Derita Gadis Yang Terhina

Kedua wanita di dalam ruangan itu menatap dalam penuh selidik kepada sosok pria yang baru saja berucap itu.

Kening keduanya berkerut dan kedua mata mereka menyipit.

Tanda jika saat ini kedua wanita itu tengah menyimpan banyak tanya.

Ada hubungan apa antara dokter Ryu dengan gadis ini ?!

Seingat mereka, mereka pernah menangani gadis ini sebelumnya untuk kasus yang sama.

Yakni pe.darahan....

Namun, belum tuntas mereka mengambil tindakan pada gadis ini.

Gadis ini telah pergi dan menghilang dari rumah sakit lebih dulu tanpa sepengetahuan sang ibu katanya.

Sementara dokter Ryu adalah sosok pria yang di kenal sebagai pemimpin rumah sakit ini,

Sekaligus putra ke dua sang pemilik rumah sakit.

Ryu Mahardika Setiawan, sang dokter spesialis bedah jantung.

Di sisi pria itu berdiri sosok seorang pria yang di kenal sebagai wakil direktur rumah sakit.

dokter Harua.

Ya..

Dua orang pria itulah yang tadi telah menabrak Kayra dan kemudian membawa gadis itu kerumah sakit.

" dokter .Amel, kakak ipar...lakukan yang terbaik untuk gadis itu.

Aku yang akan bertanggung jawab atasnya " kata Ryu lagi kepada dua orang dokter wanita di hadapannya yang tak lain adalah dokter Amel yang saat ini telah menjadi istri dokter Haris sejak keduanya menikah tiga hari yang lalu.

dan dokter Ghaisa, yang tak lain adalah istri dari sang kakak.

Dokter Haris yang bersiri di sisinya menghela nafas.

" Ini adalah pendarahannya yang kedua, dan kali ini sepertinya kami tak bisa lagi menyelamatkan bayinya.

Pendarahan yang ia alami kali sangat fatal " jelas dokter Ghaisa lagi kepada Ryu.

" kuretasi " desis Ryu pelan. Sejujurnya ia sangat menyayangkan hal itu.

Gadis itu sepertinya masih belia.

" hmmm....bagaimana in8 b8sa terjadi ?! " tanya Ghaisa lagi.

" entahlah kakak ipar, kami menabraknya di jalan.

Dan ketika aku menggendongnya aku sudah melihat darah di sana " jelas Ryu lagi.

Ke empat orang itu sama menghela nafas.

" kau benar tak mengenalnya dokter Ryu ?! " tanya dokter Amel penuh selidik.

Ryu menatap tajam kepada dokter Amel.

" aku batu melihatnya tadi...." jawab Ryu dengan cepat. Kemudian iia berbalik meninggalkan tempat itu.

Haris menghardik sang istri pelan.

Dokter Amel dan dokter Ghaisa hanya mencebik.

" kami hanya memastikan, kenapa dia harus tantrum begitu " omel dokter Amel.

" efek jomblo kelamaan, kayaknya sudah karatan punya dia...." imbuh dokter Haris sambil tertawa lebar kemudian turut keluar dari ruangan itu setelah sebelumnya ia mendapat pelototan dari dokter Amel sang istri.

" bidan Eku siapkan operasi.

Kita harua cepat melakukan tindakan kepadanya " kata dokter Amel kemudian kepada assistannya.

🌿🌿🌿

Rayyan nampak baru saja keluar dari mobilnya ketika Iwan berlari dengan cepat ke arahnya.

" pak..." pria itu menatap penuh sesal kepada atasannya.

" suratnya sudah turun ?! " tanya Rayyan kepada Iwan.

Ini adalah hari pertama dirinya kembali bertugas setelah mendapat sanksi selama hampir dua bulan lebih karena di anggap melanggar aturan kesatuan.

Dan mencoreng nama baik kesatuan.

Tidak berhenti sampai di sana, Rayyan mendapatkan mutasi kerja juga sebagai bentuk hukuman kedisiplinan atas pelanggaran yang telah ia lakukan.

Ia di laporkan berzina oleh pak Didik dengan menyertakan berbagai bukti berupa foto foto dirinya sedang bersama gadis yang bukan merupakan istrinya

yang sah di dalam sati kosan.

Dan sebenarnya gadis yang mereka maksud adalah Kayra.

Pak Didik adalah seorang politikus yang anaknya di tolak oleh Rayyan.

Ya...

Rayyan pada akhirnya menolak perjodohan yang di atur oleh ke dua belah keluarga.

Yakni antara dirinya dan Tnia.

Dan nampaknya, pak Didik tidak terima dengan itu.

Pria itu yang telah lebih d dulu memerintahkan seseorang untuk menyelidiki sepak terjang Rayyan.

Menemukan satu fakta yang mencengangkan.

Orang suruhannya mengatakan jika Rayyan memiliki.wanita simpanan.

Apalagi kemudian Rayyan justru menolak perjodohan yang ia sodorkan pada pria itu.

" iya pak..anda di mutasi sebagai driver untuk mendistribusikan obat obatan ke desa desa terpencil di di pelosok pelosok kota " kata Iwan lagi.

Pria itu menyerahkan amplop berwarna coklat kepada Rayyan.

Rayyan tersenyum.

" sudah...iitu saja ?! Apa aku masih harus melapor ke kantor atau aku bisa langsung berangkat ?! " tanya Rayyan lagi seakan tanpa beban.

" tidak perlu pak, bapak t8dak perlu lagi melapor ke kantor.

Saya sudah mengurus semuanya.

Anda hanya tinggal berangkat kapanpun anda siap " jawab Iwan lagi.

" baiklah kalau begitu...terima kasih Wan...kau sudah sangat membantuku " kata Rayyan.

" pak...bapak tidak boleh menerima tuduhan ini begitu saja.

Ini tidak adil untuk anda.

anda sudah mendapat sanksi tapi kenapa masih harus di mutasi ke daerah.

Lagi pula tuduhan itu tidak benar pak.

tuduhan itu hanya fitnah.

Saya yakin tuduhan ini hanya bertujuan untuk menghancurkan karir bapak " kata Iwan lagi yang merasa tak terima atasannya di perlakukan tak adil seperti itu.

Ia tahu benar apa yang sebenarnya terjadi.

Rayyan hanya menghela.nafas.

Sebenarnya ia sudah berusaha menjelaskan dan membela diri, namun nyatanya ia tetap kalah dalam persidangan militer yang di gelar di kesatuannya kala itu.

Bukti yang di berikan pak Didik kepada kesatuannya untuk memberatkannya sangat fatal.

Rayyan tak bisa lagi membela diri.

Karena nyatanya, antara dirinya dan Kayra memanglah tak ada hubungan apa apa.

" sudahlah Wan...hanya t8ga tahun tak masalah bagiku.

Itung itung nambah pengalaman.

Kamu saja yang hati hati. Pintar pintarlah membawa diri.

Kau mengertikan " kata Rayyan kemudian sembari menepuk pundak ajudannya itu.

Iwan mengangguk.

" bagaimana dengan mbak Kayra, anda belum menemukannya ?! " tanya Iwan lagi

Rayyan menghela nafas sambil menggeleng.

" tidak ada petunjuk apapun...gadis itu seperti menghilang di telan bumi.

Ini sudah tiga bulan lebih, entah bagaimana keadaanya saat ini " resah Rayyan.

" semoga dia dan bayinya baik baik saja pak..." hibur Iwan.

" hmm....semoga saja " jawab Rayyan.

Tak lama, Rayyan memutar tubuhnya dan kembali ke arah mobilnya.