NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Obsesi / Naik ranjang/turun ranjang / Tamat
Popularitas:835.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kegaduhan

Ingatan akan kejadian yang menimpanya belasan tahun lalu membuat Amar secara brutal terus menghajar pria itu tanpa mempedulikan Tuan Broto sebagai Tuan rumah yang mengundangnya dan terus mengacaukan suasana pesta pernikahan yang tengah berlangsung.

Semakin ingatan akan pengkhianatan yang dilakukan kekasihnya dulu muncul, semakin brutal pula Amar memukuli pria itu tanpa ampun.

"Kak Amar..." jerit Mahira yang ingin menghentikannya namun tak kuasa melihat kemarahan Amar.

"Tuan Amar!" tegas Tuan Broto begitu sampai di lokasi kegaduhan.

"Cepat panggil keamanan!" tegas Tuan Broto pada staf ya ada di sana.

Tidak menunggu waktu lama, petugas keamanan datang menarik kedua tangan Amar yang terus ingin memukuli pria itu yang sudah babak belur.

"Tuan Amar tenanglah, apa yang terjadi sehingga membuat Anda sangat marah?" tanya Tuan Broto.

"Bajingan ini sudah berani menyentuh istriku!" tegas Amar yang kemudian ingin kembali menghajar pria itu tapi di hentikan oleh petugas keamanan yang masih menahan kedua tangannya.

"Maaf untuk ketidaknyamanan ini," ucap Tuan Broto yang kemudian meminta petugas keamanan membawa pria itu keluar dari pesta pernikahan putrinya.

"Tuan Amar... bisa kita lanjutkan lagi pestanya?" tanya Tuan Broto yang khawatir akan diputuskan kerja sama yang tengah mereka jalin sehingga tidak mempermasalahkan kegaduhan yang Amar ciptakan.

"Tidak perlu!" jelas Amar yang kemudian langsung pergi meninggalkan pesta tanpa mempedulikan Mahira yang masih berdiri disana.

"Kak Amar..." dengan sedikit mengangkat gaunnya yang menyapu lantai, Mahira mengejar Amar yang melangkah dengan begitu cepatnya.

"Kak Amar..." tidak bisa lari cepat karena high heels nya, Mahira melepasnya lalu berlari tanpa alas dan kembali mengejar Amar.

Sebelum masuk mobil Amar berbalik badan melihat Mahira yang terengah-engah sambil menenteng high heels di tangannya.

"Kak Amar..." lirih Mahira menatap Amar yang mendekat dengan tatapan tajamnya.

"Apa kamu sengaja menggunakan gaun seperti ini supaya menarik perhatian laki-laki diluar sana!?" tanya Amar sambil menaikan bagian bahu Mahira yang cukup rendah memperlihatkan bahunya yang indah.

"Apa yang kak Amar katakan?"

"Lalu apa lagi Mahira!" bentak Amar sehingga membuat kedua bahu Mahira terangkat karena saking kagetnya. Seketika itu juga Mahira menundukkan kepalanya seiring air matanya yang langsung mengalir deras. Bayangan akan mendiang suaminya Amir yang tidak pernah meninggikan suara apalagi membentaknya sangat jauh berbeda dengan Amar suaminya sekarang.

Melihat air mata Mahira mengalir, Amar menempelkan telapak tangannya di kening sambil memejamkan matanya sejenak. Menenangkan hatinya yang masih tersulut amarahnya. Setelah itu Amar mencoba menyentuh lengan Mahira namun segera ditepis olehnya.

"Mahira..." kini suara Amar melunak dengan perasaan sesal dihatinya.

Dengan rasa kesal dan sakit hati, Mahira melangkah pergi dengan kaki telan jang, meninggalkan parkiran dan tidak mempedulikan orang-orang yang menatapnya dengan berbagai macam pertanyaan di benak mereka.

"Mahira kamu mau kemana Mahira, ini sudah malam," ucap Amar mengejar Mahira yang semakin jauh meninggalkan hotel.

"Kak Amar tidak perlu mempedulikan ku!" tegas Mahira yang terus melangkah sampai kakinya menginjak sesuatu.

"Aowhhh..." ringis Mahira menghentikan langkahnya.

"Mahira!" Amar yang merasa khawatir turut melihat saat Mahira mengangkat kakinya untuk melihat benda apa yang ia injak.

Melihat kaki Mahira berdarah Amar langsung menopang tubuh Mahira yang hampir jatuh karena menahan sakitnya.

"Mahira!" dengan cepat Amar membopong tubuh Mahira dan membawanya kembali ke parkiran. Setelah membuat Mahira duduk di mobil. Amar dengan sangat hati-hati mencabut pecahan kaca yang membuat telapak kaki Mahira berdarah.

"Akhhh..." ringis Mahira saat pecahan kaca itu berhasil dikeluarkan dari kakinya sehingga air mata sakit karena luka di kakinya dan air mata kesedihan bercampur menjadi satu.

Melihat air mata Mahira yang sebegitu derasnya, Amar berusaha menyentuh wajah Mahira. Tapi dengan cepat Mahira memalingkan wajahnya.

Bersambung...

📌 Dari kemarin sepi nih gak pada mau mampir komen, padahal komen kalian penyemangat Author untuk tetap nulis 😌

1
Emily
menikah salah gak menikah salah .. dasar tetangga julid
Emily
eh ya..sangking asyik bacanya sampe lupa tekan jempolnya😆
Itsmenoor (Author Gragas): jangan lupa lagi yah 😅
total 1 replies
yuning
akhirnya dilanjut
yuning: ceritanya dan ceritanya tentunya 😁
Itsmenoor (Author Gragas): dilanjut apanya nih? 😁
total 2 replies
Sutarwi Ah
smg witing tresno jalaran soko kulino. tumbuhnya cinta karna biasa.
Sutarwi Ah
dari zaman baholak lambe turah pasti tukang nyinyir.
Sutarwi Ah
yg namanya wasiat wajib hukumnya tuk dilaksanakan.
TS
ini Amarnya yg bodoh ap gimana ya
Airin Mukherjee
sabar ya amar tahan dulu sampe mules🤣🤣🤣
Fera Damayanti
Luar biasa
Sutarwi Ah
baru 1episod kok banyak banget bawang merahnya.
Heryta Herman
waaahh...klo melihat kondisi tuan Rustam..yg kurang sehat....dpt di pastikan si nyonya Rustam rupanya jadi tante girang...Rian jadi piaraan nyonya Rustam nih...
Rian diam diam menghanyutkan...istri orang mau di embat juga...
yg jadi musuhndlm selimut di rmh Amar,mungkin baby sitter Lia..
Heryta Herman
baca parti ni di siang hari yg panas...eeehhh semakin panasa sekujur tubuh ku thor..
harreeeuudaang.../Facepalm/
Itsmenoor (Author Gragas): hahaha... coba dini hari bacanya 😆
total 1 replies
Heryta Herman
hahaha...Amar amar...akhirnya merasakan surga dunia,sdh di rasa sekali mau lagi dan lagi...bikin nagih yaaa...
Airin Mukherjee: amar malah ketagihan 🤣🤣
total 1 replies
Heryta Herman
akhirnya...apa yg harus teradi sejak lama,terlaksana...aaaa...ikutan panas dingin bacanya thor../Chuckle/
Airin Mukherjee: akhirnya amar unboxing juga🤣🤣🤣😝
total 1 replies
Heryta Herman
hihihi...bener thor..malu" tapi mau.. ga cinta tapi nyosor terooos...
Airin Mukherjee: alaahhhh mar mar bilang aja mau
total 1 replies
Heryta Herman
harus ada kejadian yg tdk menyenangkan sprti ini, barulah kamu menyadari betapa berharganya istrimu,Amar...
Heryta Herman
sungguh miris nasibmu Mahira..rmh yg harusnya tmpt ternyaman untuk tinggal malah menimbulkan trauma...
Heryta Herman
beri pelajaran pada Amar..abaikan keberadaan nya di sekitarmu..egois banget jadi laki"...
klo sllu bertengkar hanya krna mslh yg sengaja di caei" sama Amar..untuk apa menikah?mau di bawa sampai kemana peenikahan ga sehat itu yg akhirnya hanya menyakiti kalian berdua...
Airin Mukherjee: enaknya tinggalin aja dulu si amar biar mampus to kesepian baru nyaho
total 1 replies
Heryta Herman
Kau sendiri yg mengajak istrimu ke pesta,kau sendiri yg cari masalah,sdhnya kau salahkan istrimu krna trauma mu...maumu apa Amar..klo tdk bisa menjalani pernikahan itu krna trauma mu,jngn paksakan dirimu...bebaskan Mahira..biarkan dia bahagia dgn caranya...
Airin Mukherjee: makanya amar punya istri itu di perhatiin bukan di cuekin
total 1 replies
Heryta Herman
karena trauma masa lalu??klo begitu...jngn ksh harapan yg tak pasti pada Mahira.. lepaskan mahira...biar mahira bahagia bersama emir si buah hati...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!