NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab V

Suatu hal yang baru bagi Lotus menemukan sebuah buket bunga di meja kerjanya, ia mengerutkan keningnya, yang terkenal rutin mendapatkan kiriman bunga di kantor adalah Manajer Liu, dan juga Irene. Mereka memang primadona kantor. Semua sudah tau akan hal itu.

Mulai dari klien, rekan kerja, para atasan suka dengan visual mereka yang tampak seperti dewi. Wajar mereka memiliki banyak penggemar yang sering mengirimi bunga, hadiah atau makanan.

Sekarang untuk yang pertama kalinya, ada bunga teratai yang terlihat indah berada di mejanya, lengkap dengan sebuah sarapan. Lotus mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya jika bunga itu untuk dirinya.

Mungkin salah taruh, begitu pikir Lotus. Namun teratai itu..... dia sekali bukan.

Lotus sama sekali tidak pernah mempunyai seseorang yang memiliki sisi romantis disisinya, mantannya rata-rata pria yang tak pernah berkorban, atau sekedar menyenangkan dirinya. Jadi ia merasa aneh. Gadis itu memegang buket tersebut dan menemukan sebuah note bertinta emas bertuliskan;

"Bunga Lotus cantik, untuk gadis yang cantik. Semangat untuk hari ini"

—JEA

Lotus langsung tersenyum seperti orang bodoh , tiba-tiba teringat ciuman kemarin malam ketika pria itu mengantarnya pulang.  Namun, beberapa detik kemudian ekspresinya berubah menjadi muram. Dia tak boleh terlalu terbuai dan merasa senang begitu.

Terlalu janggal baginya. 

Tidak mungkin kan Elion menyukai dirinya? Apa dia benar-benar?  oh ayolah. Pria bodoh mana yang mau dengan gadis yang telah menghinanya di masa lalu. Lagi pula, untuk ukuran Elion sekarang tentu saja Lotus bukan lah seleranya.

Kesenjangan antar mereka terlalu jauh, Elion bisa menunjuk gadis mana saja yang dia inginkan yang lebih masuk akal untuk disukai pria itu.  Ya, alih-alih dirinya yang jelas bukanlah apa-apa.

"Wah, Lotus kita yang galak punya penggemar ternyata!" Ucap Claudia  heboh. Gadis itu mengintip Lotus dari meja kubikelnya.

Ucapan Claudia sukses membuyarkan lamunan Lotus, langsung mendelik, dia memelototi gadis itu, kemudian dengan cepat ia menyembunyikan note yang di pegangnya. Karena ia tahu begitu mendengar suara Claudia beberapa orang langsung menuju ke mejanya. Dan benar saja, Grace dan Lewly langsung menyembul dan tersenyum aneh untuk menggodanya.

"Waw dapat kiriman bunga"

"Dan sarapan"

"Dari siapa? Jadi kau sudah tidak jomblo lagi huh?"

Lotus berpikir sejenak, kemudian ide jahil terlintas di benaknya.

Dia mengedipkan matanya dengan genit. Kemudian menyelipkan anak rambutnya dengan gaya centil yang dibuat-buat lalu duduk dan menyilangkan kakinya dengan angkuh semata-mata hanya untuk menggoda balik teman-temannya.

Dan hal itu sukses membuat Claudia berdecak sebal.

Berbeda dengan Grace yang hanya tersenyum lebar.

"Bunga ini datang dari penggemar ku. Namun sayangnya aku tak tau siapa pengirimnya" Ucap Lotus lambat-lambat. Dia berpura-pura sedih.

"Memang tidak ada catatan?" Tanya Lewly.

"Tidak ada" Lotus berbohong.

"Lalu kenapa kau pikir itu dari penggemar mu? " Ucap Claudia.

"Jika ada di mejaku harus ku katakan bagaimana? Penggemarmu kah?"

Lewly dan Grace otomatis tertawa mendengar jawaban sarkas Lotus.

Calu mengerucutkan bibirnya.

"Kira-kira siapa yang melihat orang yang mengirim bunga itu?" Tanya Grace pemasaran.

Dasar gadis-gadis penggosip yang dipenuhi rasa ingin tahu.

"Sebenarnya aku melihatnya" Lewly mengakui sesuatu. Gadis itu tersenyum miring kearah Lotus.

Lotus terkejut. Benarkah Lewly mengetahuinya? Itu akan menjadi berita besar!

"Siapa?" Desak Grace.

"Itu rahasia" Lewly mengedipkan matanya kepada Lotus dan tersenyum. "Biar nanti kita dengar dari orangnya"

Grace memprotes dan memaksa Lewly untuk bicara.

Lotus hanya bisa menghela nafasnya. "Oke aku akan jujur, teman-teman" Kata Lotus polos. Menurutnya, Lewly sudah mengetahuinya, jadi percuma saja ia menutupi.

Gadis itu bisa menyebarkan berita lebih cepat dari yang bisa di bayangkan.Gadis itu punya beberapa group dan komunitas sesuai minat dan bakat para gadis di kantor. Circle nya luas. Sebaiknya Lotus berterus terang dan meminta gadis itu tutup mulut sebelum ia bercerita pada yang lainnya.

Bahaya, Lotus tidak ingin kehidupannya yang tenang terganggu oleh para penggemar Elion. Mereka pasti berkomentar miring atau membuat asumsi aneh. Dia tak ingin di katai yang tidak-tidak dan di tatap oleh pandangan penuh penilaian yang mampu membuatnya risih.

"Direktur eksekutif kita yang baru, dia adalah si pemberi bunga ini" Kata Lotus berterus terang.

Semuanya terdiam dan saling tatap untuk beberapa saat. Sedetik kemudian mereka tertawa kencang secara bersamaan.

Menertawakan Lotus.

"Apa yang  lucu? Hei Aku serius!" Ucap Lotus tidak terima.

Namun, jauh di lubuk hati, Lotus merasa lega sekaligus kesal.

Alasannya, dia lega karena tidak ada yang mempercayainya. artinya dia aman. Namun bila di pikirkan ulang, kenapa tidak ada yang mempercayainya.

Wah? Termasuk Lewly?

Memang kanapa jika ia benar-benar mendapatkan bunga dari pria itu, apakah sangat sulit di percaya?

Mereka tidak tau saja bahkan keningnya sudah di cium kemarin.

Tetapi memang benar sih, jangankan mereka yang tidak tahu apa-apa tentang masa lalunya dan Elion semasa SMA. Lotus saja yang mengalami sulit untuk percaya dan mencerna apa yang terjadi saat ini.

Jika memang Elion mendekatinya, Lotus yakin ada maksud terselubung.

"Jangan bermimpi!" Peringat Claudia.

"Aku tidak" sangkal Lotus.

"Padahal kemarin kau masih membencinya, sekarang kau mengaku-ngaku dia beri bunga olehnya. Pada akhirnya kau terpesona juga kan?"

"Sama sekali tidak, dia adalah pria paling aneh yang pernah kutemui. Lagipula orang kaya mana yang menginginkan gadis miskin dan tidak punya integritas tinggi? Itu hanyalah ada di dalam film. Pada kenyataannya semua ingin yang sepadan!! Ya minimal punya pencapaian yang membanggakan! Pokoknya aku tidak mau dengan pria galak itu! Lebih baik menjadi istri kedua pak Bagaskara!"

"Ish orang gila!" Sela Grace.

"Lotus, kau sedang merendahkan dirimu sendiri atau apa? Jelek sekali" timpal Clau.

Lotus mengedikan bahunya acuh.

"Hey para gadis kenapa kalian gemar sekali bergosip?!! Ini masih pagi, oke, Cepat kembali ke meja kalian masing-masing dan kerjakan semua pekerjaan kalian!!!" Tegur Manager Nia sambil memasang wajah galaknya. Dia membawa penggaris besi di tangannya, seperti bersiap untuk memukul. Para gadis itu ribut dan langsung kembali ke mejanya masing-masing.

Manajer Nia menggelengkan kepalanya pelan, kemudian memijat pelipisnya yang terasa pusing.  Karena Pekerjaan terus menyerangnya bertubi-tubi sejak peluncuran produk baru dan sekarang ditambah adanya direktur baru.

Manager Nia, banyak di tuntut ini itu. Dan banyak yang perlu ia perbaiki, ia ubah dan banyak hal lainnya mengenai sistem yang sudah berjalan selama bertahun-tahun.

Namun ia tetap bersikap santai meskipun para karyawan di divisinya terlalu berleha-leha. Dia tidak pernah marah-marah yang berlebihan seperti manager di divisi lain.

"Dan kau Lotus! laporkan hasil rapat kemarin bersama direktur" Perintahnya. Lotus segera mengangguk, ia mendekati manager Nia untuk membicarakan hasil rapat kemarin. Bibirnya mengulas senyum tipis. Teringat insiden kopi tumpah yang terasa konyol, yang malah membuatnya jadi terlibat lagi dengan pria itu.

***

Lotus membagikan sarapan yang ia dapat dari Elion kepada teman-teman terdekatnya. Ada jus buah dan berbagai macam buah-buahan segar yang sudah di potong-potong, wafle, pancake, croissant, cake, yougurt, puding dan masih banyak lagi.

Lotus tidak mengerti kenapa Eliom memberikan porsi yang besar untuknya, apa pria itu berpikir dirinya babi. Bisa menghabiskan semuanya.

Jadi ia memutuskan untuk berbagi meskipun masing-masing hanya mendapatkan bagian sedikit.

Lagipula, para gadis tidak terlalu berani makan sesuatu yang manis banyak-banyak. Mereka takut berat badan mereka bertambah.

Menjaga proporsi tubuh agar tetap ideal adalah jalan hidup mereka yang tidak bisa di ganggu gugat.

Sebenarnya, Lotus bukan bermaksud baik dengan membagikan makanan yang ia miliki. Hanya saja, andai ada racun di menu sarapannya, setidaknya ia tak akan mati sendirian.

Hahahahah, tidak hanya bercanda.

Mana mungkin Elion sejahat itu hingga tega meracuninya.

Ya walau Lotus masih belum sepenuhnya percaya dengan kebaikan pria itu yang tiba-tiba. 

Mengapa pula pria itu mau repot-repot berbuat baik kepadanya.

Jika cara membalas dendam terbaik adalah dengan membuat seseorang yang dahulu menyakiti merasa malu maka Elion sangat-sangat berhasil, pria itu mendapatkan poin penuh.

"Terimakasih Lotus" ucap Nancy riang.

"Ya sama-sama semuanya" jawabnya datar.

"Sering-sering ya!" Timpal Grace.

Haechan berdecak halus dan meminum jus buahnya.

"Lotus adalah gadis paling pelit di divisi kita, jadi sangat heran jika dia tiba-tiba membagikan makanan. Harusnya kalian patut curiga" Ucap Clau.

Claudia memang memiliki ketajaman setiap kali berbicara, namun siapapun yang sudah mengenalnya tidak pernah benar-benar tersinggung dengan hal itu, termasuk Lotus.

"Aku bukan pelit, hanya saja aku tidak punya sesuatu untuk di berikan! Doakan aku menjadi orang kaya, maka aku akan sering memberikan apa saja yang kalian mau!"

"Tentu saja" Jawab Clau. "Jangan lupa dengan diriku ini jika sudah kaya"

"Penggemarmu orang kaya ya? Aku harap kalian menikah dan kau menjadi nyonya besar"

Semuanya tergelak. "Benar, suatu saat kita pasti bisa menjadi wanita sukses kan? Tidak mungkin tetap begini. Meskipun salah satu caranya adalah menikah dengan pria kaya" ucap Lewly.

Lotus tersenyum tipis, dia tidak mau mengatakan apapun. Dia memang seorang pekerja keras dan pantang menyerah.Jika ukuran sukses adalah materi, semua angan-angan dan mimpinya justru terasa semakin jauh.

Tetapi harus diketahui bahwa diantara semua rekan kerjanya dia adalah yang paling tidak beruntung.

Teman-temannya memiliki orang tua yang masih lengkap dan berkecukupan. Mereka bukan berasal dari keluarga biasa saja.

Mungkin bekerja hanya untuk menghapus status sebagai pengangguran dan ingin membuktikan bahwa mereka bisa terlihat mandiri. Berbeda dengannya yang benar-benar mengandalkan pekerjaannya untuk bertahan hidup.

Lotus tidak suka membandingkan kehidupannya dengan orang lain, namun terkadang ia tak bisa menyangkal jauh di dalam lubuk hatinya ia merasa iri.

Dia tak seberuntung orang-orang, meskipun sudah bekerja dua kali lipat lebih keras dari ia kecil.

Tuhan itu maha adil, tapi di dunia manusia tidak pernah adil.

Lotus menghela nafasnya, ucapan Clau seperti sebuah pemantik yang menyebabkannya ia berpikiran banyak.

Dan tentang menikah dengan orang kaya, Lotus yakin itu hanya ada di film.

Jika pun ada, seorang pria kaya yang mau dengan gadis biasa. Pasti di belakangnya ada alasan kuat mengapa pria itu mau.

Minimal si wanita cantik dan menyenangkan untuk dilihat, lalu dia punya integritas tinggi dan pintar, kepribadiannya baik, punya pencapaian luar biasa. Latar belakang keluarganya baik pula.Itupun tidak menjamin pihak keluarganya mau menerima.

Dan jika benar-benar biasa, tidak cantik, tidak punya pencapaian dan tidak punya integritas atau dengan kata lain kosong. Rasa-rasanya tak akan mampu membuat pria kaya yang berkualitas bertekuk lutut.

Mungkin jikapun bisa, hanya akan di perlakukan seperti boneka belian ataupun budak seks.

Lotus menggeleng. Itu mengerikan dia berpikir terlalu jauh. 

"Pulang kerja bagaimana kalo kita minum-minum" Usul Grace.

"Sudah lama kita tidak bersenang-senang, semenjak mulai hectic" lanjutnya. "Kedatangan direktur baru bukan hanya membuat manager kelimpungan. Bahkan kita di buat ikut sakit kepala"

Lewly yang pertama kali merespon. "Ide bagus, besok kan hari libur"

"Ya!! Sudah lama kita tidak pernah ke club' lagi bersama-sama!"

"Benar, padahal dulu hampir setiap Minggu kita bersenang-senang dan mencari pria tampan"  ucapan Grace otomatis berbuah geplakan kencang di kepalanya, hadiah dari Lewly.

"Cobalah sesekali bersenang-senang tanpa melibatkan pria" Nasihatnya.

Yang di pukul mengaduh kesakitan dan membalas pukulan itu dengan main-main. Mereka lalu terlibat drama saling jambak.

Disisi lain Nancy yang paling muda tertawa kencang dengan suara khasnya yang terdengar seperti lumba-lumba,  "Terkecuali pria yang mau membayar bill kan?"

"Ya itu pengecualian" Jawab Lewly singkat.

Di depan mukanya Lewly,  Grace mendengus kasar dan berteriak "Ya memang siapa yang mau dengan pria tidak bermodal!"

"Kau pikir siapa lagi? Itu kau!! Kau selalu berkencan dengan pria-pria merugikan!"

Meninggalkan kehebohan yang membuatnya lelah,  Clau melirik Lotus.

"Bagaimana ?" Tanya Clau.

"Ummm, ayo, aku juga butuh hiburan sepertinya"

"Bagus!"  Seru Grace ia mengelus kepala Lotus.

"Bar atau kedai biasa?" Tanya Nancy.

"Sekalian clubing jadi kita ke bar saja" Kata Clau.

"Woooooouuuuu~~~" Para gadis bersorak dan mengulurkan tangannya dengan gaya anggun hingga menarik perhatian karyawan lain, mereka kemudian menutup mulut dan tertawa ringan menyadari suara mereka terlalu kencang dan Lotus hanya tersenyum maklum sambil merotasikan matanya. Sebenarnya dia juga tidak mengerti mau ikut bergabung dengan teman-temannya, suasana hatinya sedang bagus. Atau ia sedang berbunga-bunga?

"Baik jadi semuanya sepulang kerja ke apartemen ku saja. Kalian boleh memakai pakaianku dan bersiap-siap dari sana agar lebih praktis. Seperti yang kalian tahu rumahku dekat dengan pusat hiburan" ujar Grace dengan semangat.

"Ide bagus"

Semuanya sepakat dengan usulan Grace yang tiba-tiba mengajak mereka semua untuk bersenang-senang tentu saja. Para gadis itu butuh hiburan sejenak dari rutinitas kantoran yang membosankan, dari tekanan pekerjaan dan juga beban hidup yang bisa sejenak dilupakan.

Lotus menyayangi uangnya, dia tau pasti akan menghabiskan uang dengan nominal lumayan, tapi sesekali, mungkin tak apa-apa. Toh ia bekerja memang untuk dirinya sendiri.

Sesuai kesepakatan, sepulang kerja mereka bersama-sama ke apartemen Grace untuk bersiap-siap.

Nancy gadis paling modis dan paling pintar menggunakan make up bertugas sebagai perias wajah teman-temannya. Gadis dengan julukan princessnya anak pemasaran itu memang handal menggunakan tangan terampil nya, karena dia juga memiliki sampingan pekerjaan sebagai beauty  influencer. Selera fashionnya juga dikenal tinggi.

Di dukung Grace yang memiliki koleksi pakaian yang sangat banyak Dia punya walk in closet pribadi di apartemennya, ibunya adalah pemilik butik terkenal di kota. Jadi tidak heran jika pakaian yang ia miliki pakaian mewah dan mahal.

Lewly, Claudia, Nancy dan Grace langsung memilih baju begitu mereka sampai. Percayalah, mereka semua sangat heboh. Padahal katanya mereka akan beristirahat dulu selama beberapa jam.

Biasalah wanita.

Lotus mengerutkan keningnya menatap pakaian-pakaian yang tergantung. Ketika ia mengambil salah satu koleksi Grace. semua memprotes dan mengatakan seleranya sangat telak dan juga kuno. Begitu seterusnya sampai akhirnya ia menyerah dan meminta Nancy saja yang memilihkan untuknya .

Lalu betapa kagetnya ia ketika Nancy menyodorkan pakaian yang cukup terbuka untuknya.

Harus ia akui, pakaian itu memang indah, ia sendiri menyukainya. Namun yang menjadi masalah adalah kepercayaan dirinya. Ia tidak biasa memakai pakaian terbuka seperti itu.

Penampilan sehari-harinya sangat sopan, ya meskipun beda cerita jika dirumah. Tapi ia takut mendapatkan pandangan aneh dari para pria. Itu sangat mengundang, meskipun tidak lebih parah dari pakaian yang di pilih Nancy untuk dirinya sendiri.

"Tidak itu terlalu......."

"Terlalu bagus" ucap Lewly.

"Itu sangat bagus daripada semua yang kau pilih tadi"

"Ya tapi aku terlihat seperti gadis nakal"

"Malam ini memang kita akan menjadi gadis nakal!"

"Apa yang kau khawatirkan? Kau akan sangat  cantik dan menawan dengan pakaian itu. Mari kita buat semua mata tertuju kearah kita dan membuat para pria menginginkan kita. Namun tak akan ada yang bisa mendapatkan kita" kata Clau.

Awalnya Lotus bersikeras untuk menolak namun semua gadis itu memaksanya hingga Lotus termakan dengan kata-kata mereka.

Dia menurut ketika akhirnya dia di perintah berganti baju dan tangan Nancy yang terampil merias wajahnya. Meyulapnya dengan keajaiban riasan dan mempertegas kecantikan yang dimilikinya, sayangnya karena tema malam ini adalah girls party maka Nancy membuat riasan di wajah Lotus terlihat lebih tajam dan provokatif.

Dia ingin menunjukkan sisi wanita  dewasa yang cukup liar untuk Lotus. Bosan melihat wajahnya yang manis dan tampak seperti gadis tujuh belasan yang lugu.

To be continued.......

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!