Terdengar suara 'sah' menyeruak ke dalam gendang telinga, seolah menyadarkan aku untuk kembali ke dunia nyata.
Hari ini, aku sah dipersunting oleh seorang Aleandro. Pria dingin dengan sejuta pesona. Pria beristri yang dengan sengaja menjadikan aku sebagai istri kedua.
Istri pertamanya, Michelle bahkan tersenyum manis dan langsung memelukku.
Aneh, kenapa tidak terbersit rasa cemburu di hatinya? Aku kan madunya?
Tanya itu hanya tersimpan dalam hatiku tanpa terucap sepatahpun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Taktik
Aleandro mendatangi mansion yang belakangan ini hanya ditinggali Michelle.
"Hai sayang, masih ingat rumah ternyata," sambut Michelle yang sedang duduk di ruang tengah.
Aleandro gabung duduk di dekat Michelle.
"Gimana kabar kamu?" tanya Aleandro.
"Hhmmmm tumben perhatian?" telisik Michelle.
"Perhatian salah, cuek apalagi," balas Aleandro membuat sambutan Michelle menghangat.
"Seperti yang kamu lihat, kalau sore gini aku sehat. Tapi kalau pagi, jangan tanya deh. Mual banget," cerita Michelle.
'Mual? Kok aku nggak ikutan mual. Seperti saat Andine ngidam,' batin Aleandro.
"Oh ya, tumben kamu pulang? Mana maduku?" ulas Michelle penuh tanya dan sindiran.
"Hhhmmm, ini masih rumah aku kan?" kata Aleandro tak lupa mengingatkan tentang status kepemilikan rumah.
"Ha... Ha... Bener sih. Kamu semua yang beli propertinya. Tapi tak lama lagi, aku minta kamu buat pengalihan hak atas nama janin yang ada di perut aku nih. Nih anak kamu loh sayang," bilang Michelle.
Aleandro menututi saran Jerome, agar mendekati kembali Michelle sampai Michelle dengan sukarela menyetujui untuk tes DNA.
"Akan aku pikirkan," seru Aleandro.
"Apa itu artinya kamu meragukannya? Kamu jahat Aleandro," ulas Michelle.
"Kamu pasti tahu jawabannya," balas Aleandro.
Mata Michelle memicing.
"Mansion ini akan aku alihkan semua atas nama kamu, bahkan lengkap dengan mobil-mobil mewahnya," tegas Aleandro.
"Wow, really?" kata Michelle senang akan mendapat semua yang dia inginkan.
"Of course! Tapi dengan satu syarat," Aleandro menjeda ucapannya, menunggu reaksi Michelle berikutnya.
"Apa syaratnya? Kalau cerai aku tak mau, aku terlalu sayang sama kamu Aleandro," ungkap Michelle ngegombal.
Aleandro tersenyum paksa. Wanita yang masih menyandang status sebagai istrinya ternyata wanita licik. Kamu selama ini kemana saja Aleandro? Aleandro merutuki kebodohan dirinya sendiri.
"Aku tak akan bertele-tele Michelle. Cinta dan sayang akan bertahan kalau kita saling percaya. Tapi rasa cinta ini telah terkikis oleh pengkhiatan kamu. Kalau bisa membuktikan bahwa janin yang ada di perut kamu itu adalah anakku, maka semua harta ini pasti menjadi milikmu," Aleandro ingin memancing Michelle agar dengan ikhlas hati menuruti kemauannya. Taktik jitu harus diterapkan menghadapi Michelle.
"Apa kamu benar-benar meragukanku?" tandas Michelle meragu dan itu bisa ditangkap oleh Aleandro yang mempunyai insting tajam.
"Oh, aku mengerti sekarang. Kamu ke sini karena itu kan? Oke, aku akan menyetujui semua rencana kamu. Asal saham yang aku minta kamu penuhi sekarang," tandas Michelle.
Licik juga Michelle. Batin Aleandro.
"Kenapa diam? Apa kamu keberatan dengan syarat yang aku minta," lirik Michelle sambil meneguk minuman yang ada di depannya.
"No, akan kulebihi lima persen malah," tantang Aleandro.
"What?" tukas Michelle dengan seulas senyum.
"Gimana? Deal?" tanya Aleandro.
Michelle menyalami Aleandro, "Deal," sambutnya.
"Oke, tunggu kabar dariku," seru Aleandro hendak pergi lagi.
Ponsel Aleandro berdering. Ada nama Martin di sana.
"Halo Martin,"
............
"Apa? Pelalu tabrak lari sudah ditemukan?" tukas Aleandro sambil melirik Michelle yang nampak terkejut.
............
"Dalangnya belum ditemukan?" Aleandro sengaja mengeraskan suaranya.
"Oke, bawa dia ke markas kita! Sepertinya buaya-buaya di sana sedang kelaparan. Oh ya Martin, siapapun orangnya jangan kasih ampun jika dia pengkhianat," lanjut Aleandro.
"Martin, jangan serahkan ke polisi dulu. Buat dia membuka mulut" perintah Aleandro.
Aleandro beranjak.
"Siapa pelaku tabrak larinya?" tanya Michelle penasaran. Aleandro adalah pria yang kejam jika ada yang berani menyentuh keluarganya. Michelle sangat paham akan hal itu.
Aleandro membalikkan badan, terlihat wajah Michelle yang nampak gugup.
"Ingin tahu? Kenapa?" telisik Aleandro.
"Nggak apa-apa kok. Syukurlah kalau sudah ketemu," Michelle berbalik dan berjalan menjauhi Aleandro tanpa berucap apapun lagi. Aleandro merasa ada sesuatu yang janggal pada Michelle.
.
Michelle menghubungi seseorang setelah Aleandro pergi.
"Nick, kamu baik-baik saja kan?" tanya Michelle dalam sambungan telponnya.
..........
"Syukurlah kalau kamu baik. Barusan Aleandro ke sini dan memintaku melakukan sesuatu," lapor Michelle.
..........
"Aleandro menjanjikan banyak hal jika aku memenuhi syarat yang dia minta," lanjut Michelle.
Michelle memberitahukan semua yang dia bicarakan dengan Aleandro termasuk pelaku tabrak lari Andine.
Ada rona khawatir di wajah Michelle saat membicarakan pelaku tabrak lari.
Nicky sedang menyesap sekaleng kopi kalengan saat Michelle menelpon.
"Ada apa dengan tabrak lari Andine?" gumam Nicky saat panggilan terputus.
"Kejadian itu begitu cepat. Apa ada faktor kesengajaan? Apa itu ada hubungan dengan saingan bisnis keluarga Pollin? Kalau memang begitu adanya, kasihan Andine" Nicky terus memikirkan kejadian yang menjadikan Andine sebagai korban.
"Gimana keadaan Andine sekarang? Apa suaminya itu merawatnya dengan baik? Apalagi istri pertamanya sekarang sedang hamil juga," saat ini Nicky masih berusaha tetap mendekat wanita yang telah berbadan dua itu.
.
Setelah menghubungi Nicky, Michelle keluar meninggalkan mansion. Tanpa Michelle sadari, sebuah mobil mengikuti lajur yang dia tempuh.
Michelle membelokkan mobil ke sebuah resto yang tak begitu ramai di sana.
Dengan kamera ponsel, setiap pergerakan Michelle terekam dengan rapi.
Sudah ada pria berumur yang menunggu Michelle di sana.
Dahi Aleandro mengernyit, saat melihat lewat layar ponsel di mana ada Michelle sedang duduk dengan seorang pria.
"Hhhhmm dengan siapa lagi dia?" tanya Aleandro dalam hati.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Menunggu dengan sabar proses review, sampai akhirnya ada kabar gembira kalau karya ini lulus dan dapat kontrak. Yaachhh meski bukan yang terbaik, paling nggak karya dihargai.
Semangat go to 40 episode terbaik. Berharap boleh ya?
Smoga yang baca tak bosan tuk kasih dukungan. Mau kasih like, kasih komen, kasih vote atau dukungan apapun tak lupa author ucapin makasih.
Banyak cinta untuk kalian 💝💝💝💝💝
Thanks.... Thanks....
yup perlu banget Andien diperkenalkan