jika kegiatan di perusahaan nanti sudah stabil.. dia akan menjadi pendonor aktif dan sponsor utama untuk rumah sakit Winata.. dan bekerja sama untuk yayasan milik papa.
"Oiya.. kakak lupa, selamat yaa adik kecil.. kamu hebat" alex seketika mengelus rambut mia bangga. semua foto dan video yang dikirimkan oleh zian hari ini membuatnya sangat bangga pada gadis malang dan menggemaskan itu.
"Makasih kak.. itu karna kalian juga, makasih yaa udah selalu ada buat mia" jawab mia memeluk alex dari samping.
"Galak banget ya kak tadi" zian ikut nimbrung pada kakak dan adiknya.
"Iya.. gak cocok banget mukanya galak gitu. 'Saya bukan orang yang bermurah hati membiarkan penghianat dan pencuri berdiam di rumah saya' "alex menirukan ucapan dan ekspresi mia membuat mia merenggut malu.
Mereka terkekeh melihat mia cemberut,
"Jangan goda adik kalian terus ih, kasihan putri mama" mama yang tak bisa membiarkan putri nya terpojok langsung membantu mia.
"Baik bos" sahut papa dan zian bersama sama.. mereka tertawa. mengingat ucapan mia tadia bahwa bos mereka adalah mama elina.
Alex yang di beritahu hal tersebut juga tak kalah tergelak.
Mereka makan dengan banyak canda tawa.
"Selamat untuk keputusan hebat putri papa. Jika kamu menjadi direktur di perusahaan. kamu tetaplah putri papa dan mama yang suka merengek dan menggoda kakak kakak nya" papa menatap bangga ke arah mia.
"Selamat untuk putri mama.. biarpun mama pengennya kamu tinggal di rumah bersama mama.. tapi mama sangat bangga" mama elina juga menambahkan.
Alex dan zian hanya mengangguk. seolah sudah terwakilkan oleh orang tua mereka.
"Selamat juga untuk mama dan papa.. putri kalian sekarang tidak lagi gadis lemah. makasih banyak, tanpa kalian mia saat ini tidak akan bisa seperti ini"
"Aku akan menjaga diri supaya tidak membuat kalian khawatir. Mia winata ini adalah orang yang baru. mia yang kehilangan ginjal bulan lalu sudah mati. Mia akan membanggakan mama dan papa tapi akan selalu merepotkan kak alex dan kak zian" ucap mia memeluk keluarganya.
"Dan mulai sekarang juga, MW Group akan menjadi donatur utama di yayasan papa, dan rumah sakit kak al" ucap mia membuat mereka terharu.
"Apakah itu tidak berlebihan dek?" ujar alex kepada adiknya. menjadi donatur utama sangat besar kontribusinya.
"Tidak.. kan itu perusahaan mama.. mia hanya numpang nama aja.. jadi kita sebenarnya sedang menghabiskan uang mama" canda mia membuat mereka tertawa.
Zian dan alex memeluk adik mereka.. keluarga mereka sangat lengkap dan sempurna semenjak mia hadir si tengah tengah mereka.
"Oiya pa.. ma.. nanti kita tidur bareng yaa. kan kak zian besok sudah balik lagi ke markas nya" ucap mia sedikir merengek. mana bisa mama menolak jika mia sudah menunjukkan wajah seperti itu.
"Ya kak.. kakaaak" mia juga menarik narik lengan baju alex dan zian.
"Baiklah... kita tidur bersama malam ini" putus papa merasa lucu. entah kapan mereka tidur bersama.. rasanya sudah lama sekali, saat alex dan zian belum beranjak remaja.
"Yeeees"
Tapi,
"Tapi, kok.. bau gosong ya ma" ucap mia polos.
Mata mereka mencari cari sumber bau gosong itu.
seketika mereka tertawa bersama. saat ada daging iris yang tertinggal di atas pemanggangan. dan apinya lupa di matikan.
Happy family.