"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 2
"Anak Yesus."gumam seorang gadis
Dengan pelan ia mendongak pada pemuda yang ada di hadapannya.
"Kenapa?"tanya Gadis itu yang bukan lain adalah Zahra. Bukan karna apa apa ia bertanya seperti itu pada pemuda di hadapannya, tapi saat mendapati raut wajah aneh Xavier lah membuat Zahra harus bertanya kenapa.
Dengan pelan Xavier menggapai buku yang ada di hadapan Zahra. Ia hendak berjalan pergi namun terhenti saat mendengar Zahra berucap
"Sopan gak, kalau lagi di tanya malah main nyelonong aja?"tanya Zahra membuat langkah Xavier terhenti
Dengan pelan Xavier kembali dan duduk di hadapan Zahra yang menatapnya dengan tatapan intens.
"Kenapa, cerita ada apa. Kok mukanya tiba tiba kayak gitu pas aku baca bukunya? Kamu risih yah aku baca buku kamu gak izin dulu?"cicit Zahra
"Bukan karna itu,"
"Trus karna apa Xavi?"tanya Zahra
"Selama kenal sama kamu, aku gak pernah bilang dan jujur sama kamu kalau aku-"Xavier tidak melanjutkan kalimatnya sebab ia takut itu akan menciptakan suasana canggung antara keduanya.
"Kalau aku apa?"
"Kalau aku sebenarnya, menganut agama yang berbeda dari kamu."ujar Xavier dengan suara yang benar benar pelan sangat pelan seolah ia sedang berbisik
"Lalu?"tanya Zahra kemudian malah membuat Xavier terlihat kebingungan
"Aa-aku dengar dari luar, kalau orang dari Agama islam menjaga jarak dengan penganut dari agama yang lain."
"Selama ini aku gak bilang kalau aku menganut agama Kristen ya karna alasannya aku gak mau pertemanan kita jadi berjarak"lanjut Xavier terus menjelaskan. Zahra juga terlihat sabar mendengar semua penjelasan Xavier
"Kamu dengarnya dari mana?"tanya Zahra
"Teman teman"
"Kalau misal itu cuman jokes mereka gimana?"tanya Zahra
"Maksud kamu?"
"Hal itu gak berlaku dalam diri aku Xavi. Selama kamu mau berteman aku fine fine aja, it's okay."
"Beneran?"
"Aku beneran lagian apa untung nya aku bohong sama kamu?"tanya Zahra
Mendengar semua jawaban Zahra membuat Xavier terdiam. Sempat ia merasa benar benar harus menjauh dari gadis itu.
Tapi saat mendengar jawaban Zahra sepertinya masih punya beberapa peluang fikir Xavier.
Zahra menatap jam yang ada di pergelangan tangannya dan mulai berdiri dari duduknya
"Aku janji sama Bunda kalau bacanya cuman satu jam aja, tumben kamu telat jadi mau gak mau aku harus balik duluan"senyum Zahra membereskan barang barangnya.
Xavier tidak menjawab apa apa sebab memang kenyataannya ia tidak pernah menekan Zahra untuk tetap tinggal.
Pemuda itu lebih mengutamakan kenyamanan gadis itu.
"Owh satu lagi, lain kali kalau jadi cowok jangan terlalu Soft Spoken bangat yah. Assalamualaikum Xavi."ujar Zahra berlalu dari hadapan pemuda tersebut.
Xavier terdiam menatap kepergian gadis berhijab yang mulai menjauh dari pandangannya itu
"Waalaikumsalam"balasnya tersenyum saat mendapati Zahra keluar dari pintu rumah baca
"Aku gak berharap jawaban kamu bakalan seramah itu Zahra. Hal itu buat aku makin kagum sama sosok gadis kayak kamu"batin Xavier
"Kok ada yah gadis se manis dan seramah kamu. Jadi makin suka tauk"batin Xavier meronta ronta
Sejak saat itu Xavier mulai belajar apa apa yang menyangkut tentang Agama Islam.
Flash off..
Sampai pada saatnya ia kembali bertanya pada Zahra bagaimana cara untuk mendapatkan gadis itu
dan itulah jawaban Zahra "Mudah aja, kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."
Jadi bisa dibilang, Xavier belajar ilmu agama sebelum Zahra menyuruhnya. Saat dimana Zahra memberikan perintah itu, Xavier sudah tau beberapa hal.
Xavier merasa agama yang ia pelajari belum benar benar matang jadi ia meminta waktu untuk belajar.
Satu tahun berlalu..
Terlihat seorang gadis duduk di depan cermin menatap pantulan dirinya
"Setahun udah berlalu, kira kira agama kamu udah sebesar apa Xavi."batin gadis itu yang bukan lain adalah Zahra
"Fuhhh" Zahra bernafas sangat berat
"Hari di mana aku kasi kamu perintah itu, saat itu juga kamu gak pernah muncul dan gak ada kabar"
"Kamu masi ingat aku kan Xavi."cicit Zahra menelungkupkan wajahnya di meja rias.
...ΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa Like, komen, follow dan berikan hadiah nya yah Xixi Payyy payyy👋