Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28 - Indah Sekali
"Malam ini indah banget ya, banyak bintang."Kata Jane sembari kepala nya menatap langit langit malam yang terang malam itu.
Frans menatap Jane dan tersenyum melihat wanita itu. "Iya, indah sekali."Kata Frans menatap Jane.
Jane yang merasa Frans menatap nya pun menoleh melihat Frans. Frans dengan cepat mengalihkan pandangan nya dan kembali memakan es krim dengan salah tingkah.
Suasana hati Jane saat itu sedikit lebih tenang, sejenak ia melupakan tenang hari esok dimana Kya akan melakukan tes DNA bersama Bryan.
•••
Di kediaman Wilson.
Pak Heru yang sejak tadi menunggu Bryan kembali dari kantor pun menghampiri Bryan saat Bryan memasuki pintu utama.
"Pa, belum tidur." Kata Bryan saat sang ayah menghampiri nya.
Plak
Satu tamparan melayang di pipi Bryan. Bryan memegangi pipi nya yang kebas menatap ayah nya dengan terkejut. Kenny yang saat itu di belakang Bryan pun menelan Saliva nya saat sang bos di tampar di depan nya dan ia tidak berani bereaksi apa pun.
"Pa, ada apa?." Tanya Bryan.
"Ikut Papa, Papa mau bicara." Kata Pak Heru dengan tegas.
"Papa, kenapa Papa tampar Bryan." Kata Bu Mery.
"Mama tidak perlu ikut ikutan, Kalau mau ikut jangan banyak bicara."Kata Pak Heru. Bu Mery hanya diam dengan kesal tanpa berani membantah.
Di ruang keluarga, Pak Heru pun mengintrogasi Bryan. ketika sang ayah sudah seperti Itu, Bryan dan Bu Mery tahu pasti ada sesuatu yang penting dan yang membuat Pak Heru marah.
"Papa sudah tahu soal Jane, kenapa kamu tidak pernah mengenalkan Jane Pada Papa dan Mama saat kalian berpacaran, dan bagaimana mungkin kamu bisa meninggalkan wanita itu tanpa menikahi nya setelah kamu tiduri dia."Kata Pak Heru.
"Soal Wanita itu lagi, Kenapa Sih Pa, masih saja di bahas, lihat saja hasil nya setelah tes DNA besok."Ucap Bu Mery.
"Papa sudah bilang Mama diam saja." Tegas Pak Heru. Bu Mery pun kembali diam dengan cemberut. Sementara Bryan tampak diam.
"Jawab Bryan."
"Bukan aku yang meninggalkan dia Pa, lagi pula..." Bryan menatap ibu nya.
Ia pun teringat pada saat ia berpacaran dengan Jane, Bu Mery lah yang tahu tentang dengan siapa Bryan berpacaran.
Saat tahu Bryan berpacaran dengan wanita yang tidak selevel dengan keluarga nya, membuat Bu Mery pun bicara dengan Bryan untuk jangan pernah datang membawa Jane, karena Bu Mery tidak akan segan untuk mengusir Jane dan mempermalukan nya jika Bryan berani membawa Jane.
Di tentang oleh Bu Mery, Membuat Bryan pun mencoba menunggu waktu yang tepat membawa Jane untuk bertemu orang tua nya, namun sebelum semua terealisasi kan, hubungan kedua nya sudah lebih dulu berakhir.
Namun interogasi ayah nya saat ini tidak bisa membuat Bryan mengatakan hal ini, karena tidak ingin ayah dan ibu nya bertengkar, ia pun masih mencoba melindungi ibu nya.
"Lagi pula apa?."
"Jane yang meninggalkan aku pa, bukan aku yang meninggalkan nya, dan kita belum tahu apa benar itu anak ku atau bukan, mungkin saja itu anak dari hubungan nya dari laki laki lain." Jawab Bryan.
Bu Mery tersenyum senang mendengar jawaban putra nya.
"Sudah lah pa, aku belum mau melakukan apa pun sebelum tes DNA itu di lakukan, aku capek. Mau istirahat." Bryan beranjak berdiri dan meninggalkan ruang keluarga.
Pak Heru menghela nafas berat saat putra nya pergi dari sana. Bu Mery pun ikut meninggalkan suami nya dengan kesal dan masuk ke dalam kamar.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.