NovelToon NovelToon
Sekretarisku Yang Mungil

Sekretarisku Yang Mungil

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Romansa / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:567.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

6 tahun tidak bertemu banyak sekali hal yang berubah dalam pertemanan Adrian dan Ansara. Dulu mereka adalah sahabat baik namun kini berubah jadi seperti asing.

Dulu Ansara sangat mencintai Adrian, namun kini dia ingin menghapus semua rasa itu. Karena ternyata Adrian kembali dengan membawa seorang anak kecil.

"Hidup miskin tidak enak kan? karena itu jadilah sekretarisku," tawar Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYM Bab 26 - Rahasia Kita Bertiga

Tidur di ranjang Adrian dan diharuskan untuk bangun pagi membuat Ansara begitu menikmati tidurnya.

Entah memang lelah atau terlalu nyaman, tapi Ansara sampai tidak sadari Jika dia bangun kesiangan.

Jam 7 pagi saat Naura tiba, Ansara masih tertidur dengan pulas. Jangankan menggeliat, kini saja dia masih berada di alam mimpinya yang indah. Bermimpi bahwa dia dan Adrian menggelar acara pernikahan, lalu di hadiri seluruh teman SMA.

Sebuah pesta pernikahan yang serupa dengan reuni.

"Nona, sebaiknya kita keluar," ucap Juan dengan berbisik. Pikirannya masih buntu, belum bisa menerka-nerka tentang apa yang terjadi semalam.

Mungkinkah sekretaris Ansara tidur dengan tuan Adrian?

Mungkinkah saat ini tuan Adrian berada di dalam kamar mandi?

Jika semua dugaannya benar, maka keberadaan di sini adalah sebuah kesalahan. Juan harus secepatnya segera keluar.

"Kenapa kelual, Om? Kita bangunkan caja Tante Angca," jawab Naura tanpa berbisik, suaranya yang menggemaskan mendadak terdengar begitu berisik di kamar sepi ini.

Dan makin frustasi lah Juan di buatnya, terlebih sejak tadi dia tak berani menatap ke arah ranjang. Takut sekretaris Ansara menggunakan baju tidur yang tidak senonoh.

"Lebih baik jangan Nona, tidak sopan. Kita tunggu di luar sana dulu ya, mari," ajak Juan dan terdengar seperti sebuah permohonan.

"Om caja yang kelual, Naula mau bangunkan Tante Angca."

"Baiklah, om akan tunggu di luar," putus Juan dengan cepat. Setelahnya dia juga mundur dan meninggalkan kamar tersebut, tapi Juan sengaja tidak menutup pintu agar jika terjadi sesuatu dia bisa mendengarnya dari ruang tengah.

Namun alangkah terkejutnya Juan saat tiba di ruang tengah dia justru berpapasan dengan tuan Adrian.

Deg! 'Astaga!' keget Juan di dalam hati, tidak sekretaris Ansara, tidak tuan Adrian, pagi ini sama-sama membuatnya terkejut.

"Kenapa kamu di sini? kamu dari kamarku?" tanya Adrian, matanya menatap sinis dan suaranya terdengar menuntut.

Adrian akan sangat marah jika Juan dengan lancang masuk ke dalam kamarnya, sebab di sana ada Ansara dan kini dia melihat pintu kamarnya terbuka.

"Maaf Tuan, saya datang bersama Nona Naura. Sekarang nona Naura ada di kamar Anda."

"Naura?" Adrian masih belum sadar.

"Benar Tuan, semalam Anda memerintahkan saya untuk menjemput nona Naura pagi ini."

Adrian terdiam, mengingat semua yang terjadi semalam. Ternyata memang benar, dia memerintahkan Juan sebelum pulang ke apartemen. Tapi setelah bertemu dengan Ansara semua perintahnya itu dia lupakan.

Pagi ini saja ketika membuka mata hal yang pertama kali dia ingat adalah sang sekretaris, sang kekasih.

Adrian akhirnya mengangguk paham, tahu di kamarnya ada sang adik jadi Adrian memutuskan untuk pergi ke dapur dulu. Mengambil minum sebab merasa haus.

Di kamar Adrian, Naura langsung naik ke atas ranjang. Duduk di samping Tante Angca yang masih tidur dengan pulas.

"Wah, Tante Angca tidul caja cantik, cepelti Naula," ucap bocah itu, sama-sama cantik maksudnya.

Naura memang bocah yang sangat percaya diri, berbeda dengan Adrian kecil dulu.

"Tante Angca, bangun dong," katanya lagi dengan menggoyang-goyangkan pundak sang sekletalis papa.

Tapi di mimpi Ansara dia justru merasa yang membangunkannya adalah Adrian, jadi bukannya membuka mata Ansara malah senyum-senyum sendiri.

"Ih Tante Angca, ayo banun! Malah cenyum-cenyum," celoteh Naura dengan suara lebih tinggi.

Sontak Ansara membuka mata dan alangkah terkejutnya ketika melihat anak Adrian.

Deg! " Nona Naura," ucap Ansara, juga reflek bangun lalu duduk.

Dengan kedua mata yang langsung mendelik, Ansara melihat Naura senyum dengan lebar.

"Celamat pagi Tante Angca, kok tidul di Kamal papa?" tanya Naura langsung.

Ansara sampai nyaris terkena serangan jantung saat mendengar pertanyaan itu. "Nona, jangan katakan pada siapapun tentang hal ini ya? Jangan katakan juga pada ibu Nona Naura," mohon Ansara, kini dia benar-benar takut.

"Kenapa?" tanya Naura dengan polosnya.

Sementara Ansara bingung harus menjelaskan apa. Bangun tidur setelah mimpi indah, kini dia menghadapi kenyataan buruk.

"Naura," panggil Adrian yang akhirnya masuk ke dalam kamar ini, sesaat tatapannya tertuju pada sang adik, lalu pindah ke arah Ansara.

"Papa! Tadi malem tidul cama Tante Angca ya?" tanya Naura pula, dia berdiri di atas ranjang tersebut dan lompat-lompat kegirangan.

Jika papa Adlian dan Tante Angca tidur bersama, berarti sama dengan ibu Aruni dan ayah Gionino, itu artinya Tante Angca akan benar-benar jadi mamanya.

Jadi Naura senang sekali.

"Ti-tidak Nona, kami tidur di tempat yang berbeda," jelas Ansara lirih.

Tapi setelah Adrian berhasil mendekat ke ranjang, Adrian malah mengelus puncak kepala Ansara dengan lembut. Dia lakukan perlakuan manis itu di hadapan sang adik langsung.

"Cie Papa, cayang banget cama Tante Angca," celetuk Naura.

Adrian yang gemas dengan sang adik langsung menggendong Naura dan menciuminya banyak-banyak.

Mereka berdua mana tahu jika Ansara sedang nelangsa.

"Jadi Tante Angca benelan jadi mama balunya Naula, Pa?" tanya Naura setelah sang kakak menurunkannya.

Kini ketiga orang itu sama-sama duduk di ranjang, seperti sedang quality time keluarga.

"Iya, tapi papa ingin Naura merahasiakan ini dulu. Jangan katakan pada siapapun, harus jadi rahasia kita bertiga," jawab Adrian.

Mendengar ucapan itu Ansara sedikit merasa lega, tapi tak bisa dipungkiri ada pula perasaan sedih. Sebuah kalimat yang semakin memperjelas bahwa statusnya adalah simpanan.

Ansara tak tahu jika Adrian mengambil keputusan seperti ini karena tak ingin hubungannya direcoki oleh kedua omnya.

Tak ingin Ansara dijadikan senjata untuk menjatuhkannya.

Sekarang Adrian benar-benar ingin menikmati waktu mereka berdua. Saling mencintai tanpa perlu ada masalah baru.

"Kenapa haluc dilahaciakan Pa?" tanya Naura bingung.

"Biar nanti jadi kejutan untuk semua semua orang, ya?"

"Oke Deh, ibu juga tidak boleh tahu kan?" tanya Naura lagi.

"Iya, ibu juga tidak boleh tahu," balas Adrian memperjelas.

Naura mengangguk patuh, 'Ya Tuhan, cemoga Naula nggak keceplocan,' batin Naura.

1
hidagede1
di besarkan oleh laki" pecundang aja bisa sukses, nah om sendiri malah jadi pecundang pake ngancem" segala 😏
yuning
hati hati Adrian, jangan mau ditindas,kamu adalah pewaris sah
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
bgus adrian jangan lemah lawan sja
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
dsar om nya mata duitan,bilanga ja mau menguasai harta abraham
Ita rahmawati
ada baiknya juga emang ansara di simpen dulu krn masih banyak tikus² yg harus di basmi lebih dulu
bunda n3
tahu diri apa lagi ini?
Ita rahmawati
waaahh mulai nih ada pahit² nya
Threeanie
Bagus jngn lemah Adrian lawan penindas 👍👍😁😁
sry rahayu
tenang ansara
sry rahayu
waduh si om...
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Konsepnya kagak begitu Ans 😄...
Tapi takutnya malah kamu yang nantinya diintimidasi seperti kisah Aruni dulu...
Andai Beni tahu kamu punya hubungan spesial dengan Adrian..
Arrrhghh tidaaaaack jangan sampai begitu...
Please Ayah Gio tolong tetap pantau keluarga kecilmu terutama Adrian dan orang2 terkasih yang didekatnya ..
Jangan sampai kecolongan...

Orang ambisius dan serakah seperti Beni akan melakukan apapun untuk mendapatkan yang dia mau..
Termasuk sikut kanan kiri oke meskipun itu keluarganya sendiri...
Jangan sampai Beni membuat drama jebakan maut untuk Adrian apalagi Ansara...
Karena Ansara menjadi orang terdekat Adrian di luar keluarga Abraham untuk saat ini...
Ada peluang Beni bekerja sama dengan Jesi yang bisa memuluskan rencana liciknya...
Imas Kartini
justru kamu paman nya Adrian yang harus kekuasaan dan ingin harta
Imas Kartini
om nya ya benar2 menyebalkan lawan aja Adrian kamu jangan mau kalah
Tutut Handayani
wahhhh musuhnya banyak sekali Tante angca,klu kamu ttp merasa sbgai pelakor maka posisi kekasih yg sebenarnya akn d rebut sm cwe yg d jodohkan beni nanti
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Savage di ulti langsung di hadapanmu Ben 👏...
Adrian bukan lagi anak kemarin sore yang bisa dengan mudah diintimidasi dan dikendalikan ...
Kehidupan masa lalunya yang menyedihkan telah membuat Adrian menjadi tangguh dan bermental petarung..
Bukan mental pecundang seperti dirimu Ben ☹️...
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Perlu diingat ya Ben...
Yang memberi makan Adrian adalah Ibu Aruni bukan Ayah pecundang 😱..
Jadi tidak akan ada hubungan apapun atas tingkah laku dan sikap Adrian yang menyerupai Ayah pecundangnya...
Meskipun mereka tinggal bersama..
Sifat buruk Ayah pecundang tidak menurun pada Adrian..
Didikan dan kasih sayang Ibu Aruni yang mendominasi tumbung kembangnya Adrian sampai remaja..
Nur Azizah
laniuuuttt kak authoorr
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Balas budi akan hal apa ya 🤔, harus melibatkan Ibu Aruni...
Adakah tersimpan sebuah perjanjian rahasia antara Aruni dengan Beni + istrinya, yang Ayah Gio tidak mengetahuinya ?
Atau hanya gertakan dan ancaman untuk Adrian ...
Untuk memeras Gio lewat Adrian agar suatu saat perusahaan pusat bisa dikuasai oleh Beni...
Secara logika jika tentang Aruni masa iya Gio tidak meemberikan yang terbaik...
Jadi curiga jika itu adalah salah satu aksi licik Beni untuk menekan Adrian agar mudah dikendalikan..
Asri Fatmawati
bagus Adrian keren
Desyi Alawiyah
Bagus Adrian...kamu sudah dewasa...kamu bisa menentukan jalan hidup kamu sendiri, yang harus tahu diri adalah kedua om-om kamu itu...😪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!