Ayyara Queenby Anderson 22 Tahun, Dia gadis yang ceria dan sedikit bar bar. Ayyara baru menyelesaikan kuliahnya dan lansung di terimah kerja jadi sekertaris di sebuah perusahan besar yang ada di kotanya.
David Wilson Alexander 28 Tahun, Dia seorang Ceo diperusahaan tempat Ayyara bekerja.
Ayyara gadis yang cerewet dan bar bar dipertemukan dengan David yang dingin tak tersentuh oleh wanita.
Yuk! Kita intip kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScorpioGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Club Malam
Melly melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, melalu i jalanan ibukota yang di padati kendaraan roda empat dan roda dua yang berlalu lalang.
Setelah beberapa menit berkendara, Mereka sudah tiba di tempat tujuan.
Melly memutar stir mobilnya berbelok masuk ke arah Club malam yang menjadi tujuan mereka malam ini.
"Akhirnya kita sampai juga" ucap Ayyara ketika turun dari mobil. Dia melangkah meninggalkan area parkiran.
"Hei! Tungguin! dasar gadis jadi jadian" ucap Melly, ketika melihat Ayyara meninggalkan nya.
Hos
Hos
Hos
Melly ngos ngosan mengejar Ayyara, tapi yang dikejar tidak menghiraukan nya.
Ayyara melangkah masuk melalui pintu utama club malam itu, semua yang melihatnya jadi terpanah dengan kecantikan yang dimiliki Ayyara.
Ayyara berpakaian gaya santai tapi tetap terlihat bukan gadis biasa. Dia memang memiliki aura aura Nona Muda sekaligus putri Mafia. Meskipun hanya dirinya wanita yang berpakaian berbeda, karna wanita yang lain memakai dress, itupun dress mini.
"Kamu itu ya, kalau udah ke tempat ini, jadi lupa daratan" ucap Melly ketika sudah berada disamping Ayyara.
'Ehhehehehe' Ayyara terkekeh. "Aku hanya penasaran, soalnya udah lama banget aku tidak pernah lagi pergi ke tempat beginian, selama tidak bersama kamu"
"Masa si?" ucap Melly memutar bola matanya.
"Iyalah, kan hanya kamu sahabat yang aku punya, sahabat seperjuangan, senasib sepenanggungan dan yang pasti sama sama konyol" ucap Ayyara tertawa.
"Udah ahh, Aku capek tau ngak!? Kejar kejar kamu" ucapnya beralih duduk di kursi di depan meja bar.
"Yang suruh ngejar aku, siapa coba? Ngak ada kan? Kamunya aja yang pengen lomba lari, tapi tidak ada saingan nya" ucapnya lagi terkekeh.
"Bagus dong kalau tidak ada saingan nya, jadi menang sendiri" ucapnya menaik turun kan alisnya.
"Yaa, hanya orang orang bodoh yang senang, menang karna tidak ada saingan" ucap Ayyara mulai menuankan wine ke dalam gelas nya.
"Yang bodoh itu, yang di kejar kejar, tapi tidak ikut lari jadinya ke tangkap" ucap Melly ikut menuangkan wine ke dalam gelasnya.
"Intinya mereka sama sama bodoh dan konyol" tambah Ayyara.
'Ehehhehehe' mereka tertawa berbarengan.
Damian yang berada tidak jauh dari tempat Ayyara dan Melly memperhatikan mereka berdua. Tapi hanya wajah Melly yang bisa dia lihat. Karna Ayyara membelakanginya.
Damian tersenyum tipis melihat Melly bercanda dan tertawa bersama Ayyara. Walaupun dia tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, karna suasana di dalam club memang bising dengan suara musik.
Meskipun Damian tidak bisa melihat jelas wajah Melly, karna hanya pencahayaan lampu yang remang remang. Tapi Damian terpanah melihatnya.
"Ayo goyang!" ucap Ayyara menarik tangan Melly, dia sudah tidak sabaran ingin ikut berjoget di bawah lampu sorot yang berkedip kedip di iringi oleh Dj.
Mereka melangkah menuju di atas panggung yang memang di sediakan untuk berjoget.
"Uuuuuhhhhttttt"Teriak Ayyara ketika sudah mulai bergoyang
"Uuuuuuuuhhhhttt" Melly melakukan hal yang sama. Mereka ini benar benar satu frekuensi.
Tidak jauh dari mereka berada, Ada seorang laki laki yang memperhatikan Ayyara dan Melly yang sedang asyik bergoyang.
Laki laki itu perlahan mendekat ke arah Ayyara dan Melly.
"Hai cantik!" ucapnya mencolek pinggang Ayyara. Dimana membuat Ayyara berhenti bergoyang begitupun dengan Melly.
"Kamu jangan kurang ajar ya" ucap Ayyara dengan wajah datarnya dan tatapan matan yang tajam.
"Aku tidak kurang ajar Nona, Aku hanya ingin bermain main dengan mu malam ini" ucapnya tersenyum licik.
"Aku tidak suka bermain main" ucap Ayyara dengan tegas.
"Ayolah, tidak usah sok jual mahal" ucapnya ingin mencolek dagu Ayyara, tapi lebih dulu di tepis oleh Ayyara.
"Maaf! Aku memang tidak mengobral" ucap Ayyara tersenyum sinis.
"Ayolah sayang, Aku tidak suka basah basi" ucapnya ingin meraih tangan Ayyara, tapi di tepis oleh Ayyara.
Dilain sisi ditempat yang sama. David baru memasuki club malam itu bersama Jack.
"Akhirnya tuan muda kita datang juga" sahut Nicko, ketika melihat David dan Jack berjalan mendekat ke arah mereka. Saat ini mereka sedang berada di club milik Ricko.
Mereka sedang duduk diatas sofa di tempat khusus, yang berpetak petak. Tapi masih bisa melihat orang lain lalu lalang.
Ricko mengkode pegawainya untuk membawakan minum untuk mereka. Karna minuman sebelumnya sudah hampir habis.
"Kalian, tidak mau bersenang senang dengan salah satu wanita yang ada disana?" ucap Ricko pada David, Jack dan Damian. Dia menunjuk beberapa wanita penghibur yang sedang melihat ke arah mereka. Ricko dan Nicko sudah sering melakukan one night stand dengan beberapa wanita, hanya Damian, David dan Jack yang tidak tertarik.
"Buat apa buang buang waktu dengan mereka" sahut Jack.
"Makanya coba dulu, pasti ketagihan" sahut Nicko
"Ketagihan apanya" ucap Jack lagi.
"Ketagihan karna mampu membuat mu melayang" ucap Ricko terkekeh
"Melayan ke langit ke tujuh" sahut Nicko.
Buughht
Perhatian mereka semua di alihkan oleh suara seseorang terbentur ke lantai. Otomatis musik juga berhenti ketika mendengar suara gaduh.
"Ayo bangun, katanya mau main main dengan ku" ucap Ayyara
"Hanya segitu kemampuan mu" ucapnya lagi.
Orang yang dia maksud memaksakan diri untuk bangun, karna pinggang dan bokong nya sakit terbentur di lantai keramik di tambah memang dia sudah setengah mabuk.
Melly dengan setia berdiri di samping Ayyara sambil menyilangkan tangan nya di dada dengan tersenyum meremehkan.
"Bukan nya itu...." ucapan Nicko terpotong oleh Jack.
"Astaga! Ayyara ngapain lagi dia disini" ucap Jack.
"Ya, Clubbing lah. Ngapain lagi" ucap Ricko.
David hanya memperhatikan Ayyara dengan mata elang nya.
"Ayolah, katanya tidak suka basah basi" ucap Melly.
"Nanti malah jadi basah karna ileran, kalau tidak bangun bangun" ucap Ayyara, semua ikut tertawa mendengarnya. Hanya David dan Damian yang tersenyum tipis mendengarnya.
Orang yang di maksud Ayyara sudah berdiri tegak dan siap melayankan tinju nya pada Ayyara, karna tidak terimah di tertawai oleh banyak orang.
Jack yang melihatnya ingin pergi membantu Ayyara, tapi di halangi oleh David.
Bught
Bught
Bught
Ayyara dengam muda nya melawan orang itu, hanya beberapa kali di berikan bugeman mentah oleh Ayyara sudah tepar. Karna memang dia dalam pengaruh alkohol.
David berjalan ke arah Ayyara dan di ikuti para sahabatnya.
Ayyara menepuk nepuk telapak tanganya, seperti membersihkan dari debu.
Prok
Prok
Prok
David bertepuk tangan sambil berjalan ke arah Ayyara. Semua menoleh kearah nya.
"Bos!" ucap Ayyara tersenyum cerah melihat David berjalan ke arahnya di belakang nya ada para sahabatnya.
"Tuan!" ucap Melly memberikan salam penghormatan pada David dan dia hanya mengangguk mengiyakan.
David memberi kode pada bodyguardnya yang berdiri tidak jauh dari tempatnya.
"Bereskan dia" ucap David pada Bodyguardnya untuk mengeluarkan orang yang telah dibuat pingsan oleh Ayyara.
David menarik tangan Ayyara meninggalkan panggung, Ayyara dengan sigap menarik lengan Melly untuk ikut serta dengan nya.
"Kalian lanjut saja" ucap Ricko memerintahkan mereka untuk memutar lagi musiknya.
David membawa Ayyara ketempat duduknya semula. Begitupun dengan para sahabatnya dengan setia mengekor.
gemessss....knp d luar ga d cek???
pst bktinya lbh bnyak kl yg onoh kthuan jg....