NovelToon NovelToon
Saat Si Antagonis Berubah

Saat Si Antagonis Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Roman-Angst Mafia
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ladies_kocak

Begitu bangun dari mimpi buruk di bunuh oleh my crush, Ellison beserta sahabat-sahabatnya, Queen berubah total.

Semenjak kejadian itu, dia tidak akan ikut campur lagi saat Ellison di dekati oleh cewek-cewek, bahkan dia berhenti mengejar pemuda itu.

Setiap berpapasan, Queen selalu menghindar Ellison karena teringat penyiksaan penyiksaan itu. Hingga puncaknya dia tetap harus bertunangan dengan Ellison atas desakan keluarga mereka.

Bagaimana Queen mengatasi ketakutannya terhadap Ellison seorang cowok kejam dan dingin?

Akankah dia bisa membatalkan pertunangan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ladies_kocak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

DOR

Queen yang tertidur pulas sontak membuka matanya dengan perasaan terkejut keringat didahinya bercucuran membasahi sela sela rambut juga leher nya, hembusan nafasnya begitu cepat setelah mimpi buruk yang ia alami barusan. Lagi dan lagi sudah bertahun tahun ia terus dihantui dengan suara tembakan itu.

Queen bangun dari tidurnya sembari satu tangannya memijat kepalanya karena merasa sedikit pusing. Queen mengambil ponselnya lalu mengecek jam setelah dilihat ternyata sudah jam satu siang. Queen menaruh ponselnya lalu beranjak dari tempat tidur menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian, setelah bersiap siap Queen mengambil ponselnya lalu keluar dari kamar nya. Ia berlari menelusuri koridor menuju tangga.

Sampai saat dilantai satu, sontak Queen berlari keluar dari arah berlawanan ada seorang maid yang membawa nampan berisi buah anggur, saat Queen melewatinya sontak Queen mengambil anggur itu lalu lanjut berlari sembari memasukkan satu buah anggur kedalam mulutnya.

" Non Vale!"

Seseorang memanggil nama Queen membuat dia sontak menghentikan langkahnya saat ingin keluar dari mansion. Queen menoleh kebelakang mendapati seorang wanita.Dia adalah Nina, kepala pelayan di sana.

" Mau kemana? Nona belum makan dari tadi pagi nanti sakit."Ujar Nina sembari menghampiri Queen.

" Vale sehat kok, nanti makan bersama ayah aja. Ok"

" Bye."Tambah Queen sembari berlari keluar mansion.

" Tapi non-"

Belum sempat Nina menyelesaikan ucapannya Queen sudah berlari keluar bahkan sudah hilang dari pandangan Nina membuat dia menghela nafas pasrah.

Setelah kejadian tadi pagi Queen akan kembali seperti biasa seolah olah tidak terjadi apa apa karena Queen sudah lupa semuanya, terkecuali mimpi buruk tentang Ellison. Dia sudah bertekad akan menjauhi Ellison walau mereka sudah tunangan.

" Kenapa..? "Tanya Renata yang baru muncul membuat Nina terkejut.

Renata menoleh"itu non Vale baru keluar ngak tau kemana?"

" Ooo gitu. "

" Tapi non Vale belum makan, saya hanya khawatir penyakitnya datang lagi."

" Saya tau dia pergi kemana. Dia akan baik baik saja"

Nina menghela nafas sembari mengangguk pelan.

Disisi lain Queen keluar dari Mansion langsung ke garasi mobil, disana terdapat beberapa pengawal saat melihat kemunculan Queen sontak mereka menundukkan kepala.

Sementara Queen berlari dengan santai sembari mengeluarkan kunci mobilnya dari dalam saku. Queen menghampiri mobil Lamborghini Aventador warna putih, tanpa berlama lama dia langsung masuk kedalam mobil lalu mengendarai mobil nya keluar dari garasi saat keluar dari gerbang, Queen melaju kencang dengan kecepatan tinggi.

Beberapa menit kemudian Queen memarkir mobilnya ditempat pemakaman umum, saat Queen turun dari mobil dia langsung disapa oleh penjaga pemakaman.

" Siang nak Vale. "

Queen ikut membalas sapaan penjaga itu dengan mengukir senyum.

" Mau ziarah ya"

" Iya Pak, Aku udah beli 3 buah bunga " Ujar Queen sembari menunjukkan bunga yang ada dipelukan nya.

Penjaga itu sangat mengenal Queen.

Gadis itu sering berkunjung pemakaman keluarganya.

" Permisi pak, aku masuk dulu"

Penjaga itu hanya mengangguk lalu beranjak dari tempat itu.

Queen terus berjalan menghampiri tempat peristirahatan keluarganya yang terakhir setiap dia sembuh dari sakitnya ataupun sedih dia akan berada disini.

Sampai disana Queen langsung meletakkan bunga. " Hai, Uin kembali lagi, apa kalian baik baik saja disana. Hari ini Uin kembali kesakitan, Uin merindukan kalian apa kalian tidak merindukan Uin. " Lirih XERA.

" Ma...... Pa.... Kak... Mau dengar curhat uin ngak? Sampai sekarang kak Ell enggak ngenalin uin. Malah aku mimpiin kak Ell bunuh aku,"

Queen berusaha menahan tangisannya, dia sadar setiap dia datang kesini pasti akan menangis cukup keras.

" Apa uin berhenti saja berharap pada kak Ell tapi uin enggak sanggup jauh-jauh dari kak Ell. Tapi semua salah uin sih karena tidak memberitahu kak Ell yang sebenernya. Uin ingin sekali mendekap kak Ell, uin hanya bisa melihatnya dari jauh, bahkan aku terus berusaha nempelin kak Ell, tapi kak Ell malah enggak suka ke uin. sekarang aku takut banget kalo kak Ell di depanku, aku ingat mimpi buruk itu, seolah-olah itu sangat nyata ma, pa, kak."

Queen mulai terisak  airmata kembali mengalir dengan deras.

" Kalo nanti uin lelah, tolong kalian jemput uin ya".

Queen menghapus air matanya sembari mengadah keatas langit supaya air matanya tidak terus mengalir.

" Kalo begitu uin pergi dulu, kalian baik baik disana ya. "

Setelah menyampaikan selamat tinggal Queen membalikkan badan menuju ke mobilnya.

Setelah itu Queen meninggalkan tempat itu dan menuju tujuan selanjutnya.

Beberapa menit kemudian Queen sampai di sebuah perusahaan Adelio Company yang pemilik nya sekarang adalah Mario ADELIO.

Dulu perusahaan ini milik ADELIO ayah kandung SYILA mamanya Queen.

Pada umur 20 tahun william diangkat menjadi anak oleh ADELIO karena william dan Mario yang baru berumur 18 tahun harus diusir oleh keluarganya sendiri, sehingga ADELIO bertekad mengajari william mengikuti jejak nya menjadi seorang mafia.

Disaat Queen masuk kedalam perusahaan, sontak seluruh staf menyapanya sembari menundukkan kepala sedangkan Queen ikut membalas sapaan mereka dengan mengukir senyum.

Queen masuk ke lift lalu menekan tombol lantai paling atas lebih tepatnya tempat kantor CEO yaitu kantor Mario.

Beberapa detik kemudian saat lift terbuka, Queen langsung keluar dan berjalan dengan santai, para staf disana sontak berdiri dan menyapa gadis itu.

Saat Queen sampai didepan Kantor Mario ia mendapati sekertaris Dilan yang merupakan sekretaris Mario, ia baru saja keluar dari kantor Mario lalu berpapasan dengan Queen yang baru saja tiba.

Dilan sontak menundukkan kepalanya tanda hormat, setelah itu membuka pintu untuk Queen.

"Terima kasih paman "

Tanpa berlama lama Queen sontak berjalan masuk sembari mengukir senyum lebar.

" SUPRICE-"

Queen yang begitu semangat langsung terdiam saat mendapati Mario ternyata tidak sendirian dengan cepat dia merubah sikapnya menjadi pendiam dan kalem.

" Maaf.. "

Sementara Mario tersenyum lebar menatap Queen" Ngapain diam disitu, sini masuk"

Queen terpaksa menurut, ia duduk disamping ayah nya sembari menundukkan kepalanya.

" Maaf, Uin enggak tau kalo ayah ngobrol dengan tamu" Bisik Mario.

Sedangkan Mario hanya tersenyum.

"Ga papa"

Disisi lain tamu yang bersama Mario adalah pria dan wanita paruh baya lebih tepat nya sepasang suami istri.

Sepasang suami istri itu tersenyum menatap kedatangan Queen.

" Apakah uin enggak ingat lagi sama mommy? "

Yah, pasangan itu adalah orangtua dari Ellison, dulu saat masih kecil Queen memanggil mereka dengan mommy dan daddy.

Queen mengangguk. "Ingat mom. "

" Kenapa uin canggung sama kami, apa karena sudah lama enggak ketemu? "

Queen menoleh kearah Soya dengan menaikkan alisnya.

" Mommy tau ini uin? " Tanya Queen penasaran.

Soya mengangguk mantap.

" Ayah Mario sudah memberitahui kepada kami, jauh sebelum kamu tunangan sama anak daddy." bukan soya yang menjawab tapi Richard yang berkata.

" Maaf menyembunyikan ini kepada kalian" Lirih XERA tanpa menatap mereka.

" Uin tak perlu minta maaf , kami ngerti kok"

" Terima kasih"

" Oh ya,sayang,,, tadi ayah mau ngobrol berdua dirumah sama kamu tapi kamunya sudah disini jadi ayah akan ngomong sekarang. "

Queen mengerutkan keningnya lalu berkata. " Kok serius banget mau ngomongin apa sih? "

" nanti malam Daddy sama Mommy ngajak kita makan malam bersama,"

Sontak Queen terdiam, mendengar ucapan Mario membuat dia merasa senang dan juga sedih, mengingat Ellison tidak menyukai dirinya. senang karena bisa berkumpul dengan keluarga lain, tapi sedih sekaligus takut karena harus ketemu dengan Ellison. Dia kan sudah janji akan menjauhi Ellison.

"em..mom, dad, boleh enggak kalo pertunangan aku dengan kak Ell di batalin aja,"cicit Queen.

Soya sontak beranjak dari tempat lalu pindah ke samping Queen sembari memegang kedua tangannya. " tapi kenapa sayang?kamu juga bisa bersama kak Ell,"

" Atau kita tinggal bilang ke Ell kalo kamu adalah uin"

Sontak XERA menyelenggarakan kepala" Jangan...  "

" Uin lihat kak Ell udah punya pacar disekolah, uin ngak mau ngerusak hubungan mereka" kata Queen sambil menambah dalam hatinya aku juga takut kepada kak Ell.

Soya terdiam mendengar perkataan Queen. Dia tau kalo anaknya itu tidak serius dengan perempuan itu.

"jangan mikir kayak gitu uin, mommy yakin mereka enggak ada hubungan apa-apa,"

"sebenarnya aku takut ke kak Ell, aku mimpiin kak Ell bunuh aku mom,"

"itu hanya bunga tidur sayang, Ell enggak mungkin bunuh kamu," kata Soya.

"kamu tenang aja, daddy jamin kamu enggak akan nyakitin kamu. itu janji daddy," kata Richard menyakinkan calon menantunya.

Queen hanya mengangguk pasrah walau dia masih sangat ketakutan. Dia harus menerimanya tapi menjauhi Ellison mulai sekarang. Biarlah pertunangannya itu menjadi status nya saja.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!