melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
"hai melati, aku Laura" ujar Laura melambaikan tangannya pada melati seperti yang dilakukan salsa tadi, melati pun membalas melambaikan tangan juga seraya tersenyum.
"Kalian mau minum air kelapa juga nggak?" Tanya Leo pada salsa dan Laura.
"Boleh" jawab salsa dan di angguki Laura.
"Bli, kelapa muda nya 4 ya" ujar Leo memesan kelapa muda pada penjual kelapa di dekat gazebo nya.
"Kalian darimana??" Tanya Laura
"Jakarta, cuma melati dari Surabaya" jawab feri.
"Kita juga dari Jakarta, wah seneng banget bisa ketemu disini" kata salsa antusias, sambil membetulkan blazer tanpa kancingnya dan menampilkan tubuh putih mulus nya dibalut setelan bikini warna pink. Sedangkan Laura memakai bikini warna merah.
"Kamu kuliah dimana disurabaya melati??" Tanya Laura pada melati, melati yang daritadi fokus pada Athar yang tidak berhenti menci*mi leher nya pun menoleh.
"Eh, nggak aku nggak itu aku cuma karyawan pabrik biasa kok, aku nggak kuliah kak" ujar melati tanpa malu.
"Lah, kenapa nggak kuliah? Sayang banget tau mel" ujar Laura yang sebenarnya berniat meremehkan melati.
"Nggak papa kak, dulu kendala ekonomi yang pas-pasan" jawab melati santai.
"Ohh... Gitu ya" ujar Laura melati mengangguk. Athar sebenarnya kesal pada Laura tapi ia tahan apa-apaan dia baru kenal sudah bertanya begitu pada kekasihnya.
"Sayang, kita balik ke vila yuk, atau mau jalan-jalan kemana lagi gitu" bisik Athar pada melati karena sudah mulai tidak nyaman.
"Kemana mas??" Bisik melati juga.
"Terserah, yuk ikut mas aja, mas bosen disini" ujar Athar berbisik lagi, melati pun menurut dan mengangguk mau.
Laura yang melihat kemesraan Athar dan melati sedikit tidak suka, ia sebenarnya sangat kagum dengan ketampanan dan pesona Athar membuatnya tertarik ini kenal lebih jauh dengan Athar.
Kelapa muda pesanan Leo pun sudah berada di depan mereka.
"fer, Leo sorry ya semuanya, gue duluan, gue mau ajak cewek gue ke suatu tempat" ujar Athar berpamitan.
"Buru-buru amat bro, tunggu kita lah barengan aja" ujar feri yang sebenarnya tidak mau berpisah dengan melati, ingin berada di dekat melati.
"Sorry fer, gue ada urusan bentar" ujar Athar lagi akhirnya Leo dan feri pun mengizinkan.
"Yaudah, ati-ati aja, ntar malem balik lagi ke vila kan?" Tanya Leo
"Liat ntar deh " jawab Athar
"Oke"
Athar dan melati pun pergi dan melangkah menjauh dari mereka, terlihat dari sana Athar menggendong melati di belakang, mungkin melati kelelahan atau memang Athar yang sukarela menggendong melati tidak mau kekasihnya kelelahan.
"Mereka udah lama pacaran fer??" Tanya Laura pada feri.
"Enam bulanan lah, itupun selingkuhan" ujar feri.
"Ssstt, sembarangan aja Lo " ujar Leo melempar tutup kelapa muda ke arah feri.
"Hah, selingkuhan?? " Tanya salsa
"Maksudnya gimana sih??" Tanya Laura juga.
"Udah nggak usah di bahas, itu urusan mereka sendiri, kalian nggak perlu ikut campur" ujar Leo agar kedua wanita itu tidak penasaran lagi.
"Kita kepo le, ayolah cerita in aja, ceritain dong do, plisss" pinta Laura pada feri.
Leo melotot pada feri, memintanya agar tidak membeberkan rahasia sahabatnya.
"Udahlah, nggak usah di bahas lagi, kalian mau ikut ke vila nggak?" Tanya feri
"Mau" ujar Laura tersenyum dan seketika melupakan pertanyaan nya yang tadi.
"Kamu juga mau kan beb?" Tanya Leo pada salsa, yang ditanya pun mengangguk tersenyum malu-malu.
.
"Kita kemana mas??" Tanya melati yang sedang di gendong Athar.
Kamu pengennya kemana sayang??"
"Emmm... Aku pengen ke tempat yang indah, sepi dan cuma kita berdua mas" ujar melati setelah berfikir.
"Siap, kita pesen taksi online dulu ya" Athar menurunkan gendongannya pada melati lalu mengutak-atik ponselnya.
"Mau digendong lagi nggak??" Tanya Athar setelah memasukkan hp nya kedalam saku celana jeans selutut nya. melati menggeleng.
"melati jalan aja ya mas, kasian kamu capek, ini keringetan banget" ujar melati sambil mengusap keringat di dahi Athar dengan tangannya, Athar yang di perlakukan manis begini tersenyum, padahal Marissa juga selalu berusaha bersikap romantis dan manis tapi rasanya beda dengan melati, atau mungkin karena yang melati lakukan dengan tulus sedangkan Marissa selalu bersikap manis saat mau minta sesuatu.
"Makasih ya sayang" ujar Athar mencium pipi melati, melati mengangguk tersenyum, setelah ituereka keluar dari pantai tidak menunggu lama taksi yang di pesan Athar sudah di depannya, Athar dan melati pun masuk menuju tempat yang Athar tuju, ternyata lumayan jauh, ditengah perjalanan Athar meminta sopir berhenti sejenak ke pusat perbelanjaan, mereka belanja sesuatu yang mereka butuhkan mengingat ia tidak membawa apapun yang ia tinggal di vila Leo.
Setelah selesai belanja mereka melanjutkan perjalanannya menuju Kota Ubud, terletak di bagian tengah pulau Bali, dikenal sebagai pusat tarian dan kerajinan tradisional. Hutan hujan dan terasering padi yang mengelilingi kawasan Ubud, ditambah pura dan tempat pemujaan, merupakan salah satu lanskap Bali yang paling terkenal.
Mobil mereka berhenti di salah satu resort terkenal dan paling mewah Disana, Athar memesan satu resort untuk ia tinggali bersama melati. Mereka pun memasuki kamar pesanan Athar dan membuat melati berdecak kagum.
"Mas, ini indah banget" ujar melati dengan mata berkaca-kaca, sungguh ini pemandangan yang ia impi-impikan, apalagi berada di tempat ini dengan orang yang ia cintai.
"Kamu suka sayang??" Tanya Athar melati mengangguk lalu memeluk Athar erat.
"Terimakasih mas, atas semuanya, pengalaman dan kebahagiaan ini" ujar melati disela pelukannya.
"Iya sayang, sama-sama, yuk istirahat " Athar mengajak melati berbaring di ranjang tapi tiba-tiba ponselnya berdering setelah melihat siapa penelpon nya ternyata pacarnya Marissa yang menghubungi nya. Sebenarnya Athar malas sekali mengangkat nya.
"Siapa mas??" Tanya melati Athar hanya menggeleng.
"Angkat aja mas, siapa tau penting" melati kemudian membuka outher terawang nya yang berwarna putih itu, ia gantungkan di gantungan pakaian yang tersedia Disana.
Athar mengangkat telponnya dengan malas dan duduk disofa kamar tersebut.
"Halo Kenapa sa" tanya Athar
"Halo sayang, kamu kemana sih nggak ada kabar sama sekali, masa' aku tanya Tante Ambar katanya kamu liburan, masa' nggak ngajak aku sih" ujar Marissa cemberut, pasti Athar yakin sekarang Marissa sedang mencak-mencak Disana.
"Aku cuma nenangin diri aja kok, udah ya aku mau istirahat" ujar Athar yang akan menutup telponnya.
" Ihhh ... Bentar-bentar, kamu dimana? Di Bali? Apa di luar negeri? Aku susulin ya? Kamu pesenin aku tiketnya" pinta Marissa.
"Maaf sa, aku cuma pengen sendiri, udah ya aku tutup dulu " Athar langsung menutup telfonnya dan bernafas lega, apa-apaan Marissa itu mau mengacaukan kebersamaan nya dengan melati, mama dan papa nya saja Athar larang untuk menelfon kalau tidak penting.
Handphone nya berdering lagi, Marissa masih terus menghubunginya, Athar yang kesal segera mematikan ponselnya agar tidak di ganggu lagi oleh Marissa.
"Pacar kamu ya mas??" Tanya melati yang tiba-tiba duduk di sampingnya sambil tersenyum.
"Nggak usah dipikirin ya sayang, mas nggak cinta kok sama dia " ujar Athar mengusap tangan melati lalu mencium nya.
"Kalo nggak cinta kenapa nggak diputusin aja sih mas, daripada nyakitin gini" kata melati.
"Dia nya nggak mau tuh, berarti bukan salah mas dong, mas udah pernah minta putus kok" jawab Athar santai.
.
.
cepet za susulin klo perlu kmu oindah kuliah breng aurel
duuuhhh semoga aurel nggk kejebak d club yaa dn bsa segera pulang..