Sekuel dari Anak Jenius Mom Sita. Disarankan untuk membaca novel tersebut dulu agar mengetahui tokoh tokohnya.
Kai Bhumi Abinawa memiliki identitas ganda. Ia dijuluki sebagai Mr Sun di dunia hacker yang ditakuti dunia internasional. Sedangkan di dunia nyata Kai dikenal sebagai pemilik sekaligus CEO dari A-DIS ( Abinawa Defense of Internet System) Company yang sukses. Namun kesuksesan yang dimiliki membawa ia dalam banyak masalah. Banyak wanita yang mengejarnya serta musuh yang ingin menjatuhkannya.
Merasa lelah dengan rutinitasnya, Kai memutuskan untuk menepi dan melakukan sebuah perjalanan. Ia meninggalkan semua kemewahannya dan berkelana layaknya pemuda biasa.
Di tengah perjalanannya Kai bertemu penjual jamu gendong yang cantik. Kirana Adzakia nama wanita berhijab tersebut. Kai jatuh hati terhadap Kiran dan Ia memutuskan untuk menetap di daerah tempat tinggal Kiran sebagai penjaga warnet. Namun siapa sangka Kiran adalah seorang janda muda di usianya yang baru 21 tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MBH 29. Katahuan
Kota J
Firhan ternyata menyelidiki kemana Kai pergi. Ia mengetahui kabar kepergian Kai dari Safira tapi ia tidak pernah bisa mengetahui kemana tujuan sebenarnya Kai pergi. Menurutnya ini adalah kesempatan bagus untuk melakukan sesuatu terhadap orang itu.
Ya, Firhan amat sangat kesal selalu dibanding bandingkan dengan Kai oleh sang ayah. Ia ingin membuat Kai menjadi tidak berguna dengan cara mencelakainya.
" Persetan dengan Safira yang menyukainya. Memangnya kalau pria itu misalkan menjadi cacat Fira masih mau? Gadis matre dengan tingkat kegengsian yang tinggi tidaklah mau menerima pria yang tidak sempurna. Aah… Sepertinya membuat pria itu cacat adalah ide yang bagus."
Firhan tertawa puas saat menemukan ide untuk melawan musuhnya. Padahal selama ini Kai tidak pernah mengenal Firhan ataupun bersinggungan dengan pria 28 tahun itu. Firhan menganggap Kai sebagai rivalnya hanya karena ia selalu dibandingkan dengan Kai.
" Tapi sial, tidak ada seorangpun yang tahu kemana pria sialan itu pergi. Hei kamu apakah sudah mendapatkan hasil?"
" Maaf tuan saya tidak bisa membobol keamanan A-DIS. Keamanan sistem di sana sangat tinggi dan rumit."
Ternyata Firhan juga menyewa jasa seorang hacker untuk membobol sistem milik perusahaan Kai. Namun sayang cara itu tidak berhasil karena hacker yang ia pakai jasanya bukanlah tandingan perusahaan Kai.
" Brengsek, masa seperti itu saja kamu tidak bisa. Aku sudah membayar mu mahal untuk ini."
" Maaf tuan saya benar benar tidak bisa. Dan anda tidak perlu khawatir , saya akan mengembalikan uang anda. Baiklah saya permisi Tuan. "
Dan benar saja dalam hitungan detik hacker tersebut mengembalikan uang yang sudah di transfer oleh Firhan ke rekening Firhan kembali tanpa memotong sedikit pun. Hacker tersebut pun segera pergi dari ruangan Firhan.
" Gila, aku masih butuh pekerjaan ini. Membobol A-DIS sama juga mengantarkan ku ke jeruji besi." Gumam hacker tersebut sambil berjalan cepat meninggalkan perusahaan milik Firhan.
" Sial… brengsek… semua tidak ada yang becus. Lihat saja Kai aku akan menghancurkanmu. Sehingga kau tidak lagi diagung agungkan oleh semua orang."
Sambil menggebrak meja, Firhan berteriak kencang. Suaranya menggema di ruangan miliknya. Beruntung ruangan tersebut memiliki peredam sehingga teriakan Firhan tidak terdengar dari luar.
Di A-DIS Company si kembar tertawa puas saat mengerjai seseorang yang tengah mencoba menyerang sistem mereka. Akhza dan Abra yang belajar banyak dari Kai cukup mumpuni untuk melawan hacker hacker kelas teri yang meresahkan.
" Hahah dia mau nyerang A-DIS kak .. Hohoho tidak semudah itu Alejandro, tapi dia langsung kabur sih…. Ha ha ha Mungkin komputernya udah ngebul duluan."
" Bener hahaha … geli juga. Tapi kok Alejandro sih Ra bukan Ferguso."
" Kata abang Ferguso udah biasa. Jadi pake nya Alejandro biar anti mainstream."
" Wah abang pergi kayaknya beberapa oknum ada yang udah tau nih. Mereka mau rusuh sama A-DIS kayaknya. Kita harus bilang ke Om Luki Ra."
" He eh kak Akhza… Setuju. Nah itu om Luki."
Akhza ada Abra yang memang sedang berada di perusahaan Kai buru buru ingin segera memberitahu Luki dengan apa yang baru saja dialami. Kebetulan Luki tengah masuk ke ruangan yang ditempati keduanya.
" Om… sini om. Ada yang mau Abra kasih lihat ke om."
Luki memicingkan matanya mendengar seruan Abra. Ia pun segera mendekat ke arah dia bocah kembar itu.
" Ada apa?"
Abra dan Akhza memberi tahu dan memperlihatkan apa yang mereka baru saja alami. Luki sedikit terkejut, namun ada rasa syukur di hatinya. Kedua bocah rusuh itu memang bisa diandalkan.
" Bagus.. Kalian memang bisa diandalkan."
" Om… om Luki harus hati hati. Kayaknya kepergian abang diketahui beberapa orang yang tidak suka dengan abang a.k.a musuh abang. Dilihat dari apa yang baru saja terjadi kayaknya mereka mulai ingin menjatuhkan abang."
Luki mengangguk ia setuju dengan analisa Akhza. Sebagai pemimpin perusahaan yang mempunyai kualitas tinggi, ketenaran Kai pasti juga dibarengi dengan banyak nya musuh yang menargetkannya.
" Baiklah, benar kata kamu Za… kita harus waspada."
" Om… abang ada menghubungi om Luki atau Onty Mira nggak?"
" Eh… nggak… nggak ada…. Kenapa tanya gitu?"
" Ya, Kali aja tiba tiba abang ngubungin om gitu."
Luki tergagap mendengar pertanyaan Akhza. Kedua bocah kembar itu seketika saling pandang.
Kayaknya ada yang tidak beres…
Iya Ra… Aku setuju ….
Akhza dan Abra serasa bisa membaca pikiran satu sama lain.
" Ooh ya udah Om kalau gitu. Kami lanjut kerja lagi aja."
Luki mengangguk lalu meninggalkan bocah kembar itu dengan menghela nafas kelegaan.
" Asli… ini bikin deg deg an… beruntung mereka nggak nanya lebih jauh lagi. Huft… kenapa feeling mereka kuat banget sih. Kayak tau aja Kai habis menghubungi aku dua hari lalu."
Luki bergumam pelan. Kai memang menghubungi Luki untuk minta dikirimkan surat surat. Salah satunya surat keterangan belum menikah yang membuat Luki sedikit heran. Tapi karena tidak mau banyak tanya dan dia sudah dipusingkan dengan urusan pekerjaan, Luki pun memenuhi keinginan Kai.
Setelah Luki pergi meninggalkan duo kembar tersebut, keduanya saling senyum dan menaik turunkan alis nya.
" Apa kau tahu apa yang kupikirkan Ra?"
Abra mengangguk dengan pertanyaan sang kakak. Keduanya pun berteriak bersamaan
" Meretas hp dan email om Luki!"
Akhza dna Abra seketika langsung menggunakan laptop mereka pribadi untuk meretas email dan ponsel dari Luki. Mereka yakin abang nya itu menghubungi Luki.
" Kota M… dimana tuh kak."
Ternyata Abra lebih dulu mendapatkan email Luki. Ya… Di sana tertulis Kai meminta dikirimkan beberapa berkas ke alamat yang tercantum.
" Coba ke mbah gugel Ra… "
Abra mengangguk, sedangkan Akhza menutup laptop miliknya lalu mendekat ke arah Abra. Abra mencari di laman pencarian mengenai Kota M. Setelah mendapatkannya Abra membaca dengan seksama.
" Kota M, adalah sebuah kota kecil di provnsi JT. Merupakan kota tertua kedua setelah kota P. Di sana banyak sekali menyimpan sejarah. Terdapat salah satu museum peninggalan Pangeran Diponegoro. Bahkan patung Diponegoro menjadi simbol di alun alun kotanya. Kota M memiliki hawa yang sejuk. Sejauh mata memandang Kota M bahkan dikelilingi beberapa gunung."
" Wuihhh… keren Ra… jadi penasaran sama kota M."
" Di kota M juga terdapat salah satu situs yang dulu pernah jadi salah satu dari 7 keajaiban dunia. Bukan di kotanya sih tapi di kabupatennya."
Keduanya saling pandang dan tersenyum devil. Mereka punya ide yang pasti akan disetujui oleh si bungsu.
" Tapi kak… ngapain ya abang minta surat surat ini?"
" Entah… kakak juga tidak tahu. Jangan lupa catet alamatnya."
Abra mengangkat jempolnya menandakan ia sudah melakukan itu.
TBC
KIRANA ADZAKIA.KAI ANAK SITA DAN DANI ANAK SAMBUNG RAMA