NovelToon NovelToon
Reborn For Revenge

Reborn For Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kelahiran kembali menjadi kuat / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:56.7k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

⚠️Warning⚠️

Cerita mengandung beberapa adegan kekerasan


Viona Hazella Algara mendapatkan sebuah keajaiban yang tidak semua orang bisa dapatkan setelah kematiannya.

Dalam sisa waktu antara hidup dan mati Viona Hazella Algara berharap dia bisa di beri kesempatan untuk menembus semua kesalahan yang telah di perbuatnya.

Keluarga yang dicintainya hancur karena ulahnya sendiri. Viona bak di jadikan pion oleh seseorang yang ingin merebut harta kekayaan keluarganya. Dan baru menyadari saat semuanya sudah terjadi.

Tepat saat dia berada di ambang kematian, sebuah keajaiban terjadi dan dia terbawa kembali ke empat tahun yang lalu.

Kali ini, Viona tidak bisa dipermainkan lagi seperti di kehidupan sebelumnya dan dia akan membalas dendam dengan caranya sendiri.

Meskipun Viona memiliki cukup kelembutan dan kebaikan untuk keluarga dan teman-temannya, dia tidak memiliki belas kasihan untuk musuh-musuhnya. Siapa pun yang telah menyakitinya atau menipunya di kehidupa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

       Viona dengan ditemani oleh Dirga akhirnya pergi ke toko kayu, berkeliling mencari jenis kayu yang Viona inginkan hingga akhirnya mereka menemukan apa yang mereka cari.

    Setelah pulang Dirga tak lupa membantu Viona untuk menyelundupkan kayu itu masuk kedalam kamar Viona.

    Dan saat ini, Viona langsung mulai bekerja, membuat sesuatu yang dia inginkan. Beruntungnya, kamarnya memiliki ruang belajar yang terpisah dengan area kamarnya, membuat kotoran apa pun yang akan dibuatnya tidak akan mengotori area tempat tidur dan lainnya. Juga ruang belajar itu memiliki insulasi suara yang baik, yang sangat cocok untuk diam-diam menyiapkan hadiahnya. Hanya dia dan Dirga yang mengetahui hal ini dan mereka tidak ingin orang lain tahu, terutama Ziya, untuk menghindari masalah.

   Hari itu juga, Viona menyibukkan dirinya, tetap berada di dalam kamarnya dan keluar sampai waktu makan malam. Gadis itu baru keluar ketika Ida menemuinya..

    Ida mengetuk pintu kamar Viona beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban dari dalam. Karena merasa penasaran, Ida memutuskan untuk masuk. Begitu masuk, dia mendengar suara berisik dari ruang belajar Viona, suara berisik dari beberapa alat.

  

   "Non Viona lagi apa ya kok tumben banget berisik?." Tanya nya pada dirinya sendiri, sembari berjalan mendekati ruang belajar Viona dan mengetuk pintu ruangan itu. "Non Viona?."

    Setelah mengetuk pintu, suara berisik dari ruangan itu menghilang. Lalu tak lama kemudian, Viona perlahan membuka pintunya dan menjulurkan kepalanya keluar. "Bik Ida, apa bibi masuk ke sini sendirian?." Tanya nya.

    "Ya, non. Non Viona lagi ngapain? Kok pas bibi masuk berisik banget?." Tanya Ida, terlihat kebingungan saat dia ikut masuk ke dalam ruang belajar Viona. Begitu Ida masuk, dia melihat bahwa ruangan itu sangat berantakan. Ada sepotong kayu berkualitas tinggi di lantai dengan setumpuk peralatan di sebelahnya.

   Ida tertegun sejenak, lalu dengan ragu mulai mengajukan pertanyaannya. "Non Viona lagi ngukir ya?."

    "Ya, tapi bibi jangan ngasih tau siapa pun. Jaga rahasia ya bik!." Bisik Viona.

    "Ya, non. Bibi ngerti." Ida tersenyum ketika melihat wajah cantik Viona yang lembut, dia terharu.

    Arga Radja Algara sangat ahli dalam mengukir ketika dia masih muda dulu. Dia memangku Viona dan mengajarinya cara mengukir ketika gadis itu baru belajar berbicara. Karena Viona memang seorang yang jenius dan unggul dalam segala hal yang dia lakukan, ketika dia masih di sekolah dasar, dia sudah bisa mengukir dan hasil karyanya di lelang puluhan juta dan Viona juga di puji sebagai anak yang ajaib.

Arga pernah sangat bangga dan selalu membawa Viona kemana pun dia pergi, membanggakan kepada semua orang tentang putrinya yang berharga. Itu adalah saat-saat yang sangat membahagiakan bagi keluarga mereka. Namun kemudian, setelah ibunya meninggal dan Erina baru saja masuk beberapa bulan sebelum ibu Viona meninggal, Viona tidak pernah menyentuh hobi apa pun lagi dan benar-benar menjadi orang yang tidak berguna. Ida pernah mengira bahwa perilaku Viona akan terus menurun, tetapi dia tidak menyangka jika gadis itu kini sudah kembali seperti dulu, periang, ramah, tidak pernah membuat masalah, penurut dan selalu membanggakan orang-orang yang menyayanginya.

    "Oh ya, bik Ida ngapain kok nyariin aku?." Tanya Viona, membuat Ida tersadar dari lamunannya.

    Ida menepuk jidatnya pelan dan terkekeh kecil. "Aduh, bibi kok sampe lupa. Sekarang udah waktunya makan malam, non. Mas Dirga minta saya buat manggil non Viona, rumah jadi lebih rame karena mas Dirga pulang." Dari semua pelayan yang bekerja di mansion Algara, hanya Biman dan Ida yang memanggil ketiga kakak Viona dengan sebutan 'mas' itu karena mereka sudah bekerja dari lama di kediaman ini, ketika putra-putra Arga masih kecil dan sudah terbiasa dengan panggilan tersebut.

    "Oke deh, ayo pergi." Ajak Viona lantas keluar dari kamar setelah membenahi penampilannya yang sedikit berantakan.

    Tak lama kemudian, ke duanya berjalan menuruni tangga.

    "Papa udah pulang kan, bik?." Tanya Viona tiba-tiba.

    "Iya, non. Tadi sempet ngobrol sebentar sama mas Dirga." Jawab Ida.

    Namun, di setengah perjalanan mereka menuju ruang makan. Ida tiba-tiba berhenti sembari memegangi perutnya, sementara raut wajah terlihat jika dia sedang kesakitan.

    Viona ikut berhenti dan berbalik. "Bik, Bik Ida kenapa?." Tanya nya terdengar khawatir.

   

    "Ngga apa-apa kok, Non. Perut bibik emang akhir-akhir ini sering sakit. Mungkin aja bibik cuma salah makan doang." Jawab Bik Ida, matanya terpejam sembari menahan rasa sakit yang hebat.

    Mendengar hal ini, Viona tiba-tiba tersadar. Dia ingat bahwa di kehidupan sebelumnya, Bik Ida meninggal karena penyakit kanker yang dideritanya di tahun terakhir sebelum Viona meninggal karena siksaan Ziya. Saat itu, sakit kanker Ida terlambat untuk di obati hingga dia meninggal dalam waktu kurang dari enam bulan.

    Memikirkan hal ini, Viona segera buka suara. "Aku ngga mau tau... pokoknya Bik Ida besok harus pergi ke rumah sakit dan lakuin pemeriksaan fisik! Penyakit kecil yang ngga di obati bisa gampang banget jadi serius." Pinta Viona.

    Awalnya, Bik Ida ingin menolak. Namun, melihat sorot mata Viona yang penuh tekad, membuatnya pun berubah pikiran. "Ya udah deh, Non. Besok saya pergi periksa ke rumah sakit."

    "Harus Bik! Jangan kelamaan, pokoknya harus besok! Nanti biar aku aja yang minta pak Yanto nganterin Bibik periksa, oke?."

    Viona bersikeras dan membuat keputusan untuk Bik ida. Melihat hal ini, Ida tidak punya pilihan selain langsung menyetujuinya.

    Viona menghela napas leganya dan lanjut berjalan menuruni tangga.

    Sesampainya di ruang makan, Viona menggeser kursi dan duduk didekat Arga, sementara Dirga tentu saja duduk disisi lainnya. Menu makanan hari ini juga ada kepiting dan lobster cina, melihat makanan lezat diatas meja, kedua mata Viona berbinar karena dia sangat menyukainya!

    "Liat, kakak kamu yang beliin kepiting sama lobster ini buat kamu karena dia tahu kalau ini makanan favorit kamu." Kata Arga pada Viona, lalu menatap Dirga. "Dirga, kamu sama dua laki-laki kamu selalu manjain Viona kayak anak kecil." Sambung Arga, berpura-pura mengeluh, tetapi ada sedikit kegembiraan yang tak terlukiskan dalam nadanya. Bagaimanapun, putri kecilnya akhirnya membaik dan rukun dengan keluarganya. Dia merasa sangat lega.

    Dirga terkekeh kecil. "Ya, Pa. Ini semua salah Dirga." Jawabnya sembari tangannya tidak berhenti sejenak saat dia mengupas lobster dan kepiting untuk Viona.

     Viona pun menikmati makanan dari suapan tangan Dirga dan membenamkan dirinya dalam makanannya enak, dia benar-benar merasa puas.

    Setelah makan setengah jalan, Viona tiba-tiba merasa ada yang aneh. 'Kemana Ziya, si tukang ikut campur itu? Kok tumben dia ngga keliatannya?.' Batin Viona, dia mengernyitkan dahinya saat dari tadi suasana terasa sepi.

    "Ziya kemana? Kok dia ngga ikut makan?." Tanya Viona.

    "Katanya dia ngga enak badan beberapa hari ini." Jawab Arga. "Emangnya kamu belum tahu, Sayang?."

    Sangat mengherankan bagi Arga, pasalnya yang ia ketahui bahwa Viona dan Ziya selalu tidak pernah terpisahkan. Jadi aneh jika Viona tidak tahu Ziya sedang sakit.

    'Oh? Dia sakit? Pantesan aja tante lampir itu dari tadi cuma diam doang. Dia pasti lagi sedih karena anaknya sakit.' Pikir Viona dalam hati.

    Kemudian Viona mendongak dan menatap Erina dengan tatapan bingung. Dia terbatuk pelan sebelum akhirnya buka suara. "Viona tahu kok, Pa. Viona cuma ngga tau kalau dia benar-benar sakit parah sampe ngga bisa makan." Jawabnya, segera menghabiskan udang di mangkuknya dan bangkit dari duduknya setelah minum. "Pa, Kak. Viona mau pergi ke kamar Ziya, mau cek keadaan dia!."

    Mendengar hal itu, raut wajah Erina langsung terlihat cerah. Selama Viona masih berpihak pada mereka, semua baik-baik saja.

    Dirga mengernyitkan dahinya. "Sebelum pergi makanan kamu di habisin dulu."

    "Ngga apa-apa, kak. Aku udah kenyang. Pengen ke kamar dia sekarang."

    Viona sama sekali tidak sedang merasa khawatir setelah mendengar bahwa Ziya sedang sakit, sebaliknya dia justru mereka lega. Dia ingin menjenguk Ziya, hanya karena untuk melihat betapa tidak berdayanya Ziya diatas tempat tidur dan Ziya pasti tidak punya energi untuk memikirkan ide-ide buruk.

    Viona berjalan mendekati kamar Ziya dan dengan semangat mendorong pintu kamar Ziya. Begitu masuk, Viona melihat Ziya tengah duduk di atas tempat tidurnya. Meski pun dia terlihat sedikit kelelahan, dia terlihat baik-baik saja.

    Viona langsung merasa kecewa, Ziya selalu membuat onar dan sekarang berpura-pura sakit?

    "Viona?." Ziya terkejut ketika melihat Viona menutup pintu. Sejak Viona kembali dari rumah sakit, dia tampak jauh dari Ziya dan tidak pernah datang ke kamarnya. Sekarang setelah melihat Viona mau datang ke kamarnya lagi, membuat Ziya merasa sedikit senang.

    "Gue denger lo sakit? Tapi keliatannya lo baik-baik aja. Jadi, gue lega. Gue mau pergi sekarang." Kata Viona, merasa kecewa karena Ziya tidak benar-benar sakit.

    Viona yakin bahwa Ziya hanya masih kesal dengan uang 100 jutanya yang habis dan itu kemudian membuat nafsu makannya hilang.

    "Viona, tunggu bentar." Ziya menghampiri dan meraih tangan Viona. "Ada masalah besar yang udah terjadi." Katanya dengan serius.

    "Masalah apa?."

    "Lo ngga liat postingan di grup kampus kita?." Seru Ziya, dengan cemas segera membuka ponselnya dan memberikannya pada Viona. "Ternyata kemarin pas kita main di klub Starlight, Leo mabuk berat sampe dia pingsan di tong sampah. Ada cowok yang sekampus sama kita, dia ga sengaja lewat dan dia yang udah ngambil foto itu, terus di posting di grup kampus. Ini ngga cuma malu-maluin, tapi gue denger setelah keluarga Leo tau tentang ini, mereka bakal ngelarang Leo masuk kampus selama beberapa hari. Dan sampe sekarang gue juga bahkan ngga bisa ngehubungin dia."

    Viona terkekeh geli. Ia tidak menyangka akan menerima berita yang tidak terduga seperti ini. "Kok bisa kayak gini sih kejadiannya." Viona menggeleng-gelengkan kepalanya dan mencoba memasang raut wajah melankolisnya. "Citra Leo di kampus ancur karena foto ini. Dia kasihan banget."

    Sementara itu dalam hatinya, Viona bersorak gembira, inilah yang dia inginkan. Dan sebenarnya, staf pelayan di Klub Starlight-lah yang telah memindahkan tubuh Leo, Viona hanya memerintahkan mereka untuk meletakan tubuh itu di tempat terserah mereka dan tidak menduga bahwa ternyata mereka meletakkan tubuh Leo di tempat yang memang seharusnya, tempat sampah.

    "Lo bener banget, Viona. Gimana kalau lo besok ke apartemen dia?." Desak Ziya. "Dia lagi di masa sulit sekarang dan kalau lo pergi buat ngehibur dia, dia pasti akan liat ketulusan lo dan jatuh cinta sama lo."

    Kata-kata membingungkan macam apa yang Ziya katakan? Viona hampir memutar matanya Karena jengkel. "Kita liat aja nanti. Hubungan gue  lagi baikkan sama Papa, jadi gue ngga boleh bikin masalah lagi."

    "Tapi, lo bilang... lo suka sama Leo. Dan sekarang lo ngga mau nemuin dia?." Ziya mulai terlihat gelisah.

    "Itu dulu. Sekarang, gue lagi berusaha bangun hubungan baru sama Varell dan ternyata dia cowok yang ngga seburuk apa yang pernah lo bilang." Jawab Viona sembari tersenyum..

  Ketika Ziya mendengar nama Varell disebutkan, dia terdiam sejenak dan tatapan matanya menunjukan sedikit kemarahan. 'Viona, lo itu cewek yang bodoh. Ngga mungkin lo nikah sama Varell!.' Batin Ziya.

    "Ya udah kalau gitu, lo mending istirahat aja gih! Gue mau pergi sekarang." Viona mengambil kesempatan untuk mengakhiri pembicaraan dan pergi tanpa memperhatikan raut wajah kesal Ziya.

    Begitu Viona melangkah keluar dari kamar Ziya, dia segera mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan memeriksa grup kampus sembari terus berjalan menuju kamarnya dengan senyum yang mengembang di pipinya.

    Dan benar saja, topik yang sedang hangat-hangatnya di bicarakan adalah foto Leo yang pingsan karena mabuk di tong sampah dan Viona tertawa terbahak-bahak saat melihat foto itu. Siapa yang mengambil foto itu? Dia ingin memberi mereka acungan jempol! Di foto itu terlihat Leo yang tergeletak di antara tumpukan sampah, wajahnya terlihat kotor dengan muntahan alkohol. Lelaki itu tampak sangat menjijikkan sehingga bisa dikira sebagai gelandangan. Balasan untuk postingan itu juga sama lucunya.

    [ A: Astaga! Padahal gue selalu kagum banget sama kegantengannya Leo, tapi gue juga ngga pernah nyangka kalau cowok yang gue pikir lembut ternyata pencandu minuman! Sekarang, gue bener-bener jijik sama tu orang!]

    [ B: Parah banget ya kan? Gue dulu tergila-gila sama dia, tapi sekarang gue ngerasa kayak baru aja di sambar petir! Amit-amit, jauh-jauh deh tu cowo ngga waras!]

    [ C: Jadi pertanyaannya, dia itu limbah kategori apa?]

    [ D : Jangan gitu dong! Mungkin aja Leo di jebak. Gue tetep ngga percaya kalau cowok paling favorit di kampus bisa serendah itu?!]

    Ketika Viona membaca komentar itu, dia merasa tidak tahan lagi. Dan segera membalas dengan akun yang berbeda.

    [ Rahasia: Lo bilang dia cowok paling favorit di kampus? Cuih... najis! Gue masih inget ko di pemilihan sebelumnya, kak Raysa yang sebenarnya ada di posisi pertama, dia ngalahin Leo dengan selisih yang besar! Apa yang bikin lo berpikir kalau dia cowok terfavorit di kampus?]

    

    Ya, memang seperti itulah kenyataannya. Di kampus Mahardhika mengadakan kontes pemeringkatan Campus Beauty dan Campus Hunk setiap tahun. Dan pemenang perempuannya tidak lain adalah Ziya, sementara yang laki-laki adalah Rasya.

    Namun, karena Rasya tidak peduli dengan dengan hal-hal ini dan menghabiskan sebagian besar waktunya berkeliling dengan para profesor Dan Klub Astronomi, popularitasnya perlahan-lahan disalip oleh Leo.

   

    Setelah mengunggah kalimat ini, Viona merasa jauh lebih baik. Dia hendak menyimpan ponselnya, tetapi tiba-tiba dia mendengar suara notifikasi masuk. Viona melihatnya dan ternyata itu adalah pesan dari Varell.

    [Varellino: Besok aku pulang dan sampe di bandara jam 11 siang]

1
Saythename_27
Luar biasa. Keren.

dan maaf, Kak, untuk rating sebelumnya.
aku ngelag jadi salah pencet.

sekali lagi maaf, Kak 🙏🙏
Saythename_27
Buruk
IndraAsya
👣👣👣
Abz
lnjut
Kharisma
penasaran IQ dia berapa eh bukan EQ nya
kok gak peka banget
Rossy Annabelle
next,, 💪
Abz
lanjut yg banyak thor
@haerani-d
dih! kita buktikan melalui cctv, daku percaya bi Ida g bersalah.
itu pasti kerjaan si anteknya ulat bulu /Smug/
Abz
lanjut
Abz
lnjut
@haerani-d
woi! maliiiing...!
hehehe, maling bibir /Curse/
kenapa bang, penasaran ya rasanya /Smirk/
lanjut kak, terimakasih /Kiss/
@haerani-d
hehehe ada yang gagal paham /Smirk/
awas salah mijit vio, nanti otot-ototnya pada setres kan kasian karena kang mijit amatiran /Bye-Bye/
Abz
lnjut
Abz
😂😂😂😂😂😂
Diyah Pamungkas Sari
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ngabrut! 🤣🤣🤣
Abz
lanjut
@haerani-d
sukurin tuh pelayan kurang adab, dihempaskan aja /Sneer/
haddehh kalian ini kapan sih saling terbuka, biar tidak miskom hanya saling berasumsi Mulu, daku jadi gregetan /Slight/
Rossy Annabelle
next,,,seru nih ceritanya
Anonymous
semangat kak/Rose/
Abz
felix klo tau si V itu vio gimana ya 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!