andaikata takdir bisa kupilih, aku akan menulis takdirku sendiri.
pernikahan yang aku anggap awal dari semua kebahagiaanku, ternyata awal dari deritaku.
mampukah nadira bertahan atau berhenti dititik lelahnya. setelah dia mengetahui ternyata sang suami "davin pratama" yang sangat dicintai ternyata telah memiliki istri, dan kebenaran yang buat nadira hancur, sehancurnya, ternyata disini dialah orang ketiga nya.
ikuti kisah nya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mikhayla92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
akhirnya ...
Saat sampai dimobil aku baru bisa bernafas lega, hari ini benar-benar menguji adrenalinku, Nadira memang memberikan tantangan yang berat untukku, jika Lisa tidak pandai mengalihkan perhatian Davin, aku pasti akan ketahuan.
Aku menatap baju bekas pakai Davin ditanganku, ini benar-benar konyol. Hanya demi sebuah baju bekas ini aku mempertaruhkan harga diri. Apa spenting itukah Nadira bagiku? Aku bisa melangkah sejauh ini demi wanita yang tidak memiliki hubungan apa-apa denganku.
Saat sampai dikamar Davin aku melongoh melihat keadaan didalamnya. kamarnya berantakan sekali, aku tidak menghiraukan semua itu. Satu yang menarik perhatianku foto Nadira tersebar disetiap sudut ruangan.
Davin benar-benar sudah tidak waras, botol minuman berserakan dilantai. Saat mengikuti Lisa dari belakang, lama aku menatap Davin dibalik tembok, dia bena-benar kacau, semuanya terlihat sangat berantakan.
Dan saat aku mencari sesuatu yang sudah menjadi tujuanku kesini mataku tertuju pada satu foto yang berada diatas nakas, mereka terlihat sangat bahagia disana. Aku memegang dadaku yang bergemuruh saat menatap foto tersebut. Dan disampingnya tergeletak satu buah alat tes kehamilan, itu artinya Davin telah mengetahui tentang kehamilan Nadira.
Ini yang aku nanti-nantikan sejak dahulu, kehancuran Davin. Tapi kenapa aku tidak bahagia. Bukankah ini sudah menjadi tujuanku sejak lama.
Aku mengusap kasar wajahku, walaupun fikiranku ingin membalas kesakitan dinda adikku, tapi semua itu bertolak belakang dengan hatiku. Davin sudah aku anggap seperti saudara sendiri selama ini, mana bisa aku menghancurkannya walaupun dendam telah membara didada ini.
Aku tidak bisa melakukan nya terhadap Davin. benar ... Aku menyembunyikan Nadira tapi tujuanku bukan untuk membalaskan dendamku, aku hanya tidak ingin Davin menyakiti wanita lagi, apalagi wanita sebaik Nadira.
Lamunanku tersentak kala seseorang mengetuk kaca jendela mobil. Kulihat lisa telah berdiri disebelahnya.
"Aku berpindah duduk kekursi kemudi dan lisa menyusul duduk disebelahku.
"Bagaimana ken, ketemu?"
Aku mengangkat baju yang sedari tadi aku pegang.
"Kamu tahu ... Rasanya jantungku ingin melompat keluar saat Davin akan berbalik tadi. Untung saja tidak jadi." aku memegang dada ini, sampai saat ini jantungku masih memompa dengan sangat cepat.
"Syukurlah ... Untung saja tidak ketahuan." Lisa mengurut dadanya.
"Jika ketahuan, aku tidak tahu apa yang akan Davin lakukan jika melihatku. Dia pasti akan murka saat tahu aku menyembunyikan istrinya.
"Bisa Jadi ken!"
"Kamu melihat keadaan Davin tadikan? Sangat memprihatinkan."
"Benar ... kamu tahu Lis, Davin menjadikan minuman keras sebagai pelariannya."
"Botol minuman berserakan dilantai kamarnya, dan disetiap sudut ruangan terdapat foto-foto Nadira.
"Separah itukah? ujar lisa. Aku hanya mengangguk menanggapinya.
"Oh iya ken ... Davin telah mengetahui jika Nadira sedang hamil, sepertinya kamu harus berhati-hati sekarang."
"Davin tidak akan berhenti untuk mencari Nadira."
"Lalu bagaimana jika Davin menemukan Nadira, tadi aku sempat bilang jika Nadira dibawa orangtuanya keluar kota."
"Kamu tenang saja lis, selama Nadira bersamaku Davin tidak akan bisa menemukannya."
"Apakah kamu menyukai Nadira Ken?"
Aku menoleh kearah Lisa, lalu menghidupkan mesin mobil dan melajukannya meninggalkan perkarangan rumah Davin.
"Aku tidak tahu."
"Aku lebih mendukung Nadira bersamamu daripada kembali lagi bersama Davin."
"Sudah terlalu banyak airmata yang dikeluarkan Nadira demi suaminya, dan aku harap suatu saat nanti akan datang seorang pria yang bisa membuatnya bahagia.
"Mungkin kamu orangnya ken?"
"Aku ...? Entahlah Lis akupun juga bingung dengan perasaanku."
"Semua orang bisa melihatnya ken, kamu sangat peduli dengan Nadira, rela melakukan apa saja demi orang yang bukan siapa-siapa bagimu."
"Tidak usah difikirkan omonganku ken, mungkin itu hanya penilaianku saja."
Aku melihat raut kebingung diwajah kenand, tapi aku benar-benar yakin jika kenand menaruh perasaan lebih terhadap Nadira.
TITIK LELAHKU
BY : MiKHAYLA92