My Billionaire Hubby
Seorang pemuda yang memiliki tinggi tubuh 187 cm tengah berdiri di depan kaca jendela transparan di ruang kantor miliknya. Mata hazelnya lurus menatap ke depan, menyaksikan gedung-gedung tinggi yang berada di hadapannya. Sejenak ia menghembuskan nafasnya dengan berat. Seakan hatinya penuh sesak dengan beban.
Ya pemuda itu adalah Kai Bhumi Abinawa, seorang milyuner muda berusia 27 tahun yang sukses membawa perusahaan rintisannya semasa kuliah menjadi salah satu perusahaan keamanan cyber terbaik di negeri ini. Abinawa Defence of internet system Company atau yang biasa di sebut A-DIS Company sebuah perusahaan yang bergerak dalam keamanan sistem internet.
Perusahaan perusahaan besar banyak yang menggunakan jasanya. Mulai dari perusahaan milik ayahnya JD Grup, Dewa Corp Company (DCC), Star Building, hingga Linford Transportation. Tidak hanya itu, masih banyak pula perusahaan luar negri yang meminta jasa Kai dalam mengamankan sistem cyber milik mereka.
Selain menjadi CEO, Kai juga masih aktif dengan identitasnya yang lain sebagai Mr. Sun. Seorang hacker terkenal yang ditakuti intelejensi internasional. Padahal Mr. Sun sendiri tidak pernah melakukan tindakan pembobolan sistem kemanan cyber mereka.
Pundi pundi uang yang dapat dari menjadi hacker sebenarnya cukup untuk hidupnya. Namun Kai tetap membuat sebuah perusahaan untuk menampung para karyawan dan tentunya membuka lapangan pekerjaan.
Tok...tok...tok...
Pintu ruangan Kai diketuk oleh seseorang. Pria tersebut langsung saja masuk tanpa dipersilahkan terlebih dulu. Tampaknya ia memang sering melakukan hal itu mengingat Kai kadang sedikit acuh beberapa bulan ini terhadap pekerjaan.
" Bos ... ada tamu."
" Oh ayolah Luk ... jangan memanggilku begitu. Balik seperti biasa saja seperti masa kita kuliah dulu."
" Ya baiklah baiklah. Kai ada tamu. Mari kita temui dulu."
" Apakah tidak bisa di pending Luk."
" No Kai. Tidak bisa lagi. Kau telah menolak mereka dua kali."
" Masa sih?"
Huft... Luki membuang nafasnya kasar. Bosnya ini memang agak rada rada. Kai jika merasa tengah lelah maka dia tidak akan mengingat hal hal penting. Bahkan beberapa klien lah yang sering menunggui Kai untuk bertemu. Beruntung mereka bersabar untuk bertemu CEO A-DIS tersebut. Karena memang mereka membutuhkan Kai untuk perusahaan mereka.
" Baiklah kau menang Luk untuk hari ini. Ayo kita temui tamu kita. Jangan biarkan mereka mau menunggu lama."
" Huft, mereka sudah lama menunggumu bos." Gumam Luki pelan.
Kai dan Luki pun berjalan menuju ke ruang rapat.
" Hallo, guten Tag, Herr."
" Guten Tag, setzen Sie sich bitte, Sir. Maaf sudah membuat anda semua menunggu lama."
" Kein Problem mein Herr, kami tau anda adalah orang yang sibuk. Maafkan kami selalu merepotkan anda."
Kai dan Luki melakukan pembicaraan bisnis dengan dua orang Jerman tersebut hingga dua jam lamanya.
Kini keduanya kembali ke ruang CEO setelah mengantarkan klien mereka pulang.
" Luk, apa next schedule ku?"
" Nggak ada sih. Hanya nanti malam ada acara dinner bersama perkumpulan pengusaha muda di Pandawa Resort."
" Hishh, aku malas. Kau dan Mira saja yang datang. Baiklah aku pulang dulu ya, kau handle lah sisa kerjaan di sini."
" Kau ini. Kai, apa kau tidak takut aku akan mengkhianati mu?"
" Hahaha, lakukanlah jika kau mau Luk. Jika kau benar mengkhianati ku maka aku akan tetap memaafkan mu. Jika kau membawa seluruh aset ku maka aku akan membiarkanmu. Bawalah semuanya pakailah sesukamu."
Kai berlalu sembari menepuk bahu asisten sekaligus sahabatnya itu.
Luki adalah teman semasa kuliah Kai. Awalnya Luki direkrut Kai karena Kai membutuhkan asisten untuk melakukan pekerjaannya. Namun lama kelamaan Kai yang berniat membuat sebuah perusahaan membutuhkan kecerdasan Luki dalam membantunya mengelola. Kai juga merekrut Mira teman sekelasnya di jurusan manajement. Mira di daulat Kai untuk mengatur semua yang ada di perusahaan.
Karena sering bersama maka tumbuhlah benih cinta antara Mira dan Luki. Mereka pun menikah 4 tahun yang lalu dan sudah dikaruniai satu putri.
Pria berusia 32 tahun itu membuang nafasnya kasar mendengar ucapan bos nya itu. Sungguh Kai tidak ada kekhawatiran sedikitpun akan dirinya.
" Kai... Kai... kau begitu percaya kepadaku. Aku selalu berharap aku bisa mendampingi mu hingga tua nanti."
🍀🍀🍀
Kai yang sudah sampai di rumah langsung menuju dapur dan memeluk sang mommy yang tengah membuat kue kesukaannya.
" Hay baby, sudah pulang? Tumben."
" Mom, don't call me baby. I'm not kid anymore."
" Hahahaha. Mommy serasa dejavu kalau abang ngomong gitu. Kenapa masih siang sudah pulang hmm?"
" Tidak apa. Rindu saja dengan mommy."
Sita tersenyum mendengar ucapan manis sulungnya itu. Dari dulu Kai memang selalu punya cara menyenangkan hati Sita.
" Ada acara apa mommy buat kue sebanyak ini?"
Kai menghempaskan bokongnya di kursi ruang makan tersebut sambil mencomot sepotong brownis buatan Sita. Ia pun langsung memasukkan ke mulutnya.
" Ya Allaah bang, cuci tangan dulu."
" Ups, sorry."
Kai berlari kecil menuju wastafel dan mencuci tangannya. Ia pun kembali duduk sambil memperlihatkan kedua tangannya yang sudah di cuci. Sita hanya tersenyum melihat kelakuan putra sulungnya.
" Oh iya mom, mommy belum jawab pertanyaan abang."
" Eh, maaf. Itu keluarga Om Hendri mau datang."
Kai mengerutkan kedua alisnya.
" Itu lho bang. Temen ayah yang putrinya pemilik butik terkenal itu."
" Oh..."
Kai hanya ber oh ria. Ia tidak terlalu tertarik dengan tamu yang di bicarakan sang mommy.
" Assalamualiakum."
" Waalaikum salam."
" Abaang ... ."
Seorang gadis berusia 20 tahun dengan suara cemprengnya langsung berlari dan memeluk leher Kai dari belakang.
" Uhuk uhuk ... adek!!!"
" Hehehe maaf abang. Abang tumben udah pulang."
" Hu um lagi bosen di kantor. Adek kok baru pulang?"
" Tadi Ana ada tugas kelompok jadi pulang telat."
" Dek, jangan peluk-peluk gitu ah. Udah gede juga masih manja. Ntar kalo dilihat pacarnya cemburu lho."
Ana si bungsu yang memang begitu manja kepada Kai seketika memberengut. Ia pun melepaskan rangkulan tangannya di lengan Kai.
" Abang apa-an sih. Pacar-pacar, Ana tuh nggak kepengenan pacar-pacaran."
" Wohoooo si brother complex manyun. Sini bibirnya kakak kuncir."
Akhza yang juga baru pulang langsung ikut menggoda si bungsu. Akhza menghampiri sang mommy dan mencium tangan ratu di rumah tersebut. Ia pun mencium tangan Kai. Hal yang sudah biasa ia lakukan sedari kecil itu masih terjaga hingga sekarang.
" Baru pulang juga Za?"
" Iya bang, tadi mampir dulu di kantor ayah."
" Kakak apa-an sih ikut ikutan abang ngledekin."
Kai dan Akhza hanya tertawa melihat Ana yang ngambek. Sedangkan Sita hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah anak anaknya. Mereka selalu seperti ini jika berkumpul. Tinggal satu orang lagi maka suasananya akan semakin ramai.
" Ehmm, kalau seandainya abang pergi untuk sementara waktu gimana?"
Tiba tiba Kai mengatakan sesuatu yang membuat seisi rumah terdiam.
" Abang mau kemana?"
Sebuah suara yang amat mereka kenali dan semua hormati di rumah ini datang dari pintu depan.
" Ayah?"
"Assalmaualaikum"
" Waalaikum salam."
" Abang mau kemana emangnya?"
Kai terdiam, ia bingung mau memulai semua dari mana. Namun dalam hatinya ia sejenak ingin menepi dari semua kegiatannya yang mulai membosankan.
TBC
Holla sahabat readers. Abang Kai is Coming.... Ini adalah novel ke lima Othor. Tapi eh tapi... Mohon maaf ya nanti jika ceritanya diluar ekspektasi readers. Di sini kana berpusat pada kehidupan pribadi Kai. Namun akan tetap ada kejutan kejutan di sepanjang jalan kenangan heheheh...
Baiklah selamat membaca ... Ayo kirim dukungnya biar othor. Biar selalu semangat lagi nulisnya.
Terimkaasih... Matursuwun...
NOTE: MY BILLIONARE HUBBY AKAN SLOW UPDATE YA READERS KESAYANGAN. Jadi ditunggu dan baca dulu kisah othor yang lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ari Ani
keren Thor ceritanya
2024-11-10
0
Anonymous
keren
2024-11-06
0
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
.
2024-10-06
0