NovelToon NovelToon
Rewrite You!

Rewrite You!

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / mengubah sejarah / Angst / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Milady El

Dengan perasan sedih yang masih tersisa dan melebamkan jiwa, aku membuka mataku. Menyaksikan sebuah kamar putih mewah yang berhiaskan ukiran-ukiran indah. Selimut ini terasa tebal dan lembut. Ini bukanlah kamarku...
Aku memutuskan untuk bangkit dan berdiri mengamati sekitar. Cermin? Siapa gadis cantik yang ada di cermin itu? Apa itu....
AKU?

Aku berpindah masa ke masa lalu yang ada di buku sejarah yang telah ku baca. Dewa Vattarius mungkin telah memberikanku kesempatan untuk menyelamatkan Clyde, sosok penjahat yang hidup dengan sangat menyedihkan. Aku akan menarik Clyde keluar dari kegelapan itu dengan menjadi apa yang ia cari seumur hidupnya.

Tapi, mengapa Dewa Vattarius seperti mengirimku ke masa ini untuk menjadi luka Clyde yang baru lagi? Apa yang sebenarnya Dewa Vattarius inginkan dari kisah ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Milady El, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Bayangan Sosok Yang Menghantui Pikiran

Kenapa kamar yang seharusnya berbau asap opium di hari ini malah tercium wangi tubuh seorang gadis manis?

Dia baru saja pergi dari kediamanku ini tapi, aku merasa seperti sudah merindukannya.

......................

~~ AUTHOR POV ~~

2 hari telah berlalu sejak kepulangan Seraphina dari kediaman Clyde bersama Serenella. Sejak pagi hari ini, Clyde sudah berada di istana untuk menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang Count. Di dalam ruangannya dia bekerja bersama dengan seorang Viscount yang bernama Ivan Everard.

Ivan Everard adalah seorang Viscount yang bekerja di bawah Count Clyde. Sebagian besar tugasnya adalah membantu segala urusan administrasi atau yang sejenisnya yang harus diurus oleh Clyde. Ivan terkenal sebagai seorang pribadi pendiam yang tidak terlalu banyak suka ikut campur urusan orang lain. Dia adalah seorang pria dewasa dengan pribadi yang lurus.

Siang hari ini, Clyde kedatangan 3 orang tamu wanita di dalam kantornya. Ivan hanya bisa duduk di balik meja kerjanya sembari tetap mengerjakan kerjaannya. Dia tidak ingin tahu pembicaraan apa yang sedang terjadi di antara keempat orang tersebut. Namun, dia tetap saja tidak sengaja mendengarnya karena memang suara mereka sangat terdengar di telinga Ivan.

Ketiga orang tamu wanita yang menemui Clyde tersebut adalah para Lady dari salah satu Dukedom kerajaan yang bernama Genevieve Dukedom. Mereka adalah Lady Mirabel Upperton, Lady Tiffany Bedevere, dan Lady Ivy Davenport. Status mereka dalam kerajaan memang berbeda-beda tetapi, mereka tetap adalah seorang bangsawan yang cukup tinggi. Dan sudah menjadi bagian dari tugas Clyde untuk melayani mereka agar nama Clyde semakin naik dan terkenal.

“Kami benar-benar berterimakasih pada anda, tuan Grimwald. Karena berkat bantuan anda kami bisa mengurus daerah kami jauh lebih baik.” Ucap Lady Mirabel Upperton yang merupakan putri dari Duke Aldous Upperton yang memimpin Geneive Dukedom.

“Jadi saat kami akhirnya dapat berkunjung ke Istana Kerajaan Veilancy ini, kami ingin sekali menyempatkan waktu kami untuk mengunjungi anda, tuan Grimwald.” Ucap Lady Tiffany Bedevere yang merupakan putri dari seorang Count Bedevere.

“Tapi, kami khawatir bahwa kami telah menyita terlalu banyak waktu anda.” Kata Lady Ivy Devenport yang merupakan putri dari seorang Count Devenport.

“Kalian tidak perlu sungkan pada saya. Saya justru merasa terhormat kedatangan para wanita bangsawan seperti kalian.” Ujar Clyde dengan senyuman yang menunjukkan keramahan dan kerendahan hatinya.

“Anda memang adalah seorang pria tampan dengan yang baik hati. Aku sering mendengar orang-orang memuji dirimu selama ini.” Puji Lady Ivy.

“Itu benar. Bahkan menurut saya, anda jauh lebih tampan dari pada yang sering orang-orang gambarkan tentang anda.” Lady Tiffany melanjutkan pujian Lady Ivy pada Clyde.

“Saya sungguh merasa sangat senang mendengarnya.” Ucap Clyde dengan tetap tersenyum.

......................

~~ CLYDE POV ~~

Para wanita yang ada di hadapanku sekarang ini adalah para wanita yang paling ku benci dalam hidupku. Mereka adalah orang-orang yang sangat memuakkan yang selalu berhasil membuatku ingin muntah. Mereka berpikir mereka sangat cantik dengan semua hiasan wajah yang mereka pakai. Padahal setebal apapun bedak yang mereka gunakan, mereka tetap tidak bisa menyembunyikan kebusukan wajah mereka.

“Aku ingin bertanya sesuatu pada anda, tuan Grimwald.” Kata Lady Tiffany.

“Apa itu? Tanyakan saja padaku.” Aku berkata seolah-olah aku peduli dengan apa yang ingin ditanyakan Lady Tiffany pada diriku.

“Apakah tuan Grimwald sudah mempunyai pasangan untuk acara pesta kerajaan Veilast?” Tanya Lady Tiffany diiringi dengan suara tawa dari kedua wanita yang lainnya.

Mereka saling tertawa satu sama lain dengan suara tawa khas wanita bangsawan yang sangat menjengkelkan. Mereka sangat berusaha keras untuk menutupi kepribadian mereka yang sesungguhnya dengan suara tawa yang dinilai elegan untuk para wanita kaum bangsawan.

Aku sangat ingin menendang mereka dari ruangan ini. Lagi pula apa urusan mereka menanyakan apakah aku sudah mempunyai pasangan atau tidak.

Ah... Menyebalkan! Mereka membuatku ingat pada jawaban yang diberikan oleh Seraphina padaku. Meminta untuk memberikannya waktu? Dia pikir dia gadis yang begitu berharga?!

Memikirkan Seraphina yang menyebalkan itu membuatku tanpa sadar jadi memasang ekspresi jengkel di hadapan para gadis ini. Aku juga tidak sengaja mengepal keras tanganku hingga membuat para gadis itu menjadi canggung.

Seraphina, kamu berhasil mengganggu pikiranku sampai sejauh ini.

“Kamu seharusnya tidak boleh menanyakan hal itu, Tiffany! Kamu membuat Tuan Grimwald menjadi merasa kesusahan!” Ucap Lady Mirabel dengan tegas kepada Lady Tiffany.

“Ah... Tapi, bukankah wajah Tuan Grimwald menjadi lebih tampan saat dia bermuka masam seperti itu?” Tanya Lady Tiffany dengan berbisik pada kedua wanita yang lainnya.

“Aku setuju.” Jawab Lady Ivy menyetujui perkataan Lady Tiffany.

“Saya meminta maaf atas ketidak sopanan Lady Tiffany pada anda sehingga membuat anda merasa terganggu, tuan Grimwald!” Lady Mirabel meminta maaf dengan sopan.

“Ah, tidak. Saya sedang tidak memikirkan itu. Saya meminta maaf pada kalian pada Lady tapi, saya harus pergi dan mengerjakan pekerjaan saya segera.” Ujarku memberikan mereka alasan untuk membuat mereka segera pergi dari hadapanku.

“Kalau begitu, kami akan berpamitan sekarang. Kami juga harus segera kembali.” Kata Lady Ivy sembari kami semua bangkit dari sofa.

“Jadi, sampai jumpa...” Lady Mirabel mengulurkan tanggannya dengan punggung tangan menghadapku.

Ini adalah pemandangan yang sangat menjijikan. Namun, aku tidak mempunyai pilihan lain saat ini. Aku menyambut tangan Lady Mirabel dan mencium punggungnya dengan lembut.

“Datanglah lagi lain waktu, My Lady!” Ujarku saat mencium punggung tangan Lady Mirabel.

Mereka langsung pergi setelah mereka berpamitan. Segera setelah mereka keluar dan menutup pintu, aku mengeluarkan sapu tanganku dan mengelap bibirku. Aku juga sedikit meludah dan lalu membuang sapu tangan itu di tempat sampah. Aku sangat tidak suka melakukan hal semacam mencium tangan seorang Lady yang mejijikan seperti itu.

Namun, aku tidak punya pilihan lain karena aku harus menjaga nama baikku dan terus meningkatkan reputasiku di antara para bangsawan kerajaan ini. Aku harus terus bermain sebagai seorang pria sejati di hadapan semua orang.

......................

~~ AUTHOR POV~~

Hari mulai akan menjelang sore ketika Clyde akhirnya kembali ke meja kerjanya untuk menuliskan beberapa laporan. Namun, Clyde merasa tidak fokus sama sekali dengan pekerjaannya. Clyde berusaha sangat keras untuk tidak lagi memikirkannya tetapi, bayangan sosok Seraphina malah terus saja menghantui pikirannya.

Clyde masih terus mengingat wajahnya yang menunduk ketika pergi dari kediaman Grimwald di hari itu. Clyde masih terus merasa terganggu dengan kenyataan bahwa dalam 2 hari ini, ia tidak melihat atau pun bertemu dengan Seraphina sekali pun. Walaupun jas merah kesayangannya masih bersama dengan Seraphina tetapi, Seraphina bahkan tidak memberikannya kabar sedikit pun.

Ivan yang sedang melakukan pekerjaannya secara tidak sadar sampai memperhatikan wajah Clyde yang merasa terganggu. Ivan bahkan merasa sangat mengkhawatirkan Clyde yang terlihat tidak dapat fokus pada pekerjaannya. Ia merasa kebingungan karna ini adalah kali pertamanya melihat Clyde begitu tidak tenang dalam mengerjakan pekerjaannya.

Namun, perasaan khawatir itu segera berubah menjadi perasaan ngeri saat melihat Clyde mematahkan penanya yang sangat keras dengan satu tangan kosongnya saja. Ivan langsung menyadari bahwa sebaiknya ia tidak mencari masalah dengan Clyde untuk saat ini. Jadi, Ivan mengurungkan niatnya untuk bertanya atau sekadar berbicara pada Clyde.

1
Nani Kurniasih
coba Seraphina punya kekuatan sihir gitu
Milady: Biar bisa menghajar Clyde, ka? •́⁠ ⁠ ⁠‿ ,•̀
total 1 replies
Nani Kurniasih
gaya penulisannya bikin gak rela kalo loncat paragraf
Milady: Terimakasih banyak ka... (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)
total 1 replies
Nasa Wiko
😭
Milady
Sebuah kisah tentang pengorbanan demi mengubah takdir orang lain.
Kamu akan merasakan roller coaster perasaan saat membacanya.. /Chuckle/
Stefhany Anhai Rivera Maco
Padat dan menguras perasaan.
Milady: Terimakasih atas dukungannya, kakak!
total 1 replies
Nasa Wiko
penasaran lanjutannya, semangat author/Smile/
Milady: Terimakasih atas dukungannya, kakak!
total 1 replies
Nasa Wiko
intronya sad :') penasaran gimana nasib si anak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!