NovelToon NovelToon
PRIA DINGIN UNTUK ECA

PRIA DINGIN UNTUK ECA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiwan

Eca Permatasari janda ditinggal mati yang harus berjuang untuk meneruskan hidup tanpa suami tercinta.

Dikenalkan dengan Eldhin, pria muda yang mengalami nasib serupa ditinggal pasangan nya.

Namun Eldhin ditinggal karena kekasih nya menikah, membuat sifatnya menjadi dingin karena frustasi yang dia rasakan.

Disaat Eca sudah mencintai Eldhin, ada sebuah kejutan besar yang terjadi di kehidupan pernikahan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09. Ketakutan Eca.

Sehabis pulang kencan dengan Eldhin, Eca masuk ke dalam kamar, betapa lelah nya dia hari ini harus kesana kemari seperti setrikaan.

Bahkan dia kelupaan kalau Ayunda menunjukan indentitas siapa peretas data perusahaan nya yang membuat rugi miliaran rupiah.

Eca kembali memandang foto kedua orang tua yang disamping nya juga ada foto Niko bersama dirinya saat suami nya masih hidup.

Kencan dari Eldhin belum sepenuhnya menyembuhkan rasa kesedihan yang bersarang lama di dalam benak Eca.

Satu tangan Eca di daratkan ke atas kening sambil menatap langit kamar yang berwarna merah muda, menoleh ke arah jendela kamar karena ada timpukan gulungan kertas dari bawah.

Eca bangkit dan melihat siapa pelaku yang menimpuk, disana ada Eldhin yang sedang menenteng ponsel Eca yang tertinggal di dalam mobilnya.

Eca mengerut kening "Kok bisa-bisa nya saya ketinggalan ponsel ya ampun" Batin Eca.

Sampai nya di luar rumah, Eca menghampiri Eldhin yang sedang berdiri santai sambil bersandar di pintu mobil bagian depan.

"Sorry" Kata Eca.

Eldhin tanpa berkata-kata, dia langsung menyerahkan ponsel nya tanpa reaksi wajah yang aneh-aneh selain datar seperti biasa.

"Berasa ada di depan pintu kulkas yang lagi terbuka aku" Kata Eca dengan nada pelan.

"Ngomong apa?" Kata Eldhin sambil menaikan satu alisnya.

"Enggak, tadi aku habis ambil minum dari kulkas" Jawab Eca.

"???" Eldhin kali ini menurunkan kedua alisnya. Sambil iseng menjauhkan ponsel Eca saat Ia ingin meraihnya.

Eca mengerut kening "Kan kumat lagi nyebelin nya, balikin sih" Kata Eca.

"Ngomong apa?" Kata Eldhin dengan tatapan dingin. Mengulang pertanyaan yang sama.

"Iya.. iya... tadi aku ngomong berasa di depan lemari es, karena kamu dingin banget, puas?" Jawab Eca sambil manyun bibir.

"Saya gak peduli, cepat kamu ngomong apa? Kalau tidak, saya gak akan kasih ponsel ini ke kamu" Kata Eldhin menampakkan ponsel di depan wajah Eca, yang dimaksud Eldhin adalah ucapan terima kasih dari Eca, sampai dia rela putar balik untuk mengembalikan ponsel Eca.

Saat sadar, wajah Eca berubah menjadi merah merona karena menahan malu, menyadari kalau Eca salah mengerti apa yang dimaksud Eldhin.

"Iya-iya terima kasih banyak" Kata Eca dengan senyum, Eldhin langsung memberikan ponsel nya kepada Eca, sekaligus memberi makanan untuk keluarga Eca, lalu balik badan untuk masuk ke dalam mobil tanpa menjawab perkataan dari Eca.

"Ini Indonesia apa eropa yah, asli dingin banget, mana habis hujan" Sindir Eca saat Eldhin sudah membuka pintu mobil.

Eldhin memutar kepala untuk menatap Eca dengan tatapan tajam, Eca balik badan sambil menutup pintunya dengan gebrakan kecil sambil berkacak pinggang.

Ayunda dengan Tiffany sebagai penghuni ruang tamu sampai kaget.

"Astaghfirullah Eca, kenapa lagi sih kamu Ca, ngamuk-ngamuk terus akhir-akhir ini" Keluh Tiffany.

"Engga kok kakakku sayang" Kata Eca mengembangkan senyum konyol dengan kedua mata membulat.

"Oh iya ca menurut kamu gimana cowok itu? Ganteng gak?" Goda Tiffany, tunjuk ke arah Eldhin.

"Biasa aja mbak" Kata Eca dengan senyuman.

"Sudah jadian?" Kata Tiffany lanjut menggoda.

"Belum... Duh mbak jangan buat otak Eca nambah stres deh, aku lagi gedek sama tuh cowok mbak, dingin banget sifatnya" Jawab Eca dengan nada tinggi.

"Dih, segitu ganteng nya bilang biasa aja, kalau aku jadi kamu langsung aku pacarin tuh cowok Ca" Timpal Ayunda dengan protes.

Eca mengusap-usap wajah nya kasar, karena sudah kesal nambah dibuat kesal, Eca langsung menaruh paper bag McDonald's berisi ayam yang di kasih Eldhin di atas meja makan.

"Aku mau ke kamar dulu, kalau mau makan ambil aja, sisakan buat nenek sama Tante Lusi ya" kata Eca.

**

Keesokan harinya.

Eldhin kini sedang asik berjemur di pinggir kolam samping rumah, sambil membaca buku sejarah dengan kedua telinga yang tersumpal earphone, dia langsung bangkit dari kursi setelah Eca tiba-tiba muncul.

"Dipanggil dari tadi ternyata telinganya disumpal hadehhh" Gerutu Eca.

"Ngapain kesini?" Tanya Eldhin dengan wajah datar.

"Baca whatsapp maka nya!" Kata Eca dengan nada ngegas dan tak tau situasi kalau dia berada di pekarangan rumah Eldhin.

"Lah?" Kata Eldhin sambil melihat layar ponsel sekedar hanya mengecek jam, untuk memastikan matanya salah liat atau lagi berhalusinasi.

"Kenapa engga kerja?" Tanya Eldhin sambil menaikan satu alisnya.

"Aku yang punya perusahaan, mau kerja mau ga ya terserah aku!" protes Eca sambil menggeret lengan Eldhin dan berpamitan kepada neneknya Eldhin.

Sampai nya di pintu rumah, Eldhin menepis pegangan tangan Eca, tanpa berkata-kata dia berjalan untuk mengambil handuk untuk mandi, dan Eca menggeleng kepala tentang kelakuan Eldhin yang semakin hari, semakin menyebalkan.

Karena sudah hampir telat, Eca langsung menggeret Eldhin saat dia sudah pakai kaos dan celana sebagai dalaman kerapihan yang akan di rangkap dengan setelan kantor mewah yang dia punya.

"Udah pakai itu aja cepat, kita sudah telat ini!, di janjikan untuk datang jam 09.00 malah ngaret lima menit!" Gerutu Eca.

Eldhin menoleh dengan satu alis yang terangkat amat tinggi, dia pun mengangguk menuruti keinginan Eca, padahal dia gak tau apa maksud dari Eca yang secara tiba-tiba datang untuk membawa nya pergi, Eldhin juga paling malas buka WhatsApp setelah putus dengan Nafa.

Sampai nya di kantor perusahaan Eca.

Karyawan beserta satpam kebingungan melihat perawakan Eldhin yang apa adanya dengan pakai celana boxer dan kaos polos yang terlihat kucel.

Dipikiran para karyawan, bos mereka lagi sakit sampai bawa pemulung segala ke perusahaan, dan saat ini Eldhin cuek aja dengan wajah datar yang khas.

"Hallo semua" Sapa Eca yang disamping nya ada Eldhin yang lagi mendongak kepala untuk melihat vibes ruangan rapat yang begitu sangat bagus dilihat.

Eldhin langsung menurunkan kepala penjelajahan nya setelah Eca memperkenalkan dirinya sebagai karyawan baru.

"Beliau adalah Eldhin yang akan bertanggung jawab mengurus permasalahan internal kita, silahkan perkenalkan diri mas" Kata Eca.

Jawaban dari Eldhin adalah "Kamu sakit?" Dengan wajah dingin menatap wajah Eca yang lagi menatap tajam.

"Kata Daffa kamu pintar IT, aku minta tolong buat temukan lokasi peretas itu!" Desis Eca sambil mencubit paha Eldhin dan tersenyum di depan karyawan nya.

"Berani bayar gaji berapa kamu?" Kata Eldhin dengan dingin. Eca menghela nafas panjang, membalik tubuh untuk menatap lebih dingin dari Eldhin.

"Aku tau kamu seorang youtuber, tapi kamu bisa kerja dirumah, atau kamu atur waktu live kamu malam hari!" Kata Eca memohon keras.

"Bangke nih Daffa" Dalam hati Eldhin menatap dingin Daffa yang lagi terkekeh.

Eldhin langsung mangkir setelah Eca memperkenalkan dirinya secara dadakan di hadapan karyawan-karyawan nya.

"Tunggu" Cegah Eca saat Eldhin sudah menjauh dari area perusahaan.

Eldhin memberhentikan langkah kaki nya, wajahnya pun memerah sudah seperti ingin meluapkan amarah yang meledak-ledak.

"Kenapa?" Tanya Eldhin tanpa menatap ke belakang.

"Please bantu aku, aku pusing banget harus gimana nyariin peretas itu" Kata Eca.

"Tinggal lapor polisi beres kan, ngapain repot-repot?" Kata Eldhin dengan nada dingin.

"Dikira lapor polisi ga pake uang, aku sudah rugi banget, gimana nanti perusahaan aku kalau bangkrut coba!" Kata Eca sebal.

Eldhin sedikit menoleh melihat wajah Eca. karena dia tersentuh dengan perkataan nya barusan.

"Oh" Kata Eldhin, membuat Eca menangis dengan curhatan nya tentang masa lalu, betapa takutnya dia kalau perusahaan yang tinggal oleh orang tuannya akan hancur.

"Kenapa jadi curcol nih bocah?" Dalam hati Eldhin sambil menaikan satu alis datar. Dia langsung memutar badan, lalu menghampiri Eca.

"Ke mobil dulu" Ucap Eldhin.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!