Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14 - Sengaja
Jane tidak menjawab, ia berjalan keluar dari gedung dengan tatapan yang kosong. "Jane, kamu baik baik saja?." Tanya Frans mengikuti dari belakang bersama Emely. baru saja melangkah keluar dari pintu utama, Jane pingsan dan berhasil di tangkap Frans yang membuat mereka terkejut dan lekas membawa Jane ke dalam mobil untuk pulang.
Hal itu di lihat Mike dari kejauhan, begitu pula Bryan. namun saat Mike kan menghampiri Jane sudah di bawa ke mobil dan pergi meninggalkan halaman.
Emely dan Frans khawatir saat Jane pingsan di mobil, Emely mencoba untuk menyadalan Jane. Sementara Frans fokus menyetir untuk kerumah sakit.
Tiba tiba Jane terbangun dan memegangi kepala nya yang terasa pusing. Ia melihat dirinya berbaring di pangkuan Emely.
"Jane kamu sudah sadar, kamu pingsan Jane, kamu membuat kamu khawatir. "Ucap Emely.
Jane masih mencoba mencerna sembari memegangi kepala nya yang pusing.
"Kita akan ke rumah sakit Jane." Kata Frans.
"Jangan Frans, kita pulang saja, aku tidak apa apa."
"Kau yakin?."
"Iya, aku baik baik saja, mungkin karena kelelahan saja."Balas Jane.
Atas permintaan Jane, Frans pun membuat Jane untuk pulang ke rumah.
•••
Di kantor.
Jane yang sedang berapa di depan mesin fotocopy dan sedang mencetak beberapa dokumen. Tiba tiba dia hampiri oleh Steffi.
Saat melihat Steffi menghampiri nya, Jane pun menghela nafas kesal, karena ia sangat tidak ingin dan kalau bisa ia memilih untuk menghindari Steffi dan Bryan.
"Kenapa kamu menatap ku seperti itu?." Tanya Steffi menatap Jane dengan kesal.
"Tidak apa apa nona, ada apa nona menghampiri saya?." Tanya Jane.
"Semalam aku melihat Bryan di acara kemarin sering sekali memperhatikan mu, ada hubungan apa kau dengan Bryan?." Tanya Steffi.
"Maaf Nona, saya tidak mengerti dengan apa yang anda katakan, saya dan Pak Bryan tidak memiliki hubungan apa pun dan tidak akan pernah."Jawab Jane.
"Dengar ya, berani kau menggoda Bryan, kau akan merasakan akibat nya."Ucap Steffi penuh penekanan dan ancaman.
Jane tidak merasa takut dengan ancaman Steffi, ia malah merasa malas untuk basa basi untuk hal itu.
Tiba tiba Steffi menumpahkan minuman di tangan nya ke kaki nya. Jane yang melihat mengerutkan kening nya, tidak tahu apa yang akan Steffi lakukan sekarang, namun Bryan yang tiba tiba muncul membuat Jane menelan Saliva nya.
"Jane, kenapa kamu lakukan ini, padahal aku hanya datang untuk menyapa mu."Ucap Steffi dengan wajah yang sedih. Jane pun masih terdiam dengan perubahan sikap Steffi.
"Apa yabg terjadi?." Tanah Bryan.
"Aku tadi menghampiri dia Bryan, tiba tiba saja dia marah dan menuangkan air ke aku."Ucap Steffi sembari memperlihatkan kaki nya yang basah.
"Aku tidak melakukan nya nona Steffi. " Jane mencoba membela diri nya.
"Cukup!". Bryan menghentikan Jane. Jane pun menatap Bryan.
"Lap kaki Steffi sekarang."Ucap Bryan pada Jane.
"Tapi aku tidak melakukan nya pak." jawab Jane.
"Kamu lap atau kamu lebih memilih gaji mu di potong."Ucap Bryan.
Jane mengepalkan tangan nya menahan rasa kesal nya. Jane pun lalu mengambil tissue lalu berjongkok di hadapan Steffi dan mulai mengelap kaki wanita itu. Steffi tersenyum penuh kemenangan.
melihat Jane begitu cepat melakukan nya setelah di ancam soal uang, membuat Bryan merasa jijik pada wanita itu. Dengan tatapan kesal Bryan melihat Jane mengelap kaki Steffi , Bryan lalu berjalan pergi dari sana.
"Ini baru contoh, akan ada yang lebih parah nanti."Steffi menyunggingkan senyum jahat nya. lalu ia mendorong pundak Jane hingga membuat wanita itu yang berjongkok pun terduduk di lantai. Steffi pun lalu berjalan pergi dari sana.
Jane hanya bisa memejamkan mata nya, membuang nafas berat untuk menghilangkan kesesakan di dada nya.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.