Tentang kebencian terhadap keluarga sendiri,Andra Gunawan.Tuan muda kaya raya yang penggangguran bertekat untuk menjadi penghancur keharmonisan keluarga nya sendiri.
Pelangi gadis pemilik senyum manis yang hidup nya porak poranda setelah bertemu Andra.
Dua kepribadian yang bertolak belakang,mampukah mereka menjalin kedua sisi tali yang berseberangan menjadi satu????
Hello Plend!
Mohon kritik dan saran yang membangun.
Terimakasih.😇😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25.Putus
Di rumah sakit.
Di ruang perawatan Priska,Bagas yang duduk di kursi roda dengan Anin dibelakang nya,baru saja masuk dan bergabung dengan keluarga Prasetyo.
"Sayang bagaimana kabar mu???" tanya Anin perhatian pada Priska yang masih tampak pucat.
"Tan,aku benar-benar gak nyangka Wily akan seperti ini.Ak aku udah pasrah tan,jika Wily gak mau ngelanjutin perjodohan ini.Tapi.."
Priska benar-benar ratu akting yang baik.Bahkan saat ini air mata nya pun mengalir.
Siapapun yang melihat akan langsung merasa patah hati di buat nya.
Wanita cantik,lemah,dan nampak pucat sedang menangis membuat seseorang ingin langsung memeluk nya.
"Kamu ngomong apa sih,semua sudah beres.Kamu harus sembuh,setelah itu kita fitting baju,oke" bujuk Anin.
Teguh dan istri nya saling melirik,senyum kebahagiaan tidak dapat disembunyikan diwajah mereka.
"Ta tapi tan bagaimana dengan Wily??"
Priska berseru lemah,yang semakin menarik rasa iba Anin.
"Kamu tenang saja,anak itu biar tante yang urus" kata Anin sembari menepuk tangan Priska dengan lembut.
Perkataan itu membuat keluarga Prasetyo bahagia.
Akhir nya tujuan mereka selama ini akan tercapai,mereka tidak perlu lagi pusing-pusing memikirkan cara menutup-nutupi kekosongan kas tambang batu bara mereka yang sudah tinggal cangkang kosong itu.
Disisi lain
Wily dan Andra bergegas menuju panti asuhan tempat Pelangi berada.
Wily juga menyiapkan hadiah permintaan maaf kepada Ibu panti yang juga menjadi korban keegoisan kedua orang tua nya.
Wily berharap agar Pelangi mau memaafkan diri nya.
Sesampai nya di panti,Wily dan Andra disambut pemandangan meriah khas panti.
Anak-anak yang berlarian riang gembira,juga Martha yang menyapu dedaunan rambutan yang gugur karna sudah mengering.
Dia juga terkadang ikut bermain bersama anak-anak yang menjahili nya.
"Seperti nya suasana nya sangat meriah,apa kita mengganggu??" sapa Andra hangat.
Dia juga merasa antusias melihat keakraban anak-anak di panti ini.
"Hallo tampan...." anak-anak serentak menyapa Andra dengan antusias.
"Ada apa kalian kemari?"berbeda dengan anak-anak,Martha bertanya dengan ketus.
Karna kedua pria ini adalah sumber kesuraman yang meliputi panti saat ini.
Senyum Wily yang tadi nya mengembang,kini ikut lenyap bersamaan dengan pertanyaan Martha.Dia paham jika Martha pasti marah kepada mereka.
Lagi pula siapa yang tidak marah ketika sudah disakiti sedemikian rupa???
"Cantik kenapa jutek begitu?" Andra langsung mencairkan suasana.
Biasanya Martha akan ikut tersenyum menanggapi ocehan Andra,tapi hari ini dia malah memelototi mereka.
"Mar,saya ingin bertemu dengan Pelangi."
Wily tidak ingin suasana menjadi tidak kondusif,jadi dia langsung menyatakan tujuan nya.
"Buat apa??Apa tua muda ini tidak cukup mengacau hidup Pelangi??"
Sengit Martha.
"Baiklah-baiklah jangan galak begitu cantik,lihat adik-adik mu jadi takut."
Martha langsung melihat adik-adik nya yang tadi masih bermain dengan suka cita,sekarang malah terdiam memperhatikan mereka orang dewasa.
Hmm
Martha membuang muka lalu masuk ke dalam rumah,lalu mengalihkan pandangan nya pada mereka yang masih berdiri di luar.
"Ayo!!Tunggu apa lagi?" sentak nya semakin kesal.
Wily dan Andra mengikuti Martha masuk.
Didepan pintu kamar Pelangi dan Martha yang memang masih tinggal di satu kamar,mereka menghentikan langkah nya.
"Hormati apapun keputusan Pelangi" peringat Martha pada Wily.
Wily tersenyum menanggapi ucapan Martha.
Lalu dia memberikan bingkisan yang di bawa nya pada Martha.
"Aku ingin bertemu dengan Ibu panti,apa kamu bersedia menjadi petunjuk jalan ku cantik?"
Andra berinisiatif untuk menjauh kan Martha dari Pelangi dan Wily.
Martha mendelik,lalu membawa Andra ke kamar Ibu panti beristirahat.
Tok tok tok
"Masuk" seruan lembut dari dalam kamar.
Martha langsung membuka pintu dan masuk diikuti Andra.
"Bu..ada yang ingin bertemu dengan Ibu."
Seru Martha yang kembali ceria seperti biasa,berbeda sekali dengan saat dia menyambut kedatangan Wily dan Andra.
Ibu panti yang tadi berbaring langsung duduk ketika mendengar ada yang ingin bertemu.
Andra tersenyum menyapa Ibu panti dan memberi bingkisan yang di bawa nya.
"Saya selalu penasaran dengan Ibu yang mampu merawat anak-anak yang tidak diinginkan orang tua nya,tapi sangat dicintai oleh ibu."
Andra dengan lembut menyanjung Ibu panti.
"Ternyata Ibu cantik" tambah nya lagi.
Ibu panti tersenyum mendengar sanjungan Andra.
"Kamu sangat berbeda dengan kakak mu tuan muda" kata Ibu panti lembut.
"Bu...tidak ada yang suka dibandingkan loh" seloroh Andra.
Ibu panti semakin tersenyum mendengar selorohan Andra.
"Benar,tidak ada yang suka di banding-banding kan,maaf kan wanita tua ini tuan muda"
"Oh.. jika wanita secantik Ibu disebut wanita tua,lalu bagaimana dengan...."Andra sengaja menggantung ucapan nya dan meilirik kearah Martha yang sudah mendelik.
Hahaha
Ibu panti tertawa senang.Sungguh hati nya yang kelabu beberapa hari terakhir langsung sirna tersapu oleh candaan Andra.
"Kemarilah tuan muda,seperti nya kita sangat cocok"
Ibu panti menepuk pelan tempat tidur nya.
Andra langsung mendekat kearah Ibu panti dan duduk di sebelah nya.
Andra meraih tangan keriput Ibu panti dan menggenggam tangan itu,yang jauh dari kata lembut.
Andra dapat merasakan kapalan yang ada di jari dan telapak tangan nya yang kekar.
"Yah...tuan muda seperti mu tidak mungkin tertarik pada wanita tua kan?" celetuk Martha tanpa mengalih kan pandangan mata nya dari tangan mereka yang masih bertaut.
"Oh...apakah itu berarti kau mengisyaratkan tangan mu yang ingin juga di genggam nona?"
Ledek Andra tidak mau kalah.
"Tidak sudi" Martha yang marah langsung berlalu pergi meninggal kan mereka berdua.
Hahah
"Aku belum pernah bertemu dengan orang yang mampu membuat putriku itu tersipu malu,tuan muda"
Kata Ibu panti sembari menepuk-nepuk tangan Andra dengan lembut.
"Kalau begitu apa hadiah untuk ku Bu?" Andra menanggapi dengan ceria.
Meninggal kan kecerian yang ada di kamar depan ini,di tempat Wily dan Pelangi berada terjadi ketegangan.
Wajah Wily pucat melihat kiriman video yang diperlihatkan Pelangi pada nya.
Dia sangat mengenal siapa pemuda yang tampak kesetanan,saat menggagahi perempuan yang kesakitan itu.
"Yang aku.."kata-kata yang ingin diucapkan oleh Wily tersangkut di tenggorokan nya.
"Kak kamu..." Pelangi bahkan tidak mampu berkata-kata.
"Yang." Wily menarik Pelangi dengan lembut ke pelukan nya.
"Maaf,aku dalam pengaruh bius Yang!"kata Wily lembut.
"Aku gak pernah tertarik pada nya,dia memanfaat kan ketidak berdayaan ku Yang.Lihat ini."
Wily memperlihat kan pergelangan tangan nya yang masih bengkak akibat gesekan tali dan bahkan terluka.
Pelangi menggigit bibir nya begitu melihat pergelangan tangan Wily.Jemari nya menyentuh pelan luka yang masih membiru dan membengkak.
"Kaki aku juga Yang,kamu mau lihat"
Pelangi menggeleng kan kepala nya.Dia percaya bahwa apa yang di katakan Wily itu benar,karna itu dia merasa sedih.
Dia melihat wajah kuyu sang kekasih,jejak-jejak pertengkaran dimasa lalu juga masih membekas di wajah nya,yang masih dapat terlihat.
"Kak.." lirih nya lembuat dan meraih wajah Wily untuk lebih dekat dengan nya.
Dibawah tatapan kaget Wily,ciuman lembut menyapu bibir nya.Pelangi tidak pernah memulai inisiatif untuk mencium nya,ini adalah kali pertama.
Wily tentu tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu,dia langsung menyambut ciuman Pelangi dengan antusias.
Dia bahkan menggigit pelan bibir Pelangi dikala nafsu sudah mulai menguasai diri nya.
Mereka berciuman hingga nafas mereka tersengal-sengal,mereka menyandar kan kening mereka dan saling menatap.
Wily yang sangat bahagia melihat wajah sang kekasih yang memerah.
"Kak" disela deru nafas yang menggebu,lirihan Pelangi terdengar jelas di telinga Wily.
"Ayo kita putus"
Duarrr