NovelToon NovelToon
TAWURAN

TAWURAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

Novel ini bercerita tentang Gita dan kawan-kawan yang merantau ke Ibu Kota untuk menempuh pendidikan. Siapa sangka? Gita yang sewaktu SD pernah membuli seorang pria culun, kini dipertemukan kembali dengan pria itu dalam situasi yang berbeda. Tawuran merupakan gerbang pertemuan mereka.

Sean, nama pria itu. Gita tak ingin membuka kisah lamanya, namun Sean terus mengganggu gadis tersebut. Hingga akhirnya Gita membuka suara mengenai kejadian di masa lalu. Gita mengakui bahwa Ia tertarik pada Sean di waktu kecil. Sayangnya, Gita yang sejak itu sedang menghadapi ketidakharmonisan keluarga, tidak mampu mengekspresikan rasa sukanya terhadap Sean. Sehingga, ia lebih memilih untuk membuli pria itu dan menciptakan trauma berat yang sulit disembuhkan untuk keluarga Sean sendiri.

Haruskah Sean memaafkan Gita? Ataukah cinta Gita akan bertepuk sebelah tangan selamanya?

Baca kisah lengkapnya di dalam cerita ini 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Ujian semester pun terjadi. Gita, Febi dan Jenna disibukkan akan nilai penentu kenaikan kelas mereka.

Sementara Wildan disibukkan karena Ayu enggan belajar. Selalu ada alasan untuk Ayu kabur dari kegiatan tersebut.

Hingga akhirnya raport mereka dibagikan.

Febi fengan sengaja tak belajar di ujian kali ini. Ia sudah siap untuk angkat kaki dari indekos Bu Rika.

Jenna, Gita, Sean dan Gio menaruh raport mereka di atas meja. Sekarang mereka sedang berada di basecamp. Mereka akan membuka raport itu bersama-sama.

"Satu!" teriak Gita.

"Dua!" Jenna menyambutnya.

"Tiga!!" teriak Gio dan Sean.

Mereka membuka raportnya.

***

[Gita : Peringkat 15 dari 32 siswa]

[Jenna : Peringkat 5 dari 30 siswa]

[Gio : Peringkat 2 dari 31 siswa]

[Sean : Peringkat 1 dari 31 siswa]

***

Sean dan Gio menoleh pada raport Gita.

"Lima belas?!" pekik Gita. "Pinter juga ternyata gue. Tanpa belajar pun 17 orang bisa gue kalahin!" lanjutnya.

"Lo nggak belajar?" tanya Sean.

"Nggak! Tapi liat, gue dapet ranking 15. Gimana kalo gue belajar kemaren? Bisa-bisa gue juara umum sekolah, Woi!" pekik Gita.

Gio dan Sean memijat jidat mereka. Tak mampu berkata-kata mendengar kalimat yang Gita ucapkan.

"Liat! Score nilai gue sama Jenna, masih tinggian gue. Gue 2145, Jenna 1943. Gue bersaing di kelas orang pinter. Dia di kelas orang bodoh, bisa dapat ranking 15," ucap Gita.

"Udah-udah, Git! Lo terima kenyataan aja. Lo nggak masuk ranking 10 besar! Berapa pun score lo, yang diliat orang itu tetap rankingnya!" jelas Jenna.

"Tapi score gue lebih tinggi dari lo! Lo liat, Bahasa Inggris gue 97, lo 80. Bahasa Indonesia gue 98, lo 78. Noh! Liat noh! Lo nggak bisa bahasa Indonesia, Jen? Pakai bahasa isyarat aja! Bahasa Indonesia cuma buat orang pinter kayak gue! Miris bener gue liatnya, ketipu ranking—"

"Udah, diem! Dieeem!" omel Jenna yang langsung menutup mulut gadis itu.

***

Di indekos Bu Rika, Febi membuka raportnya dengan ragu di kamar.

[Febi : Peringkat 1 dari 30 siswa]

Mata Febi terbelalak melihatnya. Dengan cepat dia berlari ke luar kamar. "Bang Wiraaaa!!" teriaknya.

Wira ikut ke luar kamar dan menatap malas gadis berseragam putih abu-abu itu.

"Ranking satu!" teriak Febi kegirangan sambil menunjukkan isi raportnya.

"Ranking satu? Beneran?!" Wira bergegas menghampirinya dan memeriksa nilai di raport tersebut.

"Kok bisa?" tanya Wira lagi.

"Nggak tau, padahal aku nggak belajar!" jawab Febi.

"Jadi, kamu nggak jadi ikut Debi?" tanya Wira.

Tiba-tiba mata Febi berkaca-kaca. Ia menangis bahagia. Mungkin berhadapan dengan Gita yang temperamental lebih baik dari pada ia harus berhadapan dengan kenyataan hidup sebagai tolak ukur yang buruk untuk saudari kembarnya.

Febi menangis sejadi-jadinya karena rasa senang, sedih, kesal, kecewa tapi bahagia berkecamuk di dalam dadanya.

Wira memeluk gadis itu dan mengusap kepalanya. Febi sudah dianggap Wira seperti adiknya sendiri. Febi benar-benar mirip dengan adik Wira yang sudah lama meninggal dunia.

Bertepatan dengan itu Jenna pulang dan membawa Gita bersamanya karena seperti biasanya Gita akan kelayapan sebelum sampai ke rumah.

Mereka menyaksikan hal tersebut. Febi menangis dan Wira memeluknya. Itu yang ada di pikiran mereka.

"Lo kenapa, Feb?" tanya Jenna.

Febi beralih jadi memeluk Jenna. "Gue ranking satu, Jen!" ucap Febi sambil menangis.

Dengan cepat Gita merampas raport milik Febi dari Wira dan mencocokkan nilai raport miliknya dengan milik sahabatnya tersebut.

"Anjay! Bahasa Indonesia 100?! Sejarah, 100! Matematika 98?! Lo nyontek ya, Feb?" tanya Gita.

"Nggak! Gue juga nggak tau, kok bisa dapat segitu? Gue nggak belajar!" jawab Febi sambil menangis.

Di tengah keharuan tersebut, Febi menceritakan apa yang terjadi pada teman-temannya.

Gita adalah orang yang paling menyesal atas perbuatannya terhadap Febi.

"Jadi, lo nggak ke luar negeri 'kan?" tanya Gita.

"Nggak! Gue dapat ranking satu!" balas Febi.

"Hmmm, nggak bisa deh gue diginiin! Jadi pengen mewek juga!" omel Gita dan memeluk Febi. "Sorry ya, Feb. Soalnya lo nggak cerita apa-apa ke kita. Jadi gue mikir yang nggak-nggak!" lanjutnya.

"Nggak apa-apa! Sorry juga, gue sempet kesel sama lo kemaren, sampai malas belajar biar gue berangkat ke luar negeri," balas Febi.

"Pelajaram buat kita semua! Jangan suka negatif thinking! Belum tentu yang ada di pikiran kita itu, benar! Dan kalo ada masalah, cerita aja, Feb! Siapa tau kita bisa bantu. Kan kita bisa belajar bareng!" ucap Jenna.

Mereka bertiga berpelukan di hadapan Wira

"Lebay," ucap Wira dan kembali ke kamarnya.

"Makanya nyari pacar! Iri 'kan lo liat orang pelukan?!" balas Gita.

"Lo kira pacaran cuma buat pelukan? Aneh!" balas Wira dan menutup pintu kamarmya dengan rapat.

***

Sementara itu, Wildan membawa raport milik Ayu ke rumah tetangganya.

[Ayu : Peringkat 34 dari 34 siswa]

Ade, Ningsih dan Wildan menatap informasi yang tertera di raport tersebut.

"Kenapa bisa ranking terakhir, Yu?" tanya Edo.

"Pelajarannya susah," jawab anak gadisnya itu.

"Dia nggak mau belajar, Om. Aku udah ajakin belajar. Aku juga udah kasih buku-buku latihan, tapi dia nggak mau ngerjainnya!" jelas Wildan.

"Wil!" ucap Ayu agar pria itu menghentikan kalinatnya.

"Kenapa kamu nggak mau belajar? Kalo kamu dapat ranking terakhir terus, nanti malah kamu nggak bisa masuk SMA favorit. Liat, Wildan dapat ranking satu. Kalo kamu belajar bareng dia 'kan setidaknya kamu bisa masuk ranking 5 besar. Kalo nanti Wildan bisa masuk SMA favorit, kamunya nggak bisa masuk karena nilai raportnya jelek. Emangnya mau nggak satu sekolah sama Wildan?" Kalimat Ningsih yang satu ini dengan cepat memasuki telinga Ayu dan menusuk hatinya.

"Emangnya Wildan mau masuk SMA favorit?" tanya Ayu.

"Ya, gue mau masuk SMA NEGERI SAKURA, tempat abang gue sekolah! Lo mana bisa sekolah di sana! Nilai jelek kayak gitu!" omel Wildan.

"Ayu mau masuk sana juga!" ucap Ayu dengan manja pada ayahnya.

"Gimana mau masuk, daftar aja langsung ditolak kalo nilainya jelek gini, Yu," ucap Ade.

"Jadi gimana?! Ayu mau satu sekolah sama Wildan, Ma!" rengek Ayu.

"Kayaknya udah saatnya kamu sama Wildan nggak satu sekolah. Kamu harus bisa mandiri, berpikiran dewasa. Jangan semuanya kamu gantungin ke Wildan. Wildan juga punya kehidupannya sendiri. Dia juga punya cita-cita yang harus dia capai. Nantinya dia bakalan nikah, punya anak, keluarga yang bahagia. Kalo kamu nemepelin dia terus, gimana Wildan mau dapat pacar? Masa SMA itu masa-masa paling indah selama sekolah. Kamu juga harus nikmatin masa SMA kamu dengan kehidupan kamu sendiri!" Ade mulai menceramahi anaknya tersebut.

"Nggak satu sekolah sama Wildan lagi?!" pekik Ayu.

1
JChennn
baru mulai udh bgs jdi pngn bca trsss
Nabila
makin menarik
Nabila
ceritanya menarik banyak tokohnya jadi gak bosan
Rina Juwita JuEr
aku baca ulang lagi ceritanya bagus Thor semangat 💪💪
Tara
kayaknya Wira suka Ama febi tapi malu utk ucapin tapi getahnya kena kesemua orang he3😱🤗🫢😅🤔🫣
Tara
ini siapa yg bucin sich..Gita or Sean🫣😱🤗🫢😅🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!