NovelToon NovelToon
Wasiat Cinta (Turun Ranjang)

Wasiat Cinta (Turun Ranjang)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Pengganti / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Fajar Riyanti

Pertemuannya kembali dengan keluarga kandungnya membawa kehidupan baru bagi Luna. Dia harus menikah dengan kakak iparnya sendiri sesuai wasiat terakhir sang kakak sebelum meninggal.

"Lu-Luna... Belajarlah untuk mencintai kak Andra. Menikahlah dengannya, kakak mohon....."_ Aleena

"Tidak kak, aku tidak mau. Mana mungkin aku menikahi kakak iparku sendiri."_ Luna.

Pernikahan yang terjadi tanpa cinta itu apakah akan berlangsung lama, atau hanya akan bertahan seumur jagung saja?

"Sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Aleena dihati aku, sekalipun kamu adalah adik kandungnya."_ Raffandra.

Yang penasaran dengan ceritanya langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.

Dan jangan lupa masukkan sebagai favorit, beri like, vote, hadiah dan bintang 5 nya. Terimakasih 🙏🥰



💖💖💖💖💖

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 : WCTR

"Ndra?"

Ruangan itu nampak sepi dan tidak ada siapapun disana. Seorang staf kantor yang kebetulan melihat Marvel sedang berdiri di depan pintu Andra segera menghampirinya.

"Permisi pak Marvel. Bapak mencari pak Andra ya?" tanya staf wanita itu.

"Ya, dimana dia?" tanya Marvel.

"Pak Andra sedang keluar untuk bertemu dengan klien. Jika anda mau, anda bisa menunggu di dalam. Mungkin setengah jam lagi pak Andra akan kembali." ujar wanita itu.

Marvel nampak berfikir sejenak."Tidak, nanti saja aku kembali kesini. Sekarang aku masih ada urusan lain."

Marvel segera pergi ke arah lift dan naik ke dalamnya. Dia menekan tombol turun ke lantai paling bawah digedung itu. Ini sudah menunjukkan pukul 12 siang hingga Marvel ingin pergi untuk makan siang terlebih dahulu sebelum nanti dia kembali untuk menemui Andra.

Pintu lift terbuka, langkah kaki Marvel langsung tertahan saat dia melihat gadis yang sedang membuat hatinya berbunga-bunga kini sedang berjalan kearahnya. Sepertinya gadis itu belum menyadari kehadirannya disana.

Luna segera menghentikan langkahnya saat melihat Marvel yang masih berdiri di dalam lift. Tadi dia pergi keluar sebentar karena merasa sangat bosan berada di ruangan kerja Andra terus. Hingga Luna memutuskan untuk jalan-jalan disekitar gedung itu sebentar.

"Nona Luna, apa yang sedang kamu lakukan disini?" Marvel berjalan keluar dari dalam lift dan berdiri di hadapan Luna. "Jangan bilang jika suami kamu yang seperti artis China itu bekerja disini?"

"Memangnya kenapa jika iya? Suamiku memang bekerja di kantor ini. Dia..."

Luna tidak meneruskan ucapannya saat Marvel tiba-tiba menarik tangannya dan membawanya kembali keluar dari gedung itu. Padahal Luna ingin segera kembali keruangan kerja Andra sebelum suaminya itu kembali.

"Lepasin!" Luna menarik tangannya dengan kasar saat mereka sudah sampai di luar.

Marvel menatap Luna dan menghembuskan nafas kasar. "Hei, Nona. Kamu masih berhutang padaku."

"Hutang apa lagi? Bukankah aku sudah mentraktir kamu makan kemarin? Jadi urusan kita sudah selesai!" Luna ingin segera pergi namun pergelangan tangannya ditahan oleh Marvel.

"Suami kamu bekerja di perusahaan Rainbow Group. Tapi kamu mentraktir aku makan di warung pinggir jalan? Apa kamu tau gara-gara makan disana aku sampai...." Marvel tidak melanjutkan kata-katanya. Dia merasa malu untuk bercerita pada Luna jika dia menjadi penghuni kamar mandi hampir seharian kemarin.

Marvel kembali berkata-kata. "Pokoknya aku tidak mau tau. Kamu harus mentraktir aku makan siang di restauran mewah sekarang juga. Atau aku akan kembali masuk ke dalam dan mencari suami kamu untuk meminta ganti rugi."

Luna menatap kesal pada Marvel karena pria itu selalu saja melakukan ancaman untuk mencapai keinginannya. Luna memperhatikan penampilan Marvel dari atas sampai bawah, bahkan pria itu memakai pakaian formal seperti pekerja kantoran.

"Dari segi penampilan, kamu bukan seperti orang susah yang kekurangan uang. Jadi kenapa kamu minta ditraktir makan terus? Dasar! Gaya elit tapi ekonomi sulit." cibir Luna.

"Aku minta ditraktir makan bukan karena aku tidak punya uang. Tapi karena aku hampir amnesia gara-gara kamu, Nona. Apa kamu lupa?" sergah Marvel.

"Baiklah! Tapi ini terakhir kalinya aku berurusan dengan kamu. Setelah ini aku tidak mau ada urusan lagi sama kamu."

Marvel tersenyum senang mendengar persetujuan Luna. Dia menganggukkan kepalanya.

"Tunggu disini, aku akan mengambil mobilku dulu." Marvel segera pergi untuk mengambil mobilnya.

Setelah Marvel mengambil mobilnya, Luna terpaksa terpaksa ikut naik ke dalam mobil Marvel. Namun Luna minta Marvel membawanya ke restauran terdekat saja karena dia tidak ingin pergi terlalu lama. Luna khawatir Andra akan mencarinya.

...💖💖💖💖💖...

Marvel terus memandangi wajah cantik Luna saat gadis itu sedang menyantap makanannya. Bahkan Marvel merasa sudah kenyang hanya dengan menatap wajah gadis pujaan hatinya itu.

"Kenapa menatapku terus, kak? Makanannya ada diatas meja, bukan di wajahku." Luna merasa risih karena Marvel terus menatapnya.

"Aku sudah kenyang." jawab Marvel enteng.

Luna menatap makanan dimeja makan, bahkan Marvel belum menyentuh makanannya sedikitpun. Ini pasti hanya akal-akalan pria itu supaya Luna terus mentraktirnya makan.

Luna meletakkan sendok ditangannya dengan kasar, menyenderkan punggungnya pada punggung kursi. Menarik nafas panjang untuk menahan rasa kesalnya.

"Jika besok-besok kita bertemu lagi, jangan memintaku untuk mentraktir kamu makan lagi! Salah sendiri kamu tidak mau makan. Buang-buang waktuku saja!"

Luna segera bangun dari duduknya dan meraih tasnya yang dia letakkan di kursi sampingnya.

"Aku mau pergi. Dan jangan pernah menggangguku lagi." Luna membalikkan badannya, namun langkahnya tertahan saat dia melihat seseorang.

Sosok berperawakan tinggi dan memakai kemeja berwarna putih kini sedang berjalan ke arahnya dan Marvel.

Marvel segera ikut bangun. "Dokter Adrian?"

Panggilan itu membuat Luna menoleh ke arah Marvel. Dan sosok yang dipanggil Dokter Adrian itupun segera menghentikan langkahnya. Pria itu menatap pada Luna dan Marvel secara bergantian.

Adrian mengingat Luna sebagai gadis yang dia temui tempo hari ditaman. Gadis itu kembali menatapnya, membuatnya merasa risih.

Marvel menghampiri Adrian dan menyalaminya. "Apa kabar, Dokter? Sudah lama kita tidak bertemu."

"Kabarku sangat baik." jawab Adrian, kemudian menoleh ke arah Luna. "Dia..."

"Dia temanku, namanya Luna." Marvel menoleh ke arah Luna. "Luna, kenalkan. Dia ini Dokter Adrian. Dokter terhebat dikota Jakarta."

Adrian tersenyum tipis mendengar pujian dari Marvel. Dia menyadari Luna masih terus menatapnya, hingga dia harus segera pergi.

"Marvel, aku pergi dulu ya? Banyak pasien yang sedang menungguku di rumah sakit." Adrian menepuk pundak Marvel. Dia menatap Luna sebentar sebelum pergi.

Luna masih diam terpaku. Tanpa memperdulikan Marvel, Luna bergegas pergi untuk mengejar Dokter Adrian. Kali ini dia harus mendapatkan jawaban dan penjelasan tentang hubungan pria itu dengan mendiang kakaknya, Aleena

"Luna, tunggu!"

Marvel ikut pergi untuk mengejar Luna. Dia meraih pergelangan tangan gadis itu saat mereka sudah berada di halaman depan restauran.

"Kak, lepasin kak! Aku harus pergi." Luna mencoba menarik tangannya dari Marvel, namun Marvel tetap menahannya.

"Tunggu, Luna. Biar aku mengantarkan kamu."

Luna tidak menanggapi ucapan Marvel. Matanya tertuju pada Dokter Adrian didepan sana. Pria itu sudah naik ke dalam mobilnya dan mobil itu pun melaju pergi meninggalkan area restauran.

Tak ingin kehilangan jejak Dokter Adrian lagi, Luna menarik tangannya dengan kasar dari genggaman Marvel. Dia berlari dan menyetop sebuah taksi.

"Luna, tunggu!!!"

Marvel mengejar Luna, namun gadis itu sudah keburu naik ke dalam taksi dan taksi itu langsung melaju pergi meninggalkan tempat itu. Hingga Marvel tidak bisa mengejar Luna lagi.

Marvel mencoba mengatur nafasnya yang tersengal-sengal sambil berkacak pinggang. Mungkin dia akan kembali ke perusahaan Andra. Siapa tau dia bisa bertemu dengan Luna lagi nanti disana.

...🍀🍀🍀🍀🍀...

Saat ini Andra sudah kembali ke gedung Rainbow Group. Dia dibuat terkejut saat tidak melihat Luna didalam ruangan kerjanya. Andra berusaha menghubungi Luna, namun Luna meninggalkan ponselnya di atas meja.

"Hansen, cepat tanyakan pada semua orang dikantor. Cari tau keberadaan Luna." perintah Andra pada Hansen.

"Baik, tuan.

Hansen segera pergi untuk menjalankan perintah dari tuannya. Nampak Felicia datang mendekati Andra saat pria itu masih berdiri di depan ruangan kerjanya.

"Menyusahkan saja memang Luna. Sudah tau tidak hafal daerah sini malah pergi keluyuran. Kalau ada apa-apa kan kakak juga yang repot." ucap Felicia mencoba mempengaruhi Andra.

"Sebaiknya kamu kembali ke meja kerjamu dan selesaikan pekerjaanmu sebelum jam pulang kerja." Andra segera pergi meninggalkan Felicia. Dia tidak sedikitpun menggubris ucapan Felicia tadi dan memilih untuk pergi mencari Luna.

Felicia nampak begitu kesal. Padahal dia ingin menjelek-jelekkan Luna supaya Andra merasa ilfil dan segera menceraikan Luna.

"Awas saja kamu Luna. Jika kamu tidak segera bercerai dari kak Andra, maka aku akan menunjukkan foto-foto kak Aleena pada kak Andra. Biar kak Andra tau seperti apa mendiang istrinya itu dulu." gumam Felicia dalam hati.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Pintu lift terbuka, Andra melihat Marvel yang sedang berjalan kearahnya. Wajah pria itu nampak bahagia sekali.

"Hei, Ndra. Aku baru saja mau menemui kamu." ucap Marvel.

Andra mengangguk, "Tadi Linda sudah memberi tau jika kamu datang. Maaf tadi aku sedang ada meeting dengan klien diluar."

"Tidak masalah, Ndra. Justru aku malah lagi senang."

"Senang kenapa?" tanya Andra.

"Aku baru saja bertemu dengan gadis itu lagi. Dan kami baru saja makan siang bareng."

"Benarkah? Dimana kamu bertemu dengannya?"

"Disini. Tepat ditempat kita berdiri sekarang ini." jawab Marvel mengingat pertemuannya tadi dengan Luna.

Andra mengernyitkan keningnya, "Disini?"

"Ya, dia bilang suaminya bekerja dikantor kamu ini. Walaupun aku tidak melihat tampang pria yang menjadi suaminya itu." ucap Marvel.

Marvel kembali berkata-kata. "Kali ini sepertinya aku benar-benar jatuh cinta, Ndra. Aku tidak peduli jika dia sudah bersuami, aku akan terus mengejarnya. Sampai aku bisa mendapatkan hatinya."

Andra tersenyum, dia sangat tau Marvel. Pria itu pantang mundur jika keinginannya belum tercapai.

"Aku jadi penasaran dengan gadis itu. Secantik apakah dia sampai membuat Marvel Ardiansyah tergila-gila, bahkan rela mengejarnya."

Biasanya setiap wanita yang didekati Marvel tidak akan menolak dan langsung menerima cintanya. Melihat dari ketampanan dan kemapanan Marvel, tidak akan ada wanita yang bisa menolak persona pria itu.

"Gadis itu, dia...." Marvel tidak melanjutkan kata-katanya saat melihat Luna berjalan melewati pintu utama gedung itu.

Marvel tersenyum dan menunjuk ke arah Luna yang sedang berjalan.

"Itu dia orangnya. Namanya Luna."

Seketika senyum diwajah Andra memudar saat mendengar nama yang disebutkan oleh Marvel. Pandangan Andra kini beralih mengikuti arah pandang Marvel. Nampak disana, Luna yang sedang berjalan ke arah mereka. Sepertinya Luna belum menyadari keberadaan dua pria itu di depan pintu lift.

...💔💔💔💔💔...

💔 Diantara mereka bertiga kira-kira siapa yang akan patah hati ya? 🤔🤭

1
Muhammad Kevin
apa lu dan nyokap lu korban sexsual keluarga lu
Rahma Lia
Luar biasa
Omma Ibbra
cepat" amat nikah kuburan aja masih basah. tunggu dl .beri kesempatan untuk Luna berpikir
Ryani
🤣🤣🤣🤣🤣
Ryani
haha ya ampung auto guling² krna sales panci🤣🤣🤣
Ryani
main serongg tohh🤔
Ly
4 L beraksi 😂😂😂
Zhu Yun💫: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Ly
baru juga Marvel berkata, eh udah muncul tuh saingan 😂
Ly
Anji999 lO TUA BANGKA, JADI MAKSUD LO.
LO MENTINGIN ANAK LO DAN HANCURIN KEBAHAGIAN ORANG TAK BERDOSA GITU?

LO BAIK BANGET JADI PAPA, MENYURUH ANAKNYA JADI JALANG.
Ly
jodoh mu itu vel, dah lah Felicia gak buruk2 amat kok.
Zhu Yun💫: Haha iya 🤭
total 1 replies
Ly
geng kocak. senang banget lihat mereka 😂
Ly
apaan Andra, b3g*.
kalau gak suka langsung dorong kuat2 dong.
sekuat2 nya tenaga wanita masih kalah sama tenaga laki2.

kebanyakan ngomong

"apa apaan apa apaan" cih
Arumi Arumi
yaaah kok habis
Zhu Yun💫: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Zulaika Liza
bagus
Dani
Luar biasa
R_3DHE (sugar_babby)
Lumayan
R_3DHE (sugar_babby)
punya roni pasti langsung lemes😂😂😂
Indah Rianti
Luar biasa
maria handayani
/Grin/
Murni Asih
kaya es teler...🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!