Karya ini hanya imajinasi Author, Jangan dibaca kalau tidak suka. Silahkan Like kalau suka. Karena perbedaan itu selalu ada 🤭❤️
Perjodohan tiba-tiba antara Dimas dan Andini membuat mereka bermusuhan. Dimas, yang dikenal dosen galak seantero kampus membuat Andini pusing memikirkan masa depannya yang harus memiliki status pernikahan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
"Apa" ucap dua manusia bersamaan namun berbeda gender yang sekarang sedang duduk berseberangan dengan wajah kaget dan bingung.
"Ma, Pa. Kenapa tiba-tiba Dini dijodohkan dengan laki-laki itu?" tanya Dini kepada kedua orang tuanya.
"Dini, sayang. Kamu kan sudah kenal dengan Nak Dimas lama. Nak Dimas juga baik kan? Dia pasti bisa mengayomi kamu" jelas Mama Sekar.
"Apanya yang baik? Mama mah ga tau aja tuh dosen galaknya minta ampun" omel Dini dalam hati.
Dimas yang mendengar penuturan calon mertuanya tersenyum. Namun, Dimas masih tidak percaya kalau dia akan dijodohkan.
Dua keluarga sedang duduk bersama disebuah restoran. Andini dan Dimas sebenarnya sudah saling mengenal karena mereka kebetulan dosen dan mahasiswanya.
"Bagaimana, Dini. Bisakan kamu menerima Dimas sebagai suamimu?" tanya Mama Dian.
"Aduh, gimana ini. Kalau jawab tidak bisa mengamuk ntar mama. Tapi kalau jawab iya, bisa gr itu tuh dosen. Dikira gue suka" Dini bingung.
"Gimana, Nak. Maukan?" Mama Dian bertanya lagi.
"Boleh dikasih waktu berfikir dulu, Tan?"
"Tinggal bilang iya aja apa susahnya? cepat atau lambat juga pasti harus jawab iya. Kayak bisa dibatalkan aja perjodohan ini" gerutu Dimas.
"Dimas" tegur Mama Dian.
"Humm"
Apa yang dikatakan Dimas sebenarnya ada benarnya. Susah untuk menolak perjodohan ini. Tapi, bisa gak bahasanya sedikit halus kalau bicara itu.
"Baik, Dini. Tante Dian kasih Dini waktu 3 hari. Tante harap jawaban Dini sesuai dengan harapan kami"
"Baik, Tante"
Akhirnya makan malam berakhir dan dua keluarga berpisah untuk kembali ke kediamannya masing-masing.
***
"Ma, Pah. Ga bisa ya perjodohan ini dibatalkan?" tanya Dini didalam mobil.
"Tidak bisa, sayang. Ini kemauan nenek kamu. Nenek percaya dengan keluarga niratama kalau mereka orang yang sangat baik dan bisa mngayomi kamu" jelas Papa Arya.
"Apanya yang baik, Pa. Pak Dimas itu nyebelin, dia dosen yang sangat galak" bela Andini.
"Mungkin dikampus dia seperti itu, Nak. Tapi yang Mama lihat dia anak yang baik" Kata Mama.
"Ah, kenapa orang tuaku malah pada bela cowok brengsek itu" Dini meradang mendengar orang tuanya malah pada menyukai Pak Dimas.
"Dijalanin saja dulu ya, Nak. Cinta akan tumbuh dengan sendirinya" elus Mama sekar dikepala Dini.
***
Lain Dini lain Dimas.
Dimas tidak banyak mengeluh atau menolak tentang perjodohan ini. Dimas mengenal Dini sebagai mahasiswa yang pintar namun suka bikin masalah.
Diawal perkulihan saja, Dini sudah berani datang terlambat. Dimana Dimas langsung mengusir Dini dari kelas dan tidak diperbolehkan masuk. Alhasil, Dini dapat tugas menyalin buku yang dikasih Dimas dan harus mengumpulkan esok harinya.
Dimas sedikit tersenyum mengingat bagaimana Dini memprotes tugas diberikan.
"Lah, bapak gila ngasih saya hukuman segini banyaknya dan besok harus dikumpul? Banyak loh ini pak bukan 1 atau 2 lembar tapi 1 bab" omel Dini
"Saya tidak peduli. Ini hukuman buat kamu yang datang terlambat" jelas Dimas.
"Pak, ban mobil saya kempes. Bagaimana saya bisa cepat-cepat kesini trus datang tepat waktu?" Dini masih memberi penjelasan kenapa datang terlambat
"Saya tidak mau tahu dengan alasanmu. Yang saya tahu besok itu tugas kamu antar keruangan saya. Dan satu lagi, jika saya percaya dengan alasan kamu. Sudah banyak mahasiswa yang membodohi saya dengan alasan yang sama" Dimas menatap Dini dengan tatapan yang horor. Dimas tidak peduli Dini cewek atau cowok. Dimatanya semua sama mahasiswanya.