Seorang wanita masuk ke dalam novel yang ia sebut sampah, dirinya sangat tidak menyangka jika ia akan memerankan karakter utama yang sangat bodoh dan naif karena cinta.
oleh karena itu, dia bertekad untuk mengubah takdir dari tuan putri yang tubuhnya tengah ia tempati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Beberapa hari berlalu setelah itu, hari dilaksanakan pameran pun tiba.
Setidaknya ada 15 pengerajin seni yang berpartisipasi dalam pameran itu, ada yang menunjukan hasil karya lukisan mereka, ukiran,busana sampai perhiasan.
Mereka juga dengan antusias menunjukan dan menjelaskan tentang makna yang ada dari hasil karya mereka.
kepada para pengunjung yang hadir.
" Lukisan siapa ini, mengapa dia melukis ini"
" Astaga, mengapa hanya sebuah lukisan daun berbentuk aneh , Kenapa tidak lukisan bunga atau yang lain nya."
" Mungkin yang melukis ini adalah orang yang tidak tau makna dan seni."
Bisik-bisik orang yang merasa aneh ketika melihat ada sebuah lukisan yang tergantung di dinding, karena mereka baru pertama kali melihat ada seseorang yang melukis itu.
" Ada apa ini?." tanya Hestia yang datang karena melihat ada kerumunan orang-orang.
" Yang mulia putri mahkota." sapa mereka semua dengan hormat.
" Apa yang terjadi,sepertinya ada sesuatu yang menarik perhatian kalian."
" Lukisan ini yang mulia, siapakah yang melukis nya?." tanya salah satu dari mereka.
Hestia pun melihat ke sebuah lukisan yang mereka maksud Lalu seketika itu juga ia tersenyum.
" Itu adalah Lukisan yang di buat oleh Putri Lyra." ujar Hestia.
" Ohh, lukisan putri Lyra."
" Lukisan nya bagus sekali ."
" iya ya, belum ada orang yang melukis ini sebelumnya."
Ucap mereka yang langsung seolah-olah kagum di depan putri mahkota setelah tau jika orang yang melukis itu adalah putri Lyra.
" Yang mulia." ujar Lyra yang baru datang dan langsung menghampiri kakak iparnya.
" Nah kebetulan sekali putri Lyra sudah datang, putri .Bisakah anda jelaskan tentang lukisan anda ini. Karena mereka semua begitu takjub saat melihat lukisan anda." ujar Hestia.
Lyra pun menatap ke arah beberapa bangsawan yang juga melihat ke arah nya.
Lyra berusaha tersenyum ramah dan mulai memperkenalkan lukisan yang ia buat.
" Seperti yang kalian lihat, ini adalah sebuah daun . Dan daun ini memiliki nama Semanggi." tunjuk Lyra pada lukisan nya.
" beberapa hari yang lalu saya berjumpa dengan seseorang yang memperkenalkan daun ini kepada saya, awalnya saya kira tumbuhan ini adalah daun biasa, dan tidak berarti. Namun, ternyata tumbuhan berdaun empat ini memiliki arti tersendiri . Setiap daunnya ternyata menyimpan arti atau makna yang berbeda. Di Daun pertama melambangkan sebuah keberuntungan, daun yang kedua tentang sebuah kekayaan, dan daun ketiga bermakna cinta, lalu daun keempat memiliki arti kesehatan."
" Asal kalian tau, Daun semanggi biasanya memiliki tiga helai daun, dan Daun semanggi berdaun empat dianggap langka dan membawa keberuntungan bagi siapa yang menemukan nya."Ujar Lyra yang menjelaskan tentang makna daun semanggi.
" Wahh, saya tidak menyangka jika daun ini memiliki arti yang mendalam."
" Benar, setelah di lihat baik-baik bentuk daun ini memang sangat unik."
" Putri Lyra, apakah jika kami menemukan daun ini kami benar-benar bisa mendapatkan semua keberuntungan itu? " tanya salah seorang .
" Menurut saya pribadi, hal tersebut belum tentu terjadi tuan. karena Daun semanggi hanyalah sebuah simbol, sehingga tidak menjamin apakah orang yang mendapatkan daun ini bisa mendapatkan keberuntungan di dalam hidupnya."
" Seperti halnya Elang yang sering dijadikan simbol semangat pantang menyerah, perlindungan, kecepatan, kekuatan, dan kekuasaan. " ujar Lyra.
" Daun semanggi juga sama memiliki artinya tersendiri."
Setelah menjelaskan nya, Lyra dan Hestia pamit untuk segera berkeliling ke tempat yang lain nya.
" Saya tidak menyangka, jika putri Lyra memiliki pemahaman yang mendalam tentang ini."
" Benar, saya kira. putri Lyra hanyalah putri yang tidak tau apapun seperti omongan yang sudah banyak beredar."
" mungkin benar kata orang tua dulu, jika kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari luarnya saja."
Ujar mereka semua yang masih berdiri di depan lukisan Lyra.
waduh thor benar2 capek itu ..semangat ya...