Rasya cewek yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang bekerja sebagai pekerja malam termasuk sang ibu,namun dia masih bisa mempertahankan mahkotanya. di pertemukan dengan Rangga yang cuek dan dingin terhadap perempuan karena masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag 11
Sore menjelang,matahari juga sudah mulai pulang ke peraduan. Mumpung lagi gak shalat jadi Rasya bermalas-malasan di atas kasur,dia juga gak memikirkan untuk memasak,toh mamanya juga jarang makan di rumah. Kalau dia sendiri mah gampang,tinggal ambil hape sekali pencet beres.
Tok
Tok
Tok
"Assalamualaikum,,,Rasya,,,oh,,Rasya,,,main yok,,,"teriak orang yang ada di luar
"Astaghfirullah,,,gak tahu apa kalau aku lagi males terima tamu"gerutu Rasya namun tetap bangun juga untuk membukakan pintu untuk tamunya.
"Waalaikumsalam,gak kurang malem Lo ke sininya?"sewot Rasya sambil mempersilahkan tamunya untuk masuk
"Ya elah sya,,gue kan baru aja pulang les,jadi maklumi aja lah kalau jam segini baru kemari,lagian kan belum malam,masih mau Maghrib ini"jawab Sisil sambil duduk di sofa
Ya yang datang adalah sahabat Rasya Sisil,dia yang bilang mau datang sepulang sekolah gak jadi karena ternyata dia punya jadwal les setelah pulang sekolah. Jadilah sia datang saat sandi kaon.
"Ya makanya,Lo mau saingan sama mbak Wawa jam segini baru datang?"Rasya ke belakang untuk mengambilkan Sisil minuman.
"SYA,,JANGAN REPOT-REPOT,KALAU PERLU KELUARIN SEMUANYA YANG ADA DI DALAM KULKAS KELUARIN AJA"teriak Sisil dari ruang tamu
"B*NGK* LO"balas Rasya dengan teriak juga
"Lo apa-apaan sih sil teriak-teriak kek lagi di hutan aja Lo"Rasya keluar dari dapur membawa nampan berisi minum juga cemilan
"Ye,,,Lo juga sama kalik,,sya,, ngomong-ngomong lobmasak gak?"tanya Sisil dengan muka memelas
"Gak,tau ndiri kalau gue lagi datang bulan hari pertama kayak apa,di tambah hari kemarin bener-bener menguras emosi banget gue"sahut Rasya sambil membuka aplikasi untuk pesen makan kebetulan dia juga lapar
"Pesen gih,tenang,kali ini gue yang traktir"Rasya menyerahkan ponselnya kepada Sisil untuk memesan makanan untuk mereka berdua
"Beneran nih?Lo gak bohong kan kalau gue di traktir?"Sisil menerima ponsel Rasya dengan senang hati
"Ini nih definisi sultan doyan gratisan"cibir Rasya
"Sultan kan bonyok sya,,kalau gue kan cuma bisa mintak,beda sama Lo yang udah bisa cari uang sendiri,ATM Lo udah gendut itu, sekali-kali traktir gue"Sisil sibuk memilih menu yang akan mereka makan sore ini. Anggap saja makan malam
"Ye lah tu,,,gimana sekolah hari ini sil?"tanya Rasya sambil merebahkan tubuhnya di karpet bulu yang ada di sana
"Gak asik gak ada Lo,Lo tau ndiri kan kalo gue males temenan sama mereka yang muka dua,jadi ya seharian gue gak kemana-mana,cuma di kelas doang"Sisil menaruh ponsel Rasya di atas meja dan ikut bergabung dengan Rasya tiduran di karpet
"Coba cari teman selain gue sil,takut entar lulus sekolah terus kuliah Lo tetep kayak gini malah gak punya temen entar"nasihat Rasya
"Kagak usah sok nasehatin gue,Lo sendiri apa kabarnya say"Sisil melirik tajam ke arah Rasya
Mereka memang dua orang yang tidak terlalu suka keramaian. Kalau Rasya memang dasarnya sudah introvert,beda sama Sisil yang malas berteman dengan mereka yang punya dua muka.
"Sil,gue mau curhat,"ujar Rasya
"Paan?tinggal curhat aja pakek ngomong segala Lo"Sisil bangun dan mulai nyemil karena perutnya sudah lapar
"Tadi pagi,ada cowok datang dan tiba-tiba ngelamar gue"ceria Rasya
"WHAT?SERIUS LO?!"tetiak Sisil dengan remahan cookies yang nyembur dari dalam mulutnya
"Astaghfirullah,,,Telen dulu kalik sil,Sampek nyembur tuh makanan,Lo mau jadi sukun yang beda apa gimana"Rasya membersihkan mukanya dari cipratan remahan cookies yang di makan Sisil
"Gak usah ngalihin pembicaraan Lo,gimana ceritanya Lo tiba-tiba di lamar sama cowok?"Sisil minum setelah menelan cookiesnya
"Siapa yang ngalihin pembicaraan sih sil?tadi pagi ada bertamu ke sini,,,,"mengalirlah cerita tadi pagi saat Rangga datang menemuinya
"Gila,,,gak kaleng-kaleng Cui,,,mainnya langsung to the point,terus Lo nya sendiri gimana?"tanya Sisil
"Kalau gue sih siap-siap aja,tapi gimana sama keluarganya?emangnya mereka mau Nerima menantu anak dari wanita malam kayak gue?"Rasya selalu merasa rendah diri jika mengingat pekerjaan sang mama
"Cih,merendah untuk meroket ye sya,,kekurangan Lo cuma ada di pekerjaan nyokap Lo,sedangkan Lo sendiri banyak kelebihannya"Sisil mengingatkan Rasya apa saja kelebihannya
"Entahlah sil,bukannya gue gak bersyukur punya nyokap yang pekerja keras,tapi Lo tau kan seperti apa pekerjaan nyokap gue"keluh Rasya
"Ingin rasanya gue langsung lunasin hutang nyokap sama mami,tapi nantinya gue mesti ngomong apa cobak sama nyokap?"lanjutnya
"Cobak deh Lo mulai terbuka sama nyokap Lo sya,selama ini gue merasa kok Lo sama nyokap Lo kayak ada jarak ya?"ungkap Sisil
"Entahlah sil,gue sama nyokap ketemunya cumak pagi doang,itupun kalau nyokap gak langsung tidur, kalau langsung tidur ya alamat gak ketemu seharian"Rasya juga merasa kalau dia dengan sang mama memiliki jarak yang tak kasat mata
"Coba cari waktu buat ngobrol berdua sama nyokap Lo,katanya tadi ada yang ngelamar Lo,gunakan alasan itu untuk bisa ngobrol lebih dekat sama nyokap Lo"usul Sisil
"Entar deh gue cobak,lagian gue belum terima itu lakik,gue masih mau berembug dulu sama yang di atas"ujar Rasya
"Go pood"tetiak orang yang ada di luar
Rasya keluar untuk mengambil pesanan mereka,Rasya juga membayar pesanannya sekalian kasih tips untuk Abang go poodnya.
"Makasih ya mbak,semoga rezekinya di lancarkan"ujar Abang gopood yang dapat tips dari Rasya
"Sama-sama bang,semoga Abang juga di lancarkan rezekinya ya"Rasya berbalik untuk masuk setelah membayar pesanannya.
"Makan dulu Sil,Lo gak mau bebersih dulu apa sil?"tanya Rasya
"Males,lagian tadi gue juga udah bersih-bersih badan tadi di tempat les"Sisil langsung membuka kresek pesanannya dan mulai makan
"Bismillah dulu kalik sil"peringat Rasya pada sahabatnya tersebut
"Maaf lupa hehehe, bismillahirrahmanirrahim"Sisil langsung kembali makan setelah mengucapkan bismillah
Rasya ikut makan setelah membaca doa untuk makan, akhirnya mereka memakan pesanan masing-masing tanpa ada suara.
"Eeerrrggg,,, Alhamdulillah"Sisil bersendawa sangat keras selesai makan
"Astaghfirullah Sisil,,,jangan sekali-kali Lo kayak gini kalau di depan orang banyak ya,,gak sopan"Rasya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang sahabat
"Hehehe,di depan lu doang gue kayak gini sya,, kalau si depan bonyok bisa abis gue di ceramahin tiga hari tiga malem"ujar Sisil setelah meminum airnya
Akhirnya mereka mengobrol banyak setelah makan mulai dari ngebahas pelajaran sampai hal random. Sampai waktu menunjukkan jam sembilan dan Sisil pamit pulang karena sudah di tanyakan oleh si mbok.
"Sya gue pamit ya,,si mbok udah nyariin dari tadi"pamit Sisil setelah melihat pesan di ponselnya
"Ya udah pulang gih,tapi Lo pulang naek apa sil?"tanya Rasya
"Di jemput sama supir,udah di jalan dia"jawab Sisil dengan masih fokus dengan ponselnya
"Oh,bagus deh kalau di jemput,"Rasya khawatir kalau Sisil pulang naik kendaraan online
____________________
Mohon dukungannya dengan like dan komentarnya 🙏🙏🙏