19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Hukuman
Andita memarkirkan motornya dengan santai menuju ke kantor nya. Beberapa orang menyapa nya sangat berbeda pada saat isu itu beredar. Dengan kepercayaan diri Andita memasuki gedung tersebut menemui pimpinan.
"Andita selamat bergabung dengan kita kembali! Menurut penyelidikannya kau tak bersalah, semuanya adalah editan dan sudah diselimuti di TKP tak ada kejadian atau sesuatu hal yang mengenai pemberitaan."
"Maafkan kami bersikap tegas memberikan skorsing lebih dahulu untuk menyelidiki kasus mu. Masalah nya belum ada bukti kongkret membela mu. Jadi kami skorsing selama penyelidikan kebenaran dari berita tentang Andita."
Lelaki paruh baya itu menepuk bahu Andita satu kali lalu mempersilahkan duduk. "Kami menemukan bukti-bukti kuat juga semuanya adalah di sengaja ,jika kau mau bisa menuntut balik sebagai pencemaran nama baik." Kata AKP Teddy Rusmawan.
"Saya tuntut balik Pak, saya ingin tahu maksudnya apa? Apa salah saya !' Sahut Andita kesal.
"Saya ingin bertanya motif nya apa, juga saya akan memberikan efek jera karena beraninya mengusik kehidupan pribadi saya." Lanjut Andita.
"Baiklah, jika kau menginginkan nya. Maka akan diproses secepatnya, semuanya akan di tindak lanjut kasusnya. Nanti kau mendapat pemberitahuan nya lebih lanjut."
"Baiklah Pak, saya mohon pamit kembali bertugas." Andita bangkit dan memberikan hormat kemudian berlalu.
Andita kembali ke meja kerjanya, mengerjakan tugas nya. Waktu pun terus berjalan hingga akhirnya jam pulang kantor. Andita memilih membatasi interaksi dengan rekan setimnya, karena banyak banyak hal yang ia alami akhir-akhir ini.
Mungkin efek kehamilan mudah capai dan lapar, ia seharian belum makan siang. Hanya beberapa roti isi di tas ransel nya. Andita memilih mampir ke rumah makan Padang, sembari menunggu ia melihat ponselnya.
Mata Andita melihatnya bersama seorang wanita berpakaian seksi dan mereka berciuman sejenak sebelum berpisah ke tempat duduk nya masing-masing dalam mobilnya. Sekejap mata Lamborghini merah itu membelah jalanan.
"Dia bahkan tidak sedikit pun menginginkan mu sayang." Batin nya, Andita menerima bungkus makanan itu. "Terimakasih Kak." Ujar Andita sambil mengangsurkan uangnya
Andita mengendarai sepeda motor nya kembali ke tempat kost nya. "Mengapa kau berharap banyak, semuanya akan baik-baik saja. Kau bisa melewatinya Andita.
Ditempat lain Violet dan Clara membelalakkan matanya kala polisi memberikan suratnya kepada Widyaningsih. Memberikan surat penangkapan terhadap ketiga wanita itu. "Bapak-bapak pasti salah orang!' Ucap Widya gugup.
"Lebih jelas detailnya kita ke kantor polisi. Anda bertiga pasti akan mengerti!"
Para aparat kepolisian itu memborgol ketiganya langsung, ketiga nya memberontak terhadap cekalan nya. Para tetangga berkerumun di depan gerbang pagar rumah minimalis itu. Adimas menatapnya kebingungan karena istri dan kedua putrinya dibawa paksa ke mobilnya Dinas.
Ia mendengar penjelasannya jika ketiganya menjadi tersangka mengujar hasutannya dan pencemaran nama baik salah satu aparat kepolisian. "Mungkin Andita bisa menolong nya ." Pikir lelaki paruh baya itu setelah menutup pintu rumah langsung menyusul ke kantor polisi.
"Apa ? Jadi orang yang di cemarkan itu Andita? " Adimas menatap wajah ketiganya dengan keterkejutan juga amarahnya.
"Bu asal kau tahu saja jika dia itu sekolah karena aku yang membiayai nya, kau usir dia karena ketamakan mu!"
"Semuanya adalah miliknya! Kau jelas tahu itu! Semuanya sudah aku jual atas keinginan mu! Ambisi mu! Kakak bisa sukses karena istrinya bukan karena siapa-siapa!' Adimas menatapnya tajam marah.
"Kau keterlaluan!" Tunjukan jari lelaki itu langsung ditepisnya, Widya melotot. "Kau tua tak mampu! Jika aku tak berbuat apa-apa kau masih jadi kacung nya! Dasar orang tua bodoh!" Makinya tak mau disalahkan.
"Keterlaluan! Wanita rakus tak pernah sekalipun aku tak menuruti kemauan mu! Apa yang ku pinta tak juga kau dengarkan!" Hardiknya menatap tajam.
"Lakukan proses nya sesuai prosedur! Kau layak dapat kan itu!" Umpat Adimas meninggalkan tempat tersebut dengan rasa penyesalan.
"Mas, jangan seperti ini! Kau harus membebaskan kami!" Teriak Widya tak terima ditinggalkan oleh suaminya.
Kedua anaknya saling menatap ketakutan, " Ma, jangan biarkan kita tinggal di sini! Aku tak mau dipenjara!' Carla berkata dengan menggenggam tangan ibunya.
Violet mengangguk mengiyakan saja karena dia juga tidak mau dipenjarakan dan mereka melakukan pemeriksaan terhadap kasus tersebut.
Widya tak bisa berkutik karena bukti mengarah kepada mereka. Violet dan Clara menangis sementara Widya mengumpati Andita dengan segala kebencian nya.
"Lagi-lagi dia beruntung, selamat dari kecelakaan maut itu, juga selamat ada yang membantunya. Brengsek!"
Widya meminta ijin menelepon. Ia gunakan kesempatan ini untuk meminta bantuan kepada kekasihnya. Orang yang membantunya dalam pekerjaan kotornya.
"Hamid kau harus membantu ku. Bebaskan aku dan putrimu ! Andita sialan menuntut balas atas postingan itu!"
"Maaf Widya, kali ini kau sudah melampaui batasan mu!"
"Kau harus lakukan sesuatu, ini menyangkut tentang putri kita. Kau harus bebaskan aku!"
"Aku tak bisa. Putriku? Bukankah dia sudah kau gugur kan ? Kau lupa saat pendarahan itu aku mengetesnya juga terhadap anak yang kau akui anak ku!'
"Hamid aku mengatakan sejujurnya, kau pikir aku berdusta?"
"Aku sudah membuat test DNA dan dia bukan putriku! Lagi pula aku sudah mendapatkan partner yang lebih muda juga lebih liar dalam melayani ku! "
" Kau brengsek! Beraninya kau selingkuh!'
"Hei.. Wanita murahan! Kita tak terikat apapun, kau yang selingkuh dari suamimu! Hubungan kita hanya kesenangan saja! Jangan berharap lebih! Aku lakukan karena percaya pada mu! Kau pembohong! "
"Memeras ku dengan cara mengancam anakku? Cuih! Wanita tak punya hati seperti kamu layaknya membusuk di penjara saja!"
Makian Widya memicu petugas mengambil alih telepon nya dan menggiring paksa wanita itu ke dalam sel tahanan.
Dalam keadaan mengumpat jelas kedua anaknya tahu jika mereka tidak dapat pertolongan. Violet semakin menangis ketakutan karena melihat ekspresi sang ibu yang tak mendapat bantuan dari yang dianggapnya mampu membebaskan mereka.
Adimas menatap foto keluarga nya, bagaimanapun dia adalah sumber bencana rumah tangga kakaknya parahnya lagi dia terlalu mencintai sang istri.
Buta akan kelicikannya juga ketamakan Widya meminta segala peninggalan Almarhum kakaknya serta menyingkirkan anaknya. Lelaki itu tidak pernah mengetahuinya jika sang istri tak pernah setia pada nya. Perusahaan kecil milik kakaknya sudah gulung tikar karena kehabisan modal karena gaya mewah yang dianut sang istri. Sekarang tinggal di perumahan pun dari hasil penjualan rumah mewah itu dan ia hanya pegawai biasa di restoran.
Ia sudah kehilangan komunikasi dengan Andita bukan karena tak mau namun lelaki itu malu akan tingkah laku sang istri.
"Untung saja aku mampu menyingkirkan dana untuk pendidikan putrimu mas. Paling tidak sedikit saja ada keringanan dari dosa-dosa ku padamu!" Gumamnya lirih di rumah itu ia sendirian. Hukumannya tinggal sendiri, hukuman Widya di bui karena keserakahan nya itu lah yang dipikirkan Adimas.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin