NovelToon NovelToon
Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Naik Kelas / Pembaca Pikiran
Popularitas:173.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Berkat bantuan sang ayah yang bekerja sebagai sopir di keluarga kaya, Daisy diterima bekerja di perusahaan milik bos ayahnya. Namun, Daisy yang bar-bar, ceroboh, bahkan berisik, dituntut menjadi pendiam. Sebab Athan selaku anak dari bos ayahnya yang menjadi CEO di perusahaan Daisy bernaung, anti berisik.

Selain sangat pendiam sekaligus misterius, sejak kecil Athan merupakan seorang indigo. Namun karena kejadian memilukan di masa lalu, Athan yang awalnya bisa melihat sekaligus mendengar kejadian tak kasatmata, jadi kehilangan semua itu. Hanya saja, pertemuannya dengan Daisy membuatnya mendengar setiap isi pikiran bahkan suara hati Daisy yang sangat berisik.

Athan nyaris memecat Daisy yang sudah beberapa kali membuat masalah. Namun kenyataan ayah Daisy yang meninggal karena menyelamatkan Athan, membuat Athan merasa bahwa Daisy merupakan tanggung jawabnya. Fatalnya, meninggalnya ayah Daisy juga membuat rencana pernikahan Daisy dengan tunangannya batal.

“Menikahlah denganku! Aku bersumpah akan selalu membahagiakanmu!” ucap Athan sungguh-sungguh.

“Ketika orang kaya terlebih itu bosmu mendadak mengajakmu menikah. Padahal kamu enggak punya kelebihan selain bikin susah, satu-satunya alasan paling masuk akal kenapa itu sampai terjadi. Karena memang kamu akan dia jadikan tumbal pesugihan! Kabur saja Daisy, si bos Athan memang agak laen!” batin Daisy yang tentu saja, lagi-lagi bisa Athan dengar. Andai Daisy tahu, pasti ia tidak akan terus-menerus membahas sikap misterius Athan, di dalam hatinya apalagi pikirannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Elra Dan Cincin Daisy

“Dek, kakaknya ada?” lembut Elra tersenyum manis kepada Daniel. Ia sengaja jongkok hanya untuk menyelaraskan tinggi tubuh mereka.

“Ngapain cari-cari kakakku? Burik berisik gitu, dia sayang kepadaku! Aku juga sayang banget ke dia! Kamu cabut nyawa Dimas saja, si tukang somay pekok itu! Jangan ke sini-sini apalagi cari kak Daisy!” sewot Daniel.

“Etdah ... nih bocah malah mengira aku sebagai malaikat pencabut nyawa? Dilihat dari apa coba!” batin Elra jadi keki.

Kemudian, Elra mengeluarkan dompet kecil dari tas pink di pundaknya. Tas kecil berwarna pink yang Elra keluarkan berisi cincin milik Daisy.

“Loh, ... itu kan punya kak Daisy yang dari pacarnya! Kenapa cincinnya bisa ada di kamu? Apa memang, cincin itu menjadi perantara kamu dalam mencabut nyawa kakakku? Haaah ahh ah ....” Daniel menangis tersedu-sedu dan tak mau mengambil cincin milik Daisy dari dompet Elra.

“Y—ya ampun ... kok malah jadi nangis gini!” panik Elra berusaha menenangkan Daniel.

Tangis Daniel yang begitu berisik, mengusik kebersamaan Daisy dan ibu Syifa. Keduanya yang masih menangis, berangsur menyudahinya.

“Itu si Daniel kenapa?” lirih Daisy sambil menyeka air matanya menggunakan kedua tangannya.

Tak lama kemudian, baik ibu Syifa maupun Daisy, berangsur keluar memastikan. Elra dengan kecantikannya dan kulitnya saja mirip kulit bayi, langsung mengejutkan keduanya. Hanya saja, ketika alasan ibu Syifa terkejut murni karena kecantikan Elra yang sangat memesona. Tidak dengan Daisy yang langsung ingat, dirinya pernah bertemu Elra.

“Kamu karyawan baru itu, kan?” sergah Daisy sambil menghampiri Elra.

“Nah iya, akhirnya kamu ingat. Ini aku beneran minta maaf! Ini aku balikin cincinnya. Maaf banget, maaf banget pokoknya!” Setelah menaruh cincinnya di tangan Daisy dengan agak memaksa, Elra segera bersimpuh dalam maafnya kepada Daisy.

“Wah ... cincin ... iya, ini cincinku!” batin Daisy langsung girang. Dari dadanya seolah mendadak banyak kupu-kupu penuh warna yang berterbangan.

“Ternyata benar dugaanku, bukan hilang tapi berubah. Dan ternyata ditukar karyawan baru ini yang kepo banget ke cincinku!” batin Daisy yang kemudian juga mengembalikan cincin milik Elra. Kebetulan, ia juga tak memakai cincin Elra. Daisy menyimpan cincin milik Elra di dalam kamarnya, di laci khusus.

“Enggak usah. Sebagai ganti sekaligus bagian dari permintaan maaf dariku, itu buat kamu. Itu asli kok,” lembut Elra.

“Bukan masalah asli enggaknya. Masalahnya aku sudah diwanti-wanti bos Athan buat enggak sembarangan menerima hadiah. Apalagi bos juga curiga, aku sudah kena guna-guna Dimas dan keluarganya. Jadi, keadaanku beneran rawan,” batin Daisy yang tak mau bikin gara-gara lagi. Karena yang repot pasti dirinya sendiri maupun sang kekasih.

“Maaf ya ... soalnya aku pantang banget menerima hadiah.” Daisy tetap menolak secara halus.

“Terus, ... apa yang harus aku lakukan agar aku bisa menebusnya. Soalnya, ... aku beneran merasa bersalah. Apalagi ternyata, adik ini bilang katanya itu dari pacar kamu?” ucap Elra.

Daisy langsung tersipu. Sebab Athan dan segala pesona sekaligus keromantisannya memang selalu membuatnya berwarna. “Ini kamu sudah mau mengembalikannya, dengan segala risikonya saja, aku sudah sangat berterima kasih, kok. Enggak semua orang bisa bertanggung jawab seperti kamu!” lembut Daisy kepada Elra yang terlihat masih sangat gelisah sekaligus ketakutan.

“Kalau begitu, kapan pun kamu butuh bantuan. Kamu langsung hubungi aku saja. Bentar, ini kartu namaku!” sergah Elra mengeluarkan cepuk kartu nama warna pink dari tas pink di pundaknya.

Bukan Daisy maupun ibu Syifa yang kepo, melainkan Daniel yang sudah langsung menjadi fans garis keras seorang Elra.

“Mirip barbie hidup. Aku pikir Lucinta Luna, tinggi semampai kulitnya mirip kulitku pas bayi. Hidung mancung, rambut panjang pirang bergelombang mirip perasaanku yang langsung bergejolak setelah lihat kecantikannya,” batin Daniel masih mengawasi Elra penuh senyum. Ia berdiri dan terus menengadah di hadapan Elra.

“Nih bocah kenapa, ya? Mirip almarhum yang menolak dikubur. Ayolah, punya manusia macam Bian satu saja sudah bikin hidupku mirip di rumah hantu. Horor bestie!” batin Elra menunggu Daisy menghubungi nomornya. Daisy yang kembali masuk rumah, keluar dari rumah sambil membawa ponsel yang juga menghubungi nomor ponselnya.

Alasan Daisy menerima Elra sebagai teman barunya, tentu karena Elra Daisy ketahui merupakan karyawan baru di perusahaan dirinya bernaung.

“Oh iya, Elra ... kok kamu di sini? Memangnya kamu enggak kerja?” tanya Daisy setelah dirinya bertukar nomor ponsel dengan Elra.

“Oh itu ... efek dari dua hari yang lalu aku sibuk cari kamu, aku baru mulai kerja besok!” balas Elra sambil mengantongi ponselnya ke dalam tas.

“Oh besok? Besok aku juga sudah mulai kerja sih. Soalnya kalau nunggu flu beneran reda, ya bakalan panjang urusannya,” ucap Daisy yang memang masih memakai masker.

Setelah obrolan renyah disertai tawa kecil meski mereka melakukannya sambil berdiri tak jauh dari gerbang rumah, pertemuan mereka pun berakhir. Elra pamit, selain Elra yang meminta Daisy untuk kembali istirahat.

“Sekali lagi aku minta maaf banget, ya. Selamat istirahat! Oh iya, besok mau sekalian berangkat bareng enggak? Kabar-kabar ya!” sergah Elra sambil mengelus-elus kedua tangan Daisy yang ia rangkul.

“Kenapa ya ... bersamanya begini, aku merasa sangat bahagia. Kami seperti enggak asing. Seolah, aku sedang bersama Syukur. Atau memang, Daisy masih saudaranya Syukur?” batin Elra masih bertahan merangkul kedua tangan Daisy. Ia amati wajah Daisy maupun ibu dan adiknya dengan saksama. Namun, ketiganya tidak ada yang memiliki ciri-ciri khusus mirip sosok yang ia maksud.

“Aku rasa, nih orang asli orang kaya. Tapi kok, langsung akraban begini, ya? Bismillah, dia memang orang baik. Apalagi, kami bekerja di kantor yang sama. Dengan kata lain, mulai sekarang aku juga punya teman kerja!” batin Daisy benar-benar bahagia.

“Hei Kak Elra yang cantik!” ucap Daniel sengaja berdeham-deham. Ia menatap Elra masih dengan full senyuman.

“Et dah ... nih bocah beneran mirip Bian!” batin Elra yang meski dalam hatinya ingin memithes Daniel, di kenyataannya ia tetap mengumbar senyuman.

“Tunggu aku besar, ya! Nanti kalau kita besar, ayo kita pacaran! Aku janji, aku bakalan jadi orang sukses super keren mirip—” Daniel tak kuasa melanjutkan ucapannya lantaran Daisy sudah meringkusnya. Mulut Daniel sudah dibekap menggunakan tangan kiri, sementara tubuhnya dimasukkan paksa ke dalam rumah.

“Kak Elra ... aku serius! Tunggu aku besar yaaaaa!” teriak Daniel ketika Daisy berhenti membekapnya. Ia tidak peduli dengan kemarahan sang kakak yang seolah mendadak bertanduk sekaligus bertaring.

Tak beda dengan Daisy, ibu Syifa yang masih bertahan di sana juga jadi sibuk meminta maaf kepada Elra. Tak lama setelah Elra pergi, sebuah motor gede datang dan itu Syukur. Ibu Syifa yang baru akan masuk mendadak keluar lagi menemui Syukur yang lagi-lagi berpakaian serba hitam. Layaknya Athan, Syukur juga sangat hormat kepada ibu Syifa. Syukur menyalami tangan kanan ibu Syifa dengan sangat takzim.

“Makan dulu, jangan enggak!” ucap ibu Syifa sengaja memaksa. Terlebih baginya, orang-orang Athan yang juga sangat baik ke keluarganya, juga sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri.

1
Hilmiya Kasinji
ya Allah daniel
Hilmiya Kasinji
ini aku harusnya mewek apa ketawa ya, tapi aku mewek lo
Hilmiya Kasinji
ya Allah Daniel lucu banget ya
Hilmiya Kasinji
seharisnuaas Athan bilang ke daysi kl pengaruh guna2 itu ada, dan menyarankan unk gak lupa ibadah, jadi daysi nya biar bisa antisipasi juga
Hilmiya Kasinji
semangat Athan , syukur
Hilmiya Kasinji
elra cuma minjem aza kan ya
Hilmiya Kasinji
mas Athan sweet banget
W_E_N_A
Kemanapun dirimu berada...aq selalu ikut Mbak eee....
mau romantis...mau horor....ngintil teruuusss...❤️❤️❤️❤️❤️
W_E_N_A
Luar biasa....❤️❤️❤️❤️❤️
Hilmiya Kasinji
tetap semangat kak... aku tuh suka banget karyamu, tapi aku bisanya baca novel kl ada waktu , makanya aku gak berani baca karyamu yg on going , takut ngerusak retensi
Hilmiya Kasinji
ibu Syifa 👍👍
Hilmiya Kasinji
definisi org yg otaknya geser
Hilmiya Kasinji
habis ini aku ke novel Athan dan syukur kak rositi ... ini berarti sebelum novel ini ya
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Iya Kak bener
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
syukur ini anaknya Ica ya , yg kuntilanak itu
Hilmiya Kasinji
ada cerita sebelum cerita ini kah?
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Ada, sudah tamat juga kemarin
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
mas Athan bagai pangeran berkuda putih buat Daisy 😅
Hilmiya Kasinji
hadewww....orang tua dimas Iki , wajah anak pas2an , Yo gak kaya pisan kok kyk e sombong tenan yo
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Daisy sebelum kayak sekarang kan emang mau dijadikan tumbal sama Dimas sekeluarga Mbak 😂. Novel : Tumbal Pengantin Perawan Kebaya Merah
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
Dimas oh Dimas
Hilmiya Kasinji
astaghfirullah ... gak habis pikir dengan pikirannya si Daisy...jadi tumbah pesugihan jare 😅🤭
Hilmiya Kasinji
bang Athan sweet banget...mending Daisy nya sama Athan ya , walaupun nanti Athan bakalan ngenes
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!