TITIK LELAHKU
Aku mengendarai mobilku menuju kerumah ibunya mas Davin.
Karena dari sore kemarin mas Davin sudah izin tidak pulang katanya Ibu lagi sakit. Aku sempat ingin menyusul kesana tapi mas Davin melarangku katanya jarak dari rumah kami kerumah ibuk sangat jauh lagian Ibu cuma demam biasa, ujar mas davin.
Dua tahun pernikahan kami mas Davin jarang sekali mengajakku kerumah Ibunya, selalu saja ada alasan yang dijadikan oleh suamiku. Biasanya ibu mertuakulah yang sering mengunjungiku.
Aku tipe wanita yang penurut, tidak bisa membantah ucapan mas Davin. Apapun yang dikatakannya aku tidak akan pernah melakukannya, karena menurutku ucapan dari suami adalah perintah wajib untuk seorang istri.
Entah karena aku sangat begitu mencintai suamiku jadi aku tidak bisa membedakan antara kebenaran dengan kebohongan, mata dan telingaku tertutup oleh rasa cinta.
Kebahagiaan ini tidak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata. Dua tahun usia pernikahanku bersama mas Davin dan sekarang kami telah diberikan kepercayan itu.
Sekarang aku tengah mengandung, usia kandunganku sudah memasuki minggu ke empat. Sudah tak sabar rasanya ingin berbagi kebahagiaan dengan sang pujaan hati. Buah hati yang telah lama kami nantikan.
Pagi ini aku mencoba membeli sebuah tes kehamilan karena dua bulan terakhir tamu rutin bulananku tak kunjung datang.
Sebenarnya sedikit cemas saat mencobanya, takut hasilnya tidak sesuai dengan harapan, tapi rasa penasaranku sangat besar. Dan alhamdulillahnya kali ini harapan dan doaku diijabah.
Aku sampai tidak percaya jika saat ini ada nyawa yang bersemayam dirahimku, aku buru-buru untuk memberi kejutan hari ini juga kepada suamiku, tidak ingin mengatakannya melalui ponsel, aku ingin mengatakannya secara langsung.
Aku sengaja tidak memberi tahu mas Davin jika aku akan kerumah Ibu. Biar ini jadi kejutan buat suamiku.
Sepanjang perjalanan senyuman ini terusmengembang, tanganku terus mengelus perutku yang masih rata ada kebahagiaan tersendiri buatku.
beberapa jam perjalanan ...
Sesampainya di pintu gerbang aku melihat mobil mas Davin memasuki perkarangan rumah Ibunya. kuparkirkan mobilku sedikit jauh dari mereka.
Disaat aku ingin menyusul mas Davin langkahku terhenti.
Deghh ...
Disana kulihat mas Davin keluar dari mobil lalu membukakan pintu mobil disebelah kemudi, seorang perempuan cantik yang belum pernah aku lihat selama menikah dengan mas Davin keluar. Mataku menyipit melihat pemandangan ini, entah apa yang tengah mereka bicarakan sepertinya sangat asik untuk dibicarakan, mas Davin tidak menyadari kehadiranku padahal jarak kami tdak begitu jauh cuma beberapa meter saja dari mobil mas Davin.
Lalu disusul oleh dua orang anak laki-laki keluar dari kursi belakang mobil. mungkin anak tersebut berusia sekitar delapan dan sepuluh tahun.
Wanita itu menggandeng lengan mas Davin sangat mesra. Apakah suamiku berselingkuh?
"Si-siapa mereka. Kenapa mereka terlihat sangat akrab sekali."
Aku mengikuti mereka dan bersembunyi dibalik pohon diperkarangan rumah mertuaku. Aku ingin memastikan siapa mereka sebenarnya.
Setelah kulihat mas Davin masuk kedalam rumah. dengan sangat pelan aku berjalan kearah sisi jendela ruang tamu rumah tersebut
Aku melihat ibu menyambut kedatangan mereka.
"Wah ... cucu oma akhirnya datang juga."
"Oma sangat merindukan jagoan tampan oma ini. Ibu mengelus kedua pipi anak laki-laki tersebut."
"Sudah lama ya papa tidak membawa kalian?" Ujar mertuaku.
"Iya oma sekarang papa sangat sibuk dan Jarang pulang kerumah."
Anak laki-laki itu berkata, "Kita juga sangat merindukan oma."
Astaghfirullah ... Aku memegang dadaku yang terasa nyeri. tetes demi tetes air mataku berjatuhan aku terduduk lemas dilantai. tadinya aku ingin memberikan mas Davin kejutan tapi saat sampai disini akulah yang mendapatkan kejutan dari mas Davin.
"Siapakah mereka? dilihat dari usia anak laki-laki itu kemungkinan mas Davin telah menikah sebelum menikahiku atau apakah itu mantan istrinya?"
aku menggelengkan kepalaku.
"jika wanita itu mantan istrinya, kenapa mas Davin membiarkan wanita itu menggandeng tangannya dengan begitu mesra."
"Jika benar mas Davin sudah menikah dan memiliki anak, itu artinya a- aku orang ketiga didalam rumah tangga mereka."
Air mataku turun semakin deras, aku tidak bisa membayangkan jika hal itu benar-benar terjadi, aku menjadi perusak rumah tangga wanita lain, debaran didadaku semakin tak beraturan.
"Ti-tidak. ini tidak mungkin."
"Mas Davin sangat mencintaiku, Pasti ada kesalahpahaman disini."
"Mas davinku tidak mungkin melakukan itu."
Aku menepiskan rasa curigaku, meskipun hatiku membenarkannya.
Akhirnya aku memutuskan pergi dari sini. aku akan menyelidiki tentang siapa mereka sebenarnya.
"TITIK LELAHKU"
BY : MIKHAYLA92
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sriani Dewi
kayaknya seruuuu
2024-01-01
0
Sandisalbiah
isi absen dulu thor..
2023-07-20
1
Uthie
Coba nyimak dulu 👍
2023-07-08
0