Dipersatukan karena sebuah perjodohan, membuat Zidan tidak benar-benar bisa menjalani pernikahan seperti semestinya. Terlebih lagi, wanita yang menjadi istrinya pun sangat menutup diri dan tidak menganggapnya sebagai suami.
Hingga suatu hari, di saat sudah sangat merasa kesepian dan menyerah dengan pernikahannya, Zidan pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Di sanalah dirinya bertemu dengan wanita cantik bernama Chika Fadwa Atmaja dan menghabiskan malam bersama.
Tanpa disangka, ternyata mereka adalah dua orang yang sama-sama kesepian. Karena kesamaan itu, terjadilah kesepakatan untuk menjalin sebuah hubungan yang saling menguntungkan.
***
" Mulai detik ini, kamu adalah milikku dan hanya aku yang boleh menyentuh tubuh indahmu " ~ Zidan Biantara Mahardika.
***
IG : gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Om Bahagia? ~ Chika
Sekitar dua puluh menit kemudian, terdengar suara bel dari luar dan bisa dipastikan yang datang itu adalah Zidan. Tentu saja Chika langsung membuka pintu apartemen dan membiarkan pria itu untuk masuk. Semakin cepat dirinya berbicara dan memberitahu sang kekasih, maka itu akan lebih baik.
Sebisa mungkin Chika bersikap biasa saja, walaupun sebenarnya jantungnya sudah berdebar tidak karuan. Apalagi saat Zidan sudah berada di hadapannya dan memegang kedua bahunya, wanita itu langsung menciut dan rasa takut itu kembali muncul.
" Baby, kamu kenapa? Ada apa kamu memintaku untuk cepat pulang? " tanya Zidan dengan wajah yang panik.
Pesan balasan yang Zidan terima dari Chika benar-benar membuatnya sangat khawatir dan tidak bisa tenang. Tidak biasanya sang kekasih akan seperti itu dan memintanya cepat kembali ke apartemen.
" A-ku tidak apa-apa, Om.. Hanya sa-ja ada sesuatu yang i-ngin aku bicarakan deng-an Om " jawab Chika sangat gugup.
Meskipun sudah sangat berusaha untuk bersikap biasa saja, tetapi Chika tidak bisa benar-benar melakukannya. Kedua tangannya sudah saling meremas dan berkeringat saking gugupnya, bahkan dia tidak memiliki keberanian untuk menatap wajah pria di hadapannya.
Sementara Zidan, pria itu sontak langsung mengerutkan keningnya mendengar ucapan sang kekasih. Dia merasa ada sesuatu yang telah terjadi pada Chika dan dugaan-dugaan buruk mulai bermunculan di kepalanya.
" Katakan saja, Baby.. Apa yang ingin kamu bicarakan denganku? Apa ada yang menyakitimu? " tanya Zidan menatap wajah kekasihnya itu.
Chika pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, lalu menunjukkan tiga buah alat tes kehamilan yang dibawanya dengan tangan yang bergetar. Siap tidak siap, dia harus segera memberitahu Zidan tentang kehamilannya.
Terlihat sekali wajah Zidan yang sangat-sangat terkejut hingga tak bisa berkata-kata. Fokus kedua matanya saat ini hanya tertuju pada benda yang ditunjukkan oleh sang kekasih.
" I-ini? Kamu ha-mil? " ucap Zidan mengambil ketiga alat tes kehamilan tersebut.
Tak ada jawaban dari Chika, karena wanita itu malah menundukkan kepalanya dan menangis. Melihat tanggapannya yang sangat terkejut, sepertinya Zidan tidak akan menerima bayi yang ada di dalam kandungannya itu. Satu hal yang sangat ditakutkannya akan terjadi dan dia jelas-jelas belum sesiap itu untuk menerimanya.
" To-long maafkan aku, Om.. Aku sangat-sangat ceroboh dan tidak bisa mencegah semua ini terjadi. Padahal aku sudah meminum pil penunda kehamilan itu, tapi dia tetap hadir di dalam perutku. Aku benar-benar minta maaf.. " ucap Chika di dalam tangisnya.
" Aku sama sekali tidak masalah kalau memang Om tidak menerima kehadirannya, karena aku siap untuk merawatnya sendiri. Hanya saja, aku mohon jangan pernah memintaku untuk menggugurkan bayi ini atau pun merebutnya dariku. Bayi ini tidak salah, aku-lah yang salah karena membuatnya hadir dengan cara yang seperti ini " lanjut Chika dengan sangat berharap.
.
.
.
Sama sekali tak seperti yang Chika duga dan sangat takutkan, Zidan malah langsung menarik tubuh sang kekasih ke dalam pelukannya. Tak lupa menghujani puncak kepala kekasihnya itu dengan banyak sekali kecupan penuh kasih sayang. Beberapa kali ucapan terima kasih juga terdengar keluar dari mulutnya.
Hal itu tentunya membuat Chika sangat terkejut dan merasa bingung dengan tanggapan yang berikan oleh Zidan. Mungkinkah itu artinya Zidan menerima bayi yang ada di dalam kandungannya? Apa pria itu juga merasa bahagia dengan semua ini? Itu-lah pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalanya saat ini.
" Terima kasih banyak, Baby.. Akhirnya aku akan menjadi seorang ayah " ucap Zidan setelah melepaskan pelukannya.
Sekali lagi pria itu memberikan sebuah kecupan di kening sang kekasih dan kali ini cukup lama. Sedangkan Chika, di memejamkan kedua matanya untuk merasakan besarnya sebuah rasa yang diberikan oleh Zidan.
" Tarik semua kata-katamu tadi itu ya.. Kamu perlu meminta maaf atau memohon padaku, Baby.. Kamu telah memberikan hadiah yang sangat luar biasa dan paling berharga di dalam hidupku, jadi tidak seharusnya kamu mengatakan semua itu " ucap Zidan menangkup kedua pipi kekasihnya itu.
" Aku juga tidak mungkin memintamu untuk menggugurkan anakku sendiri dan merebutnya dari kamu, ibunya. Malah aku yang akan menjadi orang pertama yang mencegahnya kalau kamu yang berpikir seperti itu. Kita akan menjaga dan merawat anak itu bersama-sama sampai tumbuh dewasa " lanjut Zidan dengan sangat serius.
Ini adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh Zidan selama menjalin hubungan dengan Chika. Dengan begitu, maka akan ada sebuah alasan yang membuatnya bisa cepat bercerai dari sang istri.
Selain itu, ada satu hal yang terus akan mengikat dirinya dengan Chika, yaitu seorang anak. Walaupun ada sedikit rasa kecewa karena wanita itu mengkonsumsi pil penunda kehamilan, tetapi dia mencoba memahaminya. Sangat wajar jika sang kekasih melakukannya karena memiliki ketakutan jika anak itu tidak akan diterima olehnya.
" Jadi, Om bahagia? Om menerima bayi yang ada di dalam kandunganku ini? " tanya Chika harus memastikannya.
" Aku bukan hanya bahagia, tapi sangat-sangat bahagia. Bayi yang ada di dalam kandunganmu ini adalah suatu hal yang sangat aku harapkan dan tunggu-tunggu " jawab Zidan mengusap lembut perut Chika yang masih rata.
Air mata Chika kembali jatuh membasahi pipi, tetapi bukan karena takut atau sedih lagi. Wanita merasa sangat terharu dan bahagia karena ternyata semuanya tak seperti yang dia duga. Sang kekasih menerima bayi di dalam kandungannya dan malah merasa sangat bahagia.
" Terima kasih, Om.. Tadi aku benar-benar takut, karena hubungan kita hanya sebatas untuk mendapatkan keuntungan saja " ucap Chika memeluk tubuh kekasihnya itu.
" Jangan berterima kasih, Baby.. Kamu juga tidak perlu takut lagi, karena aku akan menjagamu dan anak kita dengan baik " jawab Zidan membalas pelukan itu.
Pada dirinya sendiri, Zidan berjanji akan menjaga Chika dan calon anaknya dengan sangat baik. Tak akan dia biarkan siapa pun menyakiti atau melarangnya untuk bersama dengan pusat kebahagiaan, termasuk ibunya sendiri.
Terlebih lagi selama bersama dengan Chika, timbul sebuah perasaan di hatinya yang sangat diyakininya itu adalah cinta. Rasa yang sudah sangat lama tidak ada di hidupnya, bahkan istrinya tak mampu menumbuhkannya di dalam pernikahan mereka.
Tidak peduli wanita itu mencintainya juga atau tidak, tetapi pasti dia akan memperjuangkan dan mempertahankannya. Sekali pun Chika menolak, maka dia akan tetap memaksa untuk tetap berada di sampingnya.
***
Selamat siang menjelang sore, Guys🤗 Mungkin sedikit terlambat untuk hari ini, tetapi selalu diusahakan untuk tetap update kok🥰 Terima yang masih setia dan semoga selalu setia membaca karya-karya saya ya❤️
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
akoh udh mmpir lg d crtamu..
udh ksh hdiah jg.....d tnggu up'ny y...
Smngtttt.......