Apa yang akan kalian lakukan jika bertemu dengan seorang anak kecil yang tengah menangis karena terlepas dari orang tuanya? Panik ouh sudah pasti, seperti itulah yang di alami oleh kenzia. Niat hati pergi ke taman untuk merefresh otak nya yang hampir mau meledak, dirinya malah bertemu dengan seorang bocil yang menangis karena terpisah dari orang tuanya. Untungnya saja Zia anak baik rajin menabung tidak sombong,dan menyukai anak kecil, dia pun mengajak anak itu bermain, hingga tanpa sadar sang bocil itu nyaman padanya sampai memanggil nya dengan sebutan mommy. "Kayaknya anak itu gak punya ibu, sampai manggil gue mommy gitu. Kasihan kamu nak, andai aja bapak mu duda ganteng kaya raya, aku siap jadi mommy mu."ucap zia sembari memandang ke arah anak kecil .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natassya siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Oliv ingin Pergi
Sudah tiga hari setelah Oliv pulang dari rumah sakit bahkan semenjak itu juga sikap Oliv sangat berubah dia menjadi pendiam tidak seperti biasanya. Untuk baby sitter pengganti Zia , Akas belum berhasil menemukannya karena setiap Zein memperkenalkan baby sitter Untuk Oliv dia akan menolaknya.
"daddy harus bagaimana lagi Oliv, Daddy tidak bisa terus-terusan ada di rumah buat temenin Oliv!"ucap Akas yang sudah 3 hari ini dia tidak masuk ke kantor karena harus mengurus Oliv , walaupun ada bi Sumi tapi tetap saja anaknya itu ingin dia yang menemaninya.
"daddy pusing Oliv , terserah kamu mau ngapain papah udah nggak peduli lagi. "Akas langsung pergi meninggalkan putrinya itu dia sangat kesal karena Oliv sangat berubah setelah Zia pergi.
Sementara itu Zia dia sudah keterima kerja di salah satu cafe milik teman Dion.
"Zia , ada Dion tuh."ucap Leon yang merupakan teman dari Dion.
"Oh iya pak."ucap Zia yang langsung bergegas pergi untuk menemui Dion. Dion yang melihat Zia membuat dia tersenyum begitu pun dengan Zia yang menampilkan senyuman yang manis sehingga membuat rasa dalam diri Dion Semakin besar., meyakinkan dirinya ada kemungkinan zia adalah adik nya yang menghilang entahlah apa yabg yang terjadi.
Sementara itu di kantor Akas mendapatkan pesan jika tidak keluar kamar bahkan dia melewatkan makan siangnya.
"Pak Akas ada apa? Kenapa seperti sedang marah?" tanya zein yang heran karena melihat Akas yang terlihat sedang marah.
"Oliv , dia melewatkan makan siangnya."jawab Akas Yang membuat zein paham dengan masalahnya.
"Pak, apa tidak ada salahnya kita menyuruh Zia buat kerja lagi untuk jadi baby sitter nya non Oliv ,saya liat non oliv Sangat menyayangi Zia ."ucap Zein yang membuat Akas bangkit dari kursinya.
"Saya tahu yang terbaik untuk anak saya dan zein kamu urus semua pekerjaan saya."ucap Akas yang langsung pergi dari sana. Mobil Akas sudah sampai di rumah dan dia langsung menanyakan ke Bi Sumi tengah putrinya itu.
"Dimana Oliv ?"tanya Akas pada sumi.
"Di kamarnya tuan."jawab sumi yang kemudian Akas langsung bergegas pergi ke kamarnya.
Tok...tok...tok... Akas mengetuk pintu kamar putrinya itu namun tidak ada tanda-tanda pintu akan di buka.
"Oliv buka pintunya, jangan buat Daddy marah sama Oliv ya!!"seru Akas namun tidak ada tanda-tanda putrinya itu akan membuka pintunya.
"Ambilkan kunci cadangan. "sumi langsung pergi mengambil kunci cadangan.
"Ini tuan."ucap sumi sambil memberikan kunci pada Akas.
Ceklek.. pintu terbuka dan Akas terkejut saat melihat kondisi kamar putranya itu yang berantakan.
"Oliv...kamu dimana?"teriak Akas yang mencoba untuk mencari Oliv.
"Olivia Jia Pratama Jangan buat Daddy marah ya!!" jika Akas sudah memanggil nama lengkap putrinya itu artinya dia sudah sangat marah. Kemudian Akas beralih ke kamar mandi dan
Kemudian dia membuka pintunya ternyata di sana ada Oliv yang Tengah pingsan di bawah guyuran shower.
"Astaga Oliv .."Akas langsung menghentikan air yang mengguyur putrinya itu.
"Oliv bangun sayang, jangan buat papah khawatir." ucap Akas yang terkejut saat merasakan suhu tubuh Oliv Dingin.
"Bi...suruh pak Budi siapkan mobil kita harus bawa Oliv ke rumah sakit."teriak Akas yang kemudian sumi langsung bergegas memberitahu suaminya itu untuk menyiapkan mobil. Akas langsung membawa Oliv dan dia juga sempat mengganti baju anaknya itu agar dia tidak kedinginan.
"Bi jaga rumah."ucap Akas yang di Angguki oleh sumi.
"Iya tuan, Semoga non Oliv baik-baik saja. "Akas mengangguk mendengar itu dan kemudian Budi langsung melajukan mobilnya ke rumah sakit.
Di jalan Akas terus mencoba untuk memanggil putrinya itu.
"Oliv ..bangun princess,jangan seperti ini maafin papah Oliv ." tidak sadar bulir bening menetes perasaan bersalah muncul dia tahu tadi pagi dia memarahi Oliv untuk pertama kalinya itu karena dia sudah pusing dengan tingkah Oliv yang tidak bisa di atur. Mobil Budi sudah sampai di rumah sakit dan Akas langsung bergegas pergi masuk ke dalam rumah sakit.
"Dokter... suster.. tolong anak saya. "teriak Akas yang kemudian tidak lama dari itu seorang dokter menghampirinya.
"Ada apa ini pak?"tanya dokter itu.
"Saya tidak tahu dok, tapi saya menemukan anak saya pingsan di kamar mandi."ucap Akas yang membuat dokter langsung memanggil suster agar menyiapkan ruangan untuk memeriksa Oliv . Akas berdiri di depan ruang anaknya itu dia benar-benar kalut, dia takut terjadi sesuatu pada putranya itu. Namun tiba-tiba saja ponselnya berbunyi pertanda ada pesan yang masuk, Akas langsung memeriksanya dan ternyata bi sumi yang mengirimkan Foto. Hati Akas mencelos saat melihat foto yang di kirim oleh sumi yaitu sebuah catatan dari anaknya itu.
"Tuhan... Daddy udah nggak sayang Oliv, Oliv sudah tidak di sayang mommy Sekarang Daddy, tadi Daddy marahin Oliv dan daddy juga udah nggak peduli sama Oliv . Daddy jahat tuhan, Oliv mau ikut Oma pasti di sana bahagia ya." Membaca catatan yang di tulis oleh Oliv membuat Akas luruh ke lantai dan Budi yang melihat itu membuat dirinya terkejut.
"Tuan, ada apa?"tanya Budi yang heran pada majikannya itu.
"Kenapa Oliv ,kenapa Oliv mau ninggalin Daddy ,maafin Daddy karena udah marahin Oliv tapi tolong jangan tinggalin Daddy Oliv ."mendengar ucapan Akas membuat Budi merasakan kesedihan yang sama dengan Akas .
Tiba-tiba pintu terbuka Di Sana ada dokter yang tadi menangani Oliv , Akas yang melihat dokter keluar dia langsung menghampirinya.
"Bagaimana anak saya dok? Dia baik-baik saja kan?" tanya Akas yang khawatir pada putrinya itu.
" baik-baik saja pak, Untung anda cepat membawanya kemarin untuk lain kali jangan tinggalin anak kecil sendirian ya."ucap dokter yang membuat Akas merasa bersalah sekaligus senang karena Oliv tidak. kenapa-kenapa.
"Terima kasih dok, terima kasih sudah menyelamatkan anak saya."dokter itu mengangguk.
"Sama-sama pak, kalo gitu saya permisi Dulu." ucapnya yang langsung pergi dari sana.
Akas langsung masuk ke dalam ruangan Oliv dan ini untuk kedua kalinya Oliv masuk rumah sakit dan itu dalam kurun waktu yang berdekatan.
"Maafin Daddy Oliv , maafin Daddy"ucap Akas yang merasa bersalah karena ucapan tadi pagi dia hampir kehilangan putrinya.
"Oliv boleh marah sama Daddy, Oliv Boleh benci sama Daddy tapi tolong jangan tinggalin Daddy seperti Oma Ninggalin Daddy sayang, Daddy nggak bisa kehilangan orang yang Daddy sayang lagi. "Akas benar-benar hancur dia tidak menyangka jika putrinya punya pikiran untuk pergi meninggalkan dirinya sama seperti mamahnya yang meninggalkan nya untuk selamanya. Mata Oliv mengerjab membuat Budi terkejut melihatnya.
"Tuan, non Oliv bangun."ucap Budi yang membuat Geo terkejut dan menatap putranya itu.
"Oliv .. akhirnya Oliv sadar, Dad..."Oliv langsung memotong ucapan Akas
"Kenapa Oliv ada disini? Kenapa Daddy masih peduli sama Oliv ? Bukannya Daddy bilang udah nggak peduli lagi sama Oliv ."mendengar itu membuat hati Akas sakit, dia tidak menyangka jika ucapannya tadi pagi membuat Putrinya membenci dirinya.
"Maaf Oliv , maafin Daddy . Daddy sayang sama Oliv ,Daddy juga peduli sama Oliv karena Oliv anak Daddy ."Oliv mengalihkan pandangannya menatap pada Budi.
"Pak Budi, bisa tolong ambilkan minum? Oliv haus."ucap Oliv yang membuat Budi mengangguk dan kemudian dia membeli minuman untuk Oliv .
"Kenapa Oliv nyuruh pak Budi? Kenapa nggak sama Daddy aja?"tanyanya yang membuat Oliv diam tanda dia masih marah dengan Akas . Tidak lama bagi Budi membeli minuman untuk anak majikannya itu.
"Sini biar Daddy bantuin Oliv minum ya?"ucap lAkas yang kemudian Budi ingin menyerahkan botol air mineral yang tadi dia beli namun belum sempat botol itu berpindah ke tangan Akas , Oliv sudah angkat bicara. .
"Pak Budi aja yang Bantuin Oliv minum, Oliv nggak mau sama Daddy ."ucapnya yang membuat Budi menatap wajah Akas untuk meminta persetujuannya.
Akas yang tahu jika putranya itu masih marah padanya membuat dia menganggukkan kepalanya memberikan izin pada Budi untuk membantu Oliv untuk minum. Dengan perlahan-lahan Budi membantu Oliv untuk minum.
"Sudah?"Oliv mengangguk mendengar itu.
"Oliv ,masih marah sama Daddy ya?"tanya Akas namun lagi-lagi Oliv mengabaikannya.
"Pak Budi, bisa panggil Bi Sumi tidak? Oliv mau di temani sama bi sumi aja dan usir Daddy dari sini Oliv nggak mau liat muka Daddy "
deg...deg mendengar ucap putranya yang mengusir dirinya membuat Akas bergetar, dia tidak tahu jika Oliv akan mengusirnya.
"non, tidak idak boleh seperti itu kasihan Daddy non?" Oliv menggelengkan kepalanya mendengar itu.
"Tidak peduli, itu kata Daddy yang tadi pagi ucapin sama Oliv dan sekarang Kenapa Oliv harus peduli sama Daddy ."Ucap Oliv yang Membuat Akas tersenyum meringis mendengarnya.
"baiklah Daddy akan Pergi, tapi Oliv harus sembuh ya dan jangan pernah Punya pikiran buat ninggalin Daddy karena itu tidak akan Daddy biarkan Oliv Ninggalin Daddy ." ucap Akas yang sepertinya dia butuh bantuan Zia . Akas langsung pergi dari sana, tujuannya hanya satu yaitu bertemu dengan Zia. Akas yakin Oliv akan memaafkannya jika dia membawa Ziake depannya.
"Tuan, anda tidak apa-apa?"tanya Budi yang membuat Akas tersenyum mendengarnya.
"Tidak apa-apa, tolong jagain Oliv saya ada urusan." ucap Akas yang di Angguki oleh Budi.
"Pasti tuan, saya doakan semoga Oliv bisa secepatnya maafin tuan. "Akas tersenyum mendengarnya kemudian Dia langsung pergi dari sana.
Geo langsung menelpon Zein untuk menjemputnya di rumah
"zeinn, jemput saya di rumah sakit melati."ucap Akas yang membuat Zein i terkejut mendengarnya.
"Jangan banyak tanya, jemput sekarang jika dalam waktu 10menit tidak sampai saya akan potong gaji Kamu." sergah Akas yang tidak membiarkan zein untuk angkat bicara. Zein yang melihat panggilannya terputus dia langsung bergegas pergi ke rumah sakit melati, dia tidak mau gajinya harus di potong oleh Akas. Dengan kecepatan tinggi Zein sudah sampai di rumah sakit dan kemudian dia melihat Akas yang langsung masuk ke dalam mobilnya.
"Pergi ke rumah bibi Zia "titah Akas yang membuat terlebih dulu memerintahkan Zein tadi ,zein mengangguk dan kemudian dia pergi langsung ke rumah Zia. Zein tidak berani bertanya karena dia tidak ingin sesuatu yang buruk menimpanya, bisa terlihat wajah Akas Sedang tidak bisa di ajak berbicara.
Sementara itu Zia sudah siap untuk pergi dengan Dion.untuk memperkenalkan Zia pada mama nya
"Sudah siap?"tanya Dion yang di Angguki oleh Zia.
"Sudah, ayo kita berangkat. "Dion mengangguk mendengar itu dan kemudian mereka langsung pergi ke tempat dimana acara makan malam keluarga Bagaskara di gelar.
Akas dan zein sudah sampai di rumah bibi Zia dan dengan langkah tegasnya langsung keluar dan mengetuk pintu rumah Zia. Tok..tok..tok...
Lusi Yang kebetulan baru pulang Terkejut saat melihat dua cowok dengan tingkat ketampanan yang paripurna membuat dirinya tersenyum.
"Zia ...kamu di dalam ini saya Akas?"seru Akas yang berteriak memanggil aZia .
"Halo om, mau nyari siapa?"tanya Lusi dengan genit yang membuat Akas dengan Zein menatap heran pada cewek yang masih berseragam SMA namun penampilannya seperti tante-tante.
"Kamu siapa? Saya mencari Zia apa dia ada di rumah?"tanya Akas yang membuat wajah sumringah Lusi berubah saat mendengar Akas menyebut nama sepupu tirinya iitu.
"Ngapain sih cari dia? Mendingan juga cari aku aja. Aku lebih cantik dari si Zia bodoh itu!"ucap Lusi yang membuat Akas dan zein semakin tidak paham dengan cewek di depannya itu. Tidak lama dari itu pintu terbuka terlihat Vina yang keluar dari dalam rumah.
"Ada apa ini ribut-ribut?"ucap Vina yang terganggu Dengan keributan yang terjadi di depan rumahnya itu.
"Loh bukannya anda itu pengusaha terkenal itu? Ada apa kesini?"tanya Vina yang masih kenal dengan Akas
"Saya kesini mau cari Zia, apa dia ada di rumah?" tanya Akas yang membuat Vina menggelengkan kepalanya.
"Zia baru saja pergi sama Dion."Jawab Vina yang membuat Akas heran Mendengarnya.
"Pergi kemana?"tanya Akas yang ingin tahu kemana Zia pergi.
"Nggak tahu, tapi tadi sih bilangnya mau makan malam sama keluarganya Dio tapi nggak tahu dimana tempatnya."ucap Vina yang membuat Akas langsung pergi dari sana. Zein yang melihat Akas pergi dia juga langsung mengikutinya sedangkan Vina dan Lusi yang melihat itu merasa aneh
. "Issh... Kenapa sih Zia terus yang di cari, emangnya apa hebatnya dia sih bisa di cari sama cowok-cowok tampan dan kaya itu."ucap Lusi yang iri karena sepupu tirinya itu dekat dengan laki-laki yang tampan dan juga kayak.
"Udah jangan marah-marah kamu masuk gih."Lusi langsung masuk ke dalam rumah dengan kesal. Sedangkan Vina juga heran kenapa nasib Zia itu beruntung karena bisa bertemu dengan laki-laki yang tampan dan juga kaya Padahal jika di liat-liat Lusi jauh lebih cantik daripada zia.
"Entah pelet apa yang dia pakai buat mikat laki-laki kaya itu, tapi yang penting saya bisa manfaatin laki-laki yang Deket dengan Zia."ucap Vina yang tadi dia mendapatkan uang dari Dion juga Herman aku melihat kamu Tante Vina
#maaf kalo ada penulisan yang salah dan terimakasih yang menunggu karya akuu meskipun aku jarang up
Karena ada kesibukan aku usaha in selalu up terimakasih #
..cpt pulih y Oliv
sampe nunggu lama ini thor