GADIS DINGIN MILIK TUAN MAFIA

Setelah menghabiskan waktu di tepi danau, ayu serta gavin kini tengah bersiap untuk pergi makan malam di sebuah resto yang tak jauh letaknya dari villa. Mereka menuju kesana dengan mengendarai motor sport milik gavin yang memang di siapkan di villa itu, gavin dan ayu hanya mengenakan pakaian kasual, namun ketampanan dan juga kecantikan mereka menjadi pusat perhatian orang orang yang mereka lewati.

Mereka tampak serasi, tanpa mereka sadari bahwa pakaian mereka berwarna senada, baju hitam dan juga celana jeans putih, topi pun berwarna putih. Saat gavin melihat ke arah kaca spion motor nya, gavin baru menyadari bahwa pakaian mereka sama, dia tampak tersenyum senang.

"Seperti nya kita benar benar jodoh ayu." ucap gavin dalam hati dengan bibir mengembangkan senyum manis nya

Tidak sampai dua puluh menit mereka sudah sampai di resto itu, ayu turun dari motor gavin di bantu oleh gavin dengan memegang tangan ayu, setelah ayu turun gavin membantu ayu melepas helm nya.

"Seperti nya di dalam sangat ramai, apa tidak ada private room nya di resto ini?" ucap ayu pada gavin saat melihat dalam resto itu sangat ramai pembeli nya, gavin yang tahu bahwa ayu tak nyaman berada dalam keramaian pun segera membawa ayu ke ruang private yang terdapat di lantai atas.

"Tempat ini ada kok private room nya, tapi di lantai atas, di sana kita akan di suguhkan pemandangan perkebunan teh yang sangat indah. Jadi meskipun itu ruang private tapi dia bertema out door, bukan ruangan tertutup." ucap gavin panjang lebar, hanya dengan ayu saja gavin berbicara banyak karena selama ini gavin memang orang yang tertutup dan juga datar.

"Hemmm, seperti nya sangat menyenangkan berada di sana." ucap ayu dengan tersenyum manis

Mereka menapaki tangga degan langkah sejajar, tatapan orang orang yang sedang makan di sana terfokus ke mereka berdua, semua orang terkagum kagum dengan keserasian mereka. Apalagi kaum adam dan hawa yang menatap mereka penuh minat, gavin yang melihat tatapan para pemuda yang terfokus pada ayu pun seketika menatap mereka dengan tajam, belum lagi aura nya yang seketika menjadi gavin.

Sontak para pemuda itu langsung memalingkan wajah mereka ke arah lain, mereka sangat takut dengan tatapan tajam gavin, belum lagi aura yang di keluarkan oleh gavin membuat mereka seketika merinding takut.

Ayu yang melihat aura gavin berubah pun segera menyentuh lengan gavin, seketika gavin pun menoleh ke arah ayu.

"Jangan ladeni tatapan orang orang yang tak penting itu." ucap ayu pada gavin

"Ya, baiklah, aku hanya tidak suka dengan tatapan mereka padamu yang penuh minat itu." ucap gavin dengan jujur, ayu hanya tersenyum mendengar nya.

Begitu mereka sampai di atas, ayu langsung menuju pinggir pagar besi di sana, dia sangat takjub dengan pemandangan yang ada di depan nya. Hamparan kebun teh dan juga kerlap kerlip lampu dari rumah penduduk dan juga lampu lampu villa, belum lagi bulan yang terang benderang dengan di temani cahaya ribuan bintang menambah kesan indah pemandangan malam itu.

Sedangkan gavin sedang berbicara dengan waiter, dia memesan makanan dan juga minuman serta makanan ringan untuk camilan mereka nanti, setelah selesai gavin segera menyusul ayu yang tampak senang dengan suasana dan pemandangan dari atas sini.

"Apa kau menyukai nya ayu?" tanya gavin saat sudah berada di samping ayu

"Ya, aku sangat menyukai nya. Aku belum pernah melihat pemandangan seindah ini, selama ini aku hanya fokus dengan perusahaan dan juga bisnis gelapku." jawab ayu jujur

"Apa tidak ada orang yang mengajak mu untuk berlibur? Atau kau memang tidak suka berlibur?" tanya gavin seraya duduk di meja yang terdapat di belakang nya

"Hanya ayah dan juga ibu yang selama ini mengajak ku tetapi ku yang tidak pernah punya waktu untuk berlibur karena kerjaan dan juga tanggung jawab ku." ucap ayu lagi, seraya duduk juga di samping gavin.

Kini mereka duduk berseberangan karena terhalang meja, tak lama mereka duduk pesanan makanan pun sampai. Para waiter pun langsung menyusun makanan itu dengan rapi di meja, setelah waiter pergi, ayu dan gavin pun langsung menikmati makanan dalam diam, karena itu memang sudah menjadi kebiasaan dan juga adab yang di terapkan di rumah masing masing.

Saat mereka tengah menikmati makanan tiba tiba sebuah peluru menyasar ke arah mereka, beruntung nya refleks tubuh mereka sudah terlatih sehinggan bisa menghindar dengan cepat

Syuttt

Doorrr

Doorrr

Pyarrr

Peluru itu mengenai piring makanan yang ada di atas meja, semua orang yang berada di lantai bawah yang mendengar suara tembakan pun berubah panik, mereka tampak menjerit histeris dan berlari tunggang langgang untuk keluar dari resto itu.

Kira kira siapa ya sudah berani menyerang gavin dan juga ayu? Kita ikuti kisah nya di bab mendatang ya guys