Valerie terpaksa menikah dengan Davin karena permintaan terakhir papanya sebelum meninggal. Awalnya, Valerie tidak tahu-menahu tentang rencana pernikahan tersebut. Namun, ia akhirnya menerima perjodohan itu setelah mengetahui bahwa laki laki yang akan dijodohkan dengannya adalah kakak dari Jean, pria yang diam-diam ia kagumi sejak SMA dulu, meskipun Jean pernah menolaknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Jean Shena
RUANG MAKAN
"Jean, Lo pacaran sama Shena?" Valerie menatap adik iparnya itu secara intimidasi.
"Lo punya hubungan apa sama Shena?"
"Kenapa Lo gak pernah cerita kalau lagi deket sama Shena?"
"Cepetan jawab, kalau Shena cuma sekedar temen Lo aja, gak lebih dari itu."
"Apa urusannya sama mbak?" tanya Jean.
"Gue harus tau. Gue kan kakak ipar Lo."
"Gue gak terima ya kalau Lo pacaran sama dia."
"Gue udah nungguin Lo dari SMA, masa Lo malah pacaran sama Shena?" Valerie memutar bola matanya malas.
"Maunya mbak apa?"
"Gue mau Lo jadi milik gue. Lo harus jadi milik gue."
Jean refleks menghentikan aktivitas makan-nya. Laki-laki itu beralih menatap kakak iparnya itu.
"Mbak, gak mabok kan?"
"Nggak. Kenapa emang tanya-tanya kayak gitu?"
"Omongan mbak ngelantur kemana-mana."
"Ngelantur gimana sih? Gue beneran tanya, Lo pacaran atau gak sama Shena?"
"Tadi siang gue lihat Lo makan bareng di kantor sama Shena."
"Gue lihat Lo makan sambil lihatin Shena."
"Perasaan gue gak pernah tuh lihat Lo merhatiin cewek. Emang Shena sespesial apa sampe mau Lo lihatin?"
"Lo gak mau ngelihatin gue gitu?"
"Saya gak mau dihajar sama Mas Davin."
"Nanti gue hajar balik Davin kalau dia berani ngehajar Lo," ucap Valerie.
"Lo harus tau. Gue mau dijodohin sama Davin karena gue tau kalau bakalan serumah sama Lo."
"Lo gak ngehargain effort gue selama ini?"
"Lo gak mikirin perasaan gue. Lo gak mikirin kalau gue sakit hati."
"Mas Davin jauh lebih baik daripada aku. Kenapa mbak lebih tertarik sama aku?" tanya Jean serius kali ini.
"Mas Davin itu punya semuanya. Beda sama aku, harusnya mbak bersyukur bisa milikin Mas Davin."
"Gue bersyukur kalau bisa dapetin Lo."
"Jawab dulu pertanyaan gue. Hubungan Lo sama Shena udah sampai mana?" Valerie menaikkan alisnya.
"Pacaran."
"Berapa lama?"
"Kenapa gak pernah update hubungan Lo?"
"Kalau Shena gak baik sama gue, udah gue jambak mungkin rambutnya tadi waktu di kantin," ucap Valerie yang seketika mendapat tatapan sinis dari Jean.
"Kenapa? Lo gak terima kalau cewek Lo gue jambak?"
"Ini udah malam. Saya gak mau debat sama mbak," ucap Jean lalu segera pergi kembali ke kamar.
"Jean, gue belum selesai ngomong tau gak?" Valerie menatap adik iparnya itu kesal.
-
"Kenapa belum tidur?" Davin menatap istrinya yang masih duduk meringkuk di atas ranjang sana.
Valerie refleks menatap laki-laki yang baru saja masuk ke dalam kamar miliknya.
"Lo baru pulang?"
"Kerja apa sampai pulang semalam ini?"
"Kenapa kamu?" Davin mengambil duduk di tepian ranjang, menatap mata istrinya yang terlihat sembab.
"Lo ingat gak sama cerita gue kemarin?"
"Yang mana?"
"Kamu cerita sama cowo lain mungkin."
"Lo nuduh gue selingkuh?" Valerie menatap suaminya sinis.
"Lo gak sayang kan sama gue, makanya kalau gue cerita gak pernah tuh Lo inget-inget."
"Kenapa? Jangan kemana-mana pembahasannya," ucap Davin.
"Gue tuh kesel..." Valerie berdecak sebal.
"Siapa yang bikin kamu kesel?"
"Adik Lo."
"Dia punya pacar. Gue gak suka."
"Kenapa pacarnya Jean bukan gue?"
"Dia tadi siang makan di kantin sama Shena. Mereka makan sambil deep talk."
"Gue panas banget liat itu."
"Gue gak suka."
"Gue pikir adik Lo selama ini gay, ternyata dia punya pacar."
"Ishh, ngeselin."
"Lo, kenapa ngasih izin Jean buat pacaran?" tanya Valerie sinis.
"Memangnya kenapa? Jean sudah besar."
"Ya gak boleh. Emangnya Lo mau lihat gue sakit hati?"
"Biarin, biar kamu berhenti ngejar Jean dan cuma fokus sama saya."
"Arghh, apa-apaan si Lo. Gue gak suka."
"Udahlah. Lo keluar aja, gue lagi galau."
"Gue mau nangis sampai pagi."
"Tidur, sekarang udah malam."
"Gue gak mau."
"Agata..."
"Besok pagi kamu harus pergi magang, kamu harus tidur."
"Lo gak peka ya?" tanya wanita itu.
"Kamu mau apa?"
"Kalau ceweknya sedih, itu harusnya dipeluk. Lo kayaknya harus sering-sering nonton drama china deh, biar Lo tau kalau perempuan sedih harus dikasih apa," ucap Valerie sebal.
"Nanti kalau saya peluk tiba-tiba, kamu marah."
"Kali ini gue gak marah karena gue butuh."