di sebuah rumah terdapat seorang gadis cantik namanya adalah Amisha Persis seperti namanya yang berarti cantik dengan hati yang baik. ia adalah seorang gadis cantik,dengan kulit putih seputih salju ,dan juga mata coklat yah sangat indah yang bisa membius siapa saja yang melihatnya,Ia adalah wanita yang sangat lemah lembut ,dan sangat menyayangi orang tuanya ,orang tuanya adalah kelemahannya ia selalu berusaha untuk selalu menuruti keinginan orang tuanya seperti yang satu ini orang tuanya memintanya untuk menikahi anak dari teman papanya yang sama sekali tidak dikenalnya ,
" Amisha Papa ingin menjodohkan Dengan anak teman papa ,Kamu mau kan"
" Apa dijodohkan (kaget Misha sehingga iya refleks berteriak )"
ia ingin menolak ,namun apa dayanya ,ia selalu tidak bisa menolak keinginannya Mama papanya .Tidak seperti misha yang langsung menerima Laki laki bernama Argantara itu langsung menolak ,Ia tidak suka diatur apalgi oleh papanya yang selama ini Tidak pernah perhatiannya kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alin@ 1705, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#18
"terus ngapain masih disini, ngak jadi" tanya Bara ,karena sedari tadi kedua wanita itu hanya berdiri di depan pintu saja
" Jadi kok kak, cuman teman aku nya dari tadi ribet " jawab Sintia yang kesal dengan misha
" Gimana kalau sama- sama aja ,kita juga mau makan di kantin kok" tawar Gerald
" Ngak usah kak ,kita cari makan di luar aja ka ,iya kan Sintia " jawab misha cepat ,tidak mungkin ia makan bersama dengan argan ,bisa senam jantung dia
"Loh kok di luar ,keburu busung lapar teman loh itu " ucap Gerald ,ia tau kalau misha tidak nyaman karena ada Argan Tapi bukan Gerald kalau tidak usil
Misha melihat ke arah temannya ,ia tau kalau Sintia benar- benar kelaparan ,apakah ia harus egois ,di tengah lamunannya tibah- tibah sebuah suara dingin muncul
" Masuk" ucap argan singkat entah ke mana arah dan maksudnya hanya kedua sahabatnya saja yang tahu
" Maksudnya kak" tanya Misha sambil menatap argan
"Makan" lanjut argan ,sangat singkat ,kedua temannya yang melihat kedua gadis itu terlihat bingung akhirnya membantu menjelaskan
" Maksud argan loh berdua disuruh masuk buat makan bareng kita " ucap Bara menjelaskan
" Eh ngak usah kak kita makan sendiri aja " jawab misha cepat
" Aduh adek cantik ,di dalam itu cuma sisa satu meja aja emangnya dek cantik mau duduk di lantai" lanjut Bara ,seketika langsung mendapatkan tatapan tajam dari argan
" Heheheh ,santai gue ngak maksud " ucap Bara nyengir
" Emang boleh kak ,ngak papa gitu " tanya sintia sambil melihat ke arah argan ,ia sih mau- mau saja ,justru ia sangat senang makan dengan 3 pangeran kampus ,ya tuhan mimpi apa dia
"Boleh dong ,kita ni anak baik jadi ngak usah kaku gitu ,kecuali" ucap Bara berhenti sejenak
" Kecuali apa kak" tanya Sintia penasaran dengan perkataan Bara
" Kecuali argan dia itu dingin kayak es " ucap Bara setengah berbisik yang masih didengar oleh orang di sebelahnya ,sontak ia mendapatkan tatapan tajam dari orang itu siapa lagi kalau bukan argan
Gerald yang melihat itu langsung angkat bicara
" Udah- udah ,lapar ni gue ,sampai kapan mau disini keburu rame entar yuk ,kalian berdua ikut kita ngak ada bantahan " ucap gerald yang sedikit tegas sontak dua orang itu menurut dan ikut berjalan ,keduanya masuk duluan dan diikuti oleh ketiga pria itu
" Cie yang mau makan sama calon istri ,senang kan loh " goda Bara
" Pokoknya loh harus traktir kita ,karena kita loh bisa makan bareng sama kaka ipar " lanjut Gerald
" Hmm" jawab argan singkat ,sebenarnya tanpa ini pun ia bisa bebas makan bersama misha ,hanya ia malas meladeni kedua sahabatnya itu
"Kaka ipar cantik banget yah kalau lihat dari dekat gini ya kan Bara ,gue sampe terpesona loh " ucap gerald
" Iyah gue pikir sih biasa aja, ternyata bidadari , kok selam ini ngak pernah ketemu yah " jawab Bara
Keduanya terus berbicara tanpa melihat di samping mereka mukanya sudah merah padam , yang menandakan ia tida suka ketika wanitanya di puji pria lain , mata tajamnya seketika membuat kedua orang yang sedang berbicara itu melihat ke samping dan seketika keduanya diam
" Eh becanda gan , lagian kita cuma muji ngak berani kita macem- macem, suer deh " jawab Bara , ia tentu saja tidak akan berani itu sama saja ia menghantarkan nyawanya kepada malaikat maut
Kelima orang itu masuk kedalam kantin yang cukup ramai dengan posisi Sintia dan Misha di depan cukup jauh dari ketiga pria itu , sehingga keduanya yang terlihat duluan , ketika Misha dan sintia masuk sontak mereka menjadi perhatian , bagaimana tidak Meraka dengan jas putihnya sangat mencolok dari antara yang lain , tidak tau saja akan ada yang lebih menarik nantinya , sontak bisik- bisik antar mahasiswa itu terjadi
" Siapa tuh ,gila cantik benar apalagi tuh yang kanan kayak bidadari bening banget " ucap salah satu mahasiswa cowok yang menunjuk ke arah misha
" Benar kayaknya anak kedokteran deh tuh lihat jasnya , gila cantik benar apa anak kedokteran cantik- cantik yah" sahut lainnya
Tidak hanya kaum pria saja,kaum wanita juga sama takjubnya terlebih kepada misha
" Siapa tuh ,kok kayak bulan anak sini yah " sahut salah satu cewe disitu
" Iyah ,tapi cantik yah apalagi di kanan tuh kayak peri tau ngak " cewe lainnya
" Biasa aja tuh ,kayaknya Meraka anak fakultas lain yang sengaja caper aja " ujar cewe lain yang tidak suka misha dan Sintia menjadi pusat perhatian
Sedangkan orang yang dibicarakan hanya diam sambil melihat meja yang kosong ,
" Tuh kan sin kita jadi dilihatin kan ,aku malu ,kita balik aja yuk" ajak Misha yang tidak suka diperhatikan seperti itu
" Aduh misha ,biarin aja kan kita cantik jadi udah biasa jadi pusat perhatian iya kan" ucap Sintia malas tau
Semua hal itu diperhatikan oleh ketiga pria yang belum masuk ke kantin
" Gila mereka kayanya mau mati cepat dah" ucap Bara
" Iyah ngak tau aja kaka ipar udah Adah pawangnya ,gan loh ngak panas kaka ipar di godain kayak gitu " ucap Gerald
" Iyah kayaknya juga kaka ipar nga nyaman dilihatin " lanjut Bara
Argan juga merasakan kalau wanitanya tidak nyaman diperhatikan hal itu membuat iya marah ,rasanya ia ingin mencongkel mata Meraka yang berani melihat misha
" Masuk " ucap argan singkat
Ketiganya masuk kedalam kantin , sontak suasana berubah yang tadi ramai seketika diam , bagaiman tidak seorang argan makan di kantin umum itu adalah hal yang luar biasa , Meraka semua tidak ada yang berani bicara , mereka hanya berani bisik- bisik
" Ya tuhan argan ke kantin ,aduh ganteng banget " ujar wanita - wanita disitu yang berbisik memuji argan
" Sintia kok semua jadi diam dan aku lihat ngak ada yang ngangkat muka gitu " Tanga misha yang heran dengan suasana yang langsung berubah disitu
" Aduh misha loh itu kudet atau gimana sih ,loh ngak tau yah argan dan sahabatnya disegani banget , dan ada peraturan yang harus ditaati yah itu kalau ada di sekitar argan dan sahabatnya ngak boleh bersuara atau berisik dan semua ngak boleh ngelihatin berlebihan soalnya argan ngak suka" jelas Sintia sedikit berbisik
" Emang ada yah orang kayak gitu " ucap misha ,sepertinya ia harus mengenal lebih banyak kebiasaan calon suaminya itu
" Adah tuh KA argan " jawab Sintia
" Kalian berdua ngak duduk" ucap bara yang sudah ada dibelakang Meraka
" Eh kak ,itu belum Nemu kak" jawab Sintia
" Yaudah kita duduk di pojok sana aja" ajak Bara
" Oh iyak kak, yuk misha " ajak Sintia
Sontak interaksi mereka membuat semua disitu terkejut ,bagaiman tidak argan dan sahabatnya dikenal dengan kumpulan pria yang tidak pernah berinteraksi dengan wanita kampus, banyak wanita yang mencoba menarik perhatian mereka tapi semuanya sia- sia saja,dan sekarang Meraka melihat ketiga pria itu berjalan dan berbicara bersama dengan dua wanita entah siapa itu tentunya menjadi topik hangat yang langsung menyebar di kampus terutama. di grup- grup kampus