"Aku tidak ingin terus seperti ini, aku ingin diakui sebagai istrimu didunia dan dihati mu, aku tidak ingin menjadi istri yang hanya dijadikan istri panjanganmu saja..." Ingin sekali Tania berteriak menyampaikan rasa sakit dihati nya saat melihat suami nya malah asik bercanda ria dengan mantan nya,
mampukah Tania merebut hati suami nya yang hanya bersikap acuh dan dingin pada nya? ataukah Tania akan meninggalkan Dion dan mencari pelabuhan baru di hati nya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29) Wanita hamil
Tania berjalan masuk kesebuah tokoh kue yang terkenal enak dan populer tentu saja semua ini rekomendasi dari Tuan Muda Dion, mata Tania berbinar melihat banyak kue ulang tahun yang begitu indah dan terlihat sangat enak,....
Cukup lama Tania melihat-lihat hingga pilihan nya jatuh pada Kue ulang tahun berwarna coklat, karna mama nya suka Coklat jadi ia memilih nya, jika dulu dia hanya bisa membeli kue ulang tahun seadanya untuk sang mama kali ini berbeda, ia memakai kartu yang telah diberikan oleh suami nya....
"Terimakasih ya Tuan Vino telah mengantar saya untuk membeli kue ini, saya yakin mama saya pasti akan sangat suka...."Vino mengangguk ringan, kemudian membuka pintu untuk istri tuan nya....
Tania menurunkan jendela mobil membiarkan angin berhembus masuk dan membelai wajah cantik nya, rambut panjang yang ia urai beterbangan disapu angin, Vino yang sedari tadi melihat kaca spion tersenyum sama mengagumi kecantikan Tania....
"Andai saja saya yang berada diposisi tuan muda saya akan sangat bahagia mendapatkan Istri secantik dan sebaik Nona Tania, semoga saja tuhan menciptakan satu wanita seperti Nona Tania, Cantik, lembut, baik hati dan tidak memandang rendah pada orang lain...."jujur saja saat pertama kali bertemu dengan Tania, Vino sudah mengagumi sikap Tania, tapi ia tidak berani menunjukkan nya karna masih ingin bernyawa....
"Tuan berhenti!,, Ada wanita yang ingin bunuh diri...."Teriak Tania panik, Vino yang kaget karna melamun pun menginjak rem secara mendadak, Tania turun dan berlari kearah wanita yang sedang berdiri diatas jembatang....
"Hei berhenti, apa yang ingin kau lakukan, cepat lah turun dari sana!!!...."Teriak Tania pada wanita yang terlihat acak-acakan,...
"Pergilah jangan ikut campur urusan ku!!..."bukan nya turun, wanita itu malah mengusir Tania,....
"Nona muda, kaki wanita itu berdarah...."Ujar Vino melihat darah mengalir dari kaki jenjang wanita itu...
Mata Tania terbelalak, ia memberikan kode pada Vino agar mendekat dan menarik wanita itu untuk turun sementara ia akan mengalihkan perhatian wanita itu....
"Hey gadis bodoh, bunuh diri hanya akan membuat mu sengsara dialam sana, kamu bunuh diri pun tidak akan menyelesaikan masalahmu, malah orang-orang akan membicarakan kamu...."Tania memberikan kode pada Vino agar segera menarik nya dan menahan agar wanita itu tidak kabur...
Vino pun menarik wanita itu dan memeluknya hingga wanita itu tidak bisa bergerak, kemudian Tania menghampiri nya dan berusaha menenangkan nya...
"Lepaskan aku, aku ingin mati saja, tidak ada yang peduli denganku, wanita yang melahirkanku saja tidak percaya padaku jadi untuk apa aku hidup...."Wanita itu memberontak tapi pelukan Vino yang kuat tidak bisa membuat nya terlepas....
"Dengarkan aku, jangan muda putus asa hanya karna orang tidak percaya dan tidak peduli padanu, kamu harus berdiri diatas kaki kamu sendiri, hidup dengan baik dan tunjukkan pada orang yang membenci mu kalau kamu kuat dan bisa, kamu diberikan kesempatan untuk hidup hanya sekali jadi pergunakanlah kesempatan itu untuk bangkit...."Wanita itu terdiam, beberapa saat kemudian, badan nya lunglai, ia jatuh terduduk, hati nya sedikit tergerak mendengar ucapan Tania...
"Apa kamu sedang hamil?...."tanya Tania setelah melihat wanita itu sedikit tenang,...
"Iya, tapi aku tidak tau dia masih bertahan atau tidak, karna aku telah meminum obat penggugur kandungan...."Jawab nya lemas...
"Astaga, Tuan Vino cepat angkat dia kita bawa kerumah sakit terdekat, semoga saja bayi nya masih bisa kita selamatkan!!...."Vino kemudian mengangkat tubuh gadis itu dan membawanya kemobil diikuti Tania dari belakang....
Sesampainya di rumah sakit, wanita itu langsung dibawa keruangan UGD dan langsung mendapatkan penanganan dari Dokter....
"Bagaimana keadaan wanita itu Dokter apa bayinya masih ada?...."tanya Tania saat melihat Dokter keluar....
"Keadaan ibu dan bayi baik-baik saja, untung saja kalian membawanya tepat waktu telat beberapa menit saja bisa membuat ia keguguran, saya sudah memberikan resep nanti bisa ditebus..."Tania menarik napas lega, setelah Dokter pergi ia pun masuk untuk menemui wanita itu....
"Kenapa kakak menolong ku, aku tidak menginginkan bayi haram ini kak, aku mau dia keluar dari rahim ku karna dia aku diusir oleh keluargaku...."Wanita itu kembali menangis seraya memukul perutnya berulang kali, Tania pun segera menahan tangan gadis itu dan mencoba menenangkan nya....
"Dia tidaklah bersalah, dia makhluk Allah yang paling suci, berada di rahim kamu pun bukan pilihan nya, dia tidak pernah meminta pada Allah untuk menghadirkan dia dirahim kamu, justru Allah yang milih kamu langsung untuk mengandung bayi itu, karna dia percaya kamu akan menjaganya dengan baik, aku yakin itu, jadi jangan menyalahkan kehadiran nya, yang bersalah adalah kamu dan ayahnya...."gadis itu terdiam mencerna ucapan Tania, beberapa saat kemudian tangisan nya pecah, Tania yang tidak tega pun memeluk gadis itu memberikan bahunya untuk bersandar, walaupun dia bukan wanita kuat tapi setidaknya dia punya hati dan pikiran....
"Terimakasih kak atas nasehat nya aku janji akan menjadi ibu yang baik untuk anakku, dia akan menjadi penguat ku nantinya...."Gadis itu pun mengelus perut nya yang masih rata, Tania menarik napas lega karna gadis didepannya bisa menerima apa yang ia sampaikan....
"Oiya nama kamu siapa, kalau nama aku Tania...."Tania mengulurkan tangannya yang disambut hangat gadis belia didepan nya...
"Namaku Wilda kak..."
"Maaf ya Wil rumah kamu dimana nanti biar aku antar bersama tuan Vino, kata Dokter kamu boleh pulang hari ini?...",Gadis yang bernama Wilda itu tertunduk menahan tangis membuat Tania merasa bersalah...
"Aku tidak punya rumah kak, aku diusir sama mama, dia lebih memilih hidup dengan suami baru nya dan anak tiri brengseknya itu..."jelas Wilda menahan sesak didada nya
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk membuat kamu bersedih, jika kamu bersedia kamu boleh tinggal di rumah mamaku kebetulan dia tinggal sendiri setelah aku menikah, mungkin kehadiran kamu bisa membuat mamaku sedikit lebih gembira...."Tania memberi saran, walaupun belum meminta izin pada sang mama tapi ia sangat yakin jika Wilda tinggal disana, lagipula Mama nya tinggal sendiri, kehadiran Wilda akan membuat kesepian dan kerinduan mamanya pada Tania akan sedikit berkurang...
"Apa mama kakak tidak keberatan aku takutnya akan merepotkan beliau nantinya, biar aku tinggal dikolom jembatan saja kak, aku tidak ingin merepotkan orang lain...."Tania menatap sendu gadis didepannya hingga Tampa sadar air mata mengalir dipipi nya....
"Mamaku orang yang sangat baik, pasti dia akan sangat senang jika kamu bisa menemaninya, tinggal dikolom jembatan tidak baik untuk kamu dan anakku....."pada akhirnya Wilda pun setuju, dan Tania mengantar Wilda kerumah mama nya setelah membayar biaya rumah sakit....
