NovelToon NovelToon
The Geeky Girl

The Geeky Girl

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:587.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: xialin12

Di balik wanita yang selalu di bully dan di hina culun ini ternyata mempunyai kehidupan yang begitu misterius dan tidak ada yang mengetahui siapa dia yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xialin12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 29

Liburan telah tiba, dan angin musim dingin pun mulai terasa menembus kulit setiap manusia.

Xixi yang masih berada di dalam selimut enggan untuk keluar, karena dia tidak suka cuaca di musim dingin.

Bagi Xixi lebih baik dia menyalakan AC pada saat musim panas, dari pada harus bertemu dengan udara dingin di bulan desember sampai akhir februari, yang membuatnya begitu malas untuk keluar dari dalam selimut.

tok tok tok

Xixi mendengar suara ketukan pintu kamarnya, tapi dia membiarkannya begitu saja.

tok tok tok

Kembali suara ketukan terdengar, dia sungguh kesal jika ada yang mengganggunya di saat seperti itu. Dengan membungkus tubuhnya menggunakan selimut, Xixi berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu kamarnya.

"Xixi, mau sampai kapan kamu tetap berada di dalam selimut? Ayo turun, Leon datang." Ucap Mimi yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Oh Tuhan, kenapa di musim dingin dan saat liburan seperti ini dia datang? Aku benar-benar tidak ingin keluar."

"Kau tidak boleh seperti itu, setiap tahun kau selalu membungkus tubuhmu dengan selimut saat musim dingin datang. Sekarang kau harus membiasakan diri untuk tidak lagi seperti itu Xixi."

"Ayolah kak, ini benar-benar dingin."

"Ini baru awal musim dingin, dan suhu di luar baru 10° Xixi, bahkan salju pun belum ada tanda-tanda akan menampakan dirinya."

"Kakak pikir salju itu apa, menampakan diri."

"Sudah cukup, bersihkan dirimu lalu turun temui Leon."

Dengan malas Xixi menutup pintu kamar setelah kakaknya pergi, dan masuk kembali ke dalam kamarnya.

"Leon ini, setelah aku bilang kalau aku akan mempertimbangkan untuk menjalin hubungan dengan dia, satu minggu dua kali pasti dia akan datang kesini. Benar-benar.."

Xixi mengambil jaket dan memakainya, dia lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

15 menit kemudian Xixi keluar dari kamar mandi dengan hidung yang terlihat seperti tomat karena kedinginan.

Dengan menahan rasa dingin, Xixi mengganti pakaiannya dengan pakaian yang hangat, dan juga tidak tertinggal memakai jaket tebalnya.

Setelah selesai, Xixi keluar dari kamarnya lalu berjalan menuruni tangga.

Leon melihat Xixi datang, matanya tak berkedip saat melihat Xixi yang berdiri didepannya memakai jaket tebal, dengan rambut masuk kedalam jaket dan tanpa kacamata.

Leon sebenarnya ingin tertawa melihat Xixi yang membungkus dirinya dengan jaket tebal, sementara ini baru awal musim dingin.

Xixi duduk di sofa dengan tangannya yang tetap berada di dalam saku jaket.

"Apa kau benar-benar kedinginan?" Tanya Leon.

"Menurutmu? Aku tidak mungkin memakai jaket tebal seperti ini jika tidak kedinginan." Ucap Xixi dengan sedikit kesal.

"Baiklah, baiklah. Aku ingin mengajakmu keluar."

"Leon, kau tahu aku kedinginan dan ingin mengajaku keluar?"

Leon tertawa kecil melihat reaksi Xixi.

"Disana hangat, kau pasti akan suka."

"Ini musim dingin, tidak mungkin ada tempat yang hangat."

"Ada, ayo ikut saja. Nanti kau akan tahu."

"Aku akan mengambil tas dan kacamataku dulu."

"Tidak perlu, kita berangkat sekarang saja. Aku juga sudah bicara dengan bibi kalau mau mengajakmu keluar."

Xixi menatap Leon dengan tidak percaya, bisa-bisanya dia bicara pada ibunya saat dia belum menyetujui akan keluar bersamanya.

Leon berdiri, dia lalu berjalan mendekati Xixi dan meraih tangannya. Dia lalu menggandeng tangan Xixi keluar dari rumah keluarga William.

"Ayo naiklah." Ucap Leon setelah membukakan pintu mobil untuk Xixi.

Xixi yang tidak mempunyai pilihan pun masuk ke dalam mobil Leon.

Setelah melihat Xixi duduk, Leon menutup kembali pintu mobilnya dan dia pun naik ke dalam mobil.

"Sebenarnya kau akan membawaku kemana?" Tanya Xixi.

"Kau akan tahu nanti."

Leon menyalakan mesin mobil dan melajukan mobilnya menuju tempat yang masih di rahasiakan pada Xixi.

Selama perjalanan Xixi lebih banyak diam, karena mau bicara pun dia bingung ingin membahas apa dengan Leon.

"Xixi."

Xixi menoleh "Ya?"

"Bagaimana dengan keluarga Gabriel itu?"

"Hmm mereka bisa menghadapi bukti transaksi gelap yang aku sebarkan di media sosial sebelumnya. Tapi setengah dari kekayaan mereka harus mereka relakan."

"Cukup banyak juga pengaruh dari bukti itu."

"Iya, bagaimana pun saat ini mereka tinggal dan berbisnis di negara yang cukup ketat tentang hukum seperti itu. Jadi mereka harus menerima akibat dari perbuatan mereka sendiri."

"Iya, kau benar. Lalu bagaimana dengan kedua anak tuan Gabriel itu?"

"Aku belum melakukan apa-apa pada mereka, karena belum waktunya aku mnegeluarkan bukti video itu."

Leon sangat kagum akan kepintaran yang Xixi miliki, walaupun dia di tekan oleh anak dari keluarga Gabriel. Tapi Xixi selalu tenang dalam menghadapi mereka.

"Apa kau akan membiarkan perusahaan mereka tetap berdiri?"

Xixi menggelengkan kepalanya "Ayah akan melakukan sesuatu pada mereka. Yang aku lakukan kemarin hanyalah permulaan saja."

Leon mengangguk, dia tidak begitu mengerti permasalahan kedua keluarga itu. Dan dia hanya bisa memberikan bantuan berupa bukti dan video kelakuan dua anak Gabriel yang menjijikan.

Mobil yang mereka naiki masuk kedalam jalan kecil yang ada di pinggiran kota. Leon terus melajukan mobilnya menyusuri jalanan yang sunyi, yang di hiasi pepohonan rindang di kanan kiri jalan.

"Ini... Kita akan kemana?"

"Vila."

"Vila?"

Leon mengangguk "Iya, aku ingin membawamu ke Vila pribadi ku."

"Untuk apa kau membawaku kesana?"

"Kau sangat tidak suka udara dingin saat musim dingin datang, jadi aku membawamu ke vila ku yang lebih hangat."

Xixi menatap Leon, dia tidak mengerti kenapa Leon harus repot-repot melakukan hal itu untuknya. Bahkan harus membawanya jauh-jauh dari tengah kota ke daerah pegunungan di pinggiran kota.

Leon membelokan mobilnya dan mereka kini tengah memasuki jalanan yang berbatu.

10 menit kemudian, mereka sampai di depan sebuah vila yang terlihat sangat hangat dan nyaman.

"Ayo turun, kau akan merasa lebih hangat di dalam vila." Ajak Leon.

...Vila Leon...

Xixi lalu melepaskan seatbelt yang melingkar pada tubuhnya dan turun dari mobil.

Udara yang dingin mneyerbu Xixi, dan membuatnya harus memasukan kedua tangannya kedalam jaket yang dia pakai.

Leon yang melihat itu tersenyum, dia lalu berjalan mendekati vilanya dan membuka kunci pintu vila itu.

"Ayo masuk, jika tidak kau bisa beku di luar."

Xixi lalu masuk ke dalam vila itu. Dan benar kata Leon, di dalam vila itu terasa hangat.

"Kau, apa kau sendiri yang mendesain vila ini?" Tanya Xixi sambil melihat interior vila itu.

"Iya, aku cukup suka mendesain vila, resort dan lainnya yang ingin aku tempati sendiri."

Xixi mengangguk, dia lalu berjalan mendekati sebuah lukisan kertas yang menggantung di salah satu sudut ruangan.

"Lukisan ini.... Jangan bilang kalau...."

Leon mengangguk dan tersenyum saat Xixi menebak dengan benar tentang siapa yang melukis lukisan yang Xixi lihat.

Xixi kembali menatap lukisan itu dengan seksama.

Greb

Leon memeluk tubuh Xixi dari belakang, lalu meletakan kepalanya pada bahu Xixi.

"Aku sangat ingin tinggal disini dengan orang yang aku cintai. Menikmati setiap waktu yang ada, tanpa mendengarkan kebisingan di luar rumah."

Xixi yang di peluk dari belakang mematung, dia terkejut dan tidak bisa melakukan apapun saat ini.

"Leon, kau...."

Leon melepaskan pelukannya lalu membalikan tubuh Xixi agar menghadap padanya.

Dengan lekat Leon menatap kedua mata Xixi yang bening dan bersih.

"Tidak bolehkah aku menginginkan hal yang seperti itu?" Ucap Leon lembut.

Xixi tidak tahu harus berkata apa, dia sendiri juga bingung pada perasaannya terhadap Leon saat ini.

Leon melihat itu dari kedua mata Xixi, dia tahu saat ini Xixi belum bisa mengatakan keputusannya. Tapi Leon berharap dia akan mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Aku tidak akan memaksamu, aku sudah bilang kalau aku akan menunggu mu." Leon membelai rambut Xixi dengan pelan.

"Maaf, aku...."

"Tidak, kau tidak perlu meminta maaf."

Greb

Leon membulatkan matanya saat tiba-tiba tubuhnya di peluk oleh Xixi. Leon membeku sejenak lalu dia membalas pelukan Xixi dengan erat.

"Aku benar-benar mencintaimu, Cicilia."

Di dalam vila itu Leon membuat udara semakin lebih hangat dengan membakar beberapa kayu pada perapian yang ada di dalam vila, dan itu membuat Xixi membuka jaket tebal yang dia pakai.

"Apa yang aku katakan benarkan? Disini hangat."

Xixi mengangguk "Iya, kau benar."

Leon juga membuatkan coklat hangat untuk Xixi.

Mereka berdua meniknati suasana awal musim dingin dengan kehangatan tersendiri di dalam vila milik Leon.

...Bagian dalam vila Leon...

1
🗿🗿🗿🗿🗿🗿
bahasanya terlalu baku, tapi udah terlanjur telat baca
🗿🗿🗿🗿🗿🗿
suara ketawa jokes bapak bapak
MPit Mpit MPit
josep kok rada bodo yah...😂
Cherly_Lenda Akay
Lumayan
MPit Mpit MPit
maduuuuu ih
MPit Mpit MPit
akuh Sherlock Mon ntar akuh kasih alamatnya...🤣
MPit Mpit MPit
mampir
KaylaKesya
terbaek thor🥰💪😇
Hamliah Lia
ada kah part2 y kak
༅⃟🥂🅐🅛🅥_12࿐✅: Tidak ada
total 1 replies
Anggraeni Sitoresmi
Luar biasa
Anggraeni Sitoresmi
Lumayan
Vita Bayu
Luar biasa
Dilla
memang punya pasangan harus saling melengkapi, ngapain sengsara dan nyusahin diri sendiri kalo suami egois dan tidak mengutamakan perasaan istri dan anak bukan diri sendiri setelah berkeluarga
Dilla
aku pernah kerja sama orang Kaya, di sana kualitas Sayur semua bagus begitu juga buah segar, sekaki belanja bisa jutaan, tapi untuk buah ada yg kurang manis tapi tidak ada yg asam, semuanya yg di supermarket sudah terjamin fresh ada harga ada kualitas untuk yg belum tau
Dilla
lelaki yg tulus pasti menjaga dan melindungi, berbeda yg tidak tulus malah merusak
Yaser Levi
kirain 1,3 m..gak taunya juga 130 jutaa..weleh....bikin rumah sepetak hrg segitu mah bkn villa..😂
Yaser Levi
mungkin kaca spion mobil joseph lebih besar dr kaca depan mobilnya...kasihan
Yaser Levi
bentar lagi..lu bakal kena karma joseph..lihat..bakal nyungsep lu
Yaser Levi
biasanya..dr novel yg sering aku baca..klu seseorang menyembunyikn identitas aslinya..biasanya dia punya keahlian beladiri selain kecantikan dan kekayaan ortunya..lah ini...hah...ceweknya payah..gw aja orang biasa di pukul orang pasti balik pukul walau pun mkn kalah minimal tu melawan gak begok kek gitu..pasrah stupid..jadinya
Yaser Levi
nah..cocok sm xixi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!