NovelToon NovelToon
Kecil-kecil Jadi Pelakor

Kecil-kecil Jadi Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Pembantu
Popularitas:3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yunis WM

Nadia adalah cucu dari Nenek Mina, pembantu yang sudah bekerja di rumah Bintang sejak lama. Perlakuan kasar Sarah, istri Bintang pada Neneknya membuat Nadia ingin balas dendam pada Sarah dengan cara merebut suaminya, yaitu Majikannya sendiri.

Dengan di bantu dua temannya yang juga adalah sugar baby, berhasilkah Nadia Mengambil hati Bintang dan menjadikannya miliknya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Seperti yang sudah Alex janjikan pada Vanesa, Nadia dan Angel akan mendapatkan beasiswa dari uniersitas milik keluarganya kalau mereka bisa menghadapi ujian untuk mendapatkan beasiswa itu. Nadia dan Angel belajar dengan giat demi mendapatkan beasiswa itu.

Hari ujian masuk uniersitas pun tiba, ketiga sahabat itu sudah berada di kampus sejak pagi dan saling memberi semangat. Selain Vanesa, Nadia dan Angel juga tidak rela kalau mereka sampai harus terpisah. Jadilah mereka di kampus ini sekarang, berdoa dan berharap semuanya di mudahkan dan di lancarkan.

Ketiga gadis itu begitu serius menjawab semua pertanyaan ujian masuk perguruan tinggi bersama ribuan orang lainnya. Tapi mereka tidak tahu, tanpa mereka susah-susah menyelesaikan ujianpun mereka sudah di pastikan akan tetap bersama karena Alex sudah mengatur semua untuk mereka.

Ujian berjalan dengan sangat lancar, mereka tidak mengalami kesulitan apapun hingga hari terkahir ujian.

Ketiga gadis itu merayakan keberhasilan mereka melewati ujian dengan baik walalupun mereka belum tahu dengan hasilnya.

Alex mengirim banyak makanan ke apartmen Vanesa karena tahu mereka sedang ingin bersenang-senang tapi tida ingin menghambur-hamburkan uang di luar. Jadilah mereka mengadakan pesta kecil-kecilan di apartemen Vanesa hingga malam semakin larut dan mereka terpaksa tidur di ruang tamu karena kekenyangan dan kelelahan.

“Gawat, aku ketiduran” Nadia yang terbangun di pagi buta buru-buru ke kamar mandi membersihkan dirinya. Nadia harus mengambil barang-barangnya di rumah Bintang sedikit demi sedikit dan memindahkannya ke rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya selanjutnya.

“Aku duluannya teman-teman” bisik Nadia pada Vanesa dan Angel yang masih tertidur pulas di atas sofa.

Nadia terus berdoa agar Bintang dan Sarah belum bangun agar dia tidak melihatnya masuk ke rumah itu. Nadia bukan ingin pergi tanpa pamit, dia dan Neneknya pasti akan pamit secaa baik-baik pada Bintang dan Sarah. Tapi untuk saat ini, Nadia tidak ingin bertemu baik itu Bintang atau Sarah.

“Sudah dapat rumah?” tanya Tuti melihat Nadia mengemasi barang-barangnya.

“Sudah, Mbak. Kontrak sih, soalnya beli mahal banget, uangnya kurang banyak” kata Nadia yang akhirnya menyea rumah konrtakan kecil karena tidak mampu membeli.

“Nggak apa-apa kecil, yang penting ada untuk tempat tinggal” kata Tuti.

“Aku haus” mereka lalu ke dapur. Tuti melanjutkan pekerjaan sementara Nadia membuat teh panas untuk dirinya sendiri.

“Wah, ada tamu yah” tertangkap, Nadia tertangkap oleh Sarah. Nadia meletakkan gelas panas itu kembali ke atas meja saat akan membawanya masuk ke dalam kamar.

“Nyonya” sapa Nadia dengan menunduk.

“Siapa yang mengijinkan kamu keluar masuk rumah ini seenaknya, mmm...” Nadia hanya menunduk dan tidak mau melihat wajah menjengkelkan Sarah.

“Kamu pikir ini rumah saudara kamu, orang tua kamu sehingga kamu bebas mau datang kapan aja. Kamu sudah tidak ada hubungannya lagi dengan rumah ini kan, jadi mulai sekarang kamu saya larang menginjakkan kaki kamu lagi di rumah ini. Kalau sampai saya melihat kamu, saya akan panggil polisi dan mengatakan kalau kamu menerobos masuk untuk mencuri disini”

Nadia mengangkat kepalanya menatap tajam pada Sarah.

“Kamu berani lihat aku seperti itu” Nadia kembali menunduk.

“Nadia datang ke mari untuk mengambil barang-barangnya, Nyonya” Tuti yang sudah sejak lama kesal melihat Sarah selalu menuduh Nadia yang tidak-tidak kahirnya bicara dan membela Nadia.

“Oh, kamu mau mabil barang-barang kamu di pagi buta begini. Jangan-jangan benar kamu mau maling sesuatu” tuduh Sarah yang membuat Nadia sudah tidak tahan lagi.

“Walaupun saya miskin, tapi saya bukan pencuri” kata Nadia tidak terima dengan tuduhan Sarah.

“Benarkah, tapi mana ada pencuri mau mengaku” Sarah tersenyum menghina. Dia sebenarnya tidak ada masalah apapun dengan Nadia. Tapi teman-temannya yang waktu itu melihat Nadia memuji gadis itu cantik dan mengatakan pada Sarah untuk mengusir Nadia sebelum gadis itu menggoda suaminya. Laki-laki biasa mudah tergoda dengan gadis belia.

Sarah yang termakan hasutan teman-temannya mulai sinis pada Nadia, terlebih dia memang tidak suka pada Bi Mina sejak awal karena suaminya selalu membelanya.

“Kalau begitu bawa barang-barang kamu kemari, aku mau melihat apa saja yang kau bawa” lalu semua mata tertuju pada seseorang yang baru turun dari tangga dengan pakaian kasual.

“Apa yang kalian ributkan pagi-pagi begini” tanya Bintang yang tidak memakai setelan jasnya padahal hari ini bukan hari libur.

“Sayang, kau tidak ke kantor?” tanya Sarah mengecup pipi suaminya di depan semua orang.

“Aku ke kantor, tapi agak siang” katanya dengan santai. Toh dia pemilik perusahaan, terserah dia mau datang jam berapa.

Bintang melihat Nadia yang menunduk, terlihat jelas kalau gadis itu sedang marah dan jelas Sarah lah penyebabnya.

“Ada apa?” tanya Bintang sekali lagi.

“Sudahlah sayang, tidak penting” Sarah menarik tangan suaminya mengajaknya kembali ke kamar, tapi Bintang melepas tangan Sarah membuat wanita itu memandangi tangganya yang baru saja dijauhkan Bintang dari tangan suaminya itu.

“Naiklah lebih dulu, aku ingin bicara dengan Nadia” Sarah bereaksi, dia juga tidak jadi kembali ke kamar. Dia ingin mendengar apa yang akan suaminya katakan pada gadis itu.

“Kalau begitu aku juga mau dengar, tidak masalahkan” Bintang menarik nafas. Mereka bertiga lalu menuju ruang tengah, Bintang mempersilahkan Nadia duduk di sofa tunggal sementara dia duduk bersampingan dengan istrinya.

“Jadi kau benar akan keluar dari rumah ini?” tanya Bintang dengan serius.

“Aku tidak pernah mempermasalahkan kau bekerja atau tidak, aku juga tidak pernah melarangmu untuk pergi kemanapun. Lalu apa yang membuat kau tidak betah lagi tinggal disini”

“Karena dia sadar diri sayang, sebagai seorang manusia yang punya akal dan pikiran dia tentu tidak mau tinggal secara cuma-cuma di rumah ini. Rumah yang bukan milik orang tua atau saudaranya”

“Aku bukan bertanya padamu, Sarah. Jadi diam saja atau kembali saja ke kamarmu”

“Tapi aku adalah istri kamu, NYONYA di rumah ini. Harusnya semua ini tidak perlu melibatkan kamu. Biar aku yang urus semuanya.”

Sarah memang benar, harusnya Bintang tidak perlu ikut campur masalah yang ada di dalam rumah itu. biarkan semua menjadi tanggung jawab sang Nyonya. Tapi terkadang, Sarah hanya perduli pada masalah yang seperti ini dan tidak memperhatikan masalah yang lain.

Tapi ini adalah masalah lain, masalah yang sudah jauh melibtkan hati dan perasaan Bintang. Itu sebabnya dia yang harus menyelesaikannya.

“Aku tidak ingin berdebat dengan mu, Sayang. Diam dan dengarkan atau kembali ke kamarmu” Sarah terdiam. Dia melipat tangannya di atas perut dengan wajah yang cemberut. Lalu memberi tatapan mematikan pada Nadia.

“Nyonya benar, Tuan” Sarah menaikkan sudut bibirnya dan melihat Nadia dengan senyum penuh kemenangan.

“Saya sadar diri kalau saya hanya pembantu, saya tidak punya hak apapun untuk tetap tinggal di rumah ini tanpa melakukan apapun” kata Nadia. Dia ingin menjelaskan pada Bintang bahwa dia bukan siapa-siapa lagi untuk Bintang.

Bintang menutup mata dan menarik nafas dalam-dalam.

“Baiklah, kau boleh pergi” kata Bintang lalu berdiri meninggalkan Nadia. Sarah tersenyum puas melihatnya. Dia juga berdiri dan mengikuti suaminya kembali ke kamar.

1
Acha Nita
Bagus cerita novelnya semoga kedepan mengeluarkan novel baru laginAmin 😘😘
Gamar Abdul Aziz
wow ide konyol
Esti Esti
keren banget aku suka
Esti Esti
🤣🤣 pembaca baru thor selalu degdegan baca setiap bab
Muslimah 123
123
sri afrilinda
Suka sama cerita@... kereen thour 🤗🥰💪
sri afrilinda
Luar biasa
Dearrifa_Rifa
bagus.
Araaa
bjir
Dearrifa_Rifa
Haduh, si nenek juga agak² nih..
Dini Mariani s
Biasa
Dearrifa_Rifa
sebenernya meskipun istri sahnya licik/jahat/bersalah juga tetep aja merebut suami orang itu gak baik, tp ini hanya novel ya.. buat hiburan aja,
kalau di kehidupan nyata sudah pasti salah.
Anonymous
keren
halimah abdul hayes
Jangan salah kan Bintang dan Nadia kalau tanggungjawab seorang isteri tidak dijalankan
halimah abdul hayes
Sombong mmg dibencilah oleh orang lain
Anonymous
keren
Yunis WM: Makasih dukungannya kk 🙏🏻💜
total 1 replies
Ida Zubedd
Luar biasa
Marianti Lim
nadia egois juga,apa salahnya lahir Caesar??? dikira lahir Caesar gak jadi ibu seutuhnya??? sama2 juga nyawa bisa melayang. ini bukan 1 baby tapi 2 loh n memang kebanyakan dokter pasti sarankan Caesar krn takut gak mampu di bayi ke 2
Marianti Lim
mendukung bukan berarti membiarkan istri bertindak seenak hati. kl sudah terbiasa susah dikasih tau apalagi diarahkan. manusia itu paling mudah terbuai terutama utk hal yg tidak baik. kl sudah kayak gini bukan hanya istri yg salah tapi suami juga salah
who i am?
di bab sebelumnya katanya tinggal nunggu hari aja,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!