NovelToon NovelToon
Battle Of The Genies"Adu Jin"

Battle Of The Genies"Adu Jin"

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Hantu
Popularitas:322
Nilai: 5
Nama Author: Ramos Mujitno Supratman

Genies mulai bermunculan dari dimensi lain, masing-masing mencari partner manusia mereka di seluruh dunia. Dalam pencarian mereka, genies yang beraneka ragam dengan kekuatan luar biasa mulai berpencar, setiap satu memiliki kekuatan unik. Di tengah kekacauan itu, sebuah genie dengan aura hitam pekat muncul tiba-tiba, jatuh di kamar seorang anak berkacamata yang dikenal aktif berolahraga. Pertemuan yang tak terduga ini akan mengubah hidup mereka berdua selamanya, membawa mereka ke dalam petualangan penuh misteri dan kekuatan yang tak terbayangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramos Mujitno Supratman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hal konyol

Suatu hari, di sela-sela latihan, Raka sedang duduk santai di kamarnya, menatap Zahir yang sedang melayang di udara, bersila dan tampak tenang. Zahir, dengan penampilan misterius dan aura gelapnya, selalu serius. Tapi kali ini, Raka memutuskan untuk menggoda genienya itu.

Raka:

“Zahir, pernah gak kamu kepikiran buat ganti baju? Kayaknya jubah hitam kelam terus-terusan bikin kamu kelihatan... gimana ya, kayak tokoh jahat yang lagi stress.”

Zahir (sambil melirik tajam):

“Ini bukan soal gaya, Raka. Jubah ini memancarkan kekuatanku. Lagipula, aku tidak terlalu peduli dengan fashion dunia manusia.”

Raka (terkikik):

“Ya, tapi kalau kamu pakai hoodie atau jaket jeans, mungkin kamu bakal kelihatan lebih... gaul. Kita kan jadi tim, jadi penting juga dong kalau kita tampil keren bareng.”

Zahir (dengan nada datar):

“Keren? Aku bisa mengendalikan badai dan petir, menciptakan kegelapan abadi. Apakah jaket jeans benar-benar bisa membuatku ‘keren’?”

Raka (tertawa):

“Ya, bener juga sih. Tapi setidaknya, kamu nggak bakal ditakuti kucing-kucing di jalan. Kemarin aja waktu kita lewat, ada yang sampai melarikan diri karena lihat kamu.”

Zahir (masih serius):

“Kucing-kucing itu hanya bijaksana, mereka bisa merasakan kekuatanku. Lagipula, aku tidak ada urusan dengan kucing.”

Raka (sambil mengangkat alis):

“Hmm, iya. Bijaksana... atau mereka pikir kamu mau makan mereka?”

Zahir (mengerutkan kening, bingung):

“Makan kucing? Kenapa aku harus... Astaga, manusia sungguh aneh.”

Raka (tertawa lebih keras):

“Lihat kan? Kamu bisa lebih lucu kalau santai sedikit, Zahir. Kalau kamu mau, besok kita belanja bareng. Siapa tahu kamu tertarik sama sepatu sneakers atau kacamata hitam.”

Zahir (dengan nada jengah):

“Raka, aku genie. Bukan model catwalk.”

Raka (berusaha menahan tawa):

“Oke, oke, tapi inget aja, kalau suatu hari kamu mau tampil beda, aku ada ide banyak. Dunia ini nggak cuma soal badai dan kegelapan, tahu.”

Zahir (akhirnya tersenyum tipis):

“Baiklah, Raka. Kalau itu bisa membuatmu berhenti bicara tentang fashion, mungkin aku akan mempertimbangkannya.”

Raka (tersenyum puas):

“Deal! Tunggu aja, kamu bakal jadi genie paling keren di kota.”

Zahir hanya menggeleng pelan sambil melayang pergi, sementara Raka masih tertawa puas, merasa dirinya berhasil sedikit melenturkan keseriusan genienya.

Dialog Raka dengan Zahir Saat Hari Libur Sekolah Tiba

Suatu pagi yang cerah, Raka terbangun dengan senyum lebar di wajahnya. Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu—hari libur sekolah akhirnya tiba! Tanpa harus memikirkan tugas dan pelajaran, Raka langsung bersemangat membayangkan apa yang bisa ia lakukan hari ini. Namun, Zahir, genie dengan aura hitam, terlihat melayang di sudut ruangan, seperti biasa dengan ekspresi seriusnya.

Raka (bersemangat):

“Zahir! Hari ini libur sekolah! Kita bisa melakukan apa pun yang kita mau tanpa harus khawatir soal PR atau guru-guru yang galak. Seru banget, kan?”

Zahir (dengan nada datar):

“Libur sekolah? Jadi, kau tidak perlu belajar hari ini?”

Raka (mengangguk antusias):

“Betul! Libur! Hari bebas! Aku bisa tidur siang, main game, atau bahkan nonton film seharian.”

Zahir (kebingungan):

“Kau punya kekuatan dari genie yang bisa memanipulasi energi alam semesta, dan kau memilih untuk... tidur siang?”

Raka (tertawa kecil):

“Eh, jangan salah! Tidur siang itu seni, Zahir. Setelah sekian lama otak dipakai buat belajar, tidur siang tuh kayak recharge energi. Paham?”

Zahir (menghela napas):

“Kalau begitu, apa yang kau rencanakan untuk hari ini? Tidur siang seharian, atau ada sesuatu yang lebih berguna yang ingin kau lakukan?”

Raka (berpikir sejenak):

“Hmmm... gimana kalau kita pergi ke taman? Main basket atau sekadar jalan-jalan? Atau... kamu punya ide seru?”

Zahir (menatap serius):

“Kita bisa melatih kemampuanmu untuk memanipulasi elemen atau berlatih menghadapi ancaman yang akan datang. Liburan tidak berarti menghentikan persiapan, Raka.”

Raka (mengerutkan kening):

“Zahir, aku butuh liburan, bukan latihan hidup dan mati! Kamu juga harus santai sedikit. Gimana kalau kita ambil es krim dan duduk di taman? Dijamin, kamu bakal merasa lebih... rileks.”

Zahir (terlihat bingung):

“Es krim? Kau ingin aku, makhluk dengan kekuatan kosmis, makan es krim?”

Raka (tertawa):

“Yap, kamu harus coba! Es krim itu salah satu nikmat terbesar di dunia manusia. Kamu belum hidup kalau belum nyoba.”

Zahir (menatap Raka dengan heran):

“Baiklah, Raka. Jika es krim bisa membuatmu lebih fokus di kemudian hari, aku akan mencobanya.”

Raka (bersemangat):

“Great! Liburan kali ini akan jadi epik! Kamu dan aku, Zahir, di taman dengan es krim di tangan!”

Dengan senyum di wajahnya, Raka menarik Zahir keluar rumah, sementara genie itu tampak pasrah menghadapi ide liburan manusia yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!