Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberikan Nama Part I
Yosh... sekarang kita akan memilih nama untuk kalian bertiga. Pertama mama akan memberikan nama padamu sayang." ucap Aleyza yang memperhatikan anak pertama dari tiga bersaudara.
Anak laki-laki ini memiliki rambut berwarna cokelat keemasan yang hampir pirang dan matanya berwarna hijau menatap nya tajam walaupun Aleyza bisa melihat tatapannya yang sedikit lembut.
" Anak ini akan calon tsundere khikhi..." batin Aleyza sambil terkikik di dalam hatinya.
Aleyza memikirkan nama untuk anak laki-laki pertama sampai senyum terbit di wajahnya dan berjongkok di hadapannya.
" Ok namamu adalah Alrick Ansel Alberad." ucap Aleyza yang memberikan nama untuk anak kembar pertama.
Anak laki-laki itu yang sekarang memiliki nama wajahnya merona malu. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa hari yang selama ini dia impikan terwujud yaitu punya nama. Padahal ia hanya menunggu Kaisar yang suatu hari nanti akan datang untuk memberikannya nama tapi ia harus menunggu sekitar 9 tahun lagi.
" Alrick Ansel itu namaku sekarang." batin Alrick sambil tersenyum bahagia.
Tanpa terduga Alrick memeluk leher Aleyza yang membuat kedua saudara dan pelayan nya terkejut.
" Terima kasih, Mama." ucap Alrick sambil memejamkan mata menikmati wangi Mama nya.
Aleyza yang mendengarnya matanya berkaca-kaca.
" Apa ini perasaan memeluk anak sendiri. Terasa hangat." batin Aleyza terharu.
Menyadari bahwa air matanya keluar tanpa di duga ia segera menghapusnya dengan jarinya. Ia tidak boleh mengeluarkan perasaan lemahnya mengenang masa lalu nya yang menyedihkan.
" Sama-sama. Mama harap kau menyukai namamu." ucap Aleyza yang perlahan melepaskan pelukannya dan memberikan ciuman di dahi Alrick.
Alrick menggangguk kepalanya dengan wajah merona malu. Aleyza yang melihatnya tertawa pelan sebelum melangkahkan kakinya ke arah anak laki-laki kedua yang kali ini memiliki rambut berwarna pirang dengan matanya biru sepertinya tapi agak tua menatapnya penuh harap.
" Nah sekarang giliran mu jagoan jadi nama mu adalah..." ucap Aleyza menggantung perkataan nya sedikit menjahili anak kembar keduanya yang menatapnya dengan mata birunya yang berkilau.
Anak laki-laki itu menatap wajah Mama nya dengan semangat karena sebentar lagi dirinya akan mempunyai nama. Jadi bibi Eli tidak memanggilnya pangeran lagi yang membuatnya sedikit tidak nyaman.
" Elrick Anson Alberad." ucap Aleyza memberikan nama anak kedua dari tiga kembarannya.
Anak laki-laki itu yang sekarang memiliki nama Elrick tersenyum senang dan langsung melompat ke arahnya membuat Aleyza yang sekarang sedang berdiri secara refleks menangkap tubuhnya.
" Woah... sepertinya Elrick kecilku sangat bersemangat." ucap Aleyza sambil tertawa senang.
" Tentu saja sekarang aku sudah mempunyai nama, jadi sekarang tidak akan memanggil ku pangeran lagi itu membosankan." ucap Elrick dengan polosnya.
Aleyza yang mendengarnya merasa hatinya tertusuk jarum mendengar ucapan polos dari Elrick. Ia tahu bahwa anak ini tidak menyukai panggilnya apalagi Aleyza yang asli selalu memanggil anak sialan atau anak nakal. Hal itu ingin sekali Aleyza bertemu dengan wanita itu dan menghajarnya sampai mati. Meski memang wanita itu sudah mati dan Aleyza bersumpah bahwa wanita itu tidak akan menguasainya tubuhnya.
Pandangan Aleyza tertuju ke arah anak perempuan yang sedang memilin jarinya di gaunnya yang sudah usang menunduk kepalanya sedih. Hal itu membuat Aleyza merasakan luka nya juga dengan melihatnya saja dengan perlahan ia menurunkan Elrick yang memandangi saudarinya dengan sedih.
Aleyza kemudian berjongkok di hadapan anak perempuan itu dan memegang kedua tangannya membuat anak perempuan yang manis mengangkat kepalanya melihat mama nya melihatnya lembut sesuatu yang menjadi impiannya.
" Sekarang untuk gadis kecil mama sekaligus peri kecil kita namamu....
Countine...