Hanya eklusif di noveltoon, jika ada di tempat lain, berarti plagiat, laporkan!!
Namanya Lora. Lora adalah seorang wanita tangguh dan dan jago beladiri, dingin tak tak kenal takut. Nasib buruk menimpanya, ia mati akibat kecelakaan karena menolong seorang adik kecil yang melintas di jalan ramai. Dan akhirnya Lora masuk ke tubuh seorang gadis cupu, bernama Senja. Sebenarnya gadis itu tidak jelek, tapi dia tidak pernah berdandan. Itulah penyebab Senja di bully.
Sedangkan Senja mati akibat jatuh dari lantai 13 karena teman-temannya menyuruh ia membetulkan banner ya terkoyak. Dan akhirnya Lora Time travel ke tubuhnya Senja.
Tak di sangka kehidupan baru Lora, ia bertemu CEO yang sangat menyukainya, ia mencoba lari namun sang CEO terus mengejarnya dan membuatnya jatuh cinta
Bagaimana kelanjutannya ayo baca jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
"Apa! Giok Phoenix! Giok yang sangat menawan, katanya jika orang yang memakainya dan cocok dengan giok ini maka kekuatannya akan meningkat 100x lipat. Baiklah aku setuju," angguk pemilik latihan itu.
"Ayo maju, habisi dia," ucap pria paruh baya itu kepada muridnya.
Para murid itu pun maju ke depan dan langsung menyerang Miska dan Donal, mereka pasang badan dan melawan para murid itu.
Para murid-murid itu ada yang terpental, jatuh dari tempat latihan dan lain-lain dan kepala pemimpin itu juga mereka kalahkan.
"Ternyata perkembangan cukup pesat juga, sudah melewati latihan itu," ucap Senja.
Latihan itu yang sebutkan Senja adalah latihan 100 hari di bawah air terjun, apa bisa melewatinya maka kekuatan fisiknya akan meningkat pesat.
"Si-sial! Si-siapa kalian!" teriak pemimpin latihan yang sudah terluka parah.
"Ha-ha-ha tidak perlu kau tahu siapa kami, yang pastinya kalian adalah cicak kecil yang bodoh melawan raksasa. Di dunia ini hanya ada satu yang bisa mengalahkan kami," ucap Donal tertawa.
"Si-siapa dia?" tanya pria itu.
"Dia adalah Lora, tapi dia sudah mati, jadi tidak akan ada yang mengalahkan kami," ucap Miska tertawa terbahak-bahak.
"Ayo kita ambil barang berharga mereka," ucap Dona tersenyum sinis.
"Tolong jangan di ambil, itu adalah milikku!" teriak pria tua itu berusaha ingin berdiri.
Miska berbalik badan dan mendekati pria paruh baya itu dan menginjak kakinya.
Krak!
"Aaaaaaaa!" teriak pria paruh baya itu kesakitan. Kaki pria paruh baya itu patahkan oleh Miska dan mereka pun masuk ke dalam mencari barang berharga.
"Ha-ha-ha, aku mendapatkan sertifikat tempat ini, mari kita jual dan untuk foya-foya," ucap Donal tertawa.
Mereka pun keluar dengan membawa berkas sertifikat tempat itu.
"Tolong... tolong kembalikan sertifikasi itu!" teriak pria paruh baya itu mengangkat tangannya berusaha untuk menggapai berkasnya.
"Kau sudah kalah, jadi terima saja kekalahan mu," ucap Miska menendang pria paruh baya itu Hinga terguling-guling.
"Sial, jika saat ini aku tidak berada di tubuh lemah ini aku sudah menghabisi mereka berdua, sayangnya tubuh ini sangat lemah, aku belum bisa melawan mereka yang sudah melewati 100 hari latihan di air terjun itu, aku akan mengambil giok Phoenix itu nanti, tapi Giok Phoenix itu ada di tangan mereka apa terjadi sesuatu pada padepokan?" tanya Senja berpikir.
Senja pun melompat dari ketinggian atas atap dan mendarat di teras tempat tinggal itu.
"Aku harus memeriksanya segera," ucap Senja.
Ia pun berjalan mendekati mobil Momo.
"Master sudah kembali," ucap Momo.
"Iya, hari ini aku antar kau pulang dulu, nanti aku akan pegi ke suatu tempat untuk memeriksa sesuatu dengan memakai mobilmu," ucap Senja.
"Baik Master, tapi... hati-hati bawanya ya, jangan brutal," ucap Momo pelan sambil tersenyum.
Senja langsung menginjak pedal gas mobil dan melaju sangat kencang membuat Momo lagi-lagi Jantungan.
Sesampainya di depan rumah Momo, Momo pun keluar dari mobilnya dan Senja langsung melajukan mobilnya.
Sesampainya di tempat tujuannya, tempat latihannya dulu, terlihat sangat berantakan.
"Apa terjadi sesuatu di sini?" tanya Senja berlari masuk ke dalam. Ada seorang pria yang berumur 60 tahun itu baring tergeletak di tengah rumah.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen hadiah dan iklan
Terima kasih
