NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17.

Hari yang di nanti kan tiba. Hari ini aku menggunakan kebaya, sama seperti halnya pertunangan saat itu. Hari ini pun mas billy akan di dampingi oleh om dan juga tantenya.

pukul sepuluh pagi mas billy beserta rombongan datang tepat dihalaman rumah tetangga dibagian depan, mama dan juga bapak beserta tetua di keluarga ku langsung menyambut kedatangan mereka di depan pintu gang rumah.

"mas billy udah dateng mbak" kata nayla yang kini berada di sebelahku.

"iyaa nay, mbak denger kata orang tadi" jawabku dengan perasaan yang gugup.

"dih gugup ya mbak?" tanya nayla lagi.

"ya pasti gugup lah nay, gimana sih. Waktu tunangan kemarin aja gugup banget, apalagi sekarang" kata ku.

"hehehe yaudah si mbak, biasa aja. Aku kan cuma bercanda biar ga tegang gitu lah" kata nayla.

"iyaa iyaa mbak ngerti kali nay, udah ah diem. Tuh udah mulai sambutannya" kataku yang sudah mendengar sambutan dari bapak.

Lamaran kali ini memang tidak besar, hanya tetangga kontrakan dan keluarga saja. Karna sewaktu tunangan kemarin sudah menggelar pesta yang orang tau itu ada lah lamaran, jadi lamaran kali ini hanya di gelar di halaman rumah ku.

beberapa saat kemudian, aku pun di panggil oleh perwakilan keluarga untuk kedepan rumah. Aku dengan di apit oleh nayla dan juga rizky pun duduk di antara mama dan juga bapak.

"silahkan nak billy, sampaikan apa yang nak billy mau sampaikan pada nak ana ini" kata bapak itu. Aku pun menundukkan kepala, bersiap mendengarkan apa yang akan di katakan oleh mas billy.

"bismillah, assalamualaikum ana" katanya membuatku mendongak.

"waalalikumsalam mas" jawabku dengan suara cukup lirih.

"ana, dengan restu kedua orang tua mu dan juga restu dan kedua wali dari orang tua ku. Dihadapan mereka, saat ini aku meminta mu meminta mu. Mau kah kamu menikah dengan ku?" katanya dengan pandangan terus menatap ke arahku.

Hatiku semakin tak karuan mendengar apa yang diucapkan mas billy, dalam hati ada perasaan ragu tapi juga merasa tidak mungkin menolak apa yang sudah kami jalani ini.

"bismillahirrahmanirrahim. Mas billy, insaallah ana menerima lamaran mas billy dan bersedia nenikah dengan mas billy" kataku yang langsung menundukkan kepala.

Terlihat jelas guratan senyum diwajah kedua orangtuaku, begitu juga dengan wajah mas billy dan keluarganya.

"alhamdulillahirrabbilalamin, terimakasih ana" kata mas billy yang langsung aku jawab dengan anggukan kepala.

"terimakasih nak ana untuk jawabannya, insaallah berarti kalian resmi menjadi calon pengantin ya. Tapi, masih calon ya belum resmi. Masih belum sah secara resmi di mata agama maupun negara ya, jadi belum boleh melakukan hal yang dilarang agama ya" kata orang itu mengingatkan ku dan juga mas billy.

Kami pun menganggukan kepala sebagai jawaban, semakin terlihat jelas wajah mas billy yang menatap ku dengan tatapan yang sulit di artikan.

"baik kalau begitu, bapak ibu dan adik-adik sekalian. Silahkan nikmati suguhan sederhana kami, ayok mari jangan malu-malu" kata mama yang langsung menggiring mereka setelah acara resmi di tutup dengan doa oleh salah satu pemuka agama di lingkungan kami.

Mereka langsung mengikuti mama, karna waktu juga sudah hampir menunjukkan waktu makan siang.

"nak, ambilkan nak billy makan dulu ya" kata mama padaku. Aku pun langsung mengalihkan pandangan pada mas billy yang tersenyum sangat lebar saat aku menatapnya.

"iya ma" kataku dengan senyum kecil.

Aku pun langsung bangkit mengambilkan makan untuk mas billy, sekalian juga dengan minuman dan buah potong sebagai pencuci mulut.

"ini mas makan dulu" kataku menyerahkan sepiring nasi beserta lauknya, juga satu piring lainnya yang berisi buah potong dan segelas air putih dingin.

"makasih ya an, sini duduk samping ku" katanya. Aku pun mengikuti permintaannya, dia terus tersenyum sambil memakan makanan yang aku bawakan.

"kenapa sih mas, ngeliatinnya begitu amat" kataku pada mas billy yang justru terkekeh.

"seneng aja kalo ngeliat kamu lagi dandan kaya begini, cantik banget" kata mas billy membuat ku tersenyum malu.

"bisa terus ngegombal, biasa aja kali. Tiap hari ana juga cantik" kataku dengan pede nya.

"iyaa emang tiap hari cantik, tapi kalau pake full make up begini jadi cantik banget" jawabnya membuatku memutar bola mata malas.

"udah cepetan tuh abisin makanannya, jangan ngegombal mulu. Pusing denger nya" kataku pada mas billy.

"iyaa iyaa bawel banget sih, nanti juga habis. Lagian mada masih mau ngeliatin kamu pake kamu ambilin makanan segala" jawabnya membuatku melotot seketika.

"hehehe bercanda, jangan serius-serius kenapa" katanya lagi. Aku pun diam sambil memainkan ponsel yang tadi sempat aku ambil sebelum mengambilkan mas billy makan.

"kamu gak makan an?" tanya mas billy, aku pun menggelengkan kepala.

"ngga ah mas, masih kenyang" kataku.

"iyaa aku juga sebetulnya masih kenyang. Tapi gapapalah ya, demi menyenangkan hati calon mertua" katanya lagi.

"terserah kamu aja lah mas, oiya mas ini sepupu mu satu lagi gak ikut ya mas?" tanyaku mencari sepupu perempuan mas billy.

"iyaa, dia lagi kurang enak badan makanya gak ikut. Kenapa emangnya?" tanya mas billy.

"ooh, ya gapapa mas. Aku cuma nanya, emang gak boleh aku nanya ya?" tanya ku dengan raut wajah heran.

"yaa gapapa juga sih, kirain kamu naksir dia makanya nanyain." kata mas billy membuatku membelalakan mata.

"sembarangan, begini begini aku masih suka cowok mas. Masa iya mau muter haluan" kataku dengan nada kesal, sementara mas billy terus terkekeh mendengar perkataan ku.

"iyaa iyaa percaya kok aku kalau suka cowok, nanya kamu suka aku hehehe" katanya.

"hehehe, kalau aku suka cewek berarti kamu ya cewek dong" kataku membalas perkataannya.

"heh enak aja, gak liat nih orang ganteng begini dibilang cewek. Mana ada cewek seganteng aku" kata nya.

"hahaha mana ada juga cewek ganteng, aneh. Cewek ya cantik" jawabku. Kami berdua pun terkekeh, membuat beberapa pasang mata menatap kami dengan tersenyum ada juga yang tertawa kecil.

"tuh kan jadi di liatin, malu tau mas" kataku pada mas billy.

"yaa biarin aja si, biar mereka insecure sama kita yang romantis" kata mas billy yang langsung menutup mulutnya.

"heboh berdua aja nih calon nganten, noh emak-emak sama bapak-bapak lagi ngomongin soal nikahan kalian berdua sambil makan. Kaliannya malah mesra-mesraan" kata rizky yang tiba-tiba datang.

"yaa biarin aja si kalau mereka mau nentuin tanggal, kita mah ikut aja. Iya gak an?" kata mas billy padaku.

"iyaa aku ngikut aja apa kata orang tua, semau mereka aja" kataku sebagai jawaban.

"yakin mbak? Kalau mereka mau besok gimana?" tanya rizky lagi.

Aku justru terkekeh dengan pertanyaan rizky.

"mana mungkin besok, ya gak mungkin lah. Aneh-anej aja, iya gak mas?" kataku pada mas billy.

"yaa kalau aku sih, kalau mau besok ya boleh-boleh aja. Toh lebih cepet kan lebih baik" katanya membuatku memelototkan mata.

"nah, itu mah mau nya mas billy aja yang udah gak tahan kebelet kawin" kata rizky dengan kekehan.

"sembarangan aja kebelet kawin, lu kira gue kucing" jawabnya dengan nada seolah kesal. Dan itu justru membuat aku dan juga rizky tertawa.

"hehehe ya habisnya mau nya cepet aja, emang mas billy kira nyiapin nikahan itu cukup satu dua hari apa" kata rizky.

"ya kan cuma nikah doang, apa susahnya sih. ijab kabul, sah. Iyakan?" kata mas billy dengan gampangnya, aku dan rizky pun saling berpandangan.

"yaa gak gitu juga konsep nya. ngurus dulu surat-surat ke kua, terus ikut perenting buat catin juga, terus buat mbak ana nih ada suntik ini dan itu nanti nya. Belum lagi juga tenda dan dekorasi, terus gaun nikahnya. Alah banyak mas, ga cuma ijab terus sah doang" kata rizky membuat mas billy memutar bola mata malas.

"iyaa itu lah yang bikin ribet, padahal cukup ijab kobul juga udah sah. Jadi deh kita suami istri, iya gak an?" kata mas billy yang mencari dukungan padaku.

"heh, tapi gak gitu juga konsepnya. Mbak ana juga pasti mau kali jadi ratu sehari di hari specialnya, iya kan mbak?" tanya rizky padaku.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!