Rumah Tanggaku Hancur Ditangan Sahabatku

Aditia mengabaikan ucapan Salsa,sekarang dia benar-benar seperti pria bajingan yang membawa selingkuhannya ke rumahnya sendiri.Perasaan Salsa sangat bahagia dia mengira kalau Aditia alam menyuruhnya tinggal di rumah itu bersama Amanda dan juga mamanya.

Amanda langsung keluar dari kamar mertuanya dan menghampiri Salsa ingin sekali dia menjambak wanita itu,tapi dia tidak melakukan itu karena dia tidak ingin menjadi wanita yang bar-bar.

"Aku yang menyuruh mas Aditia menyuruhmu datang ke rumah ini.Kamu benar-benar wanita yang tidak punya harga diri ya,kamu luar biasa hebat,bahkan kamu datang menemui pria malam-malam hannya sekali panggilan,kamu berharap sekali ya, mas Aditia menikahi mu." Tanya Amanda penuh penekanan,dia berusaha keras untuk bersikap lebih tenang di hadapan Salsa dan Aditia.

Wajah Salsa yang begitu bahagia berubah seratus persen saat mendengar sindiran Amanda,dia merasa Amanda sudah mempermalukan dia dan mempermainkannya,rasanya dia tidak bisa berkata-kata karena dia malu kepada Amanda dan juga Aditia.

"Katakan Salsa apa kamu sangat menginginkan suamiku,atau kamu menginginkan hidup hancur,kamu terlalu egois,begitu banyak pria diluar sana kenapa harus suamiku,kamu ingin melihat aku hancur dan menderita?" Tanya Amanda dengan nada tinggi,Aditia memegang pundak Amanda dia sedikit takut melihat wajah Amanda yang begitu menegang.

Salsa berubah menjadi wanita tidak tau malu,saat dia kembali dari luar negri,setidaknya itulah yang dilihat Amanda,di diri Salsa,bahkan wajahnya terlihat biasa saja saat Amanda menanyakan itu kepadanya,dia seperti orang yang tidak punya kesalahan apa pun,bahkan dengan tenang dia duduk di sopa sementara Amanda dan juga Aditia sudah berdiri di hadapannya.

"Siapa yang datang kerumah ini malam-malam?" Tiba-tiba mertuanya sudah keluar dari kamar dengan menaiki kursi roda,dia memang sudah mulai sehat, tapi untuk berjalan sendri dia belum bisa.

Mereka bertiga melihat ke arah suara itu,Amanda langsung mendekati mertuanya lalu membantunya mendorong kursi rodanya untuk menghampiri mereka.

Aditia hannya bisa menunduk saat mamanya juga keluar dari kamar dan menghampiri mereka.

"Ada apa kamu datang kesini wanita murahan,kamu ingin memamerkan aib mu di rumah ini,kamu pikir karena kamu hamil,kamu bisa dengan gampang merusak rumah tangga anakku dan juga menantuku." Ucap Mertuanya.Wajah Salsa berubah pucat,dia sudah seperti pencuri yang di hakimi masyarakat.

"Dasar mas Aditia,kenapa kamu tidak membelaku sedikit pun,aku merasa malu dihadapan mama dan istri tua mu ini,kamu hannya mau enaknya saja ternyata." Suara hati Salsa dia menatap Aditia dengan ekor matanya dan Amanda menyadari itu.

Amanda sangat menyesal pernah membawa Salsa ke rumahnya,dia tidak menyangka sahabatnya berubah menjadi orang yang tidak tau malu seperti itu bahkan dia dengan tidak tau maluanya bangga memamerkan aib busuknya.

"Mas....Sekarang aku tanya kepadamu,ini pertanyaan pertama dan terakhir untukmu,jika kamu memilih dia aku tidak masalah aku mundur dengan tenang ,tapi jika kamu memilih kami,kamu harus melepaskan dia dari hati dan pikiranmu,aku berikan kamu satu kesempatan,ini demi Renata,aku tidak ingin dia tumbuh di keluarga yang broken home." Ucap Amanda.

Aditia menghela napas berlahan,dia menatap Amanda penuh cinta,setidaknya dia sangat bersyukur karena istrinya itu mau memberikan kesempatan kepadanya.

"Dari awal aku sudah katakan kepadamu,aku tidak akan cerai darimu selain aku masih sangat mencintaimu,aku juga memikirkan masa depan anak kita,maafkan aku sayang,aku tidak akan melakukan kesalahan ini lagi." Ucap Aditia,dia hendak memeluk tubuh Amanda tapi Amanda menolaknya mungkin dia masih kecewa atau dia takut Aditia hannya pura-pura kepadanya.

Salsa membelalakkan matanya saat melihat sikap Aditia yang sangat berbanding terbalik saat berada di hadapannya,baru beberapa saja beberapa minggu ini dia mulai merasakan cinta dari pria itu sekarang dia melihat pria itu sudah berubah lagi.

"Mas...Kamu tidak bisa seperti ini dong,kamu harus memikirkan aku juga,aku juga tidak ingin anak ini lahir tanpa papa,kamu tega darah daging mu menderita nantinya?" Ucap Salsa.Amanda tersenyum kecut, dia sangat jijik melihat sikap Salsa yang tidak punya malu sedikit pun.

"Huh....Baru kali ini aku melihat wanita yang benar-benar tidak tau malu,kamu lupa kalau nasib pelakor memang harus seperti itu,selain jadi budak nafsu pria kamu juga harus siap di buang kapan saja,makanya jadi lah wanita terhormat sedikit saja,jangan merebut kebahagian wanita lain " Ucap Amanda.Salsa langung beranjak meninggalkan rumah itu,dia sudah tidak tahan melihat Amanda dan juga mertuanya dan dia juga sangat kesal kepada Aditia yang tidak membelanya sedikit pun.

Mereka semua mengabaikan Salsa pergi sendirian,bahkan Aditia tidak menoleh sedikit pun saat Salsa pergi meninggalkan rumahnya di tengah malam seperti ini.

Mertua juga pamit masuk kedalam kamar setelah Salsa meninggalkan mereka,Aditia masih duduk di sopa saat Amanda pergi ke belakang untuk membuatkan teh untuknya saat dia memintanya.

Sebenarnya jauh di lubuk hatinya Amanda kurang yakin dengan keputusan suaminya,dia merasa jika ini semua hannya ucapan mulut pria itu,sejak kejadian ini Amanda sudah tidak percaya lagi dengan suaminya.

"Mas..Aku masuk kamar duluan,jika kamu masih disini,aku sudah sangat lelah dan ingin istrahat." Ucap Amanda,lalu dia meninggalkan Aditia dan masuk kedalam kamar.

*****

Keesokan harinya seperti biasa Salsa melayani suaminya dan juga putrinya,rasanya dia kembali bahagia karena semuanya bisa berubah kembali seperti dulu.

Setelah Renata dan suaminya berangkat,Amanda keluar dari rumah setelah selesai mengurus kebutuhan mertuanya,dia menemui sahabatnya yang punya salon kecantikan.

"Hai....Tumben datang,sudah lama kamu tidak berkunjung ke salon ini loh kak." Ucap Sarah sahabat Amanda.Mereka menjadi dekat saat Sarah terus curhat masalah pribadinya kepada Amanda.

"Kamu sedang sibuk tidak Sarah,aku ingin bertanya sesuatu kepadamu kamu ada waktu tidak untuk menemaniku bicara."

"Wow tumben sekali nyonya bos ini ada masalah,dengan senang hati aku akan menemanimu mari kita ke cafe yang ada di sebrang sana." Ucap Sarah.Dia menarik tangan Amanda lalu mereka pergi ke cafe itu tampa membawa mobil karena memang sangat dekat.

"Katakan kepadaku,ada masalah apa kamu hingga,kamu meluangkan waktumu untuk menemui ku." Ucap Sarah,jarang sekali Amanda mau curhat kepadanya,bahkan nyaris tidak pernah yang ada hannya dia setiap saat cerita masalah pacarnya yang sangat play boy.

Amanda menarik napas perlahan,tapi dia tidak mau memendam masalahnya sendirian lagi, dia ingin meminta solusi dari temannya untuk,karena hannya Sarah temannya selama ini.

"Sarah menurut mu kenapa seorang pria itu mau selingkuh di belakang kita?" Tanya Amanda tiba-tiba hingga membuat Sarah kaget,karena setau dia suaminya Amanda sangat setia dan sangat mencintainya.

"Hmm...Memangnya siapa yang selingkuh?mungkin saja wanitanya sudah membosankan di atas ranjang hingga pria mencari kepuasan di luar sana."

*** Bersambung***