Kalian bisa bayangkan bagaimana anehnya gadis cupu berubah jadi gadis tomboy?
Ikuti aja ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Vuspita sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dara
Kaki mungil Key sudah mengambil ancang-ancang untuk keluar dari persembunyian dan melancarkan aksi mereka, namun tercekat karena Baju belakangnya ditahan oleh Andes. Ia melirik Andes dengan raut tanda tanya.
“Lihat siapa yang datang!” Andes mengarahkan dagunya kedepan.
Mata Key melirik siapa yang Andes maksud. Mengejab sebentar untuk menatap mobil lamborgini hitam didepannya, setelahnya ada ada Riko keluar dari pintu kemudi, setelahnya disusul oleh Daren, Fiko dan Handi, dan yang terakhir ada Dita maminya. “Dia keluarga ku. Kakak-kakak dan ibuku.” Jawabnya setengah berbisik.
Andes menatap tajam para keluarga Key yang telah menyakiti Key, ia sudah menandai wajah-wajah yang harus ia ingat.
Riko keluar dari mobilnya,begitu juga keluarganya, mata mereka menyorotkan ancaman dengan wajah yang sudah berbauh amis darah. Mereka berjalan memasuki Rumah tua itu, atau bisa dibilang Villa tua.
“Dimana adik saya?” Tanya Fiko sang kakak tertua.
Dua pengawal yang memegang senjata api itu menyeringai, ia sudah menyiapkan ancang-ancang dan aba-aba. “Kalian sudah sampai ternyata. Tapi sepertinya kalian terlambat satu detik.” Tersenyum tipis namun menyiratkan kejahatan.
“Kurang ajar... Dimana sii pecundang itu ha?” Bentak Handi.
Mata salah satu dari penjaga itu mengisyaratkan sesuatu, tak mereka sadari bahwa mereka sedang dijebak.
Bugh,,
“Papii... Riko..” Teriak histeris Dita menatap suami dan putranya yang pingsan akibat pukulan dari mereka. Ia menutup mulut tak percaya.
“Papii..” Daren dengan wajah khawatirnya menghampiri ayahnya, ia juga menepuk-nepuk pipi Riko. Tapi tak ada sahutan. Dita mendekati suaminya namun mereka nyaris pingsan tak sadarkan diri.
Kepala Handi dan Riko dipukul dengan kayu besar membuat mereka lunglai dan terjatuh, handi memegang kepalanya yang berdeyut , tak terluka kepalanya, hanya saja kepalanya terasa seperti ingin pecah. “Pengecut.” Gumamnya lirih lalu pingsan. Begitu juga Riko. Ia tak mampu mengimbangi lagi rasa sakit dikepanya. Lalu pingsan.
“Seret mereka..!” Perinta penjaga yang berkepala btak.
“Bangs*at kalian semua..” Teriak Fito. Dengan brutal ia melawan sekitar 6orang yang perawakan tinggi dan tubuh besar begitu juga Daren, tanpa bicara, ia menghabisi para penjahat itu.
Tapi karena kecelakaan itu membuat tenaga mereka melemah dan tak mampu mengalahkan para penjaga itu.
“Jangan pukul anak saya hiks hikss..” Dita hanya bisa menangis sembari memegang tangan suaminya yang pingsan. Ia menangis histeris tak mampu melihat Daren dan Fiko yang sudah babak belur dan hampir pingsan.
“Key.. jangan keluar.!” Peringat Andes saat melihat mata Key berkilat marah saat Fiko dan Daren dipukul habis-habisan, mereka bahkan sudah tak bertenaga. 'Bodoh, masih.memikirkan manusia yang menyakitimu' Batin Andes
“Gimana kalo mereka mati An? Gue udah janji buat lindungin keluarganya dia.” Ucap Key sedikit membentak.
Dengan cepat Andes menutup mulit Key. “Jangan kenceng-kenceng. Gue jamin mereka nggak bakal mau ngebunuh keluarga lo. Secara yang kita tau kan. Kalo mereka itu ngincer Kehancuran, bukan kematian. Semua itu hanya strategi Key. Mereka itu Cuma buat keluarga lo lumpuh dan ngebuat mereka kalah dalam artian dendam mereka sendiri.” Jelas Andes. Untunglah Andes orang yang dewasa.
“Tapi liat mereka udah kayak gitu.” Ucap Key frustasi. Entah mengapa ia tak mau keluarganya disakiti orang lain seperti ini. amarahnya bergejolak bagaikan ia memang keluarga kandung. Meskipun jiwa yang berbeda tapi tetap saja ia sangat gelisah dan resah.
“Liet aja dulu. Gue ngak pernah salah tebak Key. Gue udah ratusan kali nanganin penculikan kayak gini. Lo nggak lupakan gue siapa?” Tanya Andes meyakinkan.
Sebenarnya karena inilah Andes selalu satu tim dengan Key. Key itu bisa mengatasi kemurkahan Key dengan ucapan dewasa dan realistis. Jika Key disatukan dengan Mike, maka bisa dipastikan rencana selalu gagal, sebab Mike orang yang sama seperti Key, mudah terbakar emosi.
Key hanya menyetabilkan amarahnya lalu menatap tajam kedepan.
Para penjahat itu terkekeh. “Good. Seret mereka kedalam markas.” Perintahnya saat melihat Daren dan Fiko yang sudah tak berkutik.
“Lepaskan.. jangan sakitin saya dan keluarga saya. Kembalikan Dara putriku.” Ia memberontak saat beberapa orang menyeret paksa tubuhnya. Tak lupa pipinya sudah banjir dengan air mata.
“Bacot... diem, kalo nggak gue bunuh juga suami lo.” Bentak mereka.
Dita hanya diam sembari menangis, ia tak tau harus berbuat apa. Benar keberadaannya hanya merepotkan saja, membuat semua semakin rumit. Ia menatap suaminya dan putra-putranya yang diikat serta ditarik paksa. Dengan tidak punya hatinya mereka menyeret memegang tangan mereka membuat tubu suaminya dan anak-anaknya terseret secara mengenaskan.
..
“Msuk Key..” Andes menepuk pundak Key, karena para penjaga didepannya mengikuti para keluarganya dan hanya meninggakan satu saja. Para rombongan Key sudah memencar dan mencari posisi yang sudah sesuai instruksi. Para warior sudah siap posisi yang telah diacang.
“Itu gimana?” Tanya Key menatap penjaga yang tertingal.
“Lo tungu sini. Dan ingat panggilan kita bukan nama, sebutin nama panggilan saat mulai aksi kita oke.” Ucap Andes.
Key hanya mengangguk, ia melirik kiri dan kanan, ia sekarang berada disisi timur sesuai arahan, tepatknya dibalik tembok penghubung antara depan dan samping. Sebenarnya jika sedang beraksi seperti ini mereka selalu menggunakan nama panggilan. Yang biasanya dari huruf A. B. C. Dan sampai Z. Karena anggota banyak mereka menambahkan seperti AG, RT, KG. Untuk menyamarkan, tapi jika tim inti memiliki namapanggilan tersendiri, seperti Andes menggunakan panggian The Lord, sedangkan Mike dengan sebutan The King, Key dengan sebutan The Queen, Boy dengan sebutan jendral, dan Alex dengan panggilan Duke. Yaff, mereka menggunakan nama kerajaan untuk membuat geng mereka dikenali dan ditakuti. Geng ini tak punya peserta perempuan selain Key. Key masuk kedalam geng inipun ada alsannya dulu. Ya, sebelum geng ini anti perempuan, dan Key ang pertama dan satu-satunya anggota perempuan, lagipula kemampuan Key sama sekali tak bisa diragukan. Bakan jika Key sudah menghadap lawan, jangan harap bisa pulang dengan kesempurnaan lagi...!
Andes berjalan dengan berjinjit supaya tak ketahuan. Lirikan matanya mengawasi sekeliling, saat berada dibelakang penjaga itu, ia berdiri tegap, sedangkan Key sudah siaga satu jika ada serangan dibelakang Andes.
Tuk.. tukk..
Andes mengetuk punggung penjaga itu pelan membuat penjaga itu berbaik tanpa rasa kahawatir, ia fikir temannya.
Bugh...
Argh,..
Intihan kesakitan itu lolos dari bibir penjaga itu.
Satu pukulan tepat mengenai wajahnya membuat ia terhuyung kebelakang dengan hidung yang mengeluarkan darah, senjata apinya terjatuh semakin kerasnya pukulan itu. Tak tanggung , Andes mengambil kayu yang berada didekat penjaga itu, tak sempat ia berteriak meminta bantuan.
Bugh..
Ia memukul kepalanya kesa dengan balok kayu itu membuat penjaga itu tak bisa berkutik dan bergerak lagi, kepanya sudah bersimbah darah, beberapa dtik kemudian ia pingsan.
.
.
.
ceritanya gak membosankan
sukses Buat Author👍🥰👏
Semangat 💪💪💪 dengan karya2nya
soalnya aku gak suka nunggu up....
kadang sampai bosan .....
tentang kisahnya lanjut baca lagi....
sampai tengah malam ini end jam 00.24...
seru thor
terimakasih karya nya author🙏
semangat 💪
sehat selalu🥰😘
salam sukses👍