🏆Juara 1 You Are A Writer 2024 Genre Pria🏆
Xiao Chen, seorang pendekar muda yang sejak kecil dihina karena lahir dari seorang ibu yang menikah secara tertutup dengan anggota Klan yang berseberangan.
Sebagai seorang anak laki-laki ia diperlakukan seperti anak perempuan di rumah keluarga besarnya di Klan Xiao. Ia mengikuti marga ibunya dan menjadi anak yang menyendiri sejak kecil.
Hingga suatu hari ia mengalami kecelakaan, ruang penyimpanan rahasia keluarga Xiao terbuka saat ia sedang bertugas membersihkannya. Sebuah kekuatan ajaib memasuki tubuhnya, kekuatan gelap yang haus akan darah dan juga pertempuran.
Keadaan ini mengubah kepribadian Xiao Chen, membawanya ke petualangan bertemu dengan ayah kandungnya. Di saat itulah keajaiban lain terjadi, energi hitam di tubuh Xiao Chen menghilang dan menjadikan ia memiliki kesadaran untuk bertanggungjawab atas perbuatan masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kompetisi Beladiri
Seperti halnya saat ini, wanita tua itu jelas melihat Xiao Nie yang merupakan putri kandungnya sendiri tengah sakit, tetapi ia sama sekali tidak peduli. Ia tidak memiliki perasaan sama sekali, pemandangan seperti ini sudah berlangsung lama di hadapan Xiao Chen. Sehingga jangan salahkan Xiao Chen menjadi tidak berperasaan, wanita yang seharusnya menjadi seorang nenek malah justru menjadi seperti batu sandungan dalam karunia kebahagiaan sebuah keluarga.
Xiao Chen yang sudah bangun sejak awal lantas mengenakan pakaian yang biasa ia gunakan untuk bekerja, kaus kaki dan sepatunya ia kenakan dengan santai tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Meskipun pakaian yang dikenakan oleh Xiao Chen terlihat kusam dan lusuh tapi Xiao Chen tetap merawatnya dengan baik, jika tidak demikian maka Xiao Chen tidak memiliki apa-apa. Keluarga Xiao takkan memperhatikan hal-hal seperti itu untuk Xiao Chen, justru mereka akan senang jika Xiao Chen semakin menderita.
Xiao Hua memutar bola matanya saat melihat kelakuan Xiao Chen, dimata wanita tersebut tampang Xiao Chen sangat menjijikkan. Ia adalah aib bagi keluarga Xiao dan merupakan benih Klan Ye yang dirahasiakan. Selain dari ayah dan ibunya, Xiao Nie tidak mengungkapkan siapa ayah sebenarnya dari Xiao Chen. Jika anggota keluarga Xiao tahu jika ayah dari Xiao Chen berasal dari keluarga Ye, maka Xiao Hua dan juga suaminya akan diusir dari Klan Xiao yang kini semakin makmur selama beberapa tahun terakhir.
"Cepat lah pergi dan bersihkan arena beladiri! Pagi ini akan diadakan kompetisi keluarga Xiao, para pemuda akan siap bertanding untuk menunjukkan bakat mereka" ucap Xiao Hua mengingatkan, tatapannya penuh kebencian.
Mengabaikan neneknya yang bukan sekali dua kali bersikap seperti itu, Xiao Chen segera bergegas meninggalkan kediamannya untuk segera menuju arena beladiri, ia membawa sapu dan lap untuk membersihkan tempat tersebut.
Arena bela diri Klan Xiao merupakan arena untuk mengadakan kegiatan atau peristiwa penting. Tempat tersebut berada di area terbuka yaitu di halaman utama Klan, tempat itu juga tempat di mana para keturunan Klan Xiao belajar dan berlatih seni bela diri yang diwariskan secara turun-temurun.
Halaman yang luas itu juga dihiasi dengan beberapa patung naga dan burung Phoenix yang terbuat dari batu alam jenis pualam terbaik, sedangkan lantainya terbuat dari lempengan batu basal yang besar berwarna kehitaman. Hanya dengan memandangnya saja, orang-orang bisa merasakan kekuatan yang memancar dari tempat tersebut.
Ketika Xiao Chen tiba di dalam arena bela diri tersebut, ada beberapa pemuda dari Klan Xiao yang terlihat sedang bersiap mempraktekkan jurus yang tidak asing di dalam ingatan Xiao Chen. Mereka melakukan gerakan demi gerakan seni bela diri di bawah bimbingan tiga orang Tetua yang mengenakan jubah putih.
Warna putih yang mereka kenakan terlalu kontras dengan kepribadian gelap mereka dalam memperlakukan Xiao Chen. Di mata Xiao Chen mereka tidak lebih dari orang-orang yang hanya mengandalkan nama Klan Xiao untuk kepentingan pribadi, Xiao Chen seringkali memergoki mereka dalam melakukan transaksi penjualan sumberdaya ke pihak lain melalui jalur belakang.
Pada saat ini mereka semua tidak menghiraukan kedatangan Xiao Chen yang membawa alat kebersihan, pemandangan seperti itu bagai angin lalu dan keberadaan Xiao Chen benar-benar tidak dianggap sama sekali di Klan Xiao. Bahkan para pemuda yang sebaya dengan Xiao Chen terus menerus berteriak melayangkan tinjunya ke udara sebagai pemanasan.
Para pemuda tersebut sudah menantikan kegiatan yang akan digelar pagi ini, setelah belajar dengan rajin dan berlatih dengan keras mereka berharap memenangkan posisi tertentu dalam Klan mereka, semua pemuda yang akan berkompetisi yang ada di arena beladiri terlihat hanya berusia tujuh belas tahun ke atas.
Pada awal musim gugur seperti sekarang ini, kabut putih masih menyelimuti suasana pagi. Xiao Chen yang sudah terbiasa bahkan dengan suhu udara musim dingin, bekerja membersihkan arena beladiri dengan santainya. Ia tidak merasa iri dengan pemuda lainnya, yang perlu ia lakukan saat ini adalah belajar lebih serius dan menyembunyikan kemampuannya dari pandangan para Tetua atau Patriark keluarga. Xiao Chen akan dihukum dengan serius jika ia diketahui mempelajari jurus beladiri dengan diam-diam, ia akan dikurung dan disiksa hingga mati karena dianggap sebagai pencuri dan pengkhianat.
Semakin siang, suasana arena beladiri semakin ramai. Semua keturunan Klan Xiao datang untuk menyaksikan unjuk bakat kali ini, bahkan para anggota Klan yang dari cabang pun datang. Mereka umumnya yang mendapatkan promosi karena berhasil menembus tingkatan. Jika seorang pemuda yang berasal dari Klan Xiao cabang berhasil menembus tingkat Pendekar Perak maka berhak mendapatkan promosi naik ke keluarga Klan Xiao pusat, yakni di Kota Xinjiang.
Seseorang yang memasuki ranah Pendekar Perak biasanya berumur enam belas tahun, memiliki kekuatan pukulan mulai dari lima ratus kilogram. Pada ranah ini, seorang kultivator dapat membentuk susunan serta kekuatan tulang yang baru. Pada ranah ini juga merupakan tahap yang krusial, jenis dan kekuatan tulang yang dibentuk akan menjadi dasar kekuatan fisik seseorang untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar di masa depan beriringan dengan peningkatan basis kultivasinya. Semakin bagus jenis tulangnya maka akan semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan. Apalagi daya tahan tubuhnya, hal ini adalah modal utama setiap kultivator dalam menghadapi pertarungan.
Secara umum ada empat jenis tulang yakni tulang Serigala, tulang Harimau, tulang Kirin dan tulang Naga. Para kultivator umumnya memiliki jenis tulang Serigala dan tulang Harimau yang dianggap pencapaian istimewa, untuk kultivator jenius bisa memiliki tulang Kirin dan di masa depan ia bisa dianggap memuncaki dunia beladiri.
Apa yang dialami oleh seorang kultivator sebenarnya berlaku pada Xiao Chen, bahkan ia sudah memasuki ranah Pendekar Perak pada usia dua belas tahun. Bahkan kekuatan internalnya tumbuh tanpa orang lain sadari sejak ia berusia tujuh tahun, mereka hanya menjadikan Xiao Chen sebagai karung pasir untuk latihan. Terutama anak-anak Klan Xiao yang baru saja memasuki ranah Pendekar Perunggu, dimana mereka baru pertama kali merasakan energi Qi dan menyimpannya ke seluruh tubuh.
Mereka semua akan mencari Xiao Chen sebagai pelampiasan dan tolak ukur kekuatannya, semakin mereka membuat Xiao Chen terluka parah maka mereka akan semakin bangga. Xiao Chen mengalami masa-masa sulit ini selama lima tahun dan kemampuan tulangnya semakin terbentuk dengan sempurna di usia dua belas tahun. Apa yang tidak diketahui oleh anak-anak Klan Xiao adalah setiap pukulan mereka yang mengandung Qi akan terserap ke dalam tubuh Xiao Chen, luka lebam yang meninggalkan jejak Qi akan terserap secara otomatis ke dalam tubuhnya.
semoga sampai TAMAT....
tap....tappppl