Karyaku yang ke 15, ga kerasa ya... Alhamdulillah
Lanjutan cerita Laras ma Bintang, menceritakan kedua anak kembarnya. Si ceriwis Zara dan tentunya si pendiam Zayd, tak lupa dengan anak-anak dari saudara dan para sahabat Laras dan Bintang.
Di cerita ini ga lepas peran orang tuanya ya, karena peran Laras tentunya sangat penting untuk dunia Mafia nya.
Semoga karya ini, diterima dengan baik. Aamiin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu Ajeng dan Arjuna
"KITA BELUM SELESAI" ucap Laras penuh penekanan, ia pun pergi ke belakang. Meminta para mbak, untuk menjaga anak-anak. Karena Laras, akan menyusul kedua orang tuanya.
Tak peduli Bima adalah kakak kandungnya, bila dia sudah menyakiti seseorang yang sudah ia sayangi. Maka ia siap bila bertengkar dan berdebat, sampai baku hantam pun akan ia lakukan.
Setelah Laras melenggang pergi, Bima pun tersadar. Ia segera menyusul Laras, ia tau ia salah. Namun semua itu ada alasannya, bukan karena ia menyukai wanita yang menjadi sekretarisnya. Jangankan untuk suka, berdekatan dengannya saja sudah merasa sangat jijik. Ada hal lain, Bima tak tau bila Laras akan pindah hari ini. Seandainya ia tau, ia pun akan membicarakan hal ini pada sang adik.
"Abang ikut denganmu" ucap Bima, Laras menoleh saat hendak membuka pintu mobil.
"Tidak" ucapnya seraya kembali lanjut membuka pintu, namun Bima menahan pergelangan tangan Laras.
"APA SIH BANG?" bentak Laras, seraya menepis tangan Bima
Bima menghela nafas, ia tau watak Laras. Ia tak marah, justru ia kecewa pada dirinya sendiri.
"Maaf, abang tau abang salah. Tapi semua ini ada alasannya dek, abang akan ceritakan semuanya di jalan." mohon Bima, Laras melihat tak ada kebohongan di tatapan sang abang. Ia pun akhirnya luluh, membiarkan Bima ikut dengannya. Laras yang menyetir, karena saat ini sang abang tengah cemas bukan main.
"Apa yang akan abang jelaskan?" tanya Laras, seraya menoleh sebentar. Lalu ia kembali fokus ke depan, melihat jalanan di depannya.
"Kamu pernah dengar cerita tentang sekretaris papa, yang hampir membuat rumah tangga kedua orang tua kita hancur?" tanya Bima, Laras pun mengangguk
Tentu saja ia ingat cerita itu, meski kasusnya sebelum ia lahir. Namun sang mama dan papa pernah menceritakannya, memang tak ada rahasia di antara keluarganya. Bahkan saat Laras mendengar cerita itu, Laras hampir menghabisi wanita tersebut dan keturunan nya. Apalagi saat itu sang ibu tengah hamil dirinya, dan hampir saja kehilangan nyawa keduanya.
FLASHBACK
Sekretaris sang papa, ternyata sudah lama menyimpan rasa pada Arjuna. Karena wanita itu, merupakan salah satu dari banyaknya wanita yang di jodohkan oleh ibunya dulu. Dan tolak oleh Arjuna, tanpa melihat ataupun bertemu dengannya. Ternyata wanita itu pernah di tunjukkan fotonya, oleh mommy Audrey. Pertama kali melihat fotonya, ia langsung jatuh hati.
Saat mendengar bila Arjuna menolaknya, ia terus mencari tahu keberadaan Arjuna. Sampai dimana ia menemukan perusahaan milik Arjuna. Lalu melamar menjadi sekretaris, tanpa Arjuna tau siapa dirinya. Dan itu semua, tentunya tanpa sepengetahuan Darrel. Karena begitu Arjuna pindah ke Indonesia, ia kehilangan jejak Arjuna. Yang mengganti identitasnya, sedangkan wanita itu mencari dengan menyebar foto pada anak buah sang ayah.
Semua terlihat baik, wanita itu pun tak menunjukkan gelagat mencurigakan. Sampai dimana, Ajeng datang ke perusahaan setelah wanita itu kerja selama 5 bulan. Dari situlah, wanita itu mulai gencar mendekati Arjuna. Ajeng dan Arjuna, seringkali terlibat percekcokan. Ajeng yang kekeh, bila wanita itu ada maksud lain. Namun Arjuna membutuhkannya, karena perusahaannya yang dulu masih baru. Puncaknya saat Arjuna tak sadarkan diri, akibat minumannya di campur obat tidur. Di acara perusahaan, milik salah satu relasinya.
Wanita itu membawa Arjuna ke sebuah kamar, ia pun mengambil foto seolah telah melakukan hal tak senonoh. Dan foto itu di kirimkan ke no Ajeng, Ajeng yang saat itu hamil. Tentunya sangat sensitif, ia berang. Mencari keberadaan sang suami, melalui GPS ponselnya.
Ajeng yang tak memiliki pelayan saat itu, ia membawa Bima berusia 5 tahun dan Ken berusia 3 tahun. Ajeng berangkat, menggunakan motor matic miliknya. Dengan perut buncit, karena usia kehamilan 9 bulan. Hanya itungan beberapa minggu lagi, ia melahirkan.
Begitu sampai, Ajeng langsung masuk ke dalam hotel. Ajeng naik ke lantai 6, ia terus GPS buatannya. Sampai ia berhenti di depan kamat no 301, Ajeng meminta Bima menjaga sang adik di luar kamar. Apapun yang mereka dengar, Bima dan Ken tak boleh masuk. Setelah Bima dan Ken mengiyakan, tanpa babibu Ajeng menendang pintu kamar.
Tentunya wanita itu terkejut bukan main, ia yang sedang mengusap wajah Arjuna dan menatap wajah tampannya. Langsung bangun dari kasur, ia pun turun dan berniat keluar. Baru sampai belokan, gerakan wanita itu terhenti. Karena tangan Ajeng yang langsung menuju lehernya, Ajeng melangkah maju. Membuat wanita itu, mau tak mau mundur.
"Berani kau membawa suamiku, apa nyawamu lebih dari satu?" Ajeng semakin menekan tangannya, yang ada di leher wanita itu.
"Kau pikir aku akan meraung, menangis dan diam saja? Ohh... tidak, aku bukanlah istri-istri yang ada di sinetron ikan timbul tenggelam. Justru aku akan mendatangi wanita, yang tergila-gila pada suamiku. Dan tentunya aku akan menghancurkan wajah dan hidup wanita tersebut, yaitu kamu."
Ajeng melepas cekikannya, ia langsung menampar dengan sangat keras. Bahkan tubuh wanita itu, sampai terpelanting dan terjatuh ke lantai. Jangan lupakan, siapa Ajeng dulu. Wanita itu kini tengah mengaduh kesakitan, Ajeng mendekati sang suami yang masih belum sadarkan diri. Ajeng langsung menyingkap selimut, yang menutupi tubuh Arjuna.
Ajeng menghembuskan nafas lega, saat sang suami masih menggunakan celana kerjanya. Hanya kemeja saja, yang sudah terlepas. Saat Ajeng tengah fokus membangunkan Arjuna, wanita itu bangun. Ia mengambil lampu, yang ada di nakas dan memukulkannya ke kepala Ajeng.
"AAARRGGGHHHT" hal itu tentu sangat menyakitkan, namun tak membuat Ajeng tumbang. Ia turun dari ranjang, dengan rasa sakit dan pusing yang menguasai kepalanya. Wanita itu menatap Ajeng ketakutan, karena tatapan Ajeng yang seolah akan memakannya hidup-hidup. Di tambah dengan darah yang mengalir ke leher Ajeng, ia melepas lampu yang ia pegang.
Ajeng gegas mendekat, ia langsung menjambak rambut si biang kerok. Ia membenturkan kepala wanita itu, berkali-kali ke lantai. Bahkan sampai tak sadarkan diri, Ajeng yang masih mempunyai kesadaran. Ia berjalan keluar kamar, Bima dan Ken langsung menangis histeris melihat kondisi Ajeng. Kebetulan orang yang menginap , di kamar sebelah keluar. Sehingga ia langsung menelepon Ambulance dan juga polisi, di lantai tersebut mendadak heboh.
Setelah Ajeng mengatakan, bila sang suami tak sadarkan diri. Akibat obat tidur, yang di berikan oleh pelakor. Ajeng langsung tak sadarkan diri, Ken dan Bima ikut ke dalam ambulance. Sampai di sana, Ajeng harus di operasi. Kondisinya benar-benar tidak baik-baik saja, selain banyak darah yang keluar. Ajeng juga mengalami stress dan tekanan, sehingga membuat nyawanya dan juga Laras terancam tiada.
Ken menangis di dalam pelukan Bima, Bima harus menahan semuanya sendiri. Setelah operasi yang hampir menghabiskan waktu 6 jam, berakhir sukses. Ajeng dan Laras, terlahir dengan selamat. Orang yang menemani Bima dan Ken pergi, setelah Arjuna sadarkan diri.
Arjuna benar-benar menyesal, karena ia tak mengindahkan ucapan Ajeng. Ia melaporkan wanita itu, sampai wanita itu di deportasi ke negeranya dan menjadi tahanan kota selama 20 tahun.
FLASHBACK OFF
...****************...
Jangan lupa like, komen, gift dan vote nya❤️❤️
...Happy Reading All...